NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:21.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir saja 2

Aozora melangkah menuruni anak tangga, untuk memasak makanan sesuai permintaan Arsenio. Sebelum keluar dari kamar tadi, wanita itu masih menyempatkan diri untuk meraih ponselnya, karena dia bertujuan hendak menghubungi Daren. Entah kenapa dia belum merasa tenang kalau belum mengucapkan terima kasih pada dokter sekaligus sahabat suaminya itu.

Cukup lama Aozora menunggu Daren menjawab panggilannya. "Apa Daren sudah tidur ya? Iya mungkin, ini kan sudah jam 11 malam," Aozora bertanya sendiri dan ia pun menjawab sendiri.

Karena merasa akan sia-sia menghubungi Daren malam ini, Aozora pun meletakkan ponselnya ke atas meja dan memutuskan untuk langsung memasak saja. Namun, baru saja ia membuka kulkas, tiba-tiba ponselnya pun berbunyi tanda ada yang sedang menghubunginya.

Aozora pun memutuskan untuk mengambil ponselnya kembali. Tampak jelas di layar ponsel ada nama Daren sedang menghubunginya.

"Halo, Daren!" sapa Aozora, sembari membuka kulkas kembali dan mengeluarkan bahan makanan yang hendak dia masak.

"Kamu tadi menghubungiku?" tanya Daren tanpa basa-basi.

"Oh iya, apa aku mengganggumu?" tanya Aozora dengan kepala yang dimiringkan untuk menahan ponsel agar tidak jatuh sementara tangannya sibuk mengiris sayuran.

"Tidak. Aku juga kebetulan belum tidur. Ada apa? Apa ada yang mau kamu tanyakan lagi tentang Arsen?"

"Tidak sama sekali. Aku hanya ingin berterima kasih padamu, karena kamu ada bersama Arsen di saat dia bangun dari komanya tadi," jawab Aozora masih tetap dengan kegiatannya.

"Hah? Jadi dia sudah bangun?" tanya Daren tanpa sadar.

Aozora sontak menghentikan kegiatannya dan mengernyitkan keningnya. "Kenapa kamu bertanya seperti kamu tidak tahu sama sekali? Bukannya kamu ada di samping Arsen tadi ketika dia bangun dari komanya?" Aozora meletakkan salah satu tangannya di pinggang.

"Eh, hehehe, i-iya! Aku lupa!" sepertinya pria di ujung sana mulai mengerti arah pembicaraan Aozora.

"Aneh! Hal seperti itu saja kamu bisa lupa," Aozora berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian, ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Maaf, mungkin karena aku terlalu banyak pikiran jadi lupa. Iya, tadi aku kebetulan ada di sana saat suamimu sadar," tutur Daren.

"Kamu pasti capek ya, menenangkan dia?" tanya Aozora dengan suara lirih, merasa kurang enak.

"Heh? Menenangkan dia? Maksudnya?" bisa dipastikan kalau pria di sana sedang kebingungan.

"Iya ... menenangkan dia. Kamu kenapa sih dari tadi, hah heh, hah heh saja? Kamu kaya orang kebingungan tahu nggak? Orang yang biasanya baru bangun dari koma dan tahu kondisinya lumpuh ditambah wanita yang dicintainya tidak ada, pasti teriak-teriak, karena belum bisa terima kondisinya kan? Bukannya kamu yang menenangkannya tadi? kok bingung?" alis Aozora bertaut tajam, walaupun pria di ujung sana tidak akan mungkin bisa melihat ekspresi wajahnya sekarang.

"Oh, iya ya? Ya ... tadi dia memang teriak-teriak, aku memang sempat kesulitan untuk menenangkannya, tapi akhirnya aku berhasil," pria di ujung saja benar-benar sudah seperti orang bodoh, dan pasti sibuk merutuki Arsenio dalam hati.

"Oh, sekali lagi terima kasih ya! Tapi aku sedikit kecewa padamu. Kenapa kamu tidak menghubungiku? Kamu malah hanya menghubungi Mama Amber. Aku berasa seperti tidak dianggap," suara Aozora kembali terdengar lirih.

"Eh, maaf! Aku kirain, Tante Amber akan kasih tahu kamu. Karena setahuku, kalian kan lagi bersama,"

"Iya, sih. Tapi kenapa ya Mama Amber tidak kasih tahu aku? Apa menurut mama aku tidak terlalu penting untuk tahu? Dan lagian kenapa Mama tadi tidak langsung meminta untuk segera pulang ya? Bukannya biasanya seorang ibu akan tidak sabar, untuk bisa melihat anaknya yang baru saja bangun dari koma? ini malah bersikap biasa saja. Dan bahkan begitu tiba di rumah tadi, mama tidak langsung ke kamar. Menurutmu itu kenapa? Bukannya menurutmu itu aneh?"

Tidak terdengar jawaban apapun dari ujung sana. Bisa dipastikan kalau pria di seberang sana, sedang menggaruk-garuk kepalanya, saking bingungnya mau memberikan jawaban.

