Kembalinya Gadis Cupu

Kiara pada akhirnya pergi dari kediaman sederhananya, tentunya dia ingin kembali ke rumah sakit terlebih dahulu untuk menjemput Kinara. Baru dia akan membawa Kinara menuju kediaman Wijaya, karena menurut dokter Kinara sudah boleh dibawa pulang.

Melihat kepergian dari Kiara, Kaesang terlihat begitu emosi. Dia merasa kesal karena Kiara tidak mau kembali lagi kepada dirinya, padahal dulu Kiara terlihat begitu mencintai dirinya.

Saat Kaesang memperlakukan Kiara dengan tidak baik pun wanita itu tetap mencintai dirinya, bahkan Kiara selalu memperlakukan dirinya seperti seorang raja.

"Kenapa dia malah pergi? Bukankah dia begitu mencintaiku? Kenapa juga wajahnya jadi cantik seperti itu? Aih! Bodinya juga aduhay banget, aku jadi tidak tahan melihatnya." Kaesang menendang bangku kayu yang ada di halaman rumah Kiara.

Pria itu benar-benar terlihat begitu kesal karena Kiara seolah tidak memedulikan dirinya, padahal niat awalnya Kaesang datang menemui Kiara karena ingin meminta bantuan gadis itu.

Kiara adalah wanita yang begitu pandai dalam mengusulkan ide, wanita itu juga selalu pandai saat berbicara dengan para petinggi perusahaan.

Kaesang berpikir jika Kiara kembali kepada dirinya, Kaesang akan kembali berjaya dengan perusahaannya. Perusahaan yang kini sudah bangkrut dan tidak beroperasi lagi.

"Sial! Seharusnya dulu aku tidak berusaha untuk membunuh Kiara, seharusnya wanita yang aku bunuh adalah Kayesa. Karena dia benar-benar wanita yang tidak berhati," ujar Kaesang dengan penuh sesal.

Padahal, selama ini Kaesang selalu menuruti apa pun yang diminta oleh Kayesa. Wanita itu meminta mobil dan juga apartemen pun Kaesang langsung memberikannya.

Bahkan, setiap bulannya Kaesang selalu memberikan uang kepada Kayesa, untuk biaya perawatan dan juga untuk belanja bulanan.

Walaupun memang Kaesang selalu mendapatkan jatah ranjang dalam setiap minggunya, tetapi tetap saja kini dia merasa sia-sia sudah membangun hubungan yang begitu serius dengan Kayesa.

"Astaga! Apa yang aku harus lakukan saat ini?" tanya Kaesang dengan frustasi.

Setelah puas berkeluh kesah, Kaesang langsung masuk ke dalam mobilnya. Lalu, dia melajukan mobilnya menuju kediaman Atmaja.

"Sepertinya aku harus merencanakan sesuatu," ujar Kaesang dengan mata yang terus saja fokus pada jalanan.

Dia mulai berpikir untuk merebut Kiara dari Keanu, dia harus mendapatkan Kiara kembali. Walau dengan cara yang licik sekalipun, karena dia tidak mau kehilangan Kiara untuk yang kedua kalinya.

"Dari mana aku harus memulainya?" tanya Kaesang ketika dia sampai di kediaman Atmaja.

Kaesang melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya, dia duduk di sana dan mulai mencari ide. Dia tidak mau kehilangan Kinara lagi, dia harus mendapatkan wanita itu.

"Aku harus menculiknya, atau mungkin aku harus pura-pura baik agar Kiara mau kembali kepadaku," ujar Kaesang dengan seringai di bibirnya.

Di lain tempat.

Kiara sudah sampai di rumah sakit, dia langsung menggendong Kinara untuk keluar dari dalam ruang perawatan tersebut. Karena anak itu sudah diperbolehkan pulang, Keanu merasa bahagia karena Kiara menepati janjinya untuk kembali.

Terlebih lagi setelah Kiara memberikan berkas penting miliknya, Keanu merasa bahagia karena sebentar lagi dia akan menikah dengan wanita itu. Wanita yang begitu disayangi oleh Kinara, putrinya.

"Loh! Kok anda tidak pergi bekerja?" tanya Kiara setelah mereka sampai di kediaman Wijaya dan Keanu malah diam memperhatikan kebersamaan antara Kiara dan juga Kinara.

Kiara yang diperhatikan seperti itu oleh Keanu merasa begitu risih, karena biasanya dia akan berada di dalam satu ruangan yang sama dengan Kinara saja tanpa ada laki-laki di ruangan itu.

"Aku mau menemani calon istriku, apa tidak boleh?" tanya Keanu.

Kiara langsung memutarkan bola matanya dengan malas, karena Keanu terkesan sebagai seorang pria yang begitu perhatian kepada calon istrinya. Padahal, nyatanya mereka memutuskan menikah demi Kinara.

Walaupun pada kenyataannya Keanu berjanji akan berusaha untuk mencintai dirinya, Keanu bahkan berjanji akan berusaha untuk menjalani rumah tangga yang sesungguhnya dengan Kiara.

