Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.
"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"
"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"
"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 kesurupan
"Semuanya tolong ke kamarku" panggil putra pada kelima penjaganya melalui telepati batin.
Semuanya pun masuk ke dalam kamar putra termasuk pocong itu.
"Siapa namamu?" tanya putra pada pocong itu.
"Nama hamba sakara raden" jawab pocong itu yang ternyata bernama sakara.
"Oke selamat datang buat waring dan sakara di rumah ku. Semoga kalian betah dan akur dengan mereka bertiga" ucap putra sambil menunjuk mahasura, kantata, dan juga nyai ambar.
Oh iyah saka, aku tugaskan kau berjaga di belakang rumah ku. sambung putra.
"Siap raden" balas sakara.
"Ya semuanya sekarang boleh kembali ke tempat nya masing-masing" perintah putra.
"Katanya malam ini raden mau bertanya sama kita?" tanya mahasura.
"Nanti saja lah sura, aku udah ngantuk" jawab putra.
Kelima penjaga putra pun kembali ke tempat nya masing-masing.
Sakara ke belakang rumah putra, waring di depan rumah putra, mahasura di salah satu sudut kamar putra, kantata di bawah lemari putra, sementara nyai ambar di dalam batu mustika milik putra.
Putra pun tertidur malam itu setelah membagi tugas pada penjaga barunya.
"Hahaha... haha.. ternyata kau adalah keturunan dari patyaksa bocah. Aku sudah tidak sabar ingin membunuhmu, tapi kau masih terlaku kecil untuk ku habisi bocah, jadi aku tunggu kau 3 tahun lagi. Akan ku pastikan kau juga habis di tangan ku seperti leluhurmu itu hahaha..... hahaha..."
"Degh!!"
Putra terbangun di jam 1 malam dengan keringat yang sudah membasahi tubuh nya.
Setelah dia terdiam untuk mencerna apa maksud dari mimpinya itu. Putra pun memutuskan untuk menjalankan shalat tahajud.
Setelah selesai menjalankan shalat tahajud, putra kembali terdiam memikirkan mimpinya tadi.
Mengapa belakangan ini aku sering sekali bermimpi buruk yah? apakah aku harus memperbanyak amal ibadahku. Apa jangan-jangan ini karena dampak aku memiliki khodam yah?. gumam putra bertanya-tanya dalam hatinya.
"Ada apa raden, apa raden sedang banyak pikiran? jika ada yang ingin raden ceritakan, ceritakan saja padaku aku siap untuk mendengarkan keluh kesah mu" ucap nyai ambar.
"Tidak nyai, aku tidak sedang banyak pikiran. Aku hanya memikirkan bagaimana jika aku tidak lulus nanti" balas putra berbohong pada nyai ambar.
Sebaiknya aku jangan menceritakan mimpiku tadi pada mereka sekarang, biarlah aku yang tahu ini sendiri. Sampai aku menemukan waktu yang tepat untuk menceritakan nya. sambung putra dalam hati.
"Jika memang itu yang raden pikirkan, raden tidak perlu khawatir aku bisa membantu mu agar kau lebih giat lagi untuk belajar" ucap nyai ambar.
"Terimakasih nyai, kau memang terbaik" balas putra.
Setelah itu putra kembali memejamkan mata nya untuk menyambung tidurnya.
***
Pagi pun tiba, putra kini sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Put kamu yakin gak mau izin dulu? kan kamu baru pulang kemarin, pasti kamu masih cape. Kalo kamu mau izin, ibu nanti izinkan ke wali kelas kamu" tawar ibunya putra.
"Iya put benar apa kata ibu kamu, kan kemarin juga kamu pulang nya jalan kaki, udah gitu barang bawaan kamu juga banyak. Pasti berat, jadi kamu masih cape" timpal ayah nya putra.
"Enggak lah yah, bu, putra gak mau izin, memang sih putra masih cape. Tapi 2 minggu lagi kan mau ujian buat kelulusan, putra gak mau nanti di rapot putra ada daftar izin nya apa lagi alpha. Soalnya bisa mempengaruhi kelulusan putra nantinya" tolak putra.
"Yaudah kalo gitu biar ayah antar aja" tawar ayah nya.
"Gak usah yah putra pengen goes aja biar badan putra sehat" tolak putra lagi.
Setelah itu putra pun berangkat dengan menggunakan sepada nya.
Di perjalanan putra masih saja memikirkan mimpinya tadi sampai-sampai dia tidak fokus dan hampir saja menabrak penjual bakso.
"De!, dek!, dek!, awas dek hati-hati" teriak penjual bakso itu membuyarkan lamunan putra.
"Astagfirullah"
"Maaf pak maaf, saya tidak melihat bapak tadi" ucap putra merasa bersalah.