"Emm, mungkin Tante Amber kecapean, dan akhirnya lupa. Maklumlah, beban pikiran Tante Amber banyak, jadi gampang lupa," sahut Daren memberikan alasan.

"Lupa? Kenapa hal besar seperti ini bisa__"

"Oh ya, kamu sedang apa? Apa Arsenio sudah tidur? Apa dia tidak keberatan kalau kamu menghubungiku malam-malam begini?" Daren akhirnya memilih untuk memotong ucapan Aozora, sebelum wanita itu semakin banyak bertanya.

"Ya, ampun. Aku lagi masak, Daren! Tadi Mas Arsen memintaku untuk memasak. Katanya dia lapar!" Aozora yang tadi sempat menghentikan kegiatannya, seketika ingat tujuannya bisa ada di dapur sekarang.

Terdengar suara tawa yang pecah dari ujung sana.

"Kenapa kamu tertawa? Apa ada yang lucu?" tanya Aozora, dengan alis bertaut.

"Iya, aku yakin kalau dia pasti kelaparan. Tadi aku bawa makanan, dia hanya makan sedikit karena katanya nggak enak. Katanya dia mau makanan yang kamu masak," ucap Daren tanpa sadar.

"Heh, kamu bawa makanan? Untuk apa? Bukannya sewaktu kamu datang, kamu belum tahu kalau Arsen akan bangun malam ini? Tapi, kenapa kamu sudah bisa kepikiran bawa makanan untuknya? Dan lagi ... Kenapa dia bisa mau makan masakanku? bukannya dia belum pernah makan masakanku?"lagi-lagi Aozora bertanya, bingung.

Pria di ujung sana sontak memukul-mukul mulutnya yang bisa-bisanya keceplosan.

"Oh, i-itu ... Ma-maksudku, makanan itu sebenarnya aku beli untuk aku makan, karena aku belum makan malam. Tapi, karena di baru sadar, dia bilang dia lapar, makanya akhirnya aku kasih makananku untuknya. Dan kenapa dia ingin makan masakanmu, karena aku cerita ke dia kalau masakan kamu itu enak. Kalah masakan di restoran," Sahut Daren memberikan alasan.

"Oh, seperti itu?" ucap Aozora.

Daren sontak mengembuskan napas dengan keras, lega karena sudah berhasil memberikan alasan yang akal pada istri dari sahabatnya itu.

"Kamu kenapa, Daren? Kamu sesak napas?" Aozora menyalah artikan embusan napas pria di ujung sana.

"Oh, ti-tidak sama sekali. Oh ya, udah dulu ya! Sepertinya baterai handphone saya sudah sangat lemah dan aku juga sudah mengantuk. Kamu lanjutkan saja memasaknya. Dia pasti sudah kelaparan," pungkas Daren akhirnya memilih untuk mengakhiri pembicaraan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di sisi lain, tepatnya di kamar Arsen. Tampak pria itu berkali-kali melihat ke arah pintu.

"Kenapa dia lama sekali sih? Apa sih yang dia masak, sampai selama ini?" batin Arsenio, kesal.

Di saat dia masih menggerutu, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Tampak panggilan datang dari Daren.

"Woi, kamu sudah mengakhiri sandiwaramu ternyata ya!" baru saja dirinya menekan tombol jawab, sudah terdengar suara teriakan dari ujung sana, hingga membuat Arsen menjauhkan sedikit handpone dari telinganya.

"Kamu, apa-apaan sih? Kenapa teriak-teriak seperti itu? Lagian dari mana kamu tahu kalau aku sudah mengakhiri sandiwaraku?" cecar Arsen, keki.

"Kamu tuh seharusnya briefing aku dulu, biar aku nggak salah jawab," bukannya menjawab pertanyaan Arsenio, Daren malah melontarkan ucapan yang membuat Arsen semakin bingung.

"Briefing apa sih yang kamu maksud?" tanya Arsen.

"Ya, briefing untuk memberitahukanku apa yang akan jawab kalau istrimu tanya. Asal kamu tahu, baru saja istrimu menghubungiku. Kan aku jadi bingung mau jawab apa. Kamu sih harusnya kasih tahu aku lebih dulu, kalau kamu berniat mengakhiri sandiwaramu,malam ini juga," tutur Daren panjang lebar.

"Apa? Dia menghubungimu? Jadi kamu jawab apa tadi? Dia tidak curiga kan?" Arsen mulai panik.

"Tenang, semua aman terkendali! Walaupun hampir saja aku keceplosan. Untung aku pintar mencari alasan," Daren terkekeh ringan.

Mendengar jawaban Daren, Arsenpun mengembuskan napas, lega.

"Lagian, kenapa kamu tiba-tiba memutuskan untuk mengakhiri sandiwaramu malam ini? Apa itu karena kamu kepikiran dengan ucapanku? Kamu tidak mau ya, aku mendekati Aozora, makanya kamu langsung bangun?" ledek Daren

"Kamu bisa diam nggak sih? sok tahu!" tanpa izin, Arsenio langsung memutuskan panggilan begitu saja.

