NovelToon NovelToon
EGO

EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Agatha Adara

Sebagai seorang wanita yang menjalani hidup dengan penuh tekanan pada mental dan jiwa, tak urung membuatnya menyerah dalam hidup.

Namun suatu hari harapannya untuk tetap waras menjalani hidup harus pupus. Ketika seseorang yang menjadi pusat dunianya memilih pergi meninggalkannya.

Cheva Dharmarendra

Sementara di sisi lain, seorang pria yang harus menahan rasa lelahnya menghadapi sifat sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 22

Cheva tak bisa menyembunyikan kilatan kesedihan dalam matanya. Mengingat nama itu, membuat Cheva kembali mengingat kilasan kisah sedihnya di masa lalu.

"Aku tak ingin membahasnya" ujar Cheva dengan tegas.

Dania menatap dalam pada Cheva. Ia menangkap guratan sedih itu dalam nada bicara pria di depannya saat ini. "apa ini saatnya?" gumamnya dalam hati.

"Jika kau masih membahas hal tak penting, kita batalkan meeting ini" tegas Cheva tak ingin membuang waktunya hanya untuk menanggapi wanita di depannya itu.

Dania tersenyum tipis, "baiklah kita akan serius sekarang" ucap Dania tak mau membuat Cheva semakin kesal dan marah.

Merekapun melanjutkan meeting dengan serius, Dania tak lagi main-main dan membahas hal tak berguna. Detik-detik berlalu, tanpa sadar meeting mereka memakan begitu banyak waktu.

Hingga tanpa sadar, langkah kaki seseorang yang terdengar berjalan dengan cepat. Sampai suara pintu yang terbuka dengan kasar, berhasil mengagetkan mereka yang masih tak fokus.

"Jahat kamu Chev" lirih Agatha dengan suara bergetar, air matanya mengalir dengan deras membasahi kedua pipinya.

"Sayang?" Cheva tentu terkejut dengan kehadiran Agatha, ditambah lagi dengan respon kekasihnya.

Sementara Dania hanya mampu menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kalian selesaikan dahulu" tutur Dania berlalu pergi meninggalkan kedua sepasang kekasih itu.

Cheva bangkit dari kursinya, mendekati Agatha yang justru menghindar saat Ia berusaha mendekat. "Sayang?" Cheva menatap Agatha mengiba, tak ingin Agatha salah paham dengan apa yang dilihatnya.

Agatha semakin mundur kala Cheva melangkah maju untuk semakin mendekat ke arahnya. Ia menggelengkan kepala, tak menyangka Cheva akan setega ini pada dirinya.

"Kamu bilang gak akan pernah mau kalau mereka mau menjodohkan kalian? Tapi apa ini Chev? Kalian ternyata main apo di belakang aku?" tanya Agatha tak habis pikir.

Cheva menggeleng, tak membenarkan tuduhan Agatha. "Kamu salah paham sayang" ujar Cheva ingin Agatha mendengarkan. Tapi saat tangannya hendak menyentuh lengan Agatha, kekasihnya itu dengan cepat menghindari sentuhan darinya.

"Aku pikir akhir-akhir ini kamu berubah memang karena kerjaan kamu lagi sibuk-sibuknya. Tapi ternyata ada yang baru ya Chev?" tanya Agatha diiringi kekehan miris diakhir kalimatnya.

"Wajar sih, dia cantik, wanita karier lagi. Pasti dia bisa ngertiin kamu tentang kesibukan kamu, bisa bantu kamu di perusahaan. Gak kayak aku ya?" ujar Agatzha dengan sendu, menunduk memainkan kedua jari jempolnya.

"Sayang, pelase dengerin aku" ujar Cheva mulai frustasi karena Agatha tak mau mendengar penjelasan darinya.

Agatha mengangkat wajahnya untuk menatap Cheva. Ia mendekat ke arah kekasihnya itu memukuli dada bidang Cheva dengan tenaga yang dimilikinya.

"Kamu jahat, Chev. Kamu jahat hiks hiks" dengan isakan Agatha terus memukuli Cheva semampunya. Ia pikir hal itunbisa meringankan rasa sesak di hatinya. "Kalau kamu muak atau bosan sama aku bilang jangan khianati aku kayak gini Chev. Kamu pikir aku gak akan sakit hiks" Agatha masih terus mengeluhkan keluh kesahnya.

Sementara Cheva hanya terdiam menerima apapun yang akan Agatha lakukan terhadap dirinya. Karena mau dijelaskan sekarang pun, pasti Agatha tak mau mendengar perkataannya sama sekali.

Cheva mengangkat kedua tangannya untuk memeluk Agatha. Kendati seperti itu, Agatha masih tak menghentikan pukulan tangannya di dada Cheva. Jadilah Ia terisak di pelukan Cheva dengan masih terus memukuli kekasihnya itu.

...***...

Flashback

Setelah kepergian Cheva, Agatha yang tengah merajuk pun pergi ke kamarnya. Qara dan Xania pun tak tinggal diam. Mereka menyusul untuk memberikan pengertian. Hingga akhirnya Agatha mau mengerti dan kembali ke ruang makan melanjutkan kegiatan makannya.

"Gimana sama sepupu Arlo kemarin, Lo udah ketemu Xan?" tanya Agatha yang kembali mengingat tentang mantan kekasih Arlo itu.

