Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEDITASI
Nuan memperlihatkan buntalan kecil yang dia ambil dari buntalan besar yang berisi beberapa baju sederhana YunWan. dan satu buntalan lagi pasti berisi barang miliknya .
"Lihat ini Nona... Nuan hanya menyisahkan beberapa keping perak dan dua jepit rambut yang pernah Nona beli beberapa tahun yang lalu..." ucap Nuan sambil membuka buntalan kecil yang ada di tangannya .
"Bagus Nuan...Jika Nenek melihat uang dan perhiasan ini, Dia tak akan merampasnya. Jikapun do rampas, tidak masalah buat kita . Dan besok pagi setelah makan pagi sebelum Ayah pergi, Kita akan pamit pada mereka. dan Malam ini merupakan Malam terakhir bagi kita tinggal di sini..." ucap Yu Wan sambil menatap kembali ruang kamarnya .
"Benar Nona...Kita akan segera pergi meninggalkan tempat yang tidak menginginkan keberadaan kita lagi . Dan tak akan kembali lagi . Kita akan hidup berdua dengan bahagia..." ucap Nuan dengan wajah terlihat sedih.
"Lalu kenapa wajahmu sedih seperti itu Nuan...? Apakah Kau sedih Karena akan keluar dari tempat INI..? kau tidak ingin keluar dari sini....?" tanya Yu Wan sambil menatap wanita yang begitu setia pada Li Yu Wan . Di dalam Novel itu, Yu Wan mati Karena Di sengaja oleh mereka Agar Yu Wan sendiri dan tidak memiliki siapapun .
" Bukan Seperti itu Nona.. tapi hamba sedih kenapa nasib anda bisa Sampai seperti Ini. Anda Sebenarnya orang baik, Hanya Saja Karena Fitnahan dan ulah Nona Can Yu , akhirnya mereka mengatakan kalau Anda Orang jahat dan tercela.." ucap Nuan dengan nada Sedih.
"Sudahlah Nuan..jangan di Fikir lagi. mungkin ini sudah nasib dan takdirku. mungkin keberadaanku di Dunia ini Sebenarnya tidak di kehendaki kehadirannya. Hingga akhirnya hidupku seperti ini. untung saja Tuan Li masih mau menampungku... hingga aku bisa hidup sampai sekarang " ucap Yu Wan dengan tenang . Andai Nuan tahu kalau Li Yu Wan yang Asli sudah tiada, Mungkin Dia akan sedih dan merana . Hidup Yu Wan memang selalu menderita Sebab hingga sampai kematiannya di dalam Novel, Yu Wan tidak pernah tahu , Siapa orang tua kandung Dia yang sebenarnya .
"Jangan berkata seperti itu Nona...Siapa tahu nasib anda akan lebih baik lagi saat keluar Dari rumah ini Mungkin saja anda akan bertemu dengan keluarga kandung anda... Dan anda bisa bahagia bersama mereka. Atau kita akan lebih baik hidup di luaran sana..." ucap Nuan menghibur Yuan sambil menatap sang majikan dengan sedih.
"Semoga Saja Nuan...Kalau begitu hilangkan wajah sedihmu itu ...Kalau kau terlihat seperti itu , kau terlihat seperti tidak rela meninggalkan tempat ini..." ucap Li Yi Wan .
"Maaf Nona... Baik hamba akan terlihat bahagia mulai sekarang. Agar orang tahu kalau hamba bahagia keluar dari tempat ini.." ucap Nuan dengan wajah yakin .
"Bagus..itu baru Nuanku..Ya sudah selesaikan urusan mu berbena. bawalah baju seadanya saja . untuk Baju mahal pemberian mereka, biarkan tetap di sini. kita akan membeli baju sendiri nanti..." ucap Yu Wan.
"Baik Nona..." Jawab Nuan .
