NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:595.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta maaf pada Alya

Bukannya pulang, Mesya yang sudah kehilangan pekerjaannya itu justru pergi ke suatu tempat yang begitu ragu ia datangi sejak berbulan-bulan lalu.

Bukannya Mesya tak sudi, namun dia malu meski hanya berhadapan dengan gundukan tanah yang terlihat indah dengan rangkaian bunga mawar putih segar di atasnya.

Mesya tersenyum tipis, sepertinya dia tau siapa yang selalu mengganti bunga di atas makam itu agar tetap segar setiap harinya.

"Hay Alya, aku datang" Sapaan dari Mesya dengan suara dan aksen yang berbeda jauh di bandingkan dengan dulu.

"Kamu pasti nggak suka kan kalau aku datang ke sini??" Mesya duduk si samping pusaran Alya.

"Alya, maafkan aku karena baru berani menghadap mu saat ini. Aku tau kalau kesalahanku yang begitu besar kepadamu tidak pantas untuk di maafkan. Tapi aku tetap ingin meminta maaf dari mu Alya"

"Sekarang, aku benar-benar sudah hancur. Aku bukanlah Mesya yang dulu lagi. Semua yang aku punya telah hilang, orang-orang di sekelilingku juga sudah tidak ada lagi. Aku sendirian saat ini Alya. Dan semua itu karena ulahku sendiri. Aku saat ini seperti sedang menerima penghakiman di dunia"

Air mata mata Mesya lolos meski bibirnya masih menyunggingkan sebuah senyum tipis di sana.

"Tak masalah kamu mau mendengarkan aku atau tidak, tapi yang aku tau, kamu adalah wanita yang baik. Aku tau pasti kamu sudah memaafkan ku dari atas sana"

"Aku sudah menyesali semua perbuatan ku Alya. Aku janji kalau aku akan berubah menjadi perempuan baik. Aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi demi mengejar ambisi ku"

Tangan Masya terulur menyentuh bunga-bunga mawar yang masih segar meski hari sudah beranjak sore hari.

"Maaf karena aku nggak bisa bawain kamu bunga-bunga yang indah kaya gini Al. Tapi asal kamu tau Alya, kamu beruntung sekali karena di kelilingi orang-orang yang baik. Kamu juga beruntung karena di cintai pria seperti Kak Bisma" Mesya tersenyum kecut karena mengingat dirinya yang tak pernah di lirik sekalipun oleh Bisma.

"Kak Bisma sangat mencintaimu. Dia rela melakukan apapun demi membuat kamu bahagia di sana"

"Kamu juga tau kan Alya, kalau aku juga mencintai Kak Bisma dari dulu. Tapi saat ini aku sudah menyerah setelah melihat betapa besarnya cinta Kak Bisma kepadamu"

Mesya kini sadar jika melihat kebahagiaan orang yang dicintainya adalah hal yang paling penting. Jika kebahagiaan Bisma memang pada Alya, Mesya akan berusaha melepas semua perasaannya meskipun orang yang dicintai Bisma sudah tiada lagi di dunia ini.

"Aku sadar Alya, jika memang Kak Bisma bukanlah laki-laki yabg di ditakdirkan untukku. Mau sekeras apapun aku berusaha, bahkan memakai cara yang keji untuk menyingkirkan mu, Kak Bisma tidak akan pernah bisa menjadi milikku" Mesya mengusap pipinya yang terus saja di basahi tetesan air dari matanya.

"Alya, sekali lagi maafkan semua kesalahanku. Aku pamit dulu" Mesya mengusap nisan bertuliskan Alya salsabila itu dengan lembut sebagai tanpa perpisahan.

Mesya terus berjalan kaki keluar dari area pemakaman itu. Tatapannya terlihat begitu sayu dan kosong. Terlihat sekali jika tidak ada semangat di dalam dirinya.

"Aduhh!!"

"Nenek, nenek tidak papa??" Lamunan Mesya menjadi buyar ketika seorang nenek terjatuh di hadapannya.

"Tidak papa Neng, Nenek tadi hanya kesandung saja" Jawab Nenek itu sabil mencoba berdiri.

Mesya membantu memungut barang bawaan Nenek itu yabg begitu banyaknya. Nenek setua itu tapi membawa berkantung-kantung barang bawaan.

"Makasih ya Neng"

"Sama-sama Nek, lain kali hati-hati"

"Iya Neng, tadi Nenek jatuh mungkin karena terlalu lelah saja karena berjalan terlalu jauh. Sudah sore begini, dagangan nenek belum laku banyak" Mesya bisa melihat wajah keriput yang letih itu.

