Two Hearts One Love

Nayara masuk kembali kedalam kamar pribadi Reza di lantai 2 unit Apartemen, setelah lebih dahulu mengantar Reza sampai pintu depan karena hari ini, Reza berangkat lebih awal dari biasanya.

Nayara menatap nanar luasnya kamar pribadi Reza yang terasa hampa baginya. Meski setiap hari ia masuk kedalam kamar itu untuk menyiapkan semua kebutuhan pribadi Reza, nyatanya ia tak pernah tidur barang semalam pun di kamar pribadi milik suaminya itu.

Hampir 10 tahun menjalani biduk rumah tangga bersama Nayara, nyatanya tak membuat Reza berubah sikap pada Nayara.

Reza masih tetaplah Reza yang dulu. Reza yang selalu bersikap dingin hingga sulit untuk sekedar di sentuh jiwa dan raganya oleh seorang Nayara yang notabene adalah istri sah pria itu.

Nayara memang tidak pernah mengeluh pada siapapun dengan sikap dingin dan ketidak pedulian Reza terhadapnya. Namun meski tidak mengeluh, jauh di dalam lubuk hatinya, tentu saja perasaan Nayara begitu pedih dan terasa nyeri karena kehadirannya sama sekali tak pernah dianggap oleh Reza. Status istri yang melekat padanya, hanya sebuah status diatas buku nikah dan dokumen semata.

Tak ingin terus larut dalam kesedihan yang entah bagaimana ujungnya, Nayara memilih untuk segera menyiapkan semua keperluan Reza yang akan ikut mereka bawa sore nanti, tentunya semua itu harus sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh Reza sebelum pria dingin itu berangkat bekerja tadi.

Sementara Nayara sibuk menyiapkan barang-barang keperluan Reza.

Reza sendiri langsung masuk kedalam ruangannya untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum bertolak pergi sore nanti. Reza yang sudah hafal bagaimana sikap tegas Rayyan. Tak ingin membuat kesalahan sedikitpun yang bisa membuat ia kehilangan kesempatan untuk bisa kembali ke negara asalnya.

"Tuan muda,,,,, Tuan besar meminta anda untuk datang ke ruangannya segera." Ucap sekretaris pribadi Reza, menyampaikan apa yang di minta Rayyan padanya.

Dengan bergegas, Reza pun langsung beranjak dari duduknya untuk segera menemui Rayyan di ruangannya, tentunya diikuti oleh Lee yang merupakan sekretaris pribadi sekaligus sahabat Reza satu-satunya selama berada di negeri orang.

Reza memang memilih untuk menutup dirinya dari kebanyakan orang dan memilih untuk fokus pada rencana yang sudah lama di susunnya.

Setelah mengetuk pintu terlebih dahulu, Reza pun kemudian bergegas masuk kedalam ruangan Rayyan seorang diri, karena Lee diminta untuk menunggu di luar ruangan.

"Duduklah,,,,, ada satu berkas yang harus kamu tanda tangani lebih dulu sebelum bertolak sore nanti." Rayyan berkata seraya mendekat pada Reza yang masih berdiri tegak menghadap Rayyan.

Rayyan meletakkan sebuah map keatas meja setelah ia duduk lebih dulu di atas sofa.

"Duduk dan bacalah dengan teliti!" Ucap Rayyan yang langsung di patuhi oleh Reza.

Reza pun duduk di sofa besar bersebrangan dengan Rayyan duduk, diambilnya map berwarna biru yang Rayyan letakkan tadi, kemudian di bukanya map itu dan dibacanya beberapa lembar berkas yang merupakan isi map tadi.

Reza membaca kalimat demi kalimat isi berkas itu, hingga kemarahannya pun akhirnya memuncak.

"Apa maksud semua ini?" Tanya Reza sambil berdiri kemudian menghempaskan lembaran berkas tersebut keatas meja.

Pria brengsek yang sialnya adalah Ayah kandungnya itu, sudah benar-benar tidak bisa di toleransi. Reza benar-benar muak dengan semua tekanan yang diberikan pria berumur 47 tahun itu.

Rayyan sendiri, justru tersenyum tipis melihat respon yang Reza berikan terhadap berkas persyaratan yang ia berikan pada Reza.

"Bukankah ini yang kamu inginkan selama ini? menjadi pewaris utama Narendra group." Sindir Rayyan.