Setelah menaruh kotak uang dan perhiasan di atas ranjang Yu Wan, Nuan segera Membawa barang - barang yang dia bawa tadi keluar kamar Yu Wan . Setelah Nuan pergi, Yu Wan segera mengirim kotak uang itu kedalam ruang Dimensi bersama liontin milik Yanyan yang telah dia masukkan kedalam Kotak perhiasan. Setelah itu Dia mulai melakukan Meditasi sesuai buku tebal yang Dia dapat dari Ciki dan Ciko . Dia berusaha mempelajari isi buku itu dengan tekun .
Setelah berusaha dengan keras Menyerap Energi dari alam sekitarnya , Dalam Dua hari Yu Wan akhirnya bisa menyerap kekuatan dari alam sekitarnya walaupun masih sangat lemah.Tekatnya memang sangat Kuat dam juga di dukung oleh kejeniusan otaknya , Akhirnya Dia kini bisa melihat apa yang di namakan meridian di dalam tubuhnya . Dan kini Dia bisa juga melihat cahaya kecil di atas meridiannya . Ketekunannya mempelajari semua itu, Membuat Yu Wan tidak merasakan kalau waktu berjalam terus . Dan waktu pun berjalan dengan cepat. Dan tanpa Dia sadari, makan malam telah terlewati sejak tadi . Sedangkan Nuan di luar sana...hanya bisa melihat kamar sang Nona masih tertutup rapat. Dia menduga kalau sang Nona masih tidur lelap Karena kelelahan . Dia tidak tega membangunkannya. Apalagi Yu Wan sudah berkata oada Dia , kalau Dia tidak ingin di ganggu.
Sedang kan Yu Wan sendiri yang ada di dalam kamar , Dia dengan tekun mempelajari kekuatan di dalam tubuhnya dengan tenang . Otak Yu Wan Yang memang Jenius , Dengan muda mempelajari buku itu. Dan kini Dia juga sudah bisa mengetahui apa itu Dentian , Apa itu kekuatan dan Apa itu elemen kekuatan yang di miliki seseorang . Hanya saja Dia masih belum tahu elemen apa yang Dia punyai. Dan Kini dia Mulai berusaha mengalirkan kekuatan yang Dia serap menuju Dentiannya seperti petunjuk di dalam buku .
Aliran hangat Dia rasakan mulai mengalir di dalam tubuhnya . Dia berusaha mengalirkan kekuatan hangat itu menuju Dentian , Lalu mengalir ke titik meridian yang ada di dalam tubuhnya . Kekuatan itu seperti mengalir kedalam mangkuk tak berdasar . Mungkin Karena kejeniusannya , hanya dalam dua hari saja Dia sudah bisa mengalir kan kekuatan kedalam Dentian dam titik meridianya . Kenyataan itu membuat Dia semakin rakus untuk mempelajari semua ilmu yang Ada di dalam buku tua itu. Kemudahan Dia dalam memilih kekuatan Karena Dia sudah memiki dasar Kekuatan di dalam Jiwanya . Hingga menciptakan kekuatan di dalam tubuh barunya . Hingga memudahkan Dia untuk mempelajari semua pelajaran di dalam buku itu dengan cepat.
Dijaman modern dulu , Lin Yu Wan merupakan seorang Perwira muda yang memiliki ilmu beladiri cukup tinggi. Dia menjadi seorang perwira muda bukan karena Dia Putri seorang Jendral, Tapi karena Multi talenta yanh dia miliki . Di masa Lalu jika hanya ingin menjatuhkan 20 orang Saja, sangat mudah bagi Lin Yu Wan melakukan itu . Sebab Dia merupakan ahli beladiri yang sangat di Segani. dari mulai beladiri Taekwondo, Karate , Judo , Kungfu semua dia miliki . dan Dia bukan hanya sebagai seorang murid. Tapi karena dia merupakan salah satu pelatih di beberapa perguruan seni beladiri tersebut. Tapi di jaman Dunia yang sekarang Dia tempati, Yu Wan masih bisa menghadapi mereka yang kemampuannya di bawa rata- rata . Tapi jika harus berhadapan dengan mereka yang memiliki kekuatan lebih tinggi , Dia tidak bisa berkutik. Apalagi jika harus berhadapan dengan Ahli beladiri yang memiliki kekuatan tenaga dalam tinggi. Karena Dia tidak memiliki kekuatan seperti mereka. Terutama seperti ilmu Teleportasi, ilmu meringankan tubuh hingga membuat orang seperti terbang dan menghilang . atau ilmu tenaga dalam yang bisa mengeluarkan api atau air dari tangannya . Yang mampu membakar orang atau meledakkan sebuah bukit .
