NovelToon NovelToon
Sang Pewaris

Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: EgaSri

Gavin Mackenzie Sebastian
Saudara kembar Gianna Mackenzia Sebastian. Pewaris tahta dari Sebastian group. Liar, nakal dan tidak tahu aturan.

Karena kesalahan yang terus ia ulang dan perbuat membuat ia di usir dari rumah. Hidup terlunta-lunta tanpa uang dan harus membiayai kuliahnya sendiri sebagai syarat untuk dia mewarisi perusahaan Sebastian group.

Tanpa uang di luaran sana ia di hina dan direndahkan. Semua orang merendahkan dia, dan kekasihnya pun menghianati cintanya.

Lalu, apakah nanti Gavin bisa menyelesaikan hukuman dari sang Papa, dan membalaskan semua perlakuan menyakitkan dari teman-temannya?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EgaSri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SP 22

Kaylee mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti dengan apa yang Gavin katakan.

"Maksudnya apa?" tanya Kaylee.

Gavin membuka pelukannya, ia membawa tubuh Kaylee untuk menghadapnya.

Tatapan mata Gavin yang dalam membuat Kaylee deg-degan. Apa kini Gavin akan melakukan sesuatu yang membuat Kaylee berdebar?

"Kamu gugup?" tanya Gavin yang membuat Kaylee langsung mendengus.

Gavin tertawa, ia bertanya pada Kaylee kalau gadis itu gugup, padahal sebenarnya dialah yang gugup.

Dengan mencubit pelan pipi Kaylee yang putih bersih, Gavin kembali menatap gadis itu.

"Aku sayang kamu," ucap Gavin dengan sekali ucap.

Kaylee terdiam. Ia menatap mata Gavin yang serius saat mengucapkan kata-kata yang membuat hatinya berdebar itu.

Pertemuan mereka yang terjadi karena sebuah ketidaksengajaan, hingga Kaylee yang memanfaatkan Gavin untuk memecahkan masalah, dan itu terus berlanjut hingga ia membantu Gavin untuk membuat perusahaan kecilnya.

Terlebih Gavin sering mengucapkan kata-kata gombalan pada dirinya, membuat Kaylee tentu saja terhanyut dengan semua yang Gavin katakan.

"Gombal lagi?" tanya Kaylee, berusaha untuk tidak terlihat gugup. Dan menyembunyikan debaran jantungnya.

"Enggak, aku serius." ucap Gavin.

"Aku mungkin akan gila kalau kamu beneran di jodohin. Aku gak rela, Kay." ucap Gavin.

"Kay?" tanya Kaylee.

Gavin mengangguk, "Aku suka Kay," ucap Gavin.

Kaylee diam, ia menutup mulutnya. Menatap tidak percaya pada Gavin.

"Kamu bohong," bantah Kaylee.

"Kamu lihat mata aku?! Apa aku terlihat sedang berbohong? Aku jujur, Kay. Aku suka sama saku. Aku sayang kamu, aku cinta kamu," ucap Gavin yang membuat Kaylee tersenyum.

Kaylee memalingkan wajahnya, ia tidak menyangka kalau akan mendengarkan pernyataan cinta Gavin sekarang.

"Kay... Tatap aku. Aku ada di depan kamu, bukan di samping kamu," ucap Gavin.

Kaylee menatap lurus hingga matanya bertabrakan dengan mata Gavin.

"Aku juga sayang kamu, Gavin," ucap Kaylee dengan sekali tarikan napas.

Gavin tersenyum, ia memeluk Kaylee dengan erat. Membenamkan kepala gadisnya itu ke dalam pelukannya.

"Aku sayang Kaylee," bisik Gavin.

"Dan aku sayang Gavin," bisik Kaylee.

Kaylee mendongak, ia menatap ke atas, memandang wajah Gavin yang sempurna.

Kaylee tidak masalah kalau Gavin bukan dari orang yang berada. Karena Kaylee mencintai Gavin dengan apapun yang ada pada diri Gavin.

Gavin menunduk. Ia semakin menunduk, menatap pada bibir Kaylee yang merona merah.

Sedikit lagi dan kedua bibir itu semakin dekat. Kaylee diam, kemudian ia memejamkan matanya.

Sedikit lagi sampai hingga akhirnya suara lima Kaylee menghancurkannya momen itu.

"Aish," ucap Gavin kesal. Ia melepaskan pelukannya dan membiarkan Kaylee menjawab telepon tersebut.

"Apa? Oke, saya kesana sekarang!" ucap Kaylee sebelum itu menutup panggilan telepon tersebut.

"Kenapa, Sayang?" tanya Gavin saat ia melihat Kaylee yang panik.

Kaylee tergugu saat ia mendengar kata sayang dari mulut Gavin.

"Ah ... Itu kaya anak buah aku, mereka sedang menuju ke tempat karaoke, untuk menggerebek transaksi na*Koba di sana." jelas Kaylee gugup.

Kenapa saat ia di panggil sayang seperti tadi oleh Gavin, ia mendadak menjadi gugup seperti ini?

Gavin mengangguk mengerti. Padahal dalam hati ia menggerutu. Kenapa panggilan telepon itu harus datang saat ia dan Kaylee mau melakukan ehem! Sialan!

"Ayo, naik. Aku antar," ucap Gavin.

Kaylee mengangguk, ia memasang helm yang disodorkan oleh Gavin. Semua rencana romantis yang sudah Gavin susun tadi langsung buyar begitu saja.

"Peluk, ya, sayang. Nanti kamu jatuh di terbangin angin!"