"Jadi ini semua barang dagangan Nenek??" Mesya sempat terkagum karena dengan usia setua itu saja tidak pernah menyerah untuk mencari rejeki.

"Iya, kamu mau beli?? Kerupuk Nenek enak loh, gurih" Nenek itu menawarkannya kepada Mesya dengan wajah yang sudah berubah berbinar.

Jika saja Mesya masih mempunyai banyak yang seperti dulu, Mesya pasti akan memborongnya saat ini juga.

"Maaf Nek, tapi saya tidak punya uang sama sekali" Mesya menunduk sedih.

"Eh, kamu jangan sedih begitu. Kamu tidak mau beli juga tidak papa" Nenek itu mengusap bahu Mesya dengan lembut.

"Kamu lagi hamil ya??"

Mesya langsung refleks memegang perutnya yang memang sudah terlihat buncit itu.

"I-iya Nek" Jawab Mesya dengan malu. Meski Mesya yakin Nenek itu tidak tau jika Mesya tak bersuami, namun Mesya tetap saja malu.

"Kamu mau kerupuk Nenek??"

Mesya kira Nenek itu juga akan mencibirnya seperti orang di sekitarnya.

"Ta-tapi itu kan dagangan Nenek"

"Tidak papa, Nenek membuatnya sendiri. Ini ambillah"

Mesya terlihat senang meski itu hanyalah makanan yang tidak seberapa baginya sat masih menjadi Nona muda.

"Jadi ini buatan Nenek sendiri??"

Nenek tua itu mengangguk dengan senyumnya yang hangat.

"Nek, kalau gitu, boleh nggak kalau aku bantu Nenek jualan. Aku juga akan keliling seperti Nenek. Nenek tenang aja, aku nggak minta bayaran yang besar kok, yang penting aku bisa makan Nek. Tolong ijinkan aku Nek, aku mohon" Mesya memegang tangan Nenek tua itu.

"Nama kamu siapa??" Dari mata Nenek itu, terlihat jelas jia dia memandang Mesya dengan iba.

"Saya Mesya Nek"

"Suami kamu di mana sampai kamu mau bekerja seperti ini saat hamil begini??" Mesya langsung terdiam mendengar pertanyaan itu. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan yang satu itu.

"Ya sudah, besok kamu datang lagi kesini. Karena sekarang sudah sore"

"Beneran Nek??" Nenek itu kembali mengangguk melihat wajah Mesya yang berubah bahagia.

"Makasih banyak Nek"

"Sekarang kamu pulang dan istirahatlah, karena besok harus bekerja keras" Pesan Nenek itu kemudian berlalu pergi.

Sekarang Mesya bisa mengembangkan senyumnya dengan berjalan menenteng kerupuk yang di berikan Nenek tadi menuju rumah kontrakannya.

Kini Mesya sadar jika semua maslah pasti ada jalan keluarnya. Entah itu datangnya dari mana saja, asalkan kita menerima dan ikhlas menghadapi segala cobaan yang datang kepada kita.

Mesya tiba di rumahnya menjelang maghrib. Rasa lelah jelas di rasakan Masya karena harus berjalan begitu jauh.

Perhatian Nesya langsung tertuju pada satu bungkus plastik besar dan juga satu paper bag di atas meja, yang ada di terasnya.

Mesya sempat menoleh ke kiri dan kanan mencari orang di sekitarnya, karena dia sama sekali merasa memilikinya.

Tapi karena Mesya tak menemukan siapapun, juga rasa penasarannya yang sangat besar. Mesya memberanikan diri membuka plastik berwarna hitam itu.

"Apa masih ada orang yang mau mencuci di tempatku??"

Awalnya Mesya kira, isi plastik itu adalah baju kotor milik pelanggannya. Tapi ketika Mesya melihat isinya, Mesya terkejut bukan main. Di dalamnya ada beberapa kardus susu hamil, vitamin untuk ibu hamil juga makanan lainnya.

Tangan Mesya langsung melepaskan plastik itu dan sedikit mundur beberapa langkah. Mesya kembali melihat keadaan di sekitarnya. Mesya tidak tau siapa yang sengaja mengirimnya semua makanan dan vitamin itu. Tapi jika di lihat dari merk susu dan vitamin yang terbilang paling mahal serta banyaknya makanan itu, pasti dia bukanlah orang sembarangan.

Mesya baru menyadari jika ada selembar kertas yang sengaja di tindih di bawah paper bag yang belum di buka Mesya itu. Tangan Mesya yang bergetar mencoba meraihnya.

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!