Namun kini dia merasa sangat senang. karena di dalam buku yang di berikan Ciki dan Ciko , Terdapat pelajaran yang mempelajari ilmu atau kekuatan seperti mereka. dan di dalam buku itu juga Ada ilmu yang mempelajari tentang racun dan penawarnya, serta ilmu pengobatan yang lebih lengkap . Karena itu dia bertekat akan mempelajari semua nya dengan sunggu- sunggu. Karena itulah sejak Dia kembali dari pacuan kuda tadi, Setelah mandi dan makan siang, Dia segera mengunci pintu kamarnya. Dia berpesan pada Nuan jangan di ganggu. Dia boleh datang jika Ada masalah yang sangat penting . Dan Nuan pun tidak berani melanggar perintah Yu Wan .
###@@@##
Sedang kan di tempat lain , tepatnya di Kamar Can Yu, Wanita itu terlihat sangat marah. Sudah beberapa benda berharga hancur Karena lemparannya. Dia sangat marah mengingat apa yang terjadi di arena pacuan kuda tadi. Dia yang berniat mencelakai dan ingin mempermalukan Yu Wan, Ternyata malah Dia yang di permalukan.
"Sial..Dasar brengsek...sejak Kapan wanita ja***g itu bisa berkuda. bukankah Dia hanya berlatih sesekali dan beberapa tahun ini Dia sudah tidak pernah berlatih lagi..Sial, benar - benar pe***ur murahan..Aaaah.....!" serunya di sela kemarahannya.
Dia teringat Kejadian tadi. Bagaimana Yu Wan memacu kuda nya dengan cepat saat Dia sudah meninggalkan Wanita itu jauh di belakang nya. Saat itu dengan perasaan bahagia Dia memacu kudanya dengan santai . Karena Dia sudah yakin kalau Dia akan memenangkan pacuan itu. Sudah ada rencana yang dia buat jika nanti saat dia sudah sampai di akhir pertandingan , Dia sudah memiliki rencana akan memper malukan Yu Wan dan akan membuat Pangeran ke empat semakin benci pada gadis itu. Jika Dia selamat sampai akhir. Bukankah Kudanya sudah di buat bermasalah .
Namun semua rencana itu Hancur saat Kuda Liar yang di naiki Yu Wan, tiba- tiba melaju dengan cepat menyalip dia. Di saat Dia sudah berada Setengah perjalanan. Tentu saja Kejadian itu membuat Dia kaget. akhirnya dengan cepat dia mengejar kuda yang di tunggangi Yu Wan. Tapi ternyata kekuatan Kuda miliknya Kalah jauh dengan kekuatan kuda milik Yu Wan. Kuda itu berlari dengan cepat seperti anak Panah yang lepas dari busurnya . San Ketika Dia sampai di akhir perlombaan, Yu Wan sudah berjalan pergi Dari arena balapan bersa pelayannya. dan Dia semakin marah saat Dia melihat tatapan kagum dari para Pria di sana. Terutama Pangeran Keempat yang semula benci pada Yu Wan. Melihat semua itu membuat Can Yu sangat marah. Dan dia hanya bisa pura- pura menangis karena kalah pada sang Kakak. Dan harapan Dia ingin mendapat pujian dari Pangeran ke empat akhirnya gagal. Mereka segera kembali ke Mension dengan sang Kakak yang berusaha menghibur dia .
"Brengsek... aku harus membuat wanita itu keluar dari rumah ini. aku harus membuat Dia celaka. dasar brengsek...!" Seru nya marah. Dan Karena Kemarahan nya itu, tiga pelayanya sudah Menjadi korban sasaran Kemarahan Dia . Salah satu Dari mereka, terluka Karena terkena lempar fas bunga , dan dua pelayan yang lain, terkena tamparan di wajah mereka . Namun para pelayan itu hanya bisa menangis dalam diam.
