NovelToon NovelToon
EARLY

EARLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

" Assalamualaikum Umma" Salam Agnia yang membuat Nara mengikuti arah pandang sang Adik ipar.

" waalaikumsalam" Balas Nyai Fatimah kemudian berdiri menyambut anak dan menantunya.

Nara dan Agnia mencium tangan Nyai Fatimah bergantian, Nara masih tampak bingung mengapa sang mertua bisa ada disini.

" umma sakit ?" tanya Nara.

" tidak ndukk.... Alhamdulillah umma sehat" Jawab Nyai Fatimah.

" loh terus kenapa umma dis...." perkataan Nara belom selesai terdengar panggilan atas nama dirinya.

" Ibu Inara Early Wijaya " panggil suster yang berjaga.

Nara kemudian memperhatikan Mertua dan Adik ipar secara bergantian.

"Ayo nduk" Nyai fatimah menarik pelan tangan Nara dan di susul oleh Agnia.

"Umma" panggil Nara.

" sudah ikut saja nduk... " Balas Nyai Fatimah.

Nara di buat semakin bingung oleh mertuanya, yang tiba-tiba ada di rumah sakit, dan mendaftarkan nya di poli obgyn.

" Silahkan masuk Bu" ujar Suster bernama Dian tersebut.

" terima kasih sus" jawab Nyai Fatimah.

Nara, Nyai Fatimah dan juga Agnia pun masuk ke dalam ruangan periksa Dokter Syifa.

" Assalamualaikum " ucap Nyai Fatimah.

" Waalaikumsalam " Jawab Dokter Syifa kemudian berdiri mencium Tangan gurunya di bangku smp dan sma.

" bagaimana kabarnya umma?" tanya Dokter Syifa basa- basi.

" Alhamdulilah baik nduk.. kamu gimana kabarnya?"Nyai Fatimah kembali bertanya.

" Alhamdulillah saya juga baik umma, silahkan duduk umma, Ning Nara, Ning Nia" Dokter Syifa mempersilahkan untuk duduk.

"Bagaimana umma, ini siapa yang mau periksa ?" tanya Dokter Syifa.

"tolong periksa mantu umma ini yaa nduk" jawab Nyai Fatimah, sambil menggenggam tangan Nara.

Nara tampak semakin bingung. " apa masih ada yang sakit Ning? obat yang kemarin apa sampean rutin minum?" tanya Dokter Syifa.

" Maaf dok, saya belom sempat minum obatnya dan sepertinya tertinggal di jogja" jawab Nara.

" kalau begitu Silahkan berbaring Ning, saya periksa terlebih dahulu" Dokter Syifa mempersilahkan Nara untuk berbaring.

Nara melihat ke arah sang mertua, yang tampak tersenyum ke arahnya, ia kemudian menuju ke brankar tempat periksa, dan di ikuti oleh Nyai Fatimah sedang Agnia lebih memelih menunggu di meja Dokter Syifa.

Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter Syifa juga melakukan USG terhadap Nara.

" bagaimana nduk?" tanya Nyai Fatimah.

Dokter Syifa tampak sedikit terkejut dan ada raut bahagia, Nara tampak memejamkan mata sejujurnya ia masih bingung,kenapa sang mertua ingin sekali ia periksa.

" Alhamdulillah ini sebuah keajaiban" jawab Dokter Syifa.

Nara membuka matanya " maksud Dokter?"

" Selamat yaa Ning" ucap Dokter Syifa.

Nara dibuat semakin bingung dengan ucapan selamat dari Dokter Syifa.

" begini Ning, kemarin Ning Hamil kembar namun yang satu belum terlihat , untungnya Ning belom meminum obat yang saya resepkan".imbuh Dokter Syifa.

" jujur saya belom paham Dok" ucap Nara.

" Sekarang Ning masih mengandung, usianya masih 5 minggu" jawab Dokter Syifa.

" tapikan saya kemarin habis kuret dok"

" Iya Ning, ternyata sampean hamil kembar dan janinnya berkembang sesuai dengan usia, tapi harus masih tetap di jaga yaa Ning, karena kandungan Ning sedikit lemah" Ucap Dokter Syifa.

Nara tampak terharu dan masih tidak menyangka, ia kemudian turun dari brankar di bantu oleh Nyai Fatimah, kemudian Nyai Fatimah memeluk Nara dan Nara pun tampak menangis di pelukan Nyai Fatiamah.

" selamat yaa nduk.. jangan capek- capek dulu, banyakan istirahat yaa" Ucap Nyai Fatimah.

" umma ini Nana gak lagi mimpikan Umma?" tanya Nara masih tak percaya, melepas pelukannya secara perlahan

" enggak ndukk.., kamu enggak mimpi" ucap Nyai Fatimah, kemudian membantu Nara untuk duduk.

"ini sebuah keajaiban Ning, semua atas kehendak Allah." ucap Dokter Syifa.

" Ini semua hadiah dari Allah nduk.. tidak ada yang tidak mungkin bagi Sang Pencipta" imbuh Nyai Fatimah.

" sekali lagi selamat yaa Ning, tolong kurangnya aktivitas berat, jangan stres, perbanyak istirahat, nanti kalau misalnya ada rasa nyeri tolong langsung di periksakan yaa Ning dan untuk saat ini jangan berhubungan dulu ngge ning, ini saya kasih resep vitamin dan obat penguat kandungan dan satu lagi obatnya jangan lupa di minum yaa Ning, dan ini Buku KIA tolong di bawa setiap USG ya ning" jelas Dokter Syifa menyodorkan buku Pink dan juga resep obat.