"Ck! Kerja aja sana, memangnya kita akan menikah kapan?" tanya Kiara.

Keanu semakin melebarkan senyumnya ketika Kiara menanyakan hal itu, itu artinya Kiara peduli dengan acara pernikahan yang akan dilaksanakan oleh mereka berdua.

"Aku maunya besok, tapi sebelum kita menikah aku ingin bertanya terlebih dahulu kepada kamu. Mau nikah secara besar-besaran atau sederhana saja?" tanya Keanu.

Walaupun Kiara meminta pesta pernikahan yang begitu besar Keanu tidak akan keberatan, biar sekalian Keanu memperkenalkan Kiara kepada publik.

Biar sekalian publik tahu bahwa dia sudah beristri lagi, biar semua orang tahu jika Kinara sudah memiliki Ibu sambung yang begitu disayangi oleh gadis kecil itu.

"Sederhana saja, ngga usah mewah-mewah."

Kiara tidak mau mengadakan pesta pernikahan yang begitu besar dan juga megah, takutnya pernikahan mereka tidak akan bertahan lama.

Bukan tanpa alasan Kiara berpikir seperti itu, karena memang pernikahan mereka tidak didasari oleh cinta. Pernikahan yang akan mereka laksanakan hanya karena untuk membahagiakan Kinara.

"Kenapa?" tanya Keanu dengan penasaran.

Biasanya seorang gadis akan memimpikan sebuah pernikahan yang begitu mewah, rasanya Keanu benar-benar kaget mendengar Kiara yang hanya ingin menikah secara sederhana saja.

"Tidak apa-apa, nanti aku cape harus berdiri seharian di atas pelaminan. Aku juga capek harus tersenyum kepada semua orang yang datang," jawab Kiara.

Alasan yang masuk akal, pikir Keanu. Akan tetapi, tidak lama kemudian Keanu mulai berpikir jika Kiara tidak mau melaksanakan resepsi yang mewah karena malu menikah dengan duda seperti dirinya.

"Bukan karena malu menikah dengan seorang duda sepertiku, hem?" tanya Keanu.

"Aih! Mana ada aku malu menikah dengan anda, karena walaupun ada seorang duda, anda itu pria yang kaya dan juga tampan." Kiara terkekeh setelah mengatakan hal itu.

Keanu ikut terkekeh, lalu dia menghampiri Kiara yang sedang duduk di atas sofa dengan Kinara. Keanu sengaja duduk di samping Kiara, lalu dia mendekatkan wajahnya pada wajah Kiara.

"Memangnya wajahku ini tampan?" tanya Keanu.

"Aih! Tentu saja anda sangat tampan, dan juga kaya." Kiara langsung tertawa setelah mengatakan hal itu.

"Jadi kamu mau menikah denganku karena aku pria kaya?" tanya Keanu.

"Itu jawaban yang kedua, karena jawaban yang pertamanya tentu karena Kia," jawab Kiara.

"Hem! Baiklah, mau nikah kapan? Besok atau lusa?" tanya Keanu.

Untuk sesaat Kiara terdiam mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Keanu, tetapi tidak lama kemudian Kiara tersenyum dan berkata.

"Bagaimana kalau kita menikahnya minggu depan saja?" tanya Kiara.

"Kenapa harus minggu depan?" tanya Keanu.

"Agar kondisi kesehatan Kia sudah stabil," jawab Kiara.

"Oh, oke!" jawab Keanu.

Keanu sempat berpikir jika Kiara tidak mau segera menikah dengannya karena mengulur waktu saja, tetapi dia salah. Karena Kiara ternyata memikirkan kesehatan putrinya.

"Terima kasih, karena kamu sudah begitu perhatian terhadap putriku." Keanu tersenyum lalu mengecup pipi Kiara.

"Astagfirullah! Jangan macam-macam! Kita itu belum jadi pasangan halal!" kesal Kiara.

Kiara yang merasa kesal hendak memukul pundak Keanu, tetapi dengan cepat kaya anu bangun dan berlari untuk keluar dari dalam kamar putrinya.

Bukan tanpa alasan Keanu cepat berlari, karena jika Kiara sudah memukul dirinya, rasanya akan sangat sakit dan meninggalkan bekas.

"Ngga kena loh! Sini kejar kalau berani," ujar Kenau yang langsung berlari dari sana.

Kiara terlihat begitu kesal sekali, terlebih lagi sikap Keanu benar-benar seperti anak kecil. Kinara yang ada di samping Kiara langsung tertawa dengan terbahak-bahak, karena tentunya dia merasa lucu dengan tingkah ayahnya tersebut.

"Aih! Daddy ternyata pria yang pintar," ujar Kinara.

"Kok pintar?" keluh Kinara.

"Pintar memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan," ujar Kinara disertai tawa.

Kiara hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar apa yang dikatakan oleh Kinara, karena anak kecil itu malah mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan oleh anak kecil.