Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Assalamualaikum ketemu lagi di karya mommy selanjutnya. Happy reading ya.
...****************...
Hari pernikahan anak keluarga kaya dan terpandang di gelar sangat mewah dan megah saat ini. Hotel bintang ⭐⭐⭐⭐⭐ dengan ribuan tamu undangan. Kolega bisnis, keluarga dan kerabat ikut hadir disana. Bahkan para karyawan pun di undangnya.
Seharusnya hari pernikahan adalah hal yang paling membahagiakan bagi keluarga, namun tidak dengan keluarga Ginanjar. Sebuah kabar yang mengejutkan sudah diberikan oleh Gina adik mempelai pria, Galih Ginanjar.
"Kak! Gawat, Kalina tidak ada!" ngos ngosan Gina karena berlari cepat menghampiri kakaknya yang tengah bersiap di ruangan yang berbeda.
"Jangan ngaco! Jangan prank Kakak, Gin, ga lucu!" tertawa Galih.
"Sumpah, Kak! Aku ga bohong!" Gina yang menunjukkan dua jari di hadapan Galih sebagai keseriusan ucapannya.
"Gina, kamu kenapa lari lari?" Tanya Mulan yang merupakan Mama mereka baru saja masuk ke ruang anaknya.
"Ma, gawat Kalina ga ada!" ucap Gina.
Sumpah demi apapun Mulan bagaikan tersambar petir di siang bolong bahkan suaminya yang baru tiba mendengar ucapan putrinya itu ikut terkejut.
"Kamu jangan bercanda, Gina!" bentak Galang yang menahan istrinya karena tidak kuat mendengar berita itu.
"Dion!" panggil Galang pada asistennya.
"Ya, Tuan." Dion yang langsung menghadap pada bosnya.
"Cari Kalina sekarang juga!" perintah Galang.
Segera Dion dan beberapa anak buahnya mencari orang yang di maksud. Sementara Mulan memeluk suaminya.
"Pa, bagaimana ini? Satu jam lagi acara akan di mulai?" tanya Mulan dengan tangisannya.
Sesangkan Galih yang mengepalkan kedua tangannya, marah dan benci menjadi satu saat ini. Hari pernikahan yang di inginkan Kalina sudah ia penuhi, hari yang akan menjadi mereka sepasang suami istri namun gagal. Segala keinginannya selalu di kabulkan, walau sulit namun karena cinta dia lakukan.
Kalina!!!!! Kamu dimana? Apakah ini prank yang biasa kamu lakukan padaku? Tapi ini tidak lucu!!!! Jika memang ini nyata, sumpah demi apapun aku akan membencimu seumur hidupku!!!!
Aku tidak bisa tinggal diam saja!! Sementara banyak hati yang harus di jaga, nama baik keluarga, reputasi keluarga, kolega bisnis tidak boleh di permalukan karena ini.
Aku harus apa sekarang??? Ya Tuhan, bantu aku!!!! Batin Galih.
Galih yang terdiam dan memilih keluar mencari angin segar agar tidak sesak. Rambut yang sudah di acak dan penampilannya sudah kusut berjalan hingga ke lorong ruang samping dan duduk di sana.
Ya Tuhan!!! Cintaku tulus pada Kalina tapi ternyata aku hanya di permainkan. Jika memang dia tidak kembali pada saat ini. Aku rela membencinya seumur hidupku! Tidak akan ada wanita yang akan melukai hatiku lagi. Cukup dia yang sudah menorehkan luka ini yang sangat dalam.
Jika dia yang aku sakiti, mungkin aku tidak akan sepahit ini. Tapi yang dia lakukan adalah mempermalukan keluargaku dan juga reputasi keluargaku.
Aku sungguh membencinya!!! Batin Galih.
Gina dan juga Dion terus mencari di setiap ruangan dan juga area disana. Bahkan sampai ke parkiran mereka cari.
"Nona disini tidak ada, dimana mana tidak ada," lapor Dion.
"Sama denganku yang tidak menemukannya. Telpnya sudah tidak aktif bahkan seluruh medsosnya sudah di nonaktifkan. Aku harus lapor Papa segera. Bagaimana kelanjutan acara ini?" ucap Gina yang akhirnya setelah mencari tiga puluh menit dengan Dion tidak membuahkan hasil.
