NovelToon NovelToon
Cinta Karmila

Cinta Karmila

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: nazwa talita

Karmila gadis yatim piatu yang mencoba peruntungan di ibukota karena mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama. Suatu malam tanpa sengaja ia bertemu pria mabuk dan menolongnya.
Tapi sayang, niat baiknya justru membuat dirinya berakhir dengan kehilangan kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22 HAMIL

Rayyan menatap Karmila dengan lekat, memindai wajah cantik di depannya itu dengan tatapan sendu. Kata-kata yang Karmila tulis membuat dadanya begitu sesak. Kenapa rasanya sesakit ini? Bahkan rasanya lebih sakit dibandingkan saat Olivia mengkhianatinya.

Rayyan mencoba menahan sesak di dadanya, napasnya tak beraturan. Berada di dekat Karmila seperti ini memang selalu membuat detak jantungnya berdetak lebih cepat.

Huuhhhh!

Rayyan menghembuskan napas panjang, mencoba menetralkan perasaannya. Sementara gadis di depannya ini masih terus menatapnya, menunggu jawaban.

"Sayang, apa kamu sangat mencintai pria itu?" Karmila mengangguk cepat.

"Apa dia mau menerima kamu dengan keadaan kamu seperti sekarang?" Karmila kembali mengangguk, kemudian Karmila kembali menuliskan sesuatu di ponselnya.

'KAMI BERDUA SALING MENCINTAI.'

Lagi! kata-kata itu langsung merobek hatinya. Duh! sakitnya ... gadis ini benar-benar tidak punya perasaan. Sabar Rayyan, sabar!

Rayyan mengusap wajahnya kasar sambil menenangkan hatinya. Ia tidak boleh marah,

sebisa mungkin ia menyembunyikan amarahnya.

Rayyan terdiam sejenak, tatapannya kembali mengarah pada Karmila yang justru terlihat sangat menggemaskan.

Gadis itu masih menatap Rayyan dengan tajam. Netra hitamnya terlihat berkilau, bibirnya bergerak-gerak seperti orang yang tidak sabaran.

Tiba-tiba terlintas ide di kepalanya. Rayyan sungguh tidak ingin melepaskan gadis ini, ia harus mempertahankannya, apapun yang terjadi.

Rayyan mencintai Karmila, Karmila adalah istrinya, dengan kata lain berarti ia lebih berhak terhadap gadis ini daripada orang lain. Jadi, tidak ada salahnya bukan, bila ia sedikit egois?

"Sayang, apa kamu benar-benar membenciku?" Karmila menatap pria di depannya ini, entah mengapa ia terlihat ragu untuk menganggukkan kepalanya.

Apa benar dia membenci pria ini? Awalnya mungkin iya, karena pria inilah yang telah menghancurkan hidupnya. Namun ... Karmila mengangguk pelan.

"Jika kamu bahagia bersama pria itu, aku akan melepasmu." Suara Rayyan terdengar lirih, tetapi masih bisa didengar oleh Karmila.

"Aku akan melepaskanmu, tapi dengan satu syarat."

Karmila terlihat mengerjapkan matanya.

"Aku akan melepaskanmu, tapi aku ingin memastikan dulu satu hal." Karmila yang dari tadi menunggu jawaban Rayyan merasa kesal karena menurutnya pria di depannya itu terlalu banyak basa basi.

"Aku hanya ingin memastikan kalau kamu tidak hamil anakku karena kejadian itu."

Deg!

Karmila sedikit terkejut mendengar kata-kata hamil dari pria ini. Kapan terakhir aku datang bulan? Dalam hatinya ia mengingat-ingat, Karmila sedikit was-was.

"Kalau kamu tidak hamil, aku akan melepaskanmu dengan ikhlas, tapi jika kamu hamil ... meskipun kamu membenciku, aku tidak akan pernah melepaskanmu!" ucap Rayyan dingin.

