Li Yuanting, seorang jenderal perang bengis dan tak kenal takut dari zaman kuno, bereinkarnasi ke tubuh Ethan Zhao berusia 27 tahun, seorang pria tampan yang culun dan sering dihina, dijadikan anjing pesuruh oleh keluarga besar Zhao serta istrinya sendiri.
Li Yuanting yang menempati tubuh Ethan, akhirnya membalas mereka, dengan kemampuan strategi miliknya dan juga gabungan bakat yang dimiliki Ethan. Bagaimana perjalanan sang jenderal?
Yuk! Mampir baca!
Yang gak suka silahkan skip! Tidak perlu memberikan rating buruk👊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Operasi
Dengan tim inti yang sudah terbentuk, Ethan Zhao mulai memperluas kekuatannya. Dia memahami satu hal penting dari dunia kuno yang ia tinggalkan: pasukan yang tangguh bukan hanya terdiri dari orang berbakat, tetapi juga mereka yang memiliki tekad kuat untuk bertahan hidup dan membalas dendam.
Malam itu, di sebuah gudang tua di pinggiran kota, Ethan berdiri di tengah ruangan bersama Alex, Victor, Derek, dan Keira. Di hadapan mereka, puluhan pria dan wanita yang tampak lusuh, terluka, dan putus asa duduk dengan wajah suram.
Mereka adalah orang-orang buangan—mantan pekerja yang dikhianati, veteran perang yang dilupakan, serta korban kejahatan yang tak pernah mendapat keadilan.
"Kenapa kita di sini?" salah satu pria berambut kusut bertanya dengan nada sinis. "Apa kau juga ingin menipu kami seperti yang lain?"
Ethan melangkah maju dengan ekspresi dingin namun penuh wibawa. "Aku tidak ada waktu untuk menjanjikan harapan kosong," katanya tegas. "Aku hanya punya dua tawaran: kebebasan dengan kekuatan atau tetap jadi pecundang yang diinjak dunia."
Ruangan hening. Beberapa orang saling pandang, ragu namun penasaran.
Seorang wanita dengan bekas luka di pipinya berdiri. "Kenapa kau peduli? Dunia tidak peduli pada orang seperti kami."
Ethan menatap wanita itu tajam. "Aku tidak peduli pada dunia. Aku hanya peduli pada kemenangan. Jika kalian mau berdiri bersamaku, aku pastikan tidak ada yang bisa merendahkan kalian lagi."
Victor menambahkan dengan suara tenang namun penuh keyakinan, "Dia bukan orang yang main-main. Jika kau ikut, kau akan menjadi bagian dari sesuatu yang besar."
Perlahan, beberapa orang mulai berdiri. Mereka melihat sesuatu dalam diri Ethan—sosok pemimpin yang tidak hanya menawarkan perlindungan, tetapi juga tujuan hidup yang baru.
Dalam waktu beberapa minggu, gudang tua itu berubah menjadi markas rahasia. Ethan melatih mereka dengan keras, menggunakan metode perang kuno yang ia gabungkan dengan teknologi modern.
Derek Wu mengajari mereka tentang racun dan cara bertahan dalam kondisi berbahaya. Victor melatih mereka dengan strategi dan pertarungan jarak dekat. Alex memastikan mereka mahir dalam senjata api, sementara Keira mengelola keuangan serta intelijen operasi.
Ethan tidak hanya memberi mereka kekuatan, tetapi juga harapan baru. Setiap orang dalam pasukannya memiliki tragedi masa lalu—seorang ayah yang kehilangan keluarganya karena mafia, seorang pemuda yang difitnah dan dijebloskan ke penjara tanpa bukti, hingga wanita yang dipaksa menjadi buronan karena membela dirinya sendiri.
Dengan setiap kemenangan kecil yang mereka raih, loyalitas mereka kepada Ethan semakin tumbuh.
Kini, Ethan Zhao tidak hanya memiliki tim elit, tetapi juga sebuah pasukan bawah tanah yang siap mengguncang dunia bisnis dan kriminal. Apa yang dulu hanya dianggap mimpi, perlahan menjadi kenyataan. Mereka adalah keluarga baru yang tidak akan pernah mengkhianati satu sama lain.
Ethan menatap mereka suatu malam setelah latihan keras. "Kalian bukan lagi pecundang," katanya dengan suara penuh keyakinan. "Kalian adalah pasukan yang akan mengguncang dunia."
Dan malam itu, mereka bersumpah setia pada Ethan Zhao—pemimpin yang mengangkat mereka dari kehancuran menuju kejayaan.
*****
Malam itu di markas rahasia yang tersembunyi di bawah sebuah hutan yang sunyi, suasana terasa hangat meski mereka berbicara tentang rencana berbahaya.
Ethan Zhao duduk di tengah, dikelilingi oleh tim inti yang setia—Alex si sniper handal, Victor ahli strategi dan bela diri, Derek Wu ahli racun, serta Keira Yan akuntan jenius yang juga memiliki bakat dalam dunia intelijen.