"Makannya dek kalo mengendarai itu jangan sambil melamun" tegur penjual bakso itu.
"Iya pak sekali lagi saya minta maaf atas kelalaian saya tadi" ucap putra lagi.
Setelah urusan nya dengan penjual bakso itu selesai, putra kembali melanjutkan perjalanan nya ke sekolah.
Hampir saja aku nabrak penjual bakso tadi. gumam putra.
5 menit setelah nya putra pun sampai di sekolah nya. Tapi saat putra masuk kedalam kelas nya, dia melihat ada sekumpulan anak yang sedang mengerumuni salah satu siswa di sekolah nya.
"Ada apa yah? kok pagi-pagi gini udah ramai aja" ucap putra berdialog sendiri.
"Rak, rak, ada apa rak. sambung putra bertanya pada raka yang juga sedang mengerumuni anak itu.
"Itu put ada yang habis kesurupan. Terus ngamuk-ngamuk di sini sambil nyariin kamu" jawab raka.
"Kesurupan? kok bisa sih" ucap putra.
"Aku juga gak tau put, tiba-tiba aja anak itu masuk terus ngamuk-ngamuk berantakin se isi kelas sampe-sampe kaca jendela juga di pecahin" balas raka.
"Terus anak itu udah sadar belum?" tanya putra lagi.
"Tadi si sempet sadar put sebentar, tapi sekarang dia gak sadarin diri lagi. Tapi setan nya sih udah di keluarin sama cecep tadi" jawab raka.
Putra pun penasaran lalu dia menghampiri kerumunan anak-anak itu untuk melihat kondisi anak yang sempat kesurupan itu.
"Misi-misi" ucap putra.
"Astagfirullah" ucap putra terkejut saat melihat anak yang sempat kesurupan itu terluka di sekujur tubuh nya.
Luka nya memang bukan luka yang seperti terkena golok ataupun luka yang seperti orang tabrakan. Tapi luka nya hanya memar-memar biasa saja dan ada beberapa juga yang tergores oleh pecahan kaca.
"Cep, gimana cep, apa energi negatif nya udah keluar semua?" tanya putra pada cecep yang sedang membersihkan energi dari makhluk yang sempat merasuki anak itu.
"Tinggal dikit lagi put" jawab cecep yang masih sibuk membersihkan energi makhluk yang sempat merasuki anak itu.
Sementara para guru belum ada yang tau karena mereka sedang ada rapat di ruang mereka.
"Tolong bawa dia ke UKS, dan obati luka yang terkena pecahan kaca itu supaya tidak infeksi. Dia sebentar lagi juga akan sadar" perintah cecep pada anggota osis.
Mereka pun membawa anak yang sempat kesurupan itu ke ruang UKS. Dan anak-anak yang berkerumun tadi perlahan pergi meninggalkan kelas putra.
"Sebenarnya kejadian nya seperti apa cep?" tanya putra penasaran.
"Aku juga kurang tau put, karena anak itu kan adik kelas kita. Yang aku tau si cuma tiba-tiba saja dari kelas sebelah ada suara erangan yang cukup keras terus anak yang kesurupan itu masuk kedalam kelas kita, terus dia ngamuk-ngamuk nyariin kamu sampe-sampe jendela pun di pukul oleh nya. Terus aku coba untuk ngeluarin makhluk yang merasuki anak itu dan alhamdulillah nya aku bisa ngeluarin tu demit. Kalo tidak mungkin akan ada korban, dan kelas kita bakal hancur kaya kapal pecah" jawab cecep menjelaskan.
"Tapi kenapa makhluk itu nyariin aku yah?" tanya putra keheranan.
"Kayaknya sih itu makhluk kiriman deh put" jawab cecep menerka-nerka.
"Kiriman? tapi kiriman dari siapa" ucap putra sambil mengerutkan jidatnya.
"Gak tau" balas cecep.
Setelahnya putra menjenguk anak yang sempat kesurupan itu bersama ke lima teman nya.
"Assalamualaikum" ucap putra sambil membuka pintu ruang UKS.
Gimana keadaan mu? apa sudah enakan. sambung putra bertanya pada anak itu.
"Alhamdulillah kak udah agak enakan. Tapi masih ada yang pegal-pegal" jawab anak yang sempat kesurupan itu.
Nyai apa kau bisa menyembuhkan lukanya itu?. tanya putra pada nyai ambar melalui telepati batin.
"Tentu raden, sekarang raden pegang kepala anak itu, biar aku yang akan menyembuhkan nya" perintah nyai ambar.
Putra pun mengikuti perintah nyai ambar.
"Maaf biar aku coba untuk menyembuhkan luka mu itu" ucap putra.