NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / One Night Stand / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: Senja

Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.

Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.

Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.

Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?

Langsung baca aja kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22

“Masuklah. Terlalu lama berada di luar bisa membuatmu sakit. Aku tidak mau kamu membuat para pelayan yang ada di mansion ku repot karena ulahmu!” ucapnya dengan nada dingin dan datar.

Tentu saja, Aluna sangat mengerti maksud kalimat yang baru saja Noah ucapkan. Ia bukanlah siapa-siapa di rumah ini. Dan tidak lebih dari gadis asing yang datang kemudian membuat repot semua orang.

“M—maafkan saya, Tuan...” Aluna berucap dengan bibir sedikit bergetar.

Bagaimanapun juga, ia masih trauma bertemu laki-laki lain, terlebih lagi pria dingin seperti Noah. Berbeda dengan Vincent, meski galak dia memperlakukan Aluna lembut.

“Jangan terlalu lama menunduk, lehermu bisa patah!” Noah mengabaikan ucapan maaf Aluna.

“Maaf, Tuan...”

Noah berdecak kesal. Apa gadis yang sedang duduk ini hanya bisa mengucapkan kata maaf?

Benar-benar membuatnya muak!

Niatnya ingin bersantai di taman belakang setelah pulang bekerja, ia malah dikejutkan dengan kehadiran Aluna yang ternyata sudah lebih dulu berada di sana.

“Berhentilah mengucapkan kata maaf! Telingaku gatal mendengarnya!” Noah melirik gadis itu sekilas dan melangkah pergi dari sana. Meninggalkannya seorang diri.

“Huh...” Aluna bernafas lega.

Entah kenapa berada di dekat Noah membuatnya tidak bisa berkutik. Bahkan, tubuhnya seakan susah untuk bergerak.

‘Ada apa denganku. Kenapa keberanianku seakan-akan hilang saat berdekatan dengannya.’ gumam Aluna dalam hati.

Tak jauh dari posisi Aluna berada, sepasang mata sejak tadi terus mengawasi interaksi yang terjadi di antara mereka berdua.

Ya, siapa lagi kalau bukan Vincent. Asisten kepercayaan Noah yang kepo dan ingin tahu sedang mengintip.

Vincent memicingkan mata curiga. Menerka apa yang sebenarnya terjadi pada tuan nya.

“Apa es batu itu sekarang sudah mulai mencair? Tidak biasanya dia bicara panjang lebar pada seorang wanita kecuali keluarganya.” Vincent bergumam seorang diri. “Ah, sudahlah. Lebih baik aku istirahat saja. Rasanya seluruh tubuhku pegal karena pekerjaan yang diberikan Tuan Noah tidak pernah ada habisnya!”

***

Noah masuk ke kamar lalu menutup pintunya kembali. Membiarkan penerangan yang berada di kamarnya tetap gelap. Baginya, itu sangat nyaman dan menenangkan.

Apalagi untuk dirinya yang selalu menyendiri dan tidak suka keramaian.

Noah meletakkan beberapa berkas pentingnya di atas meja, lalu mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Memijat pelipisnya yang terasa pusing dan penat.

Mengingat dimana ia harus menghadapi Lilac, karyawan magang yang baru saja bekerja di kantornya. Gadis itu sangat berisik, bawel dan juga menyebalkan.

Dia juga terus saja bertanya tanpa mau mendengarkan terlebih dulu apa yang akan Noah katakan.

“Semakin lama gadis itu mirip sekali dengan Keanu! Sama-sama me sum dan menggelikan. Apa dia pikir aku ini pria gampangan? Merayu sana sini! Mereka benar-benar terlihat sangat cocok jika dipertemukan!” geramnya kesal.

Noah bangkit seraya menyambar handuk yang tersampir di sana, kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Sepertinya pria itu butuh menyegarkan tubuhnya.

Sedangkan di luar kamar, Aluna sedang mondar mandir. Menggigit kuku ibu jarinya sendiri dengan jas milik Noah yang berada di tangan kananya.

“Haruskah aku mengembalikannya? Atau tidak usah saja? Tapi jika nanti dia marah karena aku masuk ke kamarnya sembarangan, bagaimana?” tanyanya pada diri sendiri.

Aluna juga tidak mau menyimpan jas milik Noah yang sepertinya terlihat sangat mahal. Melihat merk nya saja sudah membuat Aluna tidak bisa berkata-kata lagi.

“Sebaiknya memang aku harus mengembalikannya. Ingat, Luna. Ini jas mahal! Kalau sampai rusak dan hilang, kamu akan menggantinya dengan apa? Uang saja kamu tidak punya.”

Dengan langkah penuh tekad dan mantap, Aluna memberanikan diri mengetuk pintu kamar Noah.

1
Mor Mintarsih
bagus thor visualnya
Rima baharudin
baru kali ini org kepercayaan mafia sekocak kamu vin😂
Rima baharudin
wuih kata² mu itu loh noah jangan sampe nanti jadi bumerang buat kamu
Rima baharudin
gembel ko se cantik itu sih vin😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒂𝒌 𝒍𝒖𝒄𝒖 𝒔𝒃𝒏𝒓𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒏𝒐 𝒄𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒂𝒌 𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒍𝒖𝒏𝒂 𝒍𝒂𝒎𝒂" 𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒏𝒋𝒂𝒌
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒂𝒌 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒋𝒈 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒆𝒑𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓 𝑫𝒆𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒑𝒖𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒚𝒂 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒏𝒆𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝑫𝒆𝒂𝒏 𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒏𝒆𝒎𝒃𝒂𝒌 𝒕𝒑 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒏𝒆𝒎𝒃𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 🤦‍♀️🤦‍♀️
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒄𝒂𝒑𝒆𝒌 𝒍𝒊𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒏𝒈𝒐𝒎𝒐𝒏𝒈 𝒃𝒌𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑪𝒂𝒓𝒍𝒐𝒔 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝑴𝒂𝒙𝒊𝒎 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒎𝒂𝒉 𝒃𝒊𝒏𝒈𝒖𝒏𝒈 𝒏𝒊𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒍𝒆𝒍𝒆𝒕 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒏𝒈𝒐𝒎𝒐𝒏𝒈 𝒎𝒂𝒇𝒊𝒂 𝒕𝒆𝒉 𝒃𝒌𝒏 𝒃𝒏𝒚𝒌 𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌 𝒂𝒏𝒆𝒉
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒂𝒏𝒆𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒆𝒈𝒐 𝒔𝒊 𝑵𝒐𝒂𝒉 𝒋𝒈 𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒇𝒊𝒂 𝒕𝒑 𝒌𝒐𝒌 𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒌𝒂 𝒍𝒃𝒉 𝒑𝒆𝒌𝒂𝒂𝒏 𝑽𝒊𝒏𝒄𝒆𝒏𝒕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!