Dengan tatapan tajam, Ethan menggeser peta digital yang terproyeksi di dinding markas. "Felix Zhao masih berdiri kokoh karena sokongan mitra bisnisnya dari dunia bawah tanah," katanya dengan suara dingin namun penuh wibawa. "Jika kita ingin menjatuhkannya sepenuhnya, kita harus menghancurkan fondasinya terlebih dahulu."
Keira menyipitkan mata sambil mengetuk layar laptopnya. "Mitra rahasia ini punya nama—Black Serpent Syndicate. Mereka menguasai perdagangan manusia dan org*n dan punya jaringan di banyak kota besar."
Derek Wu tersenyum miring. "Kelompok itu terkenal kejam, tapi tidak ada yang kebal terhadap racun yang tepat."
Victor, yang duduk santai di pojok, menyela dengan suara tenang, "Mereka punya markas utama di distrik pelabuhan. Keamanan mereka ketat, tapi aku yakin kita bisa menyusup dengan perencanaan yang matang."
Ethan mengangguk, ekspresi wajahnya tetap dingin. "Kita tidak akan langsung menyerang. Pertama, kita lumpuhkan sistem keuangan mereka."
Keira tersenyum licik. "Serahkan itu padaku. Aku bisa membuat rekening mereka terlihat seperti kantong kosong dalam semalam."
Alex menambahkan dengan nada serius, "Aku akan memastikan tidak ada yang lolos jika mereka mencoba melarikan diri."
Ethan berdiri, menatap timnya dengan penuh keyakinan. "Kita tidak hanya menjatuhkan mereka untuk balas dendam. Kita juga akan mengambil alih jaringan mereka. Black Serpent Syndicate akan menjadi milik kita."
Suasana ruangan mendadak penuh semangat. Mereka tahu rencana ini berisiko tinggi, tapi mereka juga paham bahwa bersama Ethan, mereka tidak pernah gagal.
Malam itu, di bawah bintang-bintang yang tersembunyi oleh bayang kota, sebuah keputusan besar telah diambil. Black Serpent Syndicate tidak tahu bahwa kematian mereka sudah dekat. Felix Zhao juga tidak menyadari bahwa sokongannya akan segera hancur.
Dan dengan langkah penuh percaya diri, Ethan Zhao bersama timnya bersiap untuk mengguncang dunia bawah tanah sekali lagi.
Malam itu, Ethan Zhao baru saja kembali ke apartemen setelah merencanakan operasi besar bersama timnya. Tubuhnya sedikit lelah, tetapi pikirannya tetap fokus pada misi menghancurkan Black Serpent Syndicate dan memutus sokongan terakhir Felix Zhao.
Saat pintu apartemen terbuka, langkah sepatu berhak tinggi terdengar memasuki ruangan. Evelyn Tang, dokter jenius yang menjadi teman dan sekutu setia Ethan, baru saja tiba dari rumah sakit. Rambutnya sedikit berantakan, tetapi sorot matanya tetap tajam.
"Ethan," panggil Evelyn dengan nada tegas sambil melepaskan mantelnya.
Ethan menatapnya sekilas. "Kau seharusnya istirahat. Bukan malah datang ke sini setelah shift panjang di rumah sakit."
Evelyn mendekat dengan ekspresi serius. "Aku tahu kau sedang merencanakan sesuatu yang besar. Aku ingin ikut."
Ethan mengerutkan dahi. "Ini bukan tempat untuk seorang dokter. Aku tidak butuh tambahan beban."
Evelyn menyilangkan tangan di dadanya, tatapannya tak gentar. "Jangan remehkan aku, Ethan. Aku bukan hanya seorang dokter. Aku bisa melakukan lebih dari sekadar menjahit luka. Aku tahu cara menggunakan senjata, dan kau tahu itu."
Ethan menghela napas panjang, jelas tidak ingin membahayakan Evelyn. "Misi ini terlalu berbahaya. Black Serpent Syndicate bukan sekadar mafia kecil. Mereka pembunuh kejam."
"Tapi kau tetap pergi, bukan?" balas Evelyn tajam. "Kalau begitu kenapa aku tidak boleh ikut? Aku sudah memutuskan, dan aku tidak akan mundur."
Ethan terdiam sejenak, menyadari bahwa tidak ada gunanya berdebat dengan wanita keras kepala ini. Dia mengenal Evelyn cukup lama untuk tahu bahwa sekali dia memutuskan sesuatu, tidak ada yang bisa mengubah pikirannya.
"Baiklah," akhirnya Ethan mengalah dengan nada dingin. "Tapi kau harus mematuhi semua perintahku. Jika aku bilang mundur, kau mundur. Tidak ada negosiasi."
Evelyn tersenyum tipis, puas dengan keputusan Ethan. "Aku tahu aturan mainnya."
Dengan persetujuan yang akhirnya diberikan Ethan, malam itu mereka mulai merencanakan bagian Evelyn dalam operasi. Ethan tahu risiko membawa Evelyn, tetapi dia juga memahami bahwa kehadiran wanita ini bukan hanya ancaman, tetapi bisa menjadi aset yang tak terduga dalam misi mereka.
Di bawah lampu redup apartemen, mereka bersiap untuk menghadapi bahaya yang semakin dekat—dengan Evelyn kini menjadi bagian dari tim yang akan mengguncang dunia bawah tanah.