Clara adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan juga baik hati kepada siapapun, tak sedikit orang juga sangat menyukainya
Tapi suatu waktu nasib naas telah menimpa dirinya, dimana Clara mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya koma selama bertahun tahun lamanya
Roh Clara yang keluar dari tubuhnya selalu bergentayangan di sekitar rumah sakit tempat tubuhnya dirawat, Roh Clara terkadang sangat merasa bosan dengan kehidupannya yang mengambang tak tau arah tujuan seperti itu
Hingga suatu hari datanglah seorang pemuda Indigo yang sangat tampan bernama Darrel, kehidupan roh Clara mulai berubah karena kehadiran Darrel, hingga lama lama tumbuh benih benih cinta antara Darrel si pemuda Indigo dan Clara si Hantu cantik
So? Penasaran dengan kelanjutan ceritanya..! Cek this out》》》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Hari ini adalah hari libur, Darrel berencana akan mulai kembali bekerja di kafe dari pagi sampai malam untuk mencari pemasukan lebih, karena uang tabungannya sudah Darrel transfer semua pada Ayah nya semalam
Sesudah membuat sarapan untuk keluarganya, Darrel duduk dimeja makan untuk sarapan terlebih dulu karena dia akan berangkat bekerja
"Darrel? Ayah mau bicara sama kamu...! " ucap Ayah yang datang menghampiri Darrel
"Bicara apa?" Tanya Darrel cuek
"Kamu belum jelasin dimana kamu mencuri uang sebanyak itu Darrel?" Tanya Ayah marah
"Aku gak mencuri, itu uang hasil kerja keras ku dari dulu Yah" ucap Darrel memberitahu
"Kerja? Kerja apa kamu sampai dapat uang sebanyak itu?" Tanya Ayah penasaran
"Itu bukan urusan Ayah, yang penting aku kerja dengan cara yang Halal dan tidak mencuri seperti yang Ayah katakan barusan. Aku di ajarkan Bunda ku untuk tidak mencuri, jika Ayah merasa selalu kehilangan uang, mungkin itu karma untuk Ayah karena Ayah tidak pernah memberiku Uang sedari dulu" ucap Darrel tersenyum sinis
"Berani kamu bicara seperti itu sama Ayah kamu sendiri Darrel? Ayah akan tetap mengeluarkan Reno dan teman temannya dari sekolah, kamu ingat itu...!" ucap sang Ayah lalu duduk di meja makan terlihat kesal
"Kenapa Ayah tega sekali Yah? apa alasan Ayah harus mengeluarkan mereka? Aku sudah ganti biaya perawatan ku di rumah sakit kan? Terus kenapa Ayah masih mau mengeluarkan Reno dan teman temannya? Asal Ayah tau, aku yang salah dalam hal ini, aku yang pukulin mereka duluan Yah, aku yang manjat pagar sekolah karna sering terlambat, lagi pula setiap pagi aku juga harus siapin sarapan untuk kalian, belum lagi aku harus mencari angkutan umum yang kadang kalau pagi hari sudah di penuhi oleh penumpang lainnya" ucap Darrel karena sudah sangat kesal dengan sikap Ayahnya itu
Ayah menatap Darrel dengan tatapan tak suka lalu berdiri menghampiri Darrel
"Jadi kamu salahin Ayah karna selalu menyuruh kamu bikin sarapan setiap pagi Hah? Dasar Anak kurang ajar...."
"Plaaak...!"
Ayah menampar pipi Darrel cukup keras sampai pipinya terlihat merah, Darrel menatap Ayah menahan tangisnya
Darrel berlari mengambil pisau yang berada tak jauh dari sana, Darrel kembali menghampiri sang Ayah dan memberikan pisau itu padanya
"Bunuh aku Yah...! bunuh aku, dan biarkan aku ikut dengan Bunda. Aku tidak pernah menginginkan kehidupan seperti ini dari dulu Yah...! Bunuh aku sekarang juga...!" teriak Darrel menangis sembari terus menatap wajah sang Ayah
Ayah yang mendengar itu sangat terkejut dan sangat merasa bersalah atas perlakuannya pada Darrel, Ayah benar benar melihat kesedihan yang teramat sakit di mata anak kandung nya itu
Daniel dan Mamah Renata melihat percakapan Ayah dan Darrel sedari tadi, hanya saja mereka lebih memilih diam, hingga tiba tiba
"Arghhhh...!"
Desis Darrel merasakan sakit kembali dikepalanya
"Arghhhh hah... sa...kit...!"
