NovelToon NovelToon
Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Penyesalan Ayah Dari Anak-Anak Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Lari Saat Hamil / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Inka

Karina Fransiska Arnold tidak pernah menyangka jika dirinya akan dijadikan kambing hitam atas meninggalnya Gloria calon tunangan adik iparnya oleh wanita yang dicintai suaminya. Masyarakat berlomba-lomba mengutuknya dan menghujaninya dengan kalimat-kalimat umpatan dan sumpah serapan. Hingga membuat hidup Karina tidak tenang. Ia meninggalkan kota kelahiran ibunya dan kembali menjadi wanita yang paling dihormati di negaranya.

Kepergian Karina membuat hidup Ocean Dirgantara Gultom berubah 160 derajat.

10 tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dalam keadaan tak terduga. Namun, kebencian dari putra-putrinya merupakan penyesalan terbesar kedua yang ia rasakan setelah kehilangan wanita yang selama ini menjadi istrinya.

"Mungkin caraku salah dalam melindungi mu. Tapi, aku sadar menyesal pun tak ada gunanya." Ocean Dirgantara Gultom

"Sejauh apa pun aku bersembunyi. Tapi, takdir justru selalu memihak pada mu." Karina Fransiska Arnold

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Disaat Karina sibuk dengan pikirannya. Disaat itu juga seorang pria masuk ke dalam kamar Karina dengan keadaan mabuk.

"Giselle..."

"Maafkan aku sayang..." lirih Ocean meraba-raba dinding di kamar Karina menopang tubuhnya yang sempoyongan.

"Ocean. Apa kau pulang dalam keadaan mabuk lagi." tanya Karina melangkah mendekati Ocean.

Saat Karina ingin menyentuh lengan kekar itu. Ocean langsung menepisnya.

Ocean menatap wajah Karina dengan tatapan marah sekaligus benci. Wajah itu merupakan wajah wanita yang sampai hari ini masih terbayang di pikirannya.

"Jauhkan tangan mu dari tubuh ku! Kau benar-benar menjijikan! pela©ur sialan!" umpat Ocean melangkah menuju tempat tidur.

Ocean menatap langit-langit kamar Karina dengan tatapan marah sekaligus benci.

"Ternyata kau sama saja seperti ibumu! suka merebut milik orang lain! Apa hidupmu benar-benar tidak bahagia bila tidak merebut milik orang lain!"

Ocean seakan melihat bayangan seorang wanita sedang tertawa mengejek kearahnya.

"Persetan dengan kebahagiaan. Melihat mu mati merupakan kebahagiaan untuk ku."

Ocean seakan-akan sedang berbicara dengan langit-langit kamar Karina tanpa sadar jika perkataannya bisa saja melukai hati istrinya.

Meskipun status Karina hanyalah sebagai seorang istri yang tidak dihargai ataupun dianggap. Tapi, setidaknya wanita itu berharap Cean menghargainya sebagai istri.

"Ocean! tidak bisakah kau menganggap ku ada, memperlakukan ku sebagai istrimu. Meskipun kau benar-benar tidak mencintai ku."

Karina menatap Ocean dari tempatnya berdiri.

Ocean langsung mengalihkan pandanganya kearah Karina. Ia menatap wajah sendu wanita itu dengan tatapan benci sekaligus marah.

"Oh! jadi kau ingin diperlakukan sebagai istri?"

"Ya..." lirih Karina dengan suara sangat pelan.

"Kemarilah." kata Ocean dengan wajah datar. Namun, bola mata itu malah menatapnya dengan benci.

"Tapi, Cean..." Karina ingin menolak permintaan Cean. Karena pria itu terlihat dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Kemari lah!" ulang Ocean dengan memaksa.

Dengan tubuh gemetar Karina melangkah mendekat ke arah tempat tidur.

Saat jarak diantara mereka sudah dekat. Ocean langsung menarik tangan Karina dengan sedikit kencang. Hingga tubuh langsing itu terjatuh di atas tubuh pria itu.

