NovelToon NovelToon
Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:47.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

"Kamu istriku. Aku akan menerima kekurangan mu dan terimalah kekurangan ku sebagai seorang suami." Abhaya Chandra.

Akibat masyarakat yang memiliki tradisi kolot, mereka terpaksa melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena berteduh dari hujan di sebuah pos kampling. Dua orang yang tidak saling mengenal itu diikat dalam ikatan yang sakral secara tiba-tiba.

Qiana Nadhifa, gadis yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah itu pun seketika menjadi hujatan masyarakat. Pembelaan yang dilakukan sia-sia karena ada orang yang mengambil keuntungan dari kejadian yang menimpanya. Sehingga tidak ada yang mempercayai perkataannya ataupun perkataan laki-laki yang dipaksa menikahinya, Abhaya Chandra. Termasuk sang ibu yang justru membencinya.

Apakah pernikahan keduanya berujung keberkahan Allah?

Author Note: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan setting cerita, semua murni kebetulan. Semoga pembaca suka dengan karya keempat saya...
Terimakasih atas dukungannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Tidur di Lantai

Suasana makan malam sangat tenang, baik Qiana maupun Chandra tidak bersuara saat makan. Mereka hanya makan berdua karena menurut Qiana, Ibu dan adiknya sudah makan terlebuh dahulu tadi. Masakan Qiana terasa pas di lidah Chandra, apalagi dengan pelayanan Qiana yang mengambilkannya makanan menambah nikmatnya saat makan. "Begini kah rasanya memiliki istri yang melayani suami?" batin Chandra.

Selesai makan, Qiana meminta Chandra untuk ke kamar duluan dan mengatakan nanti akan menyusul. Chandra menurut saja, tetapi ia merasa aneh dengan Ibu dan adik Qiana yang tidak menyapanya sama sekali. Bahkan saat ia berjalan dari dapur menuju kamar, ia tidak menemukan keduanya. Ia sudah bisa menebak karakter Ibu Qiana, tetapi ia tidak menyangka jika kehadirannya begitu kentara tidak diterima.

"Hey Dra, kenapa baru aktif? Kamu dimana sekarang?" tanya seseorang di ujung telepon.

Chandra yang sengaja mematikan teleponnya karena hujan deras, baru menghidupkannya dan segera mendapatkan panggilan dari temannya. Sebenarnya ia bersama dengan ke empat temannya sedang melakukan perjalanan ke kota Pati menggunakan motor. Ketika melewati desa Qiana, ban motor yang dikendarai Chandra dan satu temannya bocor, terpaksa mereka mendorong motor untuk mencari bengkel. Membiarkan teman yang lain melanjutkan perjalanan dan sepakat bertemu di kota Rembang. Keduanya terpisah lantaran Chandra yang ingin mencari toko untuk membeli air minum tetapi terjebak hujan.

"Kamu dimana?" tanya Chandra balik.

"Aku di warung makan tidak jauh dari bengkel tadi. Cepatlah kesini, Andri dan Raka sudah menunggu kita di kota Rembang. Mereka juga sudah memesan hotel untuk kita malam ini, karena di sana juga sedang hujan deras. Tidak memungkinkan kita untuk melanjutkan perjalanan." jelas temannya.

"Kamu menyusul mereka saja, katakan aku akan kembali ke Jogja sendiri. Ada urusan mendesak."

"Hey.. bagaimana caramu kembali?"

"Aku bisa pesan travel dodol!"

"Setan kamu Dra. Tidak setia kawan sekali."

"Aku akan menggantinya lain waktu. Bye!" Chandra menyudahi teleponnya.

Qiana yang sedari tadi ingin masuk kamar hanya diam di depan pintu, takut mengganggu laki-laki yang berstatus suaminya tersebut. Chandra yang menyadari ada bayangan di depan pintu pun membuka tirai dan menemukan Qiana di sana.

"Kenapa tidak masuk?" tanya Chandra heran.

"Takut ganggu Mas." jawab Qiana dengan menunduk yang kemudian masuk ke kamar dengan kasur lipat di tangannya. Chandra tersenyum melihat sikap Qiana yang menurutnya lucu.

"Maaf Mas, kasurnya tidak muat. Aku akan tidur di bawah, Mas di atas." kata Qiana yang menata kasur lipat dan bantal di lantai tanpa melihat ke arah Chandra.

Tentu saja Chandra tidak akan membiarkan istrinya tidur dilantai yang dingin itu. Lantai yang terbuat dari semen dan dialasi dengan karpet lantai vinyl akan terasa lembab karena hujan baru saja reda. Chandra pun meminta Qiana saja yang diatas, tetapi Qiana tetap meminta Chandra yang diatas. Akhirnya Chandra memutuskan untuk menurunkan kasur dan menyejajarkannya dengan kasur lipat yang Qiana tata.

