Yu Liu An, wanita muda yang tidak tahu pasti alasannya dengan jelas, masuk ke dalam dunia misi. Menjelajahi berbagai dunia novel, komik dan sebagainya.
"Penindasan yang tidak berlasan, hinaan yang tidak seharusnya di alami. Aku sang ratu antagonis, Yu Liu An, akan membalas semuanya. Aku harap kalian bisa menemaniku bermain dengan baik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1/22
Pembalasan Ratu Yang di Asingkan
...****************...
Tak!
"Yang Mulia, anda mengalahkan saya lagi! Bagaimana bisa anda begitu pandai bermain catur?" ucap selir ketiga pada Ratu Yu.
"Ini hanya sebuah kebetulan saja, mari main lagi!"
"Saya sudah kalah dua kali, selir keempat kau bisa menggantikanku bermain dengan Yang Mulia,"
Selir keempat berjalan mendekat, "Baiklah, aku akan mencobanya,"
Tap tap tap
Ratu Yu dan para selir melihat seorang pelayan berlari ke arah mereka, tetapi pelayan itu bukanlah pelayan dari istana mereka. Melainkan pelayan dari istana selir Hua.
"Sa.... Salam kepada Yang Mulia Ratu, selir ketiga dan selir keempat!" ucap pelayan itu dengan terengah-engah sambil memberi hormat.
"Kau, kau adalah pelayan dari istana selir Hua. Apa yang kau lakukan disini?" ucap selir ketiga.
"Ampuni hamba, hamba kesini karena hamba ingin memberitahu sesuatu pada Yang Mulia Ratu!"
Ratu berdiri, "Katakan, ada hal apa?"
Pelayan itu mengeluarkan bungkusan yang dia terima dari selir Hua dan memperlihatkannya pada Ratu Yu dan kedua selir.
"Apa itu?" ucap Ratu Yu.
"Ya.... Yang Mulia, hamba... hamba di perintahkan oleh selir Hua untuk meracuni Yang Mulia, dan... dan ini adalah racun yang selir Hua berikan kepada hamba!"
Semua orang terkejut mendengar pengakuan pelayan selir Hua itu.
"Kau adalah pelayan yang selalu berada di samping selir Hua, kenapa kau justru melakukan ini?" ucap selir keempat.
"Ham... hamba tidak ingin melihat selir Hua membunuh Yang Mulia Ratu. Hamba hanya ingin melihat selir Hua seperti dulu!"
Ratu Yu menatap pelayan yang saat ini tengah menangis itu.
"Nona, di dalam cerita sebenarnya selir Hua sangat baik. Tetapi setelah menikah dengan Kaisar dan merasakan kehidupan di dalan istana, dia menjadi seperti saat ini. Mungkin karena itu pelayan selir Hua ingin selir Hua menjadi baik seperti dulu!" ucap Xin Xin.
"Dia sudah terjerumus sangat dalam, jika tidak mendapatkan hukuman yang berat dia tidak akan berhenti. Lagi pula dia sudah membunuh Ratu Yu yang asli, jadi meski dia berubah pun itu sudah sangat terlambat!"
Ratu Yu berjalan mendekati pelayan itu, "Bangun dan kembalilah!"
"Ya..... Yang mulia,"
"Jika kau ingin membuat selir Hua tidak melakukan hal jahat lagi, maka kau harus kembali!"
"Te.... Tetapi Yang Mulia.."
Ratu Yu berbalik dan tidak lagi berniat untuk bicara pada pelayan itu. Melihat hal itu pelayan selir Hua berdiri dan berjalan pergi meninggalkan istana Ratu.
"Yang Mulia, anda membiarkan dia pergi begitu saja?" ucap selir keempat.
"Tidak apa-apa, racun itu nantinya bisa dia gunakan untuk hal lain. Karena meski dia memberiku racun, aku tidak akan mudah untuk mati!"
Selir ketiga dan keempat saling melihat, mereka tidak mengerti apa yang di katakan oleh Ratu Yu.
"Ayo, kita lanjutkan bermain catur! Sudah lama aku tidak memainkan permainan yang menyenangkan ini!" ucap Ratu Yu dengan senyum lebarnya.
Meski selir ketiga dan keempat bingung dengan apa yang Ratu Yu rencanakan, namun mereka tetap menemani Ratu Yu bermain catur. Mereka melupakan tentang kedatangan pelayan selir Hua yang tadi datang.
"Xin Xin, apa kau sudah mencari anak laki-laki keluarga Choi yang di bunuh oleh perdana menteri Yang, dulu?" ucap Ratu Yu.
"Sudah nona, dia sekarang berada di dalam hutan! Tetapi ada seseorang yang sudah lama mengintainya,"
"Dia adalah satu-satunya penerus keluarga Choi yang tersisa, kita harus menyelamatkannya dan membuatnya menjadi kaisar!"
"Nona, kenapa anda tidak mengambil alih posisi Kaisar di kerajaan ini, malah menjadikan orang lain sebagai pengganti Kaisar Yan?"
"Kau tidak mengerti, keluarga Choi adalah keluarga yang paling berpengaruh di kerajaan ini. Dulu kepala keluarga Choi adalah panglima perang yang sangat di takuti, bahkan Kaisar terdahulu sangat menghormatinya. Keluarga Choi sendiri selalu meletakan kesetiaan terhadap kerajaan di urutan pertama, sehingga mereka terkenal dengan keluarga paling setia. Tetapi setelah Kaisar terdahulu meninggal, keluarga Choi diam-diam di bantai oleh sekelompok orang tak di kenal, dan hanya menyisakan anak laki-laki yang berhasil melarikan diri!"
"Nona, apakah sekelompok itu adalah...."
"Benar, mereka adalah sekelompok orang yang di bayar oleh keluarga Hua!"
"Waaaah kalau begitu gawat, gawat! Kita harus cepat menyelamatkan dia, nona!"
"Tenanglah, saat ini perdana menteri Hua Yang berada di dalam penjara, kita pergi besok untuk menemuinya juga tidak akan terlambat!"
"Huhuhu, nona. Anda terlalu bersantai!"
"Xin Xin, jika kita melakukan segala sesuatu dengan terburu-buru, kita tidak akan mendapat apapun kecuali kegagalan. Jadi ingatlah, kita harus perlahan menjalani semuanya dan mendapatkan kemenangan yang memuaskan!"
Xin Xin hanya diam, dia tidak tahu jalan pikiran Liu An. Baginya Liu An selalu melakukan hal semau dirinya, bahkan walaupun nyawanya berada di ujung tanduk.