Seorang pelayan yang rela menggantikan anak majikan datang ke sebuah hotel untuk perjodohan, pelayan tersebut di nodai oleh sang pria yang tidak mau di jodohkan dan saat ini dia hamil, begitu pula sang majikan yang hamil anak dari saudara ipar yang saat itu belum menjadi ipar nya, apa hubungan antara kedua nya? dan bagiamana nasib kedua anak yang ada di dalam kandungan dua wanita tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 -Pelayan di hati sang ceo-
Sore ini Olivia kembali ke kampung halaman dengan perasaan yang sangat campur aduk, dia merasa kepulangan nya kali ini akan membuat seluruh keluarga nya menangis karena dia sudah membuat orang yang ada di rumah menjadi kecewa akan dirinya.
Harapan yang di titipkan oleh kedua orangtuanya dia hancurkan, anak satu-satunya yang di kira akan menjadi sesuatu yang berharga ternyata malah membuat malu keluarga.
Tak sampai di rumah, di terminal sudah ada sang ibu yang menunggu Olivia datang, di tangan nya terlihat ada satu tiket bus menuju ke salah satu desa yang paling kecil dan jarang orang ketahui.
Olivia turun dari bus, dan melihat sang ibu tak ada katakan yang sanggup ia ucapakan, hanya tangisan yang mampu ia keluarkan " ibu " ucap nya ingin memeluk sang ibu.
Aisyah ibu Olivia tak sanggup memeluk sang putri karena dia merasa sangat putri sudah kotor sekarang, jika dia kembali ke kampung halaman nya ini, itu hanya membuat malu keluarga saja.
Aisyah melepaskan Olivia dari pelukan nya " ini ambilah dan pergi ke rumah nenek mu, ibu sudah mengirim surat ke sana, dan nenek akan menjaga mu di sana selama tiga hari kau di sana, tolong dengarkan apa yang nenek mu katakan " menatap Olivia
" Ibu ingin aku pergi? aku baru saja sampai bu, kenapa kita tidak pulang ke rumah saja bu? "
" Kau pikir perbuatan mu itu adalah hal yang sepel, menggugur kan anak ini sama saja seperti membunuh nya, kau harus melahirkannya, " membentak Olivia
" Ibu kita bisa saja menggugur kan anak ini, dia masih berusia dua Minggu bu "
Asiyah menampar Olivia
" Apakah kau tuhan? Kau yang berhak memberikan nyawa kepada orang, kau yang berhak mengambil nyawa seseorang? kau tuhan Olivia? "
Olivia menangis " ibu tolong bantu aku, aku datang ke sini meminta bantuan, bukan nya di oper ke rumah nenek, aku butuh ibu "
Aisyah memberikan tiket itu kepada Olivia " ini bantuan yang bisa aku berikan, pergi ke rumah nenek mu dan dia akan menjaga mu, entah dia mau gugurkan anak itu, atau mau dia anggap sebagai cicit nya aku tidak mau tau "
Olivia memohon di kaki ibu nya " ibu tolong bawa aku ke rumah kita, bukan ke rumah nenek, aku sama sekali tidak ingin berada di sana, karena aku butuh ibu untuk saat ini bu " menangis dan meminta agar Aisya mau membawa nya pulang
Aisyah membantu Olivia untuk berdiri " selama delapan bulan kau harus mengandung anak itu, jika sudah mendekati usia melahirkan, kembali lah ke rumah nenek mu dan melahirkan di sana, ibu tidak membawa mu pulang karena ayah mu bisa saja, membuang mu karena kau sudah tidak suci lagi " menatap Olivia
" Ibu kita tidak perlu memberitahu ayah apa alasan ku kembali, kita bisa ke mbah atau kemana saja bu, agar anak ini tidak lahir bu, ku mohon "
" Kau tidak akan tau betapa indah nya mengandung, anak yang berada di dalam kandungan mu saat ini mendengarkan semua ucapan mu, dia juga ingin menjadi manusia yang bermanfaat untuk mu nantinya, satu pesan ibu jangan gugurkan anak ini, karena itu sama saja seperti kau membunuh nya "
Olivia mengusap air mata nya " lalu jika aku melahirkan anak ini, apakah ibu akan mengaggap nya sebagai cucu? apakah ibu akan sayang kepada nya? Dan jika iya, bagiamana dengan ayah? "
" Aku sudah mengaggap nya sebagai cucu bahkan sebelum dia lahir, kau tidak perlu merasa cemas untuk ayah mu, ibu akan membujuk nya, sekarang pergilah dan temui nenek mu "
Olivia pergi setelah memeluk ibunya, dia menatap ke luar jendela dan melihat sang ibu menangis, tetapi dia sama sekali tidak boleh membenci anak yang berada di dalam kandungan nya karena itu sama saja akan membuat anak nya merasakan kesedihan.
