Myro Veniar yang merupakan pangeran ke 3 dari Kerajaan Veniar, tanpa dukungan dan perhatian dari orang-orang, dikirim ke wilayah utara untuk melawan pemberontakan besar di utara hanya dengan ratusan pasukan.
Jika ia menolak perintah sang raja, Myro akan dianggap sebagai pemberontakan lalu diturunkan sebagai pangeran atau bahkan dieksekusi mati. Tapi, pergi ke utara untuk melawan pemberontakan besar tanpa dukungan sama seperti pergi menuju kematian juga.
Bagaimana cara Myro mengatasi pilihan di antara hidup dan mati ini? Apakah dia mampu bertahan di tengah sengitnya persaingan kekuasaan antara pangeran serta menjadi pangeran yang berhasil menjadi raja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ark Vest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 : TAMU TAK TERDUGA
Mengabaikan wajah marah Count Forza yang terlihat seperti hampir meledak, Myro menepuk pundaknya sambil tersenyum mengejek, lalu berjalan kembali menuju kursi utama miliknya "Lune, ayo! Tinggalkan saja Count Farzo sendirian".
Wanita penyihir yang dari tadi berbicara kepada Count Farzo yaitu Lune, dia membungkuk hormat kepada Myro "Dimengerti, tuanku!".
Myro berdiri di panggung utama bersama Lune yang berdiri di belakangnya, menarik perhatian semua orang.
Seluruh orang di ruangan menjadi diam, tidak ada siapapun yang berani tetap mengobrol maupun meremehkan Myro. Pada awal datang kesini, beberapa orang meremehkan Myro, mereka menganggapnya orang beruntung yang berhasil mengalahkan bandit.
Namun melirik ke arah Count Forza yang berdiri kosong di tempatnya bersama sang anak, Ando, banyak orang membuang rasa sombong mereka. Karena semua kejadian tersebut, suasan di ruang pesta yang seharusnya ribut menjadi sunyi.
Mengamati sikap semua orang pada dirinya, Myro sedikit tersenyum "Aku, Myro Veniar selaku pangeran ketiga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi kalian semua yang mau datang kesini. Maaf apabila pesta perkenalan dirinya cukup terlambat, aku mengalami beberapa masalah serta kesibukan sejak berhasil mengalahkan para bandit dan mengelola kembali benteng milik mereka menjadi sebuah benteng yang layak. Cukup omong kosongnya, silahkan makan dan minum semua hidangan yang telah disiapkan, aku harap kita semua dapat menjalin kerja sama yang baik ke depannya! Demi Kerajaan Veniar!".
"Demi Kerajaan Veniar!", teriak orang-orang di ruang pesta sambil mengangkat gelas minuman mereka.
Pada waktu bersamaan, alat musik dari orang-orang yang telah disiapkan mulai digerakkan. Kemunculan musik membuat pesta semakin hidup, banyak para bangsawan dan pejabat yang saling mengobrol, makan hingga berdansa di lantai tengah yang sengaja cukup dikosongkan sebagai lantai dansa.
Sewaktu Myro sedang duduk, dua orang berjalan mendekati dirinya.
Melihat kedatangan dua orang tersebut, Myro tak berani sombong melainkan ia berdiri lalu bersalaman bersama mereka "Gubernur Loviun, Gubernur Orvan, kehormatan besar bagiku sebab kalian semua mau datang ke acara pestaku".
Loviun melambaikan tangannya "Tak perlu bersikap berlebihan begitu, Pangeran Myro! Ketika mendengar pesta perkenalan diri yang anda buat, saya bergegas agar tidak terlambat ikut ke pesta. Sebaliknya, aku berterima kasih kepada anda yang sudah mengundang kami".
Myro melambaikan tangannya "Tentunya ketika membuat pesta di wilayah kalian, aku perlu mengundang kalian".
Orvan menerima salaman Myro setelah Loviun "Pangeran Myro, disini pasti cukup sulit bagi anda mengingat anda masih baru, apabila pangeran menemui kendala atau masalah, segera hubungi kami. Selama bukan masalah yang melanggar hukum atau berurusan terhadap pemegang tahta di masa depan, kami pasti membantu anda".
Myro tersenyum terhadap pernyataan serius Orvan "Terima kasih atas kepedulian kalian terhadapku! Apabila kalian tak keberatan, sebenarnya aku mempunyai beberapa hal yang membutuhkan bantuan kalian. Namun hal tersebut cukup pribadi sehingga lebih baik membicarakannya setelah acara, aku jamin tak ada hubungannya terjadap perebutan tahta".
Orvan dan Loviun saling menatap "Baiklah, kalau begitu kami akan menemui anda lagi setelah pesta usai dan sebelum pulang".
Berhenti menunda Myro sebab terdapat beberapa orang juga yang mau berbicara bersamanya, dua gubernur berjalan menuju lantai pesta dimana mereka mengobrol bersama beberapa bangsawan serta pejabat lain.
Di sisi lain, karena dua gubernur telah selesai berbicara bersama Myro, para tamu yang lain mulai menemuinya satu persatu.