"Tapi Mas.." Qiana hendak protes tetapi langsung dihentikan oleh Chandra.

"Tidak ada tapi. Ayo tidur!" Chandra merebahkan tubuhnya di kasur lipat yang disiapkan Qiana. Tetapi Qiana mengatakan jika dirinya belum sholat isya', sehingga keduanya melaksanakan sholat isya' berjamaah.

Selesai salam, Qiana dengan ragu-ragu mengulurkan tangannya untuk mencium punggung tangan suaminya. Chandra yang sadar jika dirinya sekarang adalah seorang suami, menyambut uluran tangan Qiana dengan mantap. Ini adalah kedua kalinya Qiana mencium punggung tangannya, tetapi yang kedua ini lebih menggetarkannya dibanding yang pertama ketika ia selesai mengucapkan ijab qobul.

Qiana sendiri merasa jantungnya berdebar kencang, sampai-sampai tangannya terasa berkeringat. Saat akan melepaskan tangannya, Chandra tidak melepaskan genggamannya. Mereka saling pandang beberapa saat hingga Chandra mendaratkan kecupan di kening Qiana yang sontak membuatnya membeku dengan mata terbuka lebar.

Chandra yakin jika ini adalah kecupan pertama istrinya, terlihat dari ketegangan Qiana saat ini. Ia pun tersenyum, ternyata istrinya merupakan perempuan yang terjaga marwahnya. Mereka belum sempat mengenal, sehingga mulai saat ini lah ia akan mengenal istrinya. Sama dengan Qiana yang ingin mengenal suami yang ia nikahi hari ini. Ia hanya tahu jika jarak umur mereka cukup jauh yaitu 6 tahun dari KTP yang dilihatnya tadi.

Qiana sudah merebahkan tubuhnya terlebih dahulu, Chandra yang ingin mematikan lampu tetapi dihentikan oleh Qiana. Ia mengatakan jika dirinya takut gelap. Chandra pun tidak jadi mematikan lampu dan merebahkan tubuhnya di sebelah Qiana.

"Tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu sebelum kamu bisa menerima pernikahan ini." ucap Chandra yang menutup matanya dengan lengannya.

"Aku..Aku sudah menerima pernikahan ini, Mas." jawab Qiana dengan wajah tegang.

"Benarkah?" tanya Chandra yang kini miring menghadap Qiana. Qiana hanya menganggukkan kepalanya.

"Jika kamu sudah menerima pernikahan ini, mengapa kamu masih takut kepada ku?" goda Chandra.

"Bukan takut, Mas. Aku hanya belum siap untuk menjadi istri mu sepenuhnya. Maafkan aku." Chandra tidak tega melihat Qiana yang seolah akan menangis detik itu juga.

"Aku tidak akan memaksa, kita saling mengenal saja dulu." Chandra menenangkan Qiana sembari mengusap kepala Qiana yang saat ini sudah tidak berhijab.

"Terimakasih, Mas." Qiana tersenyum kearah Chandra. "Oh iya, besok aku masih masuk kerja dan pulang pukul 5 sore. Mas tidak apa-apa aku tinggal kan?"

"Sekalian besok kamu resign saja, aku yang akan menafkahi mu mulai sekarang." Mendengar perkataan suaminya, Qiana memiringkan tubuhnya hingga mereka berhadapan.

"Tapi aku masih karyawan kontrak, Mas. Masih sekitar 5 bulan sebelum jadi karyawan tetap. jika aku berhenti sekarang, aku harus membayar biaya pelanggaran kontrak." jelas Qiana.

"Tidak usah khawatir, aku yang akan membayarnya. Besok pastikan kamu bisa resign, oke." Chandra menyentil hidung Qiana dan memintanya untuk lekas tidur.

Qiana yang merasa nyaman pun menganggukkan kepalanya dan segera memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama, Chandra sudah mendengar nafas teratur istrinya.

"Maaf." bisik Chandra seraya mengecup kening sang istri.

Chandra tidak mengira ia bisa menikah dengan perempuan yang masih belum genap 20 tahun, ia tersenyum konyol. Ada penyesalan dihatinya, tetapi ia mengabaikannya karena semua sudah terjadi.

Setelah diperhatikan, istrinya merupakan perempuan yang dewasa berbanding terbalik dengan usianya. Ia tidak memperhatikannya tadi, tetapi setelah memperhatikan wajah istri kecilnya ternyata wajahnya cukup cantik. Kulit putih khas perempuan Jawa, hidung sedang tidak pesek ataupun mancung, bibir mungil dengan warna natural, rambut hitam sepinggang, serta pertumbuhan tubuh yang menurutnya pas.

