Eileen Gloria di hidupkan kembali setelah mengalami sebuah tusukan dari suaminya, Kenan Alexi De Evrot. Pria yang ia cintai menusuknya bahkan di saat universary pernikahannya.
"Seharusnya kau tidak hadir dalam kehidupan ini."
Satu kalimat itu membuat Eileen tercekat, ia menatap lembut pria tersebut.
Selama satu tahun dia mencintai pria yang berstatus suaminya meskipun dia harus menjadi istri kedua demi sahabatnya, namun yang di terimanyalah hanyalah pengkhianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Eileen menyuruh seorang pelayan untuk melayani Kenan. Di kehidupan sebelumnya Kenan tidak suka jika ia memilih sendiri. Seorang pelayan pun masuk, dia mengawasi pelayan tersebut.
"Ehem .." Kenan melihat istri keduanya itu tampak memperhatikan Mery.
Eileen menoleh, kemudian dia kembali memperhatikan Mery.
"Eileen, bukannya kamu yang seharusnya melakukannya? Apa kau lupa kata Ketty?" tegurnya.
"Bukannya kamu tidak suka jika aku melakukannya?" tanya Eileen balik. Apa orang di hadapannya pura-pura lupa atau memang ingin menyiksanya.
Kenan teringat semuanya, dulu ia bersikap dingin karena ingin membatasi, tapi ternyata batas itu perlahan hancur semenjak Eileen berubah. Dia suka sikap Eileen yang peduli padanya. "Lakukan tugas mu sebagai seorang istri."
Kenan melewati Eileen. Pria itu masuk ke dalam kamar mandinya. Entah mengapa ia kesal pada Eileen. Dia menyugar rambutnya yang basah tersebut.
Eileen melihat kemeja, dasi dan jas di atas tempat tidur. "Kau keluarlah."
Eileen menoleh ke arah lemari. Dia pun mengambil warna kemeja yang lainnya dan menaruhnya. Dia membandingkan dasi dengan kemeja dan tidak cocok, dia mengambil dasi yang lainnya.
Kenan yang telah selesai mandi, dia tersenyum. Eileen masih memperhatikannya.
"Eileen."
"Hah! Aku kaget," ucap Eileen. "Kau bisa mengatakan sesuatu lebih dulu." dia mengusap dadanya yang berdetak kencang. "Aku sudah menyiapkannya. Sekarang pakailah, aku harus berangkat kerja."
...
"Eileen!" panggil Kenan.
Eileen menghentikan langkahnya. Dia melihat seorang pria yang memakai kemeja yang ia kenakan. "Ada apa?" tanya Eileen. Bertambah lagi keheranan pada Kenan, namun ia memperingati dirinya sendiri bahwa Kenan melakukannya hanya demi Ketty.
"Kau belum memasangkan dasi ku. Cepat pasang, kau mau aku ke kantor tidak rapi."
Eileen tersenyum dengan wajah terpaksa. Dia pun mengambil dasi di tangan Kenan, mengalungkannya dan mengaitkan dasi tersebut. Dia merapikan kerah lehernya. "Sudah!"
Kenan tersenyum tipis. "Berangkat dengan ku saja, dari pada kamu telat."
"Tidak usah." Eileen hendak menaiki motornya namun ia melihat bannya kempes. "Kok kempes sih?"
"Ada masalahnya?" tanya Kenan.
Eileen terkejut, ingin sekali ia mengetuk kepala Kenan. "Bisa tidak kau bersuara jangan mengagetkan ku?"
Kenan melihat motor itu. "Bagaimana kalau ikut dengan ku saja," ucap Kenan.
Eileen melihat jam di lengannya. "Tidak perlu, aku bisa naik taksi saja."
"Kau bisa telat," ucap Kenan.
"Baiklah." Eileen menyerah, dia berlalu meninggalkan Kenan dan duduk di depan.
Kenan tersenyum tipis yang terpenting Eileen mau berangkat bersamanya. "Eileen, apa kamu sudah memikirkan liburan mu?"
"Tidak," ucap Eileen. Dia mana mana bisa libur saat Ketty pergi. "Hah."
"Turunkan aku di toko xxx saja," ucap Eileen.
"Dari tempat kerja mu jauh Ei," ucap Kenan. "Kau takut ketahuan karena pria itu kan?" tambahnya.
Eileen tak paham, ia hanya takut membuat heboh dan membuatnya harus menerangkan sesuatu. Mana mungkin ia mengatakan bahwa ia mempunyai suami dan bahkan simpanan orang.
"Aku tidak ingin semua orang curiga," ucap Eileen.
"Karena pria itu?"
"Cukup Kenan, kau tau sendiri aku tidak mau mengungkapkan status ku. Status ini membuat ku malu."