Kemarahan Can Yu berhenti saat seorang pelayan dengan perasaan takut menghadap pada Can Yu . Si pelatan mengatakan kalau Can Yu di panggil oleh sang Nenek untuk datang ke kediaman samping . Yaitu tempat sang Nenek tinggal . Dengan perasaan kesal Dia segera berbena diri. Walaupun Dengan perasaan enggan Can Yu , datang juga ketempat kediaman sang Nenek. Sebenarnya Dia tidak terlalu suka dengan sang Nenek. walaupun Wanita tua itu terlihat ramah padanya . Dia merasa kalau wanita tua itu terlalu Cerewet dan menyebalkan . Entah kenapa semua orang dirumah ini begitu menghormati wanita tua itu.
Kalau ingin jujur, Sebenarnya dia Sedikit iri dengan Li Yu Wan. Karena kebencian orang Tua itu pada dia, Wanita tua itu tidak memperbolehkan Lin Yu Wan datang Ke kediamannya. Yu Wan tidak di wajibkan untuk memberi salam Setiap hari. Yang Intinya Wanita tua itu tidak ingin melihat wajah Li Yu Wan. Bukankah itu lebih baik dari pada setiap hari harus datang menghadap dia, berusaha mengambil hatinya.
"Cih membosankan..." ucapnya dengan kesal. Dengan perasaan kesal yang dia sembunyikan, Dia datang keruangan sang Nenek. dan ternyata di sana sudah banyak orang yang datang . Ruangan milik sang Nenek yang luas itu ,terlihat sedikit sesak . Di sana sudah Ada sang Ibu, para Selir Para Bibi dan juga saudara se Ayah dan juga sepupu. Entah Ada acara apa hingga semua orang berkumpul di tempat sang Nenek . dan Tentu saja Can Yu tidak melihat keberadaan Yu Wan.
"Selamat Sore Nenek , Selamat sore ibu, dan Para Bibi..." ucapnya dengan sopan .
." Can Yu...Kau sudah datang nak..duduklah..." ucap sang Nenek dengan wajah gembira .
" Trimakasih Nek..." ucap Can Yu lembut . Terlihat sang Ibu melambaikan tangannya agar Dia Mendekat pada sang Ibu.
"Nek...sebenarnya ada apa ini...kenapa nenek mengumpulkan kami seolah ada yang ingin Nenek sampaikan pada kami..." ucap Li Nan Si Putri Paman kedua .
"Benar...Kalian Nenek kumpulkan hari ini di sini, Karena Nenek memiliki kabar baik untuk kalian..." ucap sang Nenek sambil , menatap meteka satu persatu .
"Kabar baik...kabar baik Apa Nek...?" tanya Can Yu Antusias.
"TIga bulan lagi akan Ada Pesta melihat bunga di Istana. aku harap Kalian datang dan jangan membuat malu nama Keluarga Li. Siapa tahu kalian bisa mengenal dan memikat hati salah satu Pangeran di Istana. Apalagi jika kalian bisa memikat hati Putra Mahkota..." ucap Sang Nenek dengan wajah tenang .
Terdengar kegaduhan di dalam ruangan itu. dan saat itu juga telah di tetapkan Siapa saja yang bisa datang ke istana. Can Yu yang merupakan Putri Sah Perdana mentri Li Rong. Dia akan datang bersama dua Putri Selir pertama dam kedua yang umur nya sudah mencapai kedewasaan, juga dua sepupu Putri dari Paman kedua dan Paman ketiga. Setelah di tentukan Siapa yang akan datang ke pesta melihat bunga , nyonya Tua meminta Nyonya besat Li untuk mempersiapkan baju dan perhiasan yang akan mereka pakai . Tentu saja berita itu membuat para putri yang terpilih merasa bahagia . Namun tanpa di sadari oleh mereka semua, Nyonya Besar Li terlihat berusaha menyembunyikan kesedihannya . Dia teringat oada Yi Wan. Anak yang telah menemani Dia sejak kecil .
