Untuk melancarkan aksi balas dendamnya kepada Nadya. Ardi harus berpura-pura mendekati dan mencintai Nadya
Nadya yang merupakan wanita cantik dan pintar harus mengubur cita-citanya sebagai pramugari
Malam itu Nadya tidak sengaja menabrak seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan mobilnya
Nadya melihat wanita itu tergeletak dan segera Nadya membawanya ke rumah sakit
Sesampainya di ruang UGD Nadia langsung meninggalkan wanita itu tanpa ia sadari Wanita itu telah meninggal dunia
Dan ternyata wanita itu adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit itu
Ardan yang juga seorang dokter langsung menangis histeris dan meminta Aska untuk mencari pelaku yang telah membunuh calon istrinya
Apakah Ardan berhasil menemukan keberadaan Nadya?
Dan apa yang akan direncanakan Ardan untuk membalas dendamnya kepada Nadya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Beberapa hari kemudian, Nadya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter Jack
Devan langsung mengajak Nadya kerumah yang baru saja ia beli dan rumah itu mempunyai halaman yang sangat luas
Devan ingin membuat Nadya dan anaknya bisa nyaman tinggal disini
Nadya tak henti-hentinya melihat keindahan rumahnya yang sangat besar
"Apakah kamu menyukainya sayang?" Tanya Devan
"Iya Mas, aku sangat menyukai rumah ini" Jawab Nadya
"Semoga kamu dan anak kita nanti betah tinggal di sini" ucap Devan sambil mencium perut Nadya
Devan juga memberitahukan kalau apartemen tempat tinggalnya yang dulu telah dijual
"Dan sekarang waktunya sayang untuk istirahat" Ucap Devan yang langsung membopong tubuh Nadya
Devan merasa bahagia karena bisa dekat dengan wanita yang mirip sekali dengan mantan istrinya Malinda
"Mas nggak kerja?" Tanya Nadya
"Mas lusa baru kerja, sekarang Mas ingin berduaan dengan kamu" Jawab Devan yang langsung mencium bibir Nadya
Nadya yang mendapatkan serangan mendadak dari Devan hanya bisa pasrah
"Apakah kamu menyukainya sayang?" Tanya Devan
Nadya langsung menundukkan kepalanya di dada bidang Devan
Kemudian Devan menepuk-nepuk pinggang Nadya agar lekas tertidur
Melihat Nadya yang sudah tidur, Devan juga ikut menyusul tidur dengan Nadya sambil memeluk tubuhnya dengan erat
Di rumah Nadya dimana Tika dan Risky masih bingung mencari keberadaan Nadya yang sudah berbulan-bulan tidak ditemukan
"Lelaki yang kemari itu siapa ya? Kenapa dia berteriak-teriak memanggil nama Nadya"
Tika dan Risky saling pandang dan tidak tahu siapa lelaki itu
"Apakah kemarin tidak kamu catat plat nomor mobilnya?" Tanya Risky
Tika menggelengkan kepalanya dan saat ini memang dia sedang mengaguminya wajah Ardi yang sangat tampan sekali
"Andaikan saja dia suamiku" gumam Tika
"Suami siapa?" Tanya Risky yang membuat lamunan Tika buyar seketika
Kemudian Risky mengajak Tika untuk mengantarkannya ke Mall
"Apa kamu ingin beli buku lagi?" Tanya Tika yang sudah hapal dengan sahabatnya yang paling suka dengan membacanya buku
Risky menganggukkan kepalanya dan ia langsung melajukan mobilnya
"Tika, apakah kamu sekarang masih berhubungan dengan Hardi?" Tanya Risky
Tika menggelengkan kepalanya dengan air mata yang mengalir
Risky langsung menghentikan mobilnya dan meminta Tika untuk bercerita
"Ada apa Tika?" Tanya Risky
"A-aku dan Hardi sudah putus seminggu yang lalu"
"Apa?!!"
Risky sangat terkejut ketika mendengar perkataan Tika
Tika mengatakan kalau Hardi memilih dengan perjodohan yang dipilihkan oleh kedua orangtuanya
"Risky, apakah aku jelek sehingga Hardi meninggalkan aku?"
Risky langsung memeluk tubuh Tika yang masih menangis dan ia mengatakan kalau Tika sangatlah cantik
"Hardi, kamu akan menyesal karena telah meninggalkan Tika" ucap Risky dalam hati
Risky sudag lama mencintai Tika, tetapi ia tidak berani untuk mengungkapkannya
Risky dan Tika melanjutkan perjalanannya menuju Mall
Di tempat lain dimana Ardi masih murung di dalam kamarnya
Beberapa hari ini Ardi tidak kerumah sakit dan banyak sekali yang menghubunginya tetapi tidak ia angkat
"Nadya, kamu sekarang ada dimana? Aku menyesal telah membunuh anak kita" ucap Ardi dengan meminum minuman ke**s
Ardi mengingat bagaimana ia secara brutal mencambuk Nadya
"Papa minta maaf sayang"
Di halaman rumah Ardi dimana Bi Asih yang sudah beberapa hari bermimpi tentang Ardi
Tok
Tok
Tok
"Tuan, apakah anda dirumah?" Bi Asih mengetuk pintu berharap Ardi membuka pintu
Bi Asih mencoba mengetuk pintu rumah karena Bi Asih yakin kalau Ardi ada di rumahnya
Bi Asih mencoba lewat belakang rumah karena pintu belakang jarang dikunci oleh Ardi
Dan ternyata dugaan Bi Asih benar dan akhirnya Bi Asih langsung masuk ke dalam rumah
"Astaghfirullah!" Bi Asih langsung menolong Ardi yang tergeletak pingsan
"T-tuan! Apa anda mendengar suara saya?"
Tidak ada jawaban dari Ardi, Bi Asih langsung menghubungi Aska agar segera datang kemari
ini asli hamil ank ardi y bkn anak devan....🤣🤣🤣🤣