Sebagian besar tamu cuma memberi selamat atas keberhasilannya melawan bandit yang diakui kerajaan, beberapa orang lainnya mencoba merekrut Myro, tapi Myro tahu mereka semua semua tidak tulus terhadap dirinya melainkan sedang menguji seberapa besar kekuatan Myro.
Sesuai perkataan Lune mengenai cara menghadapi orang-orang seperti ini sebelum pesta di mulai, Myro hanya tersenyum dan menjawab seadanya maupun menolak ajakan kerja sama yang kurang jelas.
Setelah setengah dari hadirin menyapa Myro dan Count Forza melarikan diri secara diam-diam di tengah acara bersama anaknya, Myro merasa keuntungan dari pesta yang dia adakan hanya bertemu dua gubernur yang kemungkinan memberinya sedikit bantuan menghadapi Benteng Agiro. Setidaknya, semua tetap berjalan sesuai rencana Lune dimana mereka paling tidak bisa mendapatkan bantuan dari dua gubernur.
Sewaktu Myro berpikir dia tak akan mendapatkan bantuan apapun dari para tamu yang hadir, suara teriakan prajurit diluar mengejutkan semua orang, bahkan dua gubernur yang selalu tenang ikut menjadi tak percaya "Marquis Alkawan, Nona Zala Alkawan tiba!".
Myro merasa sedikit aneh, dia memang mengundang Zala sebagai formalitas, namun dia tidak pernah berpikir Zala benar-benar datang menerima undangannya.
Perlahan-lahan sosok seorang wanita cantik berambut biru panjang memasuki ruang pesta, ia mengenakan gaun hitam gelap diikuti oleh banyak bangsawan lain di belakangnya yang bergelar tinggi seperti Count hingga Earl.
Terutama bangsawan di Provinsi Alka, Zala dikenal sebagai penguasa Provinsi Alka bukan tanpa alasan. Selain banyak penduduk Provinsi Alka yang menghormati dirinya, para bangsawan disana selalu mengikuti apa yang dia perintahkan. Hal tersebut hingga menyebabkan Zala disebut Ratu Provinsi Alka secara diam-diam.
Kali ini, Myro berdiri dari kursinya, dia melangkah maju sambil tersenyum ramah "Nona Zala, terima kasih telah datang ke acara pestaku!".
Pada awalnya Myro berpikir Zala pasti bersikap sombong, Myro juga bersiap-siap menghadapi Zala karena ada kemungkinan dia datang kesini bukan untuk tujuan baik. Walaupun banyak orang tahu Zala belum memihak pangeran manapun dan tetap netral, kedatangannya ke pesta Myro terlalu aneh, ada yang salah terhadap kedatangannya.
Lune sedikit mengangkat alisnya melirik ke arah Zala "Mereka mulai ikut campur ya? Aku harap mereka tak mencoba sesuati yang seharusnya tidak mereka lakukan, melawan mereka jauh lebih merepotkan daripada berurusan melawan pangeran manapun".
Berbeda dari pikiran semua orang yaitu Zala datang kesini bersikap sombong atau membuat masalah bagi Myro, ia menjabat Myro sambil tersenyum cerah "Apa yang anda katakan, Pangeran Myro? Justru sebuah kehormatan besar bagi saya bisa diundang oleh anda, saya sangat berterima kasih! Saya juga meminta maaf akibat terlambat datang, tadi ada sedikit masalah di jalan yaitu roda kereta kudaku rusak akibat melaju terlalu cepat, jadi butuh sedikit waktu memperbaikinya yang mengakibatkan aku terlambat".
Myro menatap tajam ke arah Zala, dia semakin curiga terhadap sikap Zala yang begitu ramah tapi ia tetap tidak menunjukkan keanehan apapun melainkan Myro menggelengkan kepalanya "Bencana tidak dapat dihindari, apa boleh buat jika anda terlambat akibat masalah pada roda kereta. Selain itu, sebenarnya anda datang tepat waktu! Pesta baru di mulai, kan?".
"Benar, pestanya belum di mulai sedikitpun".
"Kami baru mau mulai makan, Nona Zala tepat waktu".
"Tadi ada Count Farzo yang menyebabkan masalah sehingga pestanya mulai sedikit terlambat, jadi Nona Zala datang di waktu yang tepat".
Dua gubernur pun mengangguk ramah. Kekuasaan Zala memang belum mencapai satu provinsi, namun gelar Marquis miliknya serta sebutan penguasa sejati Provinsi Alka membuat gubernur sekalipun tidak berani macam-macam pada dirinya.
"Count Farzo ya?", kata Zala dengan mata dingin. Dia mendapatkan perintah bahwa dia boleh melawan Kerajaan Veniar sekalipun kalau diperlukan bagi Myro, apalagi cuma seorang Count kecil "Pangeran Myro jangan khawatir, aku akan menyampaikan kepada kalian semua! Marquis Alkawan akan memberikan dukungan penuh kepada Pangeran Myro, termasuk penyerbuan ke Kerajaan Rock! Karena alasan tersebut, baik kalian bangsawan, pejabat politik, militer atau siapapun. Apabila kalian berani membuat masalah kepada Pangeran Myro, maka Marquis Alkawan ikut menjadi musuh kalian, ingat baik-baik!".