Rayyan memang mengetahui rencana Reza yang menginginkan posisi utama dalam jajaran petinggi Narendra group. Oleh sebab itu, Rayyan selalu menekan Reza dalam hal pekerjaan untuk mengetahui kualitas Reza sesungguhnya dalam menjalankan kerajaan bisnisnya yang sudah di bangun sejak jaman Daddy Narendra.

Namun kali ini, sebuah syarat sulit yang sengaja Rayyan berikan untuk Reza, membuat amarah Reza sudah tidak terbendung lagi.

Rayyan beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat kearah putranya yang tengah berusaha keras mengontrol besaran amarahnya.

"Berikan aku seorang penerus laki-laki hasil dari buah cinta mu dengan putriku Nayara..... Setelah itu, akan aku pastikan. Kamu lah yang akan menjadi pemimpin Narendra group selanjutnya." Ucap Rayyan tepat di hadapan Reza.

"Segera tanda tangani berkas persyaratan itu, lalu laksanakan tugas mudah mu itu " Tambah Rayyan yang kemudian berjalan menjauh dari Reza.

Reza masih berdiri tegak sembari menatap tajam punggung Rayyan yang berjalan menjauh darinya. Ingin rasanya Reza menjedotkan kepala pria tidak berperasaan itu ke dinding ruangan ini agar pria itu sadar dengan apa yang telah di lakukannya selama ini. Namun sekali lagi Reza harus bersabar. Karena walau bagaimana pun, pria tidak berperasaan itu adalah Ayah kandungnya sendiri.

"Apa yang anda inginkan. Hanya akan berada dalam mimpi anda saja!" Jawab Reza yang kemudian berlalu pergi meninggalkan ruangan Rayyan.

Rayyan meremas keras kepalan tangannya sendiri setelah mendengar apa yang Reza ucapkan padanya.

"Aku akan membuat kamu dan putriku memberikan ku seorang penerus,,,, Walau bagaimana pun caranya." Gumam Rayyan dengan penuh ambisi.

Rayyan memang mengetahui persis, apa yang terjadi di dalam rumah tangga putri kesayangannya itu. Rayyan pun tahu jika sampai saat ini, Reza belum sedikit pun menyentuh Nayara. Oleh sebab itu. Rayyan memberi sebuah persyaratan pada Reza agar mau menyentuh Nayara dan segera memberinya penerus bagi kerajaan bisnisnya.

Sekali lagi, semua itu demi bisnis dan sebuah ambisi seorang Rayyan yang tidak ingin terkalahkan dari musuh bebuyutannya yang sudah memiliki penerus laki-laki.

******

Reza melempar sebuah vas bunga ke lantai hingga Vas bunga tersebut pecah berserakan diatas lantai ruangannya.

Emosi yang sedari tadi di tahannya, ia lampiaskan dengan kembali melemparkan beberapa benda yang berada tak jauh dari jangkauannya.

"Sial,,,,, bagaimana mungkin pria brengsek itu memberikan syarat yang tak mungkin bisa aku penuhi." Ucap Reza dengan penuh amarah.

Pernikahannya dengan Nayara hanya berdasarkan sebuah pengorbanan dan sebuah cara untuk memuluskan misi balas dendamnya.

Reza memang tidak pernah berniat untuk menjadikan pernikahannya dengan Nayara menjadi sebuah pernikahan indah seperti orang pada umumnya.

Nayara adalah salah satu target paling mudah untuk memuluskan rencananya. Dan lewat Nayara pula, Reza dapat dengan mudah memberi rasa nyeri dan pedih pada pria yang begitu menyayangi istri statusnya itu.

"Lihat saja, aku akan bisa mencapai posisi itu dengan caraku sendiri!" Tekad Reza.

"Dan wanita itu, lihat saja.... Apa yang akan aku lakukan pada wanita itu untuk membalas rasa sakit hatiku pada pria brengsek yang selalu menjadi pelindung baginya." Ucap Reza seraya mengepalkan kedua kepalan tangannya. Reza sudah menyusun rencana baru untuk membalas pria berstatus Ayah kandungnya itu lewat putri kesayangannya yang merupakan istri sahnya sendiri.

(kira-kira apa ya rencana Reza pada Nayara? 🤔 Apakah rencana baru nya itu akan berhasil atau malah membuatnya semakin terjebak dalam lingkaran yang tak terlihat ujungnya. 🤔. simak terus ya ceritanya sampai akhir. )

Terimakasih untuk Kaka-kaka semua yang sudah mau mampir membaca cerita remehan ku ini. 🙏❤️