***

Gavin menurunkan Kaylee didepan tempat karaoke yang menjadi tujuan mereka. Rekan-rekan Kaylee yang lainnya sudah menunggu di sana.

"Aku kesana dulu, kamu pulang aja!" suruh Kaylee pada Gavin.

Gavin mengangguk singkat. ia melirik pada langkah Kaylee yang sangat terburu-buru menghampiri rekannya yang lain.

Orang-orang berbaju biasa saja itu masuk ke dalam gedung karaoke itu setelah mereka memberikan Kaylee senjata. Gavin sangat kagum dengan kekasihnya itu. Sangat pandai dan juga gesit.

Melihat Kaylee yang sudah masuk kedalam gedung itu, Gavin akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana. Tapi ... saat ia ingin menyalakan motornya, Gavin menjadi ragu.

ia berpikir, apakah nanti Kaylee akan baik-baik saja atau tidak?

Dengan langkah lebar, Gavin turun dari atas motornya dan berjalan dengan cepat masuk ke dalam gedung karaoke tersebut.

Dari arah depan, tempat itu tampak masih sepi, belum ada tanda-tanda pengrebekan. Gavin masuk semakin dalam hingga ia mendengar suara orang yang berteriak.

Dan itu adalah suara Kaylee yang menyuruh mereka semua untuk angkat tangan.

Gavin berjalan semakin masuk, di dalam sana Gavin menahan napas saat melihat banyak orang yang menunduk dengan mengangkat tangan mereka.

Beberapa dari mereka diperiksa dan di geledah. Mencari barang bukti yang menjadi target para polisi tersebut.

"Siapa nama kamu?!" Kaylee bertanya dengan tegas pada salah seorang laki-laki yang menunduk itu.

Setelah si laki-laki mengatakan namanya, Kaylee menyuruh para rekannya untuk memeriksa laki-laki tadi.

Sebagian dari mereka mencatat nama-nama orang yang terjaring razia tersebut. Entah siapa itu yang mabuk, atau lainnya.

Cukup banyak yang di periksa di sana. Mereka juga di tes urin, untuk membuktikan apakah mereka bersih atau tidak.

"Gila, keren banget calon istri gue," ucap Gavin saat ia melihat Kaylee menggertak mereka yang tidak mau mengaku itu.

Dengan langkah hati-hati, Gavin pergi dari sana. Ia tidak mau kalau Kaylee mengetahui bahwa dia tadi mengintip. Padahal Kaylee sudah tahu sejak awal.

"Dasar si pacar," ucap Kaylee pada dirinya sendiri saat ia melihat Gavin beranjak dari sana.

Gavin menaiki motornya, ia tidak mungkin menunggu Kaylee di sana, karena pasti banyak yang harus di urusi oleh kekasihnya itu.

Dengan gerak lambat, Gavin melintasi jalanan itu. Ia tersenyum saat mengingat lagi momen ketika ia berada di atas bukit tadi, hingga akhirnya Kaylee mendapat telepon yang mengganggu keduanya.

Tin... tin.

Gavin mengerem mendadak saat ia melihat ada orang yang menghadangnya.

"Sialan! siapa lagi itu!" kesal Gavin. Ia menghalangi matanya agar tidak terkena cahaya yang silau itu.

"Cih, si sampah itu lagi!" kesal Gavin saat ia melihat di sana ada Owen dan teman-temannya.

Kini mereka melakukannya makam hari. Apakah ini sebuah kebetulan saja atau bagaimana?

Gavin turun dari atas motornya saat ia melihat kalau Owen menyuruhnya untuk turun. Pantang bagi Gavin untuk kabur dari saja walaupun dia bisa melakukannya.

"Hai, Banci! Kita ketemu lagi," ucap Gavin menyapa mereka.

Owen mengepalkan tangannya, "Sialan! Jaga bicaramu!" tekannya, ia menunjuk Gavin dengan kesal.

Gavin tertawa kecil, "Apa yang salah dari perkataanku? Bukankah aku benar? Kalian itu banci, hanya bisa menyerang dari belakang saja. Sama seperti wanita!"

Gavin mengejek Owen dan teman-temannya membuat mereka murka.

"Ayo kita duel satu lawan satu!"

***

Happy reading, semoga suka!

1
Dzhittet Adhaelamy
Ini authornya cewe apa laki.. Ko di awal udh kaya cewe aja tingkah lakunya
Time travel villain
thor ini kok ngga ad keterangan waktu misal 1 tahun setelah nya gt tp di cerita ad kata² sekian tahun gt terus ceritanya jg ngga ad yg mengandung maksud bbrp tahun kemudian gt. ataukah saya yg keliru baca atau kurang paham ya?
Nurul Pky
Luar biasa
Tryoboy Amra
Biasa
Ivan Sumampouw
kayaknya penulis sdh kehabisan akal dlm menulis karyanya,,, sangat jelek !!!! Arsene hanya seorg pembantu dan bisa berbuat bgu kpd tuan mudanya ??? super jelek !!!
@Atikha_Syam96
ya udah arsen gass keun aja... lamar gianna
@Atikha_Syam96
Gavin lucu sama tingkahmu😅😅
@Atikha_Syam96
pasti arsen si manusia kulkas alias batu
@Atikha_Syam96
kejar sampai di atas ranjang gak tuh.. Gavin konyol kali/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
@Atikha_Syam96
dasar Gavin Omes😮‍💨
@Atikha_Syam96
Gavin bakalan dibikinin adik lagi sama papa Julian