*
*
*
Pagi ini, Anna berusaha menjadi istri yang baik, dia tidak tidur setelah sholat subuh, dia memasak untuk David dan menyiapkan bekal untuk makan siang suami nya di kantor nanti.
David keluar dari kamar nya, mereka berdua pisah kamar, karena David yang masih saja tidak mau tidur bersama Anna, oleh karena itu Anna berusaha mencuri hati nya, agar mereka bisa menjadi pasangan suami istri yang baik.
" Mas makan dulu, aku sudah siapkan roti dan juga susu nya di meja makan, ini ada bekal juga aku buatkan untuk mas " memasukkan bekal nya ke dalam salah satu tas
David duduk di meja makan dan menatap roti yang sudah Anna siapkan, dia memakan nya dan meminum susu nya " kenapa kau memasak, dimana Olivia? " masih saja dia mencari Olivia
Anna bersabar, dia menahan rasa amarah nya karena ini adalah hari pertama dia akan menjadi istri yang sesungguhnya " Olivia kan udah pergi mas, dia kembali ke kampung halaman nya " datang ke meja makan, sambil membawa kotak bekal David yang sudah dia kemas dengan rapi
David menatap Anna " apa? kenapa aku tidak tau kalau dia sudah pergi? apakah dia tidak berpamitan? kepada ku? "
Anna yang merasa seperti pembantu, karena pembahasan mereka hanya Olivia saja, dia seperti pembantu yang di tinggal majikannya, dan majikannya yang pergi begitu saja dan tidak ijin untuk kepada suami nya
" Dia sudah pamitan mas, mas aja yang waktu itu masih di dalam kamar, jadi dia pergi "
David yang merasa tidak nyaman berada di rumah, mengambil bekal nya lalu berangkat ke kantor, bahkan roti yang dia makan baru satu gigitan.
Anna yang merasa kesal, menghubungi Raka, dan mereka berjanji akan bertemu di rumah yang sudah mereka sewa, rumah yang menjadi sanggar untuk Raka melukis dan tempat Anna berselingkuh dari David
*
*
*
Anna sampai di rumah yang hanya sederhana tetapi isi nya kebahagiaan, dia baru sampai saja sudah tersenyum, dia sama sekali belum masuk, tetapi aura sekitar sudah membuat nya bahagia.
Anna masuk dan melihat ada banyak lukisan Raka yang sudah jadi, dan semua nya sangat indah, dia menatapnya satu per satu.
" sayang lukisan mu sangat indah, kapan pameran nya? " menghampiri Raka yang sedang melukis
Raka menatap Anna dengan kuas yang masih berada di tangan nya " mungkin lusa sayang, kau kenapa datang sepagi ini? apakah ada masalah? " meletakan kuas nya dan berjalan menghampiri Anna
Anna memeluk Raka " David sama saja, dia tidak mau tidur dengan ku, bagiamana aku membuat nya percaya kalau ini adalah anak nya? "
Raka mengusap perut Anna " ini adalah anak ku, tetapi harus di samar kan menjadi anak David, anak ayah sayang, kau sangat bernasib buruk karena punya dua ayah " menatap Anna
" Cium aku " ucap Anna dengan nada bicara yang manja
David tersenyum " apakah kau ingin olahraga pagi ini? " senyuman nya seolah ada maksud
Anna melepaskan pelukan nya " tidak, aku akan membuatkan teh " pergi ke arah dapur
" adik ipar yang polos, aku hanya ingin kenikmatan yang tidak bisa aku lakukan kepada sembarang wanita, dan hanya bisa aku lakukan pada nya, karena dia dengan suka rela memberikan nya " duduk kembali di kursi lukis nya