" I- Iya dok terima kasih yaa dokter" ucap Nara yang masih sesegukan.

Nyai Fatimah kemudian mengusap punggung sang menantu, beliau sangat bersyukur memiliki menantu seperti Nara.

" sudah nduk jangan Nangis lagi, kasian adeknya" Ucap Nyai Fatimah berusaha menenagkan sang menantu.

Nara kemudian memeluk sang mertua, Nyai Fatimah menerima pelukan tersebut, ia tahu pasti sang menantu sangat merindukan pelukan sosok ibu.

Nara melepaskan pelukannya secara perlahan dan Nyai Fatimah menghapus air mata sang menantu.

" sudah jangan sedih lagi yaa"

" kak selamat yaa kak, Nia bakal punya ponakan lagi,kakak tenang saja Nia bakal siap 24 jam bantuin kakak" celotoh Agnia, yang berhambur memeluk sang Kakak ipar.

" makasih yaa dek"

" sudah- sudah ayo kita pulang, biar kak Nana bisa istirahat , tapi kita tebus obat dulu yaa" Ucap Nyai Fatimah.

" biar Nia saja umma yang nebus obatnya"

" ni, nanti umma sama kak Nana tunggu di loby yaa" Nyai Fatimah kemudian menyerahkan selembar kertas berisi resep obat milik Nara.

Agnia pun keluar dari ruangan Dokter Syifa, tinggal Nyai Fatimah, Nara dan juga Dokter Syifa.

" kalau begitu umma pamit dulu yaa nduk.. ,terima kasih sudah mau memeriksa menantu umma" ujar Nyai Fatimah.

" itu sudah jadi tugas Syifa umma, sekali lagi selamat yaa umma dan Ning" balas Dokter Syifa.

" terimakasih dokter" ucap Nara.

" sama- sama Ning" jawab Dokter Syifa.

" kalau begitu kita pamit dulu ya ndukk" pamit Nyai Fatimah.

" iyaa umma hati - hati nggeh, umma ,ning" balas Dokter Syifa kemudian mencium tangan Nyai Fatimah.

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

...****************...

Sedangkan Atlas dan juga Kiyai Jauhary kini berada di kediaman orang tua Ayu, bersama dengan Ayu, rumah Ayu berjarak sekitar 6 km dari pondok milik kiyai Jauhary.

" Maaf kiyai, Gus seadanya" ucap Wanita paruh baya, menyuguhkan 2 gelas teh.

" terima kasih bu, sebenarnya tidak perlu repot kami hanya sebentar" ucap Kiyai Jauhary.

" ini sebenarnya ada apa nggeh kiyai? sampean jenengan (anda) datang jauh- jauh kesini? dan mengapa putri saya bisa sama jenengan "

" biar saya yang menjelaskan pak" Atlas mulai bersuara.

" saya menemukan anak anda 2 bulan yang lalu......... " Atlas mulai menjelaskan bagaiman ia bertemu dengan Ayu dan juga apa yang sudah Ayu lakukan.

"Astagfirullah " gumam Ayah Ayu saat mendengar cerita dari Atlas.

" saya minta maaf atas nama anak saya Gus, kiyai, sejujurnya saya tidak mengusir anak saya, namun ia kabur saat kami sedang berkebun,saya dan keluarga sudah mencari kemana- mana namun tidak bertemu" Balas Ayah Ayu.

" niat kami kesini hanya ingin memulangkan anak sampean pak" ujar Kiyai Jauhary.

" terima kasih kiyai sudah mau menampung anak saya dan saya minta maaf atas perilaku anak saya yang merugikan keluarga jenengan terutama gus wildan dan juga Istri" sahut Ayah Ayu.

" Iya pak kami sudah memaafkan, kalau begitu kami permisi yaa pak, saya anda undangan pengajian sebentar lagi"ujar kiyia Jauhary.

Atlas dan kiyai jauhary berdiri, namun saat ingin berpamitan Ayu mencekal tangan Atlas.

" jangan tinggalkan saya gus"

1
Happyy
👍🏻👍🏻
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
💪🏼💪🏼💪🏼
Happyy
😠😠
Galuh Setya
rada bingung ma karakter wildan. dijabarkan anak kyai, trz paham agama n bijak tp semakin kesini kok kyk abg labil ya thor...
Happyy
💪🏼💪🏼
Happyy
👌👌
Happyy
👊🏼👊🏼💪🏼💪🏼
Happyy
😘😘
Happyy
🤗🤗
Happyy
😍😍
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
🤗🤗
Happyy
😯😯😯
Happyy
👊🏼👊🏼👊🏼
Happyy
😘😘
Happyy
👌👌
Happyy
👍🏻👍🏻
Minnie
butuh penjelasan donk kk....
sehabis keguguran itu kan masih masa nifas ya..yg artinya belum boleh sholat...tapi disini Nara sudah sholat...
Galuh Setya
terlalu bertele² thor. si agnia tau kalo calon pelakor itu punya niat buruk tp gak bilang kekeluarganya.
si wildan juga terlalu lembek sampai bs dimanfaatin ulet bulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!