adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dinda mangsa selanjutnya
Esok pagi Devin datang ke kantor lebih pagi karena memang ada meeting pagi hari ini
" don... Dinda belum Dateng? " tanya Devin
" kaya nya belom, masih pagi juga kali Vin, Lo nya aja yang kepagian " kata Doni
Devin melihat jam di tangan nya yang baru menunjukan pukul setengah 7 pagi
" oh iya... " Devin meminta di buatkan kopi kepada OB di kantornya dan bersantai di sofa ruangan nya sambil menunggu waktu meeting
Tepat pukul 7 pagi Dinda tiba di kantor, ia langsung membereskan meja nya dan merapikan serta menyusun agenda kerja Devin hari ini
tring (chat masuk )
" sayang... Kalau sudah di kantor segera ke ruangan ku ya " isi chat Devin
Lalu Dinda beranjak pergi ke ruangan Devin
Tok tok tok
" masuk "
Dinda melenggang masuk
" mas... Kamu udah sehat? " karena belum jam kerja Dinda berbicara santai
" udah dong, siapa dulu yang rawat " kata Devin
" syukurlah " kata Dinda
" duduk sini " ucap Devin menepuk sofa di sampingnya
Dinda duduk seperti permintaan Devin
" kamu udah sarapan? " tanya Devin
" udah tadi di kost " kata Dinda
Devin memandang Dinda lekat
" kenapa liatin aku gitu? " tanya Dinda
" semakin hari kamu semakin cantik " kata Devin
Dinda tersipu mendengar ucapan Devin
" pagi-pagi sarapan gombal " kata Dinda
" serius sayang " ucap Devin
" terimakasih calon suamiku yang tampan dan baik hati " balas Dinda
" hahaha " Devin tertawa
" oh iya ini untuk pegangan kamu " Devin menyodorkan black card tanpa limit kepada Dinda
Dinda tau itu kartu debit tanpa limit yang selalu di miliki para konglomerat
" untuk apa mas? " tanya Dinda
" untuk kebutuhan kamu " ucap Devin
" ga usah aku belum butuh "
" pegang aja din, aku kan ga setiap saat sama kamu, kalau kamu butuh sesuatu pakailah ini " kata Devin
" tapi aku ... " ucap Dinda terjeda
" sstttt... Udah simpan aja, dan pakailah jika kamu butuh sesuatu " kata Devin
Devin menarik tangan Dinda dan meletakan kartu tersebut ke tangan Dinda
" simpan dan pakailah " kata Devin
Dinda mengangguk
" hari ini aku ada meeting pagi kan? " tanya Devin.
" iya meeting pagi ini bersama tuan Angkasa, CEO dari perusahaan angkasajaya " ucap Dinda
" oke... siapkan materinya dan kita berangkat bertiga dengan Doni juga " ucap Devin
" ya udah aku balik ke meja dulu buat mempersiapkan semua nya " kata Dinda
Devin mengangguk
akhirnya mereka pergi meeting bertiga menggunakan mobil Doni
" eh Devin sembarangan bgt Lo duduk berdua di belakang, emang gue supir Lo, pindah depan " suruh Doni
" ya elah don, sirik amat Lo " ucap Devin lalu pindah ke depan dan Dinda duduk sendiri di kursi belakang.