"Kau ingin diperlakukan sebagai seorang istri, bukan?" tanya Ocean lagi menatap wajah Karina dengan dingin. Ia juga menyapu wajah putih itu dengan lembut. Hingga membuat tubuh Karina berdesir.

Ocean lalu memajukan sedikit kepalanya hingga berada di sisi kanan telinganya. Hembusan napas pria itu di dekat telinganya membuat tubuh Karina tiba-tiba meremang.

"Ocean..." lirih Karina dengan suara bergetar.

"Bukankah kau ingin diperlakukan sebagai seorang istri? bukankah tugas seorang istri salah satunya adalah memuaskan suaminya di atas ranjang?" lirih Ocean dengan suara serak.

Ocean langsung membalikkan tubuhnya hingga berada di atas Karina. Ia mencium bibir Karina dengan penuh napsu. Tidak hanya sampai disitu. Ocean juga meninggalkan beberapa jejak kepemilikan di beberapa bagian tubuh Karina. Hingga suara-suara indah Karina terdengar sangat merdu di telinga Ocean.

"Cean...." lirih Karina saat merasa sesuatu yang asing seperti ingin menerobos memasuki intinya.

Ocean mengabaikan rasa sakit yang ditahan oleh Karina. Untuk ke-tiga kalinya Ocean mencoba menerobos masuk ke dalam inti Karina.

"Cean... sakit..." lirih Karina lagi berusaha mendorong tubuh Ocean dengan kuat.

"Bukankah kau sangat ingin mengandung penerus ku. Sebagai istri yang baik dan patuh. Kau harus bertahan saat merasakan rasa sakit seperti ini. Bahkan jika kau harus menanggung rasa sakit yang berkali lipat."

Saat merasa miliknya sudah menerobos masuk ke dalam. Ocean mendiamkan miliknya beberapa saat di dalam milik Karina. Ia merasa miliknya seperti dijepit sedikit kuat dari dalam sana.

Berjam-jam mereka melakukan penyatu. Hingga Ocean menyemburkan benihnya beberapa kali di dalam rahim Karina. Ia tahu ia tidak akan bisa menolak permintaan kakeknya agar secepatnya memberikan keluarga Gultom penerus.

Karina sebenarnya ikut menikmati percintaan mereka. Karena ia juga sebenarnya sudah lama menantikan seorang anak. Anak yang mungkin saja bisa menyatukan cinta mereka.

"Cean... aku sudah tidak sanggup lagi." lirih Karina dengan suara serak karena terus-menerus mengeluarkan suara indahnya. Karina merasa matanya sudah semakin berat dan mulai mengantuk. Namun, pria yang berada di atas tubuhnya seakan belum puas menyentuhnya.

"Jika kau ngantuk maka tidurlah. Aku akan menyudahinya saat aku merasa sudah puas." jawab Ocean disela-sela percintaan mereka.

Sudah hampir 10 ronde. Tapi, pria itu masih sanggup melakukannya. Sementara Karina sudah lelah melayani napsu suaminya karena terlalu mengantuk. Bukan hanya itu, ia juga merasa sedikit perih dan panas di area intinya.

Tepat pukul 2 dini hari, Ocean menyemburkan benih terakhirnya. Ia juga mendorong intinya semakin dalam. Agar benihnya secepatnya tumbuh subur di rahim Karina.

Tanpa melepas penyatuan diantara mereka. Ocean menarik tubuh Karina hingga menghadap kearahnya. Ia kemudian memeluk tubuh kurus itu agar penyatuan mereka tidak terlepas. Ocean memejamkan kedua matanya dan mengikuti Karina memasuki mimpi. Ia tidak peduli dengan keringat yang membasahi tubuh kekarnya.

#

#

Saat bangun di pagi hari, Karina tidak lagi melihat Ocean di sampingnya. Ia hanya melihat seorang maid masuk ke dalam kamarnya.