Desis Darrel sembari menjambaki rambutnya sendiri lalu jatuh terduduk karna tak kuat menahan sakit di kepalanya
"Darrel...?" Teriak Daniel berlari menghampiri Darrel
"Arghhh... hah... sa... kit... kak...!" Desis Darrel sembari terus menjambaki rambutnya
"Ka... kamu mimisan Dek...! " ucap Daniel lalu cepat cepat mengambil tisu dan membersihkan mimisan dihidung Darrel
Ayah yang melihat itu merasa khawatir lalu berjongkok menatap Darrel yang terus mengerang kesakitan, sebelumnya dia juga melempar pisau yang sempat Darrel berikan padanya tadi, kesembarang arah
"Ke... kenapa dengan adik kamu? Tanya Ayah pada Daniel
"Aku merasa ada yang tidak beres dengan Darrel Yah...! sebaiknya kita bawa Darrel ke rumah sakit saja"ucap Daniel memberi saran
"Yasudah...! ayo kita bawa dia ke rumah sakit" ucap Ayah menyetujui saran Daniel
Ayah membantu Daniel memangku Darrel ke luar rumah dan memasukannya ke dalam mobil
"Biar aku yang nyetir, Ayah pegangin tubuh Darrel saja dibelakang" ucap Daniel lalu masuk ke kedalam mobil begitu pun dengan sang Ayah
"Arghhhh... hah... sa...kit...!" teriak Darrel sembari terus menjambaki rambutnya
Ayah yang melihat itu memegangi tangan Darrel yang terus menjambaki rambutnya sendiri lalu memeluknya erat
Sebenarnya Ayah sangat menyayangi Darrel makannya dia ingin mengeluarkan Reno dan teman temannya karena tak ingin ada orang yang menyakiti Anak kandung nya itu kecuali dirinya sendiri
Setiap bertemu Darrel, hati kecil Ayah ingin sekali memeluknya dengan penuh kasih sayang. Hanya saja Ayah selalu melihat wajah istrinya saat dia menatap wajah Darrel, dan itu mengingatkannya kembali kepada sang istri yang meninggal karena ulah Anaknya itu
"Arghhh... hah.. sa... kit... Yah...! ini sangat menyakitkan...! " ucap Darrel menangis dipelukan sang Ayah
"Sa... sabar... Darrel..! sebentar lagi kita sampai di rumah sakit" ucap Ayah menenangkan Darrel
Daniel yang melihat sang Ayah memeluk Darrel begitu erat merasa sangat senang karena Daniel juga tau kalau Ayahnya sangat menyayangi Darrel selama ini
"Ternyata Ayah masih sangat menyayangi Darrel sama seperti dulu" batin Daniel
Saat masih diperjalanan tiba tiba tubuh Darrel melemas dengan mata mulai terpejam
"Rel..? Darrel..? bangun nak...!" ucap Ayah membangunkan dengan menepuk nepuk pipi Darrel lembut
"Kenapa Yah...?"tanya Daniel merasa khawatir
"Darrel pingsan, apa dia akan baik baik saja?" Tanya Ayah begitu khawatir
"Tenang Yah...! kita sudah sampai di rumah sakit" ucap Daniel lalu keluar dari mobil dan berlari ke ruang IGD untuk memberitahu perawat disana
Hingga tak berapa lama keluar beberapa perawat disana berlari dan membawa Bad hospital.
Ayah yang melihat tubuh Darrel dibawa ke ruang IGD pun ikut turun dari dalam mobil dan mengukuti mereka semua
*****
Roh Clara sedang bermain bersama roh anak kecil yang bernama Axel teman barunya itu di taman rumah sakit
"Kakak cantik? Apa kakak tidak bosan dari dulu tinggal disini?" Tanya roh Axel
"Bosan sih...! tapi mau gimana lagi, kan tubuh kakak masih sakit sama seperti tubuh kamu" ucap roh Clara
"Aku kasian liat Mami menangis terus" ucap roh Axel menunduk sedih
"Sudahlah...! Axel juga jangan terlalu sedih gitu dong...! nanti kalau Axel sedih nanti tubuh Axel akan semakin sakit dan Maminya Axel akan semakin sedih" ucap roh Clara menenagkan roh Axel
"Iya juga ya, yasudah ayo kita main lagi...!" ucap roh Axel tersenyum menatap roh Clara
"Ayo...! " ucap roh Clara lalu mereka pun kembali bermain
*****
Ayah masih menunggu Daniel keluar dari ruang IGD, hingga tak berapa lama Daniel dan salah satu Dokter lainnya keluar dari ruangan tersebut
"Pak? Mari ikut saya...!" ucap Dokter yang bersama Daniel tadi
Ayah menatap Daniel sejenak dan Daniel mengangguk menandakan kalau Ayahnya memang harus mengikuti Dokter tersebut
Sesudah sampai di ruangan Dokter itu
"Silahkan Duduk Pak...! " ucap Dokter itu
Lalu Ayah pun duduk dikursi yang berada disana
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Dokter Kevin, saya juga yang sebelumnya merawat Darrel disini waktu dia dirawat beberapa hari yang lalu" Ucap Dokter Kevin memperkenalkan dirinya
"I.. iya terima kasih Dokter sudah merawat Darrel waktu itu...! " ucap Ayah menunduk merasa bersalah
"Begini pak, Darrel Anak Bapak mengalami.... "