Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Pelayan yang memberi obat penggemuk pada Diana
"Tolong kumpulkan semua pelayan," perintah Diana di pagi hari ketika dia selesai berolahraga.
"Semua pelayan?" Tanya sang kepala pelayan.
"Hmm," jawab Diana sambil menganggukkan kepalanya lalu perempuan itu melangkah ke arah sofa dan duduk di sana sambil membaca majalah.
'Sangat aneh, aku sudah berolahraga setiap hari tapi berat badanku hanya turun setengah kilo. Apa yang terjadi dengan tubuh Perempuan ini? Sepertinya aku harus melakukan pemeriksaan,' ucap Diana dalam hati yang tidak merasa tenang dengan kemajuan dietnya yang terlampau lambat.
Perempuan itu menunggu selama beberapa menit lamanya sampai akhirnya semua pelayan di rumahnya telah datang menghadap.
Diana pun melihat para pelayan yang telah berbaris dengan rapi, 'hm,, sebanyak ini pelayan di rumah ini? Apa ini tidak terlalu banyak?' ucap Diana dalam hati.
"Apa dari dulu jumlah pelayan di rumah ini memang sebanyak ini?" Tanya Diana pada sang kepala pelayan yang terdiri paling dekat dengan Diana.
"Benar, dari dulu jumlah pelayan memang selalu seperti ini. Itu semua karena Tuan meminta kami untuk membersihkan setiap hari dan memastikan tidak ada satupun debu yang menempel di seluruh sudut rumah. Taman yang berada di samping dan belakang rumah juga cukup luas, jadi membutuhkan lebih banyak orang untuk merawatnya, apalagi bunga-bunga yang ditanam di sana ialah bunga-bunga yang membutuhkan perawatan yang lebih sulit dari tanaman pada umumnya," jawab sang pelayan.
"Hm,, jadi sebagian besar yang ada di sini adalah tukang kebun?" Tanya Diana sambil memperhatikan seluruh orang yang ada di hadapannya, berjumlah lebih dari 10 orang.
"Itu benar, tiga orang di sini adalah penanggung jawab setiap kebun di rumah ini, dan setiap orang memiliki bawahan masing-masing untuk membantunya merawat kebun," jawab kepala pelayan.
"Baiklah, kalau begitu Siapa yang tidak datang bekerja di tiga hari yang lalu?" Tanya Diana.
"Ada dua orang yang sakit, dan satu orang meminta izin karena memiliki urusan di kampung," ucap sang kepala pelayan.
"Mereka bertiga boleh pergi," ucap Diana membuat sang kepala pelayan sedikit terkejut namun dia tetap berbalik memberi kode pada ketiga pelayan itu agar meninggalkan tempat itu.
Setelah tiga pelayan itu pergi, maka Diana berkata, "tiga hari yang lalu Siapa yang bertugas di malam hari?"
Sang kepala pelayan menatap semua pelayan sehingga 7 orang mengangkat tangannya.
"Coba bergeser ke samping kanan," ucap Diana membuat ke-7 pelayan itu berpisah ke samping kanan dan Diana pun memperhatikan mereka semua.
"Mereka bertujuh bekerja di malam hari sampai pagi hari. Lalu yang lainnya berbuat apa?" Tanya Diana.
"Yang lainnya beristirahat," jawab kepala pelayan.
"Baiklah, dua hari yang lalu semua ikan di akuarium mati, dan CCTV dimatikan dari jam 00.00, padahal saat itu tidak mati lampu dan hanya beberapa CCTV saja yang dimatikan yaitu dekat dengan area akuarium dan kamar ibuku. Jadi siapa yang bertugas membersihkan ruang kerjaku pada hari itu?" Tanya Diana membuat seorang perempuan gemetar memegang bajunya.
Hal itu sangat diperhatikan oleh Diana sehingga Diana memperhatikan perempuan itu sambil berkata, "Apa kau yang membersihkan ruang kerjaku?"
"I,, iya, itu benar. Tapi saya tidak menyentuh komputer di sana, dan sama sekali tidak berani menyalakan komputernya. Saya menyelesaikan pekerjaan saya di ruang kerja Nona muda sekitar jam 23.00 sebelum pergi ke dapur dan membantu Dira menyiapkan bahan-bahan untuk sarapan di pagi hari," ucap sang pelayan.
"Apa itu benar?" Tanya Diana sambil menatap para pelayan di hadapannya.