Tbc

1
ollyooliver🍌🥒🍆
sdh keliatan endingnya..zira akan merasa bersalah pd aditya selama ini karna aditya yg me donorkan darahnya..dan endingnya aditya bahagia...enak ya. sdh melakukan penghianatan yg oarah bahkan menghilangkan nyawa orng eh ujung"nya dimaafkan dan bahagia dengan ketiga anaknya..knp gak sekar yg hidup bahagia dan mekigat mantan suaminya hancur bukan hanya mamanya tsania aja..


gw skip, dari awal emng udah keliatan bahwa para penjahat pd akhirnya bahagia walaupun mamanya tsania tdk, dan gw rasa itu tdk adil. karena sekar mati dengan rasa sakit hati ,kecewa dan juga tdk bisa melihat anak pertamnya ternyata masih hidup.

meski cukup mengecewakan dengan kisah akhir para penghianat tapi setidaknya yg gak gw sesali adalah tdk membaca denga penuh antusias..alias lompat" jadi gw gak merasa ini cerita terlalu disayangkan karena gw juga gak terlalu mengikutinya karna sdh tau gimana ending cerita" pelakor di NT.. hanya kepo aja dengan apa yg akan didapatka daru pelakor, sebahagia gmn.

sekian

bye😪
ollyooliver🍌🥒🍆
jangan sampai lah, gw skip baca kalau samudra bersanding dengan tsania.
ollyooliver🍌🥒🍆
satu lagi pria redflag dan toxic..harusnya perkataannya itu mengingatkannya pd zora malah bella.. trus nyalahin tsania lagi pdhl dia juga yg mau.😌
ollyooliver🍌🥒🍆
kenapa ya di NT itu, justru yg korban itu hidupnya sengsara bahkan sampai dibuat meninggal sedangkan yg membuat masalah dibiarkan hidup bahagia dan enak. contohnya mamanya zora, sangat disayangkan kalau dia meninggal tanpa melihat mantan suaminya menderita bersama pelakornya dan sebaliknya lah mamanya zora bahagia dengan kehidupan barunya. kedua ,meski tsania pelakor, tapi tdk adil kalau dia sendiri yg dikasih karma sedangkan dimas tdk..

cerita ttng korban yg dibuat meningģal yg membuat cerita cukuo tdk menarik dan memuaskan untuk membalas kelakuan jahat mereka.
ollyooliver🍌🥒🍆
bener" orangtua toxic dan redflag...kata"nya bijak tapi tdk bercermin dengan masa lalu😏 berasa sdh benar saja😌
ollyooliver🍌🥒🍆
toxic, redflag adalah karakter aditya. bener" tai😌
ollyooliver🍌🥒🍆
nahkan..endingny juga bakal dimaafkan..jadi awal cerita bapaknya selingkuh, trus menikahi gundiknya..ibunya zira meninggak sama sekali tdk berguna kalau ujung"nya zora bakal memaafkan bapaknya. dan kembali seperti anak dan ayah, karena suatu hari hal itu akan membuat penyesalan bapaknya menikahi gundiknya sirna karna zora akan ttp memaafkan dan mengannggapnya ayah😌
ollyooliver🍌🥒🍆
apala yg diharapkan dari perusahaan ity, mau banvkrut atau tdk kan yg punya mamanya zira..ya akan kembali pd zora lah
ollyooliver🍌🥒🍆
kalimat bualan..endingnya juga bakal dimaafkan bapaknya. sdh terbiasa terjadi di novel. bukannya dikasih karma seumur hidup malah dimaafkan..haduhh🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
ayah toxic dan redflag
S P Lani
aneh penulis nya Hanum di paksa keluarga azora sedangkan azora aja ga Kenal Hanum .tau belakangan .kalau buat cerita yg masuk di akal dgn ceritanya .ini mah anda yg buat cerita di sambung sambungin ga masuk akal juga asal ada cerita kayanya penulis
Rosmaliza Rahim
😍
Nur Andi Baharuddin
keren ceritanya/Heart//Heart/
Coulin Pandey
Sora emang keren, salut buat Sora,👍
🧟‍♂️🧟‍♂️
zora ini emang keras kepala harus di siksa biar gk banyak omong baguss dona aku mendukung mu menyiksa zora
🧟‍♂️🧟‍♂️
semoga mati zoraa 🤣🤣🤣
🧟‍♂️🧟‍♂️
perkosa aja dia terlalu banyak ngomong
🧟‍♂️🧟‍♂️
zora babi terlalu banyak tanyaa sialann
Komat Kamit: sesama BABI jangan suka bertengkar
total 1 replies
🧟‍♂️🧟‍♂️
zora ini terlalu banyak kepo dihh jalanggg
🧟‍♂️🧟‍♂️
sekali kali bkin zora mati kek, terlalu banyak bicara dan keras kepala, emang sangat pantes ternyata di sakiti diaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!