Xania mengangguk. "Hm dia wanita yang cantik dan baik. Tapi ..." ucapan Xania terhenti sejenak. "Dia harus dibawa ke luar negeri lagi untuk mendapatkan perawatan intensif" lanjut Xania yang merasa prihatin dengan kondisi Shera yang semakin parah.

"Apa separah itu sakitnya?" tanya Agatha yang juga merasa iba. Meskipun pernah merasa bahwa Shera jahat, karena masih saja menganggu mantan kekasihnya padahal tahu Arlo sudah memiliki Xania. Agatha sadar, kalau Shera tak sejahat itu, karena tak benar-benar mengganggu hubungan sahabatnya itu.

"Iya, sel-sel kankernya semakin menjalar. Apalagi saat dia tahu gue marah ke Arlo karena salah paham sama hubungan mereka." Jelas Xania, ada setitik perasaan bersalah dalam dirinya. Meski bagaimanapun itu bukanlah salahnya.

"Dia sudah mendapatkan perawatan terbaik sekarang, jangan khawatir" ujar Arlo tak ingin membuat mereka khawatir.

Mereka telah selesai dengan kegiatan makan mereka. Mereka bekerjasama membereskan sisa-sisa yang perlu mereka rapikan setelah kegiatan mengisi perut itu.

"Hm Tha, lo pernah denger gak sih kakak Cheva sebenarnya di mana?" tanya Qara yang penasaran. Karena selama ini yang Ia tahu hanya sebatas Cheva memiliki seorang saudara laki-laki. Tapi informasi keberadaannya sama sekali tak ada yang mengetahui. Seolah memang ditutupi dengan rapat.

"Kenapa tiba-tiba Lo nanyain itu Qar?" tanya Xania yang heran dengan Qara. Tangannya masih sibuk meletakkan piring-piring yang masih basah di rak di dekatnya berdiri.

"Gue penasaran aja, soalnya orang bilang mereka saudara kembar. Gimana kalau misalnya kakaknya itu datang terus Agatha salah orang?" tanya Qara dengan tertawa. "Bisa perang dunia ketiga gak tuh" lanjut Qara dengan tawa renyahnya.

Agatha hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Qara yang begitu random. "Gue juga gak tahu pasti. Setiap gue tanya, Cheva selalu ngalihin topik. Sepertinya dia memang gak mau bahas tentang itu." Ujar Agatha dengan jujur.

Saat mereka masih asik berbincang sembari merapikan ruang makan, terdengar bunyi ponsel Agatha. Ada notifikasi masuk yang membuat Agatha menghentikan kegiatannya dan melihat siapa yang menghubungi.

Agatha membuka pesan dari seseorang yang berupa gambar. Saat dibukanya, tangannya langsung gemetaran. Netranya seketika berkaca-kaca merespon pemandangan yang ada dalam gambar itu.

"Chev?" gumam Agatha melihat foto Cheva tengah bersama seorang wanita di tempat tertutup.

Di bawahnya tertera alamat yang no tak dikenal itu kirimkan. Tanpa banyak berpikir Agatha pun bergegas untuk pergi ke tempat itu. Demi melihat sendiri apakah foto itu benar atau salah.

"Lo mau kemana Tha?" tanya Xania yang khawatir melihat wajah Agatha tampak tak biasa.

"Gue harus pergi sekarang Xan, kalian di sini aja." Ujar Agatha dengan menahan air matanya.

"Tapi Tha?" Qara tampak tak setuju membiarkan sahabatnya itu pergi sendirian.

"Please ya guys, gue bisa sendiri" tegas Agatha yang memang sudah telanjur dibuat marah oleh kiriman foto itu.

"Hati-hati Tha" hanya itu yang dapat mereka lakukan.

"Kita ikuti di belakang" titah Arlo yang memiliki ide. Mereka mengangguk membenarkan, mengapa tak kepikiran.

Next .......

1
Dev
cukup sulit berhubungan dg org yg gk bisa tegas dlm membuat batasan dg lawan jenis kyk Arlo.. hubungannya dg pasangan akan jd rapuh, Krn masalah yg sama akan terus terulang..
Dev
retak..
Dev
masih menunggu cerita selanjutnya gmna..harapannya si Agatha bs survive dan menemukan tujuan hidup yg lebih bermakna..
Dev
ceritanya cukup menyebalkan 😁, tp mngkin di luar sana memang ada beberapa org yg seperti Agatha, yg menggantungkan hidupnya kpd org lain..tujuan hidup yg mudah rapuh..
Dev
yg baca jg lama" gregetan sama si Agatha..hadeh..
Dev
Agatha jangan bergantung sama manusia..
Dev
gpp putus tha..dan buktikan kmu bs menjadi versi terbaikmu nanti..udh fokus aja kuliah dan kejar mimpimu..
Anita Jenius
Salam kenal kak.
5 like mendarat buatmu thor.
Semangat ya kak.
Dev
bakal salah pergaulan nih kyknya..
Dev
si Agatha nih lama" bs bikin cheva muak, dia mau dingertiin tp gk mau ngertiin org..huuft..dan cheva jg kurang tegas menyikapi sifat Agatha yg serba over..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!