"Karena aku tidak ingin anakku lahir tanpa kasih sayang papanya." Rayyan memperhatikan wajah Karmila yang sedikit berubah cemas, seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Tidurlah! Ini sudah malam," ucap Rayyan dengan lembut sambil mengusap rambut Karmila. Tanpa di duga, lagi-lagi Karmila tidak menolak dan mengangguk patuh.

Perempuan itu bangun dari duduknya, kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dalam hatinya, ia masih terngiang ucapan Rayyan tadi. Karmila melirik ke arah bawah, Rayyan sudah memejamkan mata sambil memeluk guling.

Pria itu terlihat sangat tampan saat tertidur. Begitu polos seperti bukan penjahat yang sudah memperkosanya. Seandainya Karmila tidak mengalaminya sendiri, mungkin dirinya pun tidak akan percaya pria tampan seperti Rayyan bisa begitu tega menghancurkan hidup seseorang.

Karmila masih menatap pria yang sudah menjadi suaminya itu, meskipun ia masih belum bisa menerimanya. Sebuah senyuman terukir di bibirnya.

"Wajahnya sebelas dua belas sama Noah. Sama-sama tampan!" batinnya.

Namun, sejenak kemudian Karmila tersadar.

'Kenapa aku jadi mikirin dia?'

******

Karmila memandangi alat tes kehamilan di tangannya. Satu menit yang lalu, ia baru saja menggunakan alat itu sesuai dengan petunjuk pemakaian.

Ucapan Rayyan semalam membuat dirinya memutuskan untuk membeli testpack pagi ini juga lewat jasa online.

Karmila merasa resah saat menyadari ternyata ia memang sudah telat datang bulan bahkan dari sebulan yang lalu.

Dengan perasaan takut dan cemas, kedua bola mata Karmila tidak melepaskan pandangannya ke arah alat itu, hingga dua menit kemudian dua garis merah terlihat jelas pada alat itu.

Karmila menggelengkan kepala tidak percaya.

Tubuhnya merosot terduduk di lantai kamar mandi. Ucapan Rayyan semalam kembali terngiang di kepalanya.

'Tapi jika kamu hamil, walaupun kamu membenciku, aku tidak akan pernah melepaskanmu!'

Karmila menangis di dalam kamar mandi. Baru saja ia merasakan sedikit kebahagiaan karena bertemu kembali dengan Noah kemarin, tetapi tiba-tiba kebahagiaan itu kembali hilang.

Saat bertemu dengan Noah kemarin, Karmila sudah berjanji akan berjuang agar mereka bisa bersama lagi, Karmila bahkan menyetujui saat Noah berjanji akan menikahi Karmila setelah ia bercerai dengan Rayyan.

Namun, hari ini harapannya musnah sudah. Karmila kembali hancur setelah mengetahui kehamilannya.

Bagaimana cara dia menjelaskan pada Noah nanti? Mengingat semua itu, hati Karmila terasa di tusuk duri, sakit sekali rasanya. Bayangan wajah Noah yang sedang tersenyum pun terlintas.

"Maafin aku, Kak, aku sudah mengecewakanmu ...."

Tangisan Karmila ternyata terdengar sampai keluar kamar mandi. Rayyan yang baru saja bangun tidur dan berniat mengambil air minum di dapur, menghentikan langkahnya sebentar saat terdengar suara tangisan dari dalam kamar mandi. Merasa penasaran, ia langsung menuju

ke arah kamar mandi.

Bukankah itu suara Cinta?

"Cinta!" seru Rayyan panik, kemudian ia langsung mendorong pintu kamar mandi dengan keras.

Di dalam kamar mandi terlihat Karmila yang sedang meringkuk sambil menangis. Tubuhnya gemetar dan basah kuyup karena shower yang dibiarkan menyala.

Dengan cepat Rayyan mengangkat tubuh Karmila keluar kamar mandi.