Setelah berbincang cukup lama di sana, akhirnya mereka semua kembali ke kediaman masing- masing. Berita itu membuat Can Yu melupakan peristiwa tadi pagi. Dia sudah terlihat gembira kembali.
Sedangkan di tempat Lain, Tepatnya di istana tempat tinggal Pangeran keempat . Saat ini Pria itu sedang berbaring di ranjangnya. Sejak tadi sepulang dari tempat Perdana Mentri Li, Perasaannya sangat gelisah . Dia merasakan wajah Yu Wan yang dingin selalu membayang di otaknya. Hingga saat ini, Saat Dia seharusnya sudah tidur Lela, tapi wajah itu selalu menggoda di pelupuk Matanya . Hingga dia sulit memejamkan matanya .
"Brengsek...Kenapa aku selalu teringat wajah nya yang dingin itu ya..wajahnya tidak seperti dulu lagi. wajah itu terlihat dingin dan acuh . Apalagi tatapan matanya...terlihat penuh kebencian. apakah Dia benar- benar Yu Wan.? tapi kenapa Dia berubah.. Kemarin- kemarin doa masih menatapku dengan penuh harap dan Cinta . tapi hari ini...Aaah...kenapa aku perduli padanya. bukankah aku menyukai Can Yu..? Benar... aku menyukai Can Yu bukan Yu Wan . Ah Sialan.. tapi kenapa Sikap Can Yu tadi seperti itu ya.. aah..persetan dengan gadis itu.. Aku tidak menyukai Dia..yang aku sukai adalah Can Yu bukan Yu Wan titik..." ucap Pangeran Bai Si menekankan perasaan nya sendiri. Dia lalu berusaha memejamkan matanya . cukup lama dia berusaha. Dan Akhirnya dia terlelap juga .
Begitu juga dengan kedua saudara angkat Yu Wan. Mereka merasa heran dengan Sikap Yu Wan hari ini . mereka merasa kalau sikap Yu Wan sangat berbeda dari hari- hari kemarin. Dia terlihat lebih pandai , tenang dan terlihat dingin . Dan yqng lebih aneh lagi, Dia tadi bisa lolos Dari jebakan yang sengaja mereka buat. Sebenarnya bukan mereka yang membuat, tapi Adik mereka Can Yu. dan Sikap Dia yang anggun juga Dingin membuat mereka merasa Sedikit degdegan . Mereka seperti melihat bukan Li Yu Wan sedang bersama mereka .
🍓🍓🍓
Sedangkan orang yang membuat mereka semua memikirkannya, saat ini gadis itu terlihat sedang duduk dengan temang dalam meditasi. Dia duduk lotus di atas ranjang nya. tanpa memperdulikannya keadaan di sekitarnya.
Setelah merasa cukup untuk hari ini, Yu Wan menyudahi latihannya. Dia memilih masuk kedalam ruang Dimensi milik nya.
" Selamat datang Tuan..." ucap Ciko dan Ciki menyebut kedatangan nya. Yu Wan tersenyum sambil membiarkan mereka melompat ke atas pundak nya.
"Aku ingin melihat keadaan tempat ini, Ada Apa saja di Kebun kita...? " Tanya Yu Wan pada kedua hewan yang sudah hidup bersama nya sejak berada di Dunia Modern .
" Masih kosong Tuan...tapi Mama anda telah menyiapkan bibit sayuran dan buah- buahan agar anda bisa menanamnya..." ucap Ciko . Melihat cuaca yang selalu Cerah saat dia berada di dalam ruangan itu, Yu Wan heran. Sebab Dia tidak melihat adanya matahari ataupun Sinar lampu . Dengan perasaan geram dia bertanya.
"Sebenarnya cahaya ini Berasal Dari mana,..? Karena aku tidak melihat adanya matahari . Lalu Apakah di sini kuha tidak Ada perubahan cuaca...?" Tanya Yu Wan.