"Nona, apa kehadiran saya mengusik tidur Anda?" tanya maid itu dengan suara pelan.

"Tidak, Bi. Maafkan Karina bangun kesiangan." cicit Karina berniat membersihkan kamarnya sendiri.

"Tidak perlu, Nona. Tuan muda yang meminta saya membantu Anda membersihkan diri sekaligus mengganti sprei tempat tidur kamar Anda."

Deg

Karina lalu membuka sedikit selimut yang menutupi tubuhnya. Ia seakan baru tersadar jika kemaren ia dan suaminya telah melakukan malam pertama setelah dua tahun menikah. Seketika pipinya berubah menjadi merah merona.

Maid itu menangkap wajah malu-malu Karina.

"Tidak perlu malu, Nona. Saya juga pernah muda." jawab maid itu tersenyum tipis. Ia juga ikut senang, akhirnya Karina mulai dilirik oleh Ocean.

Karina merasa sakit di intinya saat tanpa sengaja ingin turun dari tempat tidur.

"Aw..."

"Nona,. sebaiknya hari ini Anda beristirahat saja. Saya akan membersihkan tubuh Anda dengan air hangat."

Pelayan itu dengan cepat keluar dari kamar Karina dan kembali dengan sebuah baskom dan handuk kecil.

"Aku malu." cicit Karina saat pelayan itu berniat membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Ia malu memperlihatkan jejak berwarna ungu di tubuh putihnya ke orang lain.

"Tidak apa-apa, Nona. Jangan cemas. Saya sudah terbiasa melihat hal seperti ini." ujar pelayan itu lagi menenangkan pikiran Karina.

Karina pada akhirnya mengalah dan membiarkan maid itu mengelap tubuhnya.

"Apa suamiku sudah pergi ke kantor?" tanya Karina sembari memperhatikan maid itu mengelap tubuhnya.

"Tuan muda sudah berangkat ke luar negeri. Ia akan kembali bulan depan." jawab maid itu membuat mata Karina berkaca-kaca.

"Setelah meniduri ku. Dia pergi begitu saja tanpa sepatah katapun." monolog Karina mengalihkan pandanganya kearah luar jendela. Matahari terlihat cerah menyinari bumi.

1
Feeza_MCI
apakah penculik anak Karina itu Selena temannya Rosalinda dulu, yang kemudian menikah dengan kakaknya Rosalinda?
Ilan Irliana
Karina'y trllu lebay..
Feeza_MCI
sepupuya Karina ternyata...
ira rodi
bagus cla...johnson sebenarnya harus ceraikan mariana....tp minta dl pendapat herald....
Feeza_MCI
pemimpin mafia black mamba
Feeza_MCI
apakah david ini anak nya Gavin dan Lina?
Feeza_MCI
Pablo ini mafia yang gagal di tangkap dalam misi Lina dan Clarence kan?
Noni Noni
𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒋𝒅𝒊 𝒃𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒌𝒊𝒓𝒆𝒏𝒂
Noni Noni
𝒊𝒃𝒖 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓 𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉...𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒐𝒔𝒄𝒂𝒓...𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌
Feeza_MCI
apakah ini surat dari Ladies?
Feeza_MCI
siapa ya pasangan ini???
Feeza_MCI
ternyata kedua orang tua Karina dan Ocean bersahabat..
Anonymous
keren
Suhadhanie Nur Ezah
dh pnjg aku bce kish nie...tp mkin pening ad...jln ctenye nie berpusing...
senja
kenapa alur ceritanya ruwet sekali sampai pusing memahami alur cerita keluarga nya😀
senja
kenapa cerita keluarganya ruwet sekali sampai pusing memahami alur ceritanya 😀😀
fiza
aku rasa crite mak karina lagi best dri cerita karina😘
fiza
sbb kawan dia djujur la.lina mederita..xguna puya kawqn
fiza
Kecewa
fiza
black mamba,tringat cite kartun megamind😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!