"Rosa ...!" teriak Rayyan dengan keras. Rayyan benar-benar panik melihat keadaan Karmila. Rosa yang kaget mendengar teriakan Rayyan langsung keluar dari kamar begitupun Bi Sumi dan Pak Kardi.

"Apa yang terjadi dengan Karmila?" seru Rosa, ikutan panik melihat keadaan Karmila.

"Ambilin handuk, Ray! titah Bi Sumi. Rayyan segera mengambil handuk bersih di dalam lemari dan langsung mengelap tubuh basah Karmila.

"Gantiin bajunya juga, Ray!"

Rayyan menatap Rosa.

"Biar aku yang gantiin bajunya, Bu." ucap Rosa

Pak Kardi dan Rayyan buru- buru keluar dari kamar.

Karmila masih menangis, Rosa di bantu Bi Sumi mengganti baju Karmila yang basah.

Saat Rosa mau memakaikan baju, dia melihat tangan Karmila yang terkepal seperti menggenggam sesuatu,

karena penasaran kemudian dengan pelan Rosa membuka tangan Karmila.

Kedua bola mata Rosa melebar saking terkejut. Testpack dengan dua garis merah? Karmila hamil? Rosa menutup mulutnya tak percaya.

"Ros, buruan karmila sudah kedinginan." Ucapan Bi Sumi mengagetkan Rosa.

"Ibu."

Rosa memberikan alat tes kehamilan itu pada Bi Sumi.

"Karmila hamil?" Bi Sumi, lirih

suaranya hampir tak terdengar.

Rosa mengangguk sambil memakaikan baju Karmila dengan cepat. Sementara Karmila masih menangis di pelukan Bi Sumi.

"Mungkinkah ini penyebab Karmila menangis Ros?"

"Mungkin saja Bu, " Nada suara Rosa bergetar menahan tangis, kedua matanya pun sudah berkaca-kaca.

Bi Sumi langsung memeluk Karmila dengan erat, berharap, pelukannya itu bisa mengurangi beban kesedihan Karmila.

*

Buat yang sudah membaca, jangan lupa like, komen, gift dan votenya ya, teman-teman 🙏

Terima kasih

1
Saya Sayekti
cie ..ciee...jodoh otw tuh Radit
bar bar lg
Sudar Wati
kayak nya tambah seru ceritanya
Saya Sayekti
menjauh lah sementara.biar Revan berpikir.ziapa ygd pilih
Khusnul Khotimah
perempuan dg atitud kek gitu lu cintai radith?,,,,,,masih mo diperjuangin,,,,,,yg ada lu yg dipecundangin,,,,,,,BKN mencari yg sempurna Krn itu TDK ada ,,,,,tp za gbyg kek gitu juga kali,,,,,cinta boleh kagum silahkan bodoh jg za dit za
Fahmi Ardiansyah
iya Krn mabuk pasti gak sadar bahwa ia tidak akan bisa melupakan kejadian itu.
Khusnul Khotimah
menjelaskan g sampai peluk juga kali,,,,,gimana KLO di balik
Sonya Bererenwarin
pelakor datang
Sonya Bererenwarin
keyeeennn anggun
Sonya Bererenwarin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sonya Bererenwarin
Refan ty dl hatimu kamu syuka, Sinta yg manaa😀
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Sonya Bererenwarin
kasih brp kilo bawang nih Thor😭😭😭
Nazwatalita: 10 kilo 😀
total 1 replies
Ningsih Gedeona
😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣
Ningsih Gedeona
sekali-kali emang perluh di teraphi tu si Kamila,biar pintu hatinya terbuka
Ningsih Gedeona
aduuuh...du...du...bang Ray....meleleh Dhe kita....
Erni Fitriana
mampir thor
Fitri Septiani
kok lama2 jadi jijik sama mila ya
Atik Styowati
Kecewa
Atik Styowati
Buruk
Atik Styowati
Rayyan/Heart//Heart//Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!