"Ada tuan... Ada malam hari tapi itu hanya satu jam saja. tidak sama dengan yang Ada di luar sana. Kata tuan Besar, sang Biksu Tua yang membuat ruangan ini seperti itu . hanya saja jarak hari di sini tidak sama dengan hari di luar sana..." ucap Ciko.
"Maksud Kamu cuaca di sini Bukan Mama dan Papa yang membuat...?" tanya Yu Wan dengan perasaan kagum .
"Bukan tuan, Bukan orang tua anda..tapi sang Biksu Tua . Dan waktu di sini lebih cepat dari waktu di luar sana. satu hari di luar sana , sama dengan sepuluh hari di ruangan ini. jadi jika anda berada di sini sepuluh hari, di luar sama hanya Satu hari...." ucap Ciko menjelaskan .
"Begitu ya..jadi kalau aku berada di sini dua hari, maka aku hanya sebentar Saja hilang dari dunia luar sana.." ucap Yi Wan.
"Benar Tuan..tapi jika anda sudah bisa Membawa raga anda kedalam sini . tapi kalau sekarang, anda masih terlihat seperti orang yang sedang tidur nyenyak . Anda seperti orang yang sedang bermimpi..." jawab Ciko.
Mereka berjalan melihat tanah di belakang Mension. Ketika sampai di belakang Mension , Li Yu Wan bisa melihat kalau di sana ada Danau kecil yang terlihat Indah. Karena di pinggir Danau tumbuh beberapa bunga yang menambah keindahan danau itu. Di tengah Danau tumbuh beberapa bunga Teratai yang sedang berbunga . Warna bunganya berwarna merah darah. lebar Danau itu hanya lebih besar dua kali dari Kolam renang yang Ada di Mension milik kedua orang tuanya dulu .
"Lalu Kolam ini...?" tanya Yu Wan.
"Biksu itu juga yang membuat nya. di bantu oleh Papa dan Mama anda.." ucap Ciki.
"Dan Kata sang Biksu , Air Danau ini sangat berkhasiat. Katanya bisa menyembuhkan segala macam penyakit .Selain pil yang tuan besar buat..." ucap Ciko menambahkan.
"Benarkah.. ?hebat Dong..." ucap Yu Wan gembira.
Yu Wan gembira karena dengan pil dan Air yang ada di ruang Dimensi ini , Dia bisa menyembuhkan banyak orang di luar sana . Dan di otak kecilnya telah tersusun rencana untuk Membuka toko obat . Dan Dia juga akan Membuka pengobatan bagi penduduk kurang mampu.
"Kalau begutu, Ayo kita Coba menanam sayuran dan Pohon buah- buahan di tanah kosong Ini..." ucap Yu Wan.
"Mari Tuan..." jawab Ciko dan Ciki bersamaan.
Lalu Yu Wan segera mencari alat untuk mengolah tanah. dan Dia tahu tempat penyimpanan alat- alat itu. yaitu di gudang. Dan kalau sama tempatnya seperti Mension kedua orang tuanya, maka Yu Wan juga tahu di mana itu . Dia segera berjalan ke gudang yang Ada di dekat dapur.
Dan benar saja...Yu wan Membuka pintu kamar yang dia maksud . dan Dia bisa melihat bermacam benda Tajam tertata dengan rapi di sebuah rak panjang. Dari Pisau kecil sampai pisau besar, bermacam pedang , Samurai , dan bermacam panah ada di sana. dari yang kecil sampai yang besar . tombak., golok , sampai pada benda yang di debut sabit pun Ada . dan di sudut sana , Yu Wan melihat sebuah cangkul yang membuat Yu Wan tertawa. Dan satu lagi. di rak kaca yang menempel di tembok, terlihat bermacam Senjata Modern . Dari senjata laras panjang, Pistol dari segala bentuk. Dan juga granat tangan . Beberapa senjata Modern membuat Yuan tertawa.
" Benar- benar gila... apakah semua ini , Papa dan Mama yang menyediakannya...?" tanya Yu Wan sambil menatap semua benda yang Ada di ruangan itu .