Ia tersenyum lebar ketika teringat saat berteduh tadi. Ia mengatakan jika pakaian Qiana transparan, tapi sebenarnya ia sedang melindungi Qiana dari pandangannya. Bagaimana pun dirinya adalah laki-laki normal yang melihat dengan mata. Tidak ia pungkiri jika dirinya telah terpesona dengan Qiana sejak pertama kali melihatnya.

Selain alasan ingin menyelamatkan kehormatan Qiana, alasan lainnya adalah pesona Qiana dan permintaan sang ibu yang ingin ia segera menikah di umurnya yang akan menginjak 26 tahun ini. Mungkin Allah sudah menyiapkan Qiana sebagai jodohnya, sehingga ia bisa bertemu dengan Qiana diwaktu yang sama sekali tidak terduga.

Sebelumnya ia sudah mendapatkan harapan palsu dari mantan pacarnya yang ia pacari sejak kelas 1 SMK, ketika ia sudah mapan dalam pekerjaannya.

Setelah lulus, rencananya ia akan melamar perempuan tersebut tetapi ditolak dengan alasan ingin merasakan dunia kerja terlebih dahulu. Karena memang Chandra mengungkapkan jika ia tidak ingin istrinya bekerja, baginya kewajiban mencari nafkah adalah kewajibannya sebagai suami.

Chandra akhirnya mengizinkan Novi untuk bekerja satu tahun, tetapi di tahun kedua masih belum ada kejelasannya, ia pun menyerah. Ia menganggap selama ini ia melakukan investasi bodong, karena setelah berinvestasi sekian tahun justru berakhir dengan harapan palsu yang artinya mereka tidak berjodoh. Yang dapat dilakukannya hanyalah memohon kepada Allah, agar ia dipertemukan dengan jodoh yang telah dituliskan untuknya di Lauhul Mahfudz.

Dan benar adanya kuasa Allah yang membawanya ke desa tempat jodohnya berada. Meskipun cara bertemu dan proses menikah mereka terjadi tanpa aba-aba bahkan dalam keadaan didesak. Allah Maha Segalanya, ia percaya pertemuan dan pernikahannya merupakan takdir yang telah Allah tetapkan untuknya, serta baik untuknya dan Qiana kelak.

Setelah pikirannya larut dengan banyaknya arus, tanpa sadar Chandra memejamkan matanya sambil menggenggam tangan Qiana.

1
Melki
next
Melki
next Thor
Meymei: Siap kak, terimakasih dukungannya.. 😊
total 1 replies
Umi Anis
baru baca uda grecep banget
Meymei: hehehe,, harus dilanjutin biar gag penasaran kak 🤭
total 1 replies
Nur Hafidah
ceritanya menarik ditunggu lanjutannya
Meymei: siap kak, terimakasih dukungannya... 😊
total 1 replies
Nora♡~
Bagus Qiana berterus terang lah pada suami tentang trauma masa lalu mu agar suami mu faham dan membantu... mu mengatasi trauma yang Qiana hadapi demi kerukunan dan keutuhan Rumahtangga kalian gitu...lanjut..
Meymei: hihihi
Nora♡~: betul., betul.. betul..
total 3 replies
Nora♡~
Semoga Qiana❤Chandra bersatu sebagai suami isteri seutuhnya... gitu... lanjut..
Meymei: aamiin... makasih atas do'anya kakak.. 🥰
total 1 replies
Meymei
siap ka.. terimakasih atas dukungannya.. /Smile/
Nora♡~
lanjut.,,
Nur Hafidah
lkurang kerjaan bgt ngintipin pengantin baru
Meymei: hihihi ini real kak/Chuckle/
total 1 replies
ruth nona
ceritanya bagus cuma terlalu banyak narasinya. jadi dialog antar tokoh paling banyak 5x per bab nya
Meymei: hee iya kak, masih blm bisa banyakin dialognya 😅
total 1 replies
Nur Hafidah
senang nya qiana dapat kejutan dari suami
Meymei: iya kak/Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Nur Hafidah
lanjut
Erni Nofiyanti
Qiana KK
bukan siapa
Meymei: iya kak, kemarin sdh sy koreksi to blm ditinjau ulang sama noveltoonnya
total 1 replies
Uswatul Khasana
lanjutt
Meymei: siap kak, terimakasih dukungannya.. /Pray/
total 1 replies
Uswatul Khasana
lanjut
Meymei: siap kak.. makasih dukungannya..
total 1 replies
Tati Suwarsih
ceritanya gercep...
Meymei: iya kak, biar gag keduluan orang 🤭
total 1 replies
langit
luar biasa
Meymei: terimakasih ka..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!