Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22.
Jackson mengepalkan tangannya dengan erat, ia merasa semakin bersalah memikirkan apa yang di katakan Oscar, akan sikapnya kepada Crystal.
-Kamu begitu pintar, nak! benar sekali apa yang kamu katakan, Pamanmu itu lebih pantas menikah dengan cinta masa kecilnya!- Crystal mengelus kepala Oscar dengan sayang, setelah Oscar melontarkan rasa kesalnya kepada Jackson.
Brakk!!
Jackson tiba-tiba memukul meja, karena merasa tidak senang mendengar apa yang dipikirkan Crystal.
"Kenapa kamu marah? memang benar kan?" sahut Valerie setuju dengan apa yang di katakan Oscar.
Sementara itu keluarga adik Valerie, hanya bisa diam saja di tempat duduk mereka masing-masing.
Shane tidak menyangka, Jackson bisa melakukan hal yang kasar kepada Crystal.
Dari sudut pandangnya, Crystal gadis yang begitu sopan, baik, dan sangat menyayangi Oscar.
-Aku tidak menyangka kak Jackson, bisa-bisanya menindas Crystal tanpa pikir panjang, begitu ia mendengar apa yang di katakan Audrey!- pikir Shane baru mengetahui tempramen Jackson yang kasar.
Sial! bisik hati Jackson semakin tidak nyaman, mendengar apa yang di pikirkan Shane.
Jackson menekan tombol kursi rodanya, lalu beranjak dari ruang makan tersebut, ia jadi tidak berselera untuk makan malam.
Valerie tidak mencegah Jackson pergi, ia membiarkan saja Jackson keluar dari ruang makan tersebut.
Valerie memberi kode kepada Pelayan, kalau mereka sudah waktunya untuk makan malam.
"Ayo, mari kita makan, biarkan saja dia, mungkin dia pergi untuk merenung, memikirkan apa yang telah ia lakukan!" sahut Valerie.
Mereka pun makan malam, tanpa adanya Jackson di antara mereka.
Sementara itu, di ruang baca.
Jackson perlahan bangkit dari kursi rodanya, lalu berjalan menuju sofa, kemudian merebahkan tubuhnya ke sofa.
Pikiran Jackson begitu kusut, memikirkan kebodohannya selama ini, dan perkataan Oscar mengenai siapa, yang diinginkan Oscar menjadi Ayahnya.
Ia merasa kesal, Oscar tidak menginginkan dirinya, menjadi pengganti Ayah Oscar.
Jackson memijat pelipisnya, yang terasa begitu sakit, memikirkan bagaimana caranya ia mengubah pandangan Oscar terhadap dirinya.
Dan kepalanya terasa semakin sakit, memikirkan kembali apa yang ia dengar, mengenai isi pikiran Crystal tentang dirinya, yang lebih pantas menikah dengan Audrey.
Jackson bangkit dari berbaringnya, ia meraih botol anggur dari atas meja sofa, minuman yang sengaja ia taruh di sana, untuk menghilangkan pikirannya yang kusut.
Jackson menuangkan sedikit anggur ke dalam gelas, kemudian meneguknya dengan sekali teguk.
Kembali ia teringat perkataan Ibunya, mempertanyakan pendapat Shane tentang Crystal.
Jackson tidak tahu kenapa dia merasa, tidak rela Crystal dekat dengan lelaki lain, karena selama ini dia tidak memiliki perasaan dengan Crystal.
Tangan Jackson meraih botol anggur dengan kencang, dan menuang setengah gelas anggur ke dalam gelas.
Mungkin sejak ia dapat mendengar apa yang di pikirkan Crystal, ia jadi merasa dekat dengan gadis itu.
Kembali Jackson meneguk anggur, dengan sekali teguk, lalu kembali ia menuang anggur ke dalam gelasnya.
Hingga tanpa sadar, ia telah menghabiskan satu botol anggur, dan membuat kepalanya akhirnya jadi terasa ringan.
Jackson pun terkapar di sofa, dengan tubuh yang terasa ringan, seperti melayang.
Bayangan Crystal dekat dengan seorang lelaki, tiba-tiba membuat Jackson kembali duduk, menatap ke depan dengan tatapan sayu.
"Sialan! ada apa denganku!" gumamnya dengan suara yang lemah, pengaruh anggur mulai mengusai pikiran dan tubuhnya.
"Ah..!" Jackson kembali terjatuh ke sofa, saat akan bangkit berdiri.
Tangannya meremas rambutnya, yang terasa tidak nyaman, dengan bayangan yang ada di kepalanya.
Jackson mencoba untuk bangkit kembali, dengan perlahan ia berjalan mendekat ke kursi rodanya.
Sedikit lagi tangannya nyaris meraih kursi rodanya, tubuhnya terhuyung dan ambruk ke lantai.
Brukk!!
Suara tubuh Jackson yang terjatuh ke lantai, ternyata terdengar keluar ruang baca.
Crystal baru saja membawa Oscar ke kamar, karena Oscar sudah mengantuk setelah mereka selesai makan, dan mengobrol bersama dengan keluarga adik Valerie.
Crystal yang hendak pergi ke ruang santai, menemui Valerie yang ingin mengobrol dengannya, mendengar suara benda terjatuh, saat melewati ruang baca Jackson.
Sesaat Crystal diam di depan pintu, yang tidak tertutup sepenuhnya, memastikan suara yang baru saja ia dengar.
Brukk!!
Kembali Crystal mendengar suara benda, yang cukup keras jatuh ke lantai, membuat ia mengintip dari balik pintu.
Crystal melihat ke dalam, dengan mata yang tajam untuk melihat, apa yang terjadi di dalam ruang baca tersebut.
Bersambung......
seru