Nathan merasa dirinya tidak normal. Sudah banyak gadis yang dia pacari mulai dari lokal, sampai internasional. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuatnya bergairah. Sampai akhirnya, orang tua Nathan memaksanya menikah dengan wanita pilihan mereka.
Sayangnya, takdir membawa Nathan bertemu dengan Sheren, gadis malang yang dikhianati pacar dan kakak tirinya saat baru kembali dari luar negeri. Akibat jebakan ibu tiri Sheren, membuat pertemuan pertamanya dengan Nathan harus berakhir dengan cinta satu malam.
Akankah Sheren benar-benar menjadi penyembuh untuk kelainan Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTI | Bab 20
Nathan dan Sheren berhasil menunjukkan rasa bahagia mereka di hadapan Scarlett, Kenzo, dan mama tiri Sheren. Keduanya secara kompak berani menanggapi dan membalas apa yang dihinakan kepada mereka.
Setelah mengutarakan niatnya pada ayah Sheren, kedua orang yang akan melangsungkan pernikahan itu pulang ke apartemen mereka.
“Kamu kuat sekali di hadapan mereka,” komentar Nathan saat mereka sudah berada di mobil.
“Kalau aku terlihat lemah, mereka pasti akan tertawa dan semakin menginjak harga diriku. Karena itulah aku bersedia menikah denganmu, supaya mereka tidak berpikir aku wanita yang lemah yang tidak bisa melupakan mantan pacarnya,” balas Sheren.
Nathan menunduk dan tersenyum bangga karena Sheren ternyata wanita yang sesuai dengan kriterianya selama ini. Dia suka Sheren yang bisa mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya, tanpa takut apa pun.
“Jadi kamu mau memperalat aku ceritanya,” goda Nathan yang kini membagi fokusnya antara kemudi dan wanita cantik di sebelahnya.
Sheren melirik Nathan dengan tatapan sinis, dia lalu menjawab, “ Bukankah kamu yang lebih dulu memanfaatkan aku? Kamu ingin menikah denganku karena hanya aku yang bisa membuatmu menjadi laki-laki seutuhnya, bukan?”
Sheren sebenarnya tidak menyangka jika Nathan memiliki kelainan sejak kecil, padahal saat mereka melakukan hubungan suami istri malam itu Dia terlihat normal-normal saja. Makanya, Sheren sangat terkejut saat Nathan mengakui kekurangannya itu.
“Iya sih, tapi ke depannya kita tidak tahu perasaan kita akan seperti apa!” Nathan membenarkan apa yang dikatakan oleh Sheren. “Mungkin saja kita akan saling mencintai nantinya,” gumam Nathan yang sepertinya tidak didengar jelas oleh Sheren.
***
***
Sepagi ini Sheren sudah berada di depan apartemen Nathan. Dia memang sudah menandatangani kontrak kerja yang salah satu tugasnya adalah membangunkan laki-laki itu. Wanita itu memasukkan kode PIN yang telah diberikan oleh Nathan sebelumnya.
“Pak Nathan, bangun! Ini sudah siang, kita harus bekerja!”
Suara Sheren memenuhi setiap sudut ruangan kamar milik atasannya itu. Wanita itu mulai menyiapkan sarapan dan semua kebutuhan Nathan.
Mendengar suara Sheren, Nathan langsung bangun dari tempat tidur. Dia tidak ingin membuat masalah, atau pun membuat Sheren merasa kesal.
Saat Sheren selesai menyiapkan pakaian kerja untuk Nathan, laki-laki itu sudah selesai mandi. Ternyata, Nyonya Lita datang berkunjung dan Sheren pikir itu dari petugas keamanan di bawah yang ia suruh mengantarkan makanan pesanannya.
Saat pintu dibuka, Sheren dan Nyonya Lita sama-sama terkejut.
“Nyonya Lita?”
“Sheren!”
Dua wanita itu menyebut nama lawan bicaranya secara bersamaan. Pikiran Nyonya Lita seketika langsung menebak sesuatu yang negatif.
“Kalian tinggal satu atap? Kalian berdua benar-benar ….”
“Ini nggak seperti itu kok, Nyonya. Sebenarnya, saya cuma ….”
Pada saat yang tidak tepat, Nathan tiba-tiba muncul sampai mengancingkan kemejanya. “Siapa yang datang, Sheren?”
Nyonya Lita memperhatikan putranya yang hanya memakai celana pendek dan kemeja. “Nathan!”
Sementara itu, Nathan langsung syok saat tahu bahwa Mamanya datang berkunjung. “Kok Mama bisa di sini?”
“Memangnya kenapa? Kalau mama tidak datang, mama tidak tahu kamu sama Sheren sudah tinggal satu atap. Apa kalian merasa bebas karena merasa kami sudah menyetujui rencana pernikahan kalian?” tanya Nyonya Lita sambil menjewer putranya. “Harusnya kalian itu menikah dulu baru tinggal satu rumah!”
Tatapan mata Nyonya Lita mengarah pada Nathan dan Sheren yang tertangkap basah berada di apartemen yang sama, sehingga mama Nathan itu mencurigai mereka berdua. Memang semua ini salah Nathan yang sudah membuat daftar pekerjaan yang sebenarnya bukan tugas seorang sekretaris.
“Nyonya kami tidak tinggal bersama, ini hanya salah paham!”
“Mau mengelak bagaimana lagi? kalian sudah tertangkap basah! Mama rasa pernikahan kalian pasti akan dilaksanakan dalam waktu dekat!”
***
Gaess maaf jempolnya cidera jadi agak lama updatenya 😅 Nupel baruku gaess favorite dulu yuk, sambil nunggu bab nya agak banyak 💋💋
Kembang Kopinya jangan lupa 💋💋