"Apakah kamu mau kita periksa ruang make upnya sekali lagi? Barang kali ada yang bisa menjadi petunjuk disana?" ide Dion.
"Ayo!" setuju Gina yang berfikir apa salahnya di ulang kembali berdua barang kali saja ada hal yang terlewatkan disana.
Brak!
Pintu ruang make up di buka kasar oleh Gina yang sudah tidak sabar dan segera keduanya mencari di setiap kemungkinan yang ada.
Di acak dan di cek satu persatu oleh keduanya, yang sampai di gaun pengantin yang pemiliknya entah pergi kemana.
"Nona Gina! Kemari!" pinta Dion.
"Apa?" Tanya Gina yang mendekat ke arahnya.
"Ini ada tas di gaun yang terpajang. Saat aku buka tasnya ada ini," jelas Dion yang memberikan sepucuk surat.
"Oh, TIDAK!!" teriak Gina yang marah.
"Ayo kita ke Papa," ajak Gina yang langsung menuju ke orang tuanya yang berada di ruang make up.
"Pa, Ma. Kami menemukan ini," ucap Gina dan memberikan surat yang belum dia baca namun pasti jelas itu hanya permohonan maaf.
Saat Galang membuka surat itu.
Dear Galih.
Maafkan aku yang harus meninggalkanmu di hari yang spesial ini. Aku terpaksa meninggalkanmu, aku tidak bisa berbohong jika aku harus melukaimu.
Maafkan aku yang meninggalkanmu di hari pernikahan kita. Hari yang menjadi hari paling bahagia bagi kita. Namun aku pergi yang tidak mau lagi menyakitimu.
Maafkan aku Galih, cintaku memang hanya untukmu, tapi cinta ini nyatanya tidak kuat untuk aku berkata jujur sudah menodai cinta ini. Aku tidak bisa terus menghianatimu, sebelum berlanjut ke pernikahan ini.
Maafkan aku Galih, aku melakukan ini terpaksa. Aku mohon maafkan aku, aku tidak bisa melarang kamu untuk membenciku. Aku yakin saat kamu membaca ini luka yang aku torehkan sudah sangat besar. Cukup benci aku, benci aku.
Maafkan aku, semoga kamu bisa bahagia tanpaku. Dengan ini aku tidak ada beban padamu yang terus terbayang setiap waktu selalu menyakitimu. Aku memberanikan diri pergi saat ini di hari yang sakral namun menyakitkan hati.
Maafkan aku Galih.
Surat Kalina yang sangat jelas ada beberapa sisa air mata di sana. Kertas yang tidak bersih dan tulisan sedikit berkabur karena adanya tetesan air matanya.
*
Di posisi Galih saat ini hanya termenung.
Tidak akan aku biarkan dia berhasil mempermalukan keluarga dan nama baik kami. Aku harus tetap menikah hari ini juga. Apapun catanya harus aku cari.
Bagaimana caranya aku bisa menikah??? Sedangkan tidak apa pasangan. Ya aku harus mencari wanita yang menurutku sesuai. Batin Galih.
Mata Galih yang mulai mencari, lorong yang menjadi penghubung antara aula utama dan bagian dapur. Namun tiba tiba ada seorang wanita yang masuk dengan gaun yang cukup sopan dan elegan.
Mata Galih melihat kesana dan sudah berdiri. Sedikit merapihkan rambutnya dan bajunya agar tidak kusut.
Semakin mendekat wanita itu berjalan, namun sayangnya wanita itu malah berbelok masuk bagian dapur.
Ngapain di didalam? tanya batin Galih.
Menunggu beberapa menit lalu wanita itu keluar juga dari sana. Tidak membuang waktu lagi Galih menghampirinya dan memegang tangannya.
"Maukah kamu menikah denganku?" Tanya Galih.
Terkejut wanita itu diam terpaku disana. Waras tidak dengan kata yang dia ucapkan saat ini padanya. Lalu dengan berani wanita itu menyentuh dahi Galih.
"Tidak panas," ucapnya.
Pria gila! Batinnya.
...****************...
Terima kasih semuanya. Kembali lagi mommy dengan cerita yang berbeda ya. Semoga kalian menyukai karya mommy satu lagi.
Like, subscribe, komentar, hadiahnya jangan lupa ya.
komen ya
temukan kebahagian mu...