"Saya yang bersama dengan Kina di dapur, kami berdua bersama-sama sampai jam 01.00 dini hari," ucap Dira.
"Baiklah, diantara pukul 00.00 ke atas, siapa yang bekerja sendirian?" Tanya Diana.
Dua orang perempuan mengangkat tangan mereka, "saya bekerja sendirian, tapi Saya hanya bertugas membuatkan minuman untuk para security di depan. Jadi saya tidak memasuki kediaman utama."
"Saya juga bekerja sendirian, tapi tidak bekerja di dalam rumah, saya hanya bertugas menyusun barang di gudang dan--"
"Ka bertugas di gudang?" Tanya Diana sambil mengerutkan keningnya.
"I,, iya," jawab sang pelayan.
"Hm,,, jadi sepanjang malam kau ada di gudang?" Tanya Diana.
"Iya, benar," jawab sang pelayan.
"Itu bohong!" Tiba-tiba seorang pelayan lain berbicara, "aku melihatmu di sekitar taman pada jam 11, sepertinya sedang mencari-cari sesuatu."
"Itu,, aku hanya keluar sebentar mencari udara segar," jawab sang pelayan.
"Tapi kau harus mengatakannya 'kan?!"
"Maaf, itu hanya sebentar, jadi saya pikir tidak perlu mengatakannya," jawab sang pelayan.
Diana yang mendengar keributan itu akhirnya mengambil tab miliknya dan segera melakukan pemeriksaan.
Beberapa saat kemudian dia berkata, "kau juga pergi ke lantai 2 ya?"
"Eh? I,, itu,, tidak!" Ucap sang pelayan mulai keringat dingin.
"Geledah barang-barang nya," perintah Diana pada kepala pelayan.
"Baik," jawab kepala pelayan segera berlalu pergi bersama 2 orang pelayan lainnya.
Sang pelayan yang tinggal pun langsung tertunduk cemas, 'bagaimana ini?' ucap pelayan itu dalam hati.
Diana tetap duduk dengan tenang memperhatikan sang pelayan yang tampak sangat gelisah sampai akhirnya kepala pelayan dan dua pelayan yang pergi bersama kepala pelayan kini telah kembali.
Mereka membawa sebuah kotak yang membuat sang pelayan langsung melototkan matanya melihat kotak yang familiar di matanya.
"Kami tidak menemukan hal yang aneh di sana, tapi ada beberapa bubuk yang mungkin bisa diperiksa," kata kepala pelayan meletakkan obat tersebut di atas meja.
Diana pun melihat obat itu bersamaan dengan seorang pelayan yang berkata, "itu obat yang biasa dibagikan pada kami."
"Iya benar, itu obat penambah berat badan," ucap seorang pelayan yang lain.
"Aku juga menggunakannya, sangat manjur menambah beberapa kilo berat badan."
Diana mengerutkan keningnya mendengar ucapan para pelayan di sana sebelum akhirnya dia mengambil bubuk tersebut dan mencium aromanya.
'Ini 'kan aroma yang terlalu ada pada jus atau salad yang ku minum. Juga, aroma yang sama dari aquarium," kata Diana dalam hati sebelum akhirnya dia menatap sang pelayan dengan tatapan tajamnya.
"Siapa yang menyuruhmu menambahkan bubuk ini ke minuman dan makananku?!" Bentak Diana penuh amarah.
Para pelayan yang ada di sana juga sangat terkejut, Bagaimana bisa teman mereka melakukan hal seperti itu pada majikan mereka?
Sang pelayan Yang dibentak pun langsung runtuh ke lantai, "I,, itu,, saya tiddd ti--"
"Dasar tidak tahu malu! Seret dia keluar dari sini! Pecat dia dan tuliskan surat keluhan tentangnya pada Yayasan penyedia asisten rumah tangga yang mengirim dia kemari! Selain itu pastikan setiap kali dia mendapat pekerjaan di rumah manapun, tuliskan catatan yang terjadi hari ini dan kirimkan pada majikannya!" Perintah Diana dengan kesal.
"Baik, Nona," jawab sang kepala pelayan sebelum menyeret bawahannya keluar dari rumah.
"Tidak!! Saya melakukannya karena terpaksa! Saya diancam Nona Maya!" Teriak sang pelayan Yang diseret pergi membuat Diana semakin mengerutkan keningnya.
"Maya?" Diana menggertakkan giginya mengingat kembali perempuan yang bertemu dengannya di hotel.