mobil melaju ke tempat yang sudah di tentukan untuk meeting pagi ini
" meeting kali ini cukup penting,karena jika kita bisa meyakinkan angkasajaya untuk menjadi investor kita maka hari-hari perusahaan kita kedepannya akan cerah " ucap Doni
Devin mengangguk
Tiba di tempat meeting,mereka bertiga masuk dan mencari tempat yang sudah di tentukan pihak angkasajaya
ternyata disana angkasa dan asisten nya sudah menunggu
Angkasa adalah seorang CEO muda yang berparas tampan tak kalah tampan dengan Devin, namun tabiat nya di kenal kurang bagus karena sering berganti-ganti pacar
" selamat siang pak angkasa" ucap Devin
" selamat siang pak Devin Baskara " jawab angkasa
" perkenalkan ini Doni asisten pribadi saya dan ini Adinda sekertaris saya " ucap Devin
Angkasa menyalami Doni dan adinda namun tatapan matanya pada Adinda tak sewajarnya membuat Devin sedikit kesal
" silahkan duduk " ucap angkasa
Dan mereka memulai meeting pagi ini
selama meeting berjalan angkasa terus menatap Dinda membuat Devin ingin sekali memukul wajah nya, tapi ia tahan karena ini urusan kerjaan
Dan meeting selesai dengan keputusan angkasa deal menjadi investor tetap di BLUE LIGHT
" anda pandai memilih sekertaris pak Devin " ucap angkasa
" ah... Iya pak, Dinda sangat berbakat dan lulusan terbaik di universitas nya jadi saya rasa dia bisa mengimbangi pekerjaan saya " kata Devin
" iya... " ucap angkasa
" ya sudah semuanya sudah deal, saya permisi pamit dulu pak angkasa, terimakasih sudah mau bekerja sama dengan kamu " ucap Devin
" iya... Semoga kerjasama kita berjalan lancar " kata angkasa
Lalu mereka bertiga keluar area meeting dan kembali ke kantor
" cari tau nomor kontak nya " ucap angkasa yang melihat Dinda berjalan mengikuti devin pada asisten nya
" baik pak " jawab asisten nya mengerti
" ngeselin tuh orang, kalau bukan Karen kerjasama ini udah gue tonjok muka nya " gerutu Devin
" iya gue juga perhatiin tatapan nya ke Dinda udah kaya singa menu mangsa " ucap doni
" perasaan kamu aja kali mas " kata Dinda
" enggak din, gue juga ngerasa begitu kok, lu tau din dia itu playboy yang setiap malam ganti temen kencan " kata Doni
" dari mana mas Doni tau? " kata Dinda
" satu profesi sama dia din " kata Devin
" tukang nanam benih di mana-mana " kata Devin
Doni hanya nyengir kuda
Tak terasa mereka sudah sampai di kantor
Dinda kembali ke meja nya begitu juga Devin dan Doni mereka kembali sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing
Tring (chat masuk ke ponsel Dinda )
" hai Dinda " isi chat
" maaf siapa ya ? " balas Dinda
" aku angkasa " balas orang itu
Dinda menaikan alis nya sebelah
" dari mana dia tau nomor ku? " batin Dinda
" oh... Maaf pak, ada apa ya? apa ada masalah dari meeting tadi pagi? " tanya Dinda
" oh... Ga ada, aku hanya ingin ngobrol sama kamu " balas angkasa
" maaf pak ini masih jam kerja " balas Dinda
" oh sorry... Kalau gitu aku hubungi kamu lagi nanti " ucap angkasa
" baik terimakasih " balas Dinda
" baru kali ini ada wanita yang menolak ku " batin angkasa
" kira-kira ada apa ya? Apa yang mau dia obrolin sama aku ? " batin Dinda
...
Jam pulang kerja tiba
seperti rencana awal hari ini Dinda pindah ke rumah baru pilihan Devin
" mas Devin tunggu sini aja Dinda mau ambil barang-barang dan balikin kunci kost ke ibu kost " kata Dinda
" oke " jawab Devin. Dinda turun dari mobil dan berjalan menuju kost nya
Setelah mengambil tas ransel nya Dinda mendatangi rumah ibu kost untuk memberikan kunci kamarnya
" ibu terimakasih selama ini sudah menerima Dinda disini " kata Dinda
" iya din, semoga kamu betah di rumah baru ya " ucap ibu kost
" terimakasih Bu, Dinda permisi " lalu Dinda melenggang pergi
Devin bersandar di mobil nya untuk menunggu Dinda dan tak lama dindapun sudah kembali
" udah sayang? " tanya Devin.
" udah mas " jawab Dinda
Lalu Devin membuka bagasi belakang dan memasukan ransel Dinda kedalam nya
mereka melaju menuju rumah baru Dinda
lope lope dah