Kenan menggeratakkan giginya. "Jangan lupa Eileen, kau istri ku. Itu status mu." Ingin sekali ia mengatakan pada seluruh dunia bahwa Eileen juga istrinya.
Suatu saat nanti ia akan membuat semua orang tau siapa Eileen.
Eileen pun keluar, dia di sambut oleh David. Pria itu menyapanya dengan ramah. David dan Eileen bahkan berbincang hangat.
Kenan menatap nyalang, membuat bulu kuduk Eileen berdiri. Dia menoleh kebelakang dan melihat Kenan. Dia pun menarik lengan David untuk masuk ke dalam.
"An, cari tau siapa pria itu. Aku ingin semua informasinya."
"Baik Tuan." Baru kali ini Kenan terlihat marah jika menyangkut Eileen. Ia merasa bosnya sudah membuka hatinya untuk Eileen.
Kenan melihat ponselnya. Dia melihat nama Eileen, kemudian menghapus nama tersebut dan menggantinya dengan sebutan istri kecilnya.
"Iya." Suara Eileen membuat darahnya berdesir. "Aku akan menjemput mu nanti malam."
Eileen memutuskan obrolannya. Ia tidak janji untuk pulang bersama dengan Kenan.
Dia melihat sebuah pesan masuk, ia hampir melemparkan ponselnya namun ia teringat, ponsel ini ponsel kesayangannya.
....
Drt
"Iya Ketty." Jawab Kenan. Dia sedang melihat sebuah laporan yang baru saja ia terima dari sekertarisnya.
"Aku merindukan mu."
Kenan tersenyum, "Aku juga merindukan mu. Kapan kau akan pulang?"
"Aku tidak tau, tapi ya aku akan pulang setelah puas liburan di sini."
"Baiklah, aku tutup dulu. Lima belas menit lagi aku ada rapat."
"Tunggu Kenan, aku ingin mengatakan sesuatu. Tolong lakukan tugas mu."
Ketty menggenggam erat ponselnya. Hatinya sangat sakit saat melihat Kenan akan bermalam dengan Eileen. Baru saja ketua pelayan menghubunginya, malam nanti dia akan melakukaan rencananya tersebut.
"Kenan, aku harap kita secepatnya memiliki anak."
...
Pada malam harinya.
Kenan menunggu Eileen. Pria itu berhenti di seberang jalan. Separuh jendelanya ia buka untuk memperhatikan Eileen.
Dia menghubungi Eileen dan wanita itu malah mematikan ponselnya. "Andreas, suruh dia cepat kesini."
Andreas pun keluar, dia menghampiri Eileen. Terlihat Eileen melihat ke arahnya.
"David, aku duluan. Maaf ya aku tidak bisa bersama mu." Eileen melambaikan tangannya dan David membalas lambaian tersebut.
David melihat Eileen sampai masuk ke dalam mobil. Di lihat dari mobilnya, sepertinya bukan pria sembarangan. Tidak mungkin Eileen memiliki hubungan dengan pria. "Besok aku harus bertanya padanya."
"Apa kau sudah selesai bersenang-senang?" tanya Kenan dengan nada dingin.
"Apanya yang bersenang-senang, tapi ia juga sih."
"Eileen apa kau tidak mendengarkan ku?" tanya Kenan. Amarahnya selalu meluap-luap begitu berhadapan dengan istri keduanya.
"Tidak ada yang tau kita menikah dan tenang saja aku tidak akan mengatakannya. Privasi mu dengan Ketty tidak akan ternodai."
Kenan memejamkan kedua matanya. Dia membuang wajahnya. Selama di perjalanan tak ada satu pun dari Kenan maupun Eileen untuk berbicara.
Andreas melihat kedua orang yang bersitegang tersebut. Dia teringat saat bersama dengan istrinya dulu bahkan sampai sekarang dia masih sering bertengkar.
...
"Nyonya, tuan anda sudah pulang."
Eileen tersenyum sekalipun hatinya merasa kesal. "Jus ini untuk siapa?" tanya Eileen.
"Kalau nyonya mau minum ya sudah minum saja, saya membuatkan untuk tuan."
"Eileen mengambil jus tersebut sambil menuju ke kamarnya."
Karena kesal dan hatinya panas. Kenan mengambil jus di atas nampan tersebut dan meneguknya hingga tandas. Dia pun masuk ke dalam kamarnya.
Selang beberapa saat Eileen merasakan tubuhnya terasa panas. Dia pun menyalakan Ac namun tidak mempan.
Begitu pun dengan Kenan, dia merasakan tubuhnya terasa panas. Dia teringat dengan ucapan Ketty. Dia bergegas keluar kamarnya dan masuk begitu saja ke kamar Eileen. Di sana ia melihat Eileen gelisah di atas ranjangnya tanpa menggunakan pakaian hanya menyisakan pakaian miliknya.
ei mndngan kmu kabur kmn gtu m ankmu SMA sama kamu