"Sebagian besar orang tua anda Nona.. tapi kalau pedang dan Panah , Biksu Tua itulah yang Menyiapkannya. Dan Ada dua kotak yang tersimpan di ruang perpustakaan. Dan Anda baru bisa Membuka benda itu, Jika anda sudah bisa berada di level 4..." ucap Ciko.
"Kalau Begitu aku tak Ingin melihat nya. Nanti saja kalau aku sudah naik ke level 4. baru aku akan melihat nya..." ucap Yu Wan. Dia lalu mengambil cangkul yang Ada di sudut ruangan. sedangkan Ciko terlihat keluar ruangan. tak lama dia kembali dengan Beberapa bibir tanaman.
"Kita menanam sayuran dulu Ciko. Ah.. aku ingin lihat dulu bibir buah apa di tanganmu itu.. ?" tanya Yu Wan. Terlihat di tangan Ciko ada dua Pohon yang masih kecil
" Apel dan mangga Nona.. ucapnya.
" Ya sudah ,Ayo kita tanam pohon itu terlebih dahulu. Kita tanam tidak terlalu jauh dari Rumah dan Danau. " ucap Yu Wan. Dia membawa sebuah ember dan Cangkul .
Mereka segera berjalan keluar dari rumah besar itu. terlihat Ciko dan Ciki Membawa bibir tanaman. tak lama terlihat mereka sibuk menanam Pohon mangga dan Apel. serta beberapa biji bibir sayuran. Setelah itu Yu Wan menyiram bibir -bibir tersebut dengan air dari Danau kecil itu.
"Selesai... " ucapnya sambil melihat hasil jerih payahnya menanam sayur dan Pohon buah.
Seteleh membersihkan diri dan mengembalikan alat ke gudang lagi , Yu Wan pun segera keluar dari Ruang Dimensi nya . Dan saat Dia kembali ke raganya, ternyata hari sudah hampir pagi tapi keadaan di luar masih gelap . Tapi anehnya, Yu Wan tidak merasakan letih dan mengantuk . walaupun semalaman Dia tidak tidur. Mungkinkah ini karena kekuatan yang dia dapatkan saat Dia berlatih, atau kekuaran air danau di ruang Dimensinya..? yang sempat dia minum. Akhirnya Yu Wan memilih untuk berolahraga dan berlatih di tempat Biasanya.
Dia Lalu Mengganti bajunya dengan baju Pria yang sempat Dia beli . Setelah itu Dia berlari kearah tanah lapang di belakang sana. Namun betapa terkejutnya Yu Wan. Karena Dia sekarang merasakan badan nya ringan. seperti saat Dia masih Menjadi Lin Yu Wan.
"Oo..apakah sekarang tubuh ini sudah sekuat tubuhku di masa lalu...Ck Syukurlah kalau itu terjadi. akan Ku coba sampai di mana kekuatan tubuh ini..." ucapnya dalam hati. Lalu Yu Wan berlari keliling Lapangan. Dan Kini dia mampu berlari seratus Kali memutari lapangan dan Dia tidak merasakan lelah .
"Waaa...hebat...tubuhku semakin kuat...!" serunya dengan gembira. Dia Lalu mulai menggerakkan tubuhnya berlatih ilmu beladiri di jaman modern, Dia menggabungkan Karate, Kungfu dan juga Taekwondo . Jika orang melihat gerakannya, Mereka akan sangat kagum dengan. keindahan gerakan tangan dan Kaki Li Yu Wan.
Hingga cuaca Mulai terang, Yu Wan mengakhiri latihannya. Barulah saat itu terlihat keletihan di wajah Cantiknya. Dan dengan segera Yu Wan kembali ke tempat kediamannya. Namun Tanpa di sadari Yu Wan, dua pasang Mata mengawasi Yu Wan sejak Yu Wan datang pagi tadi . Mereka berada di atas pohon yang tidak terlalu jauh dari tempat Yu Wan berlatih
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut pada episode selanjutnya. Jangan lupa Like, Vote dan Komennya aku tunggu
Bersambung
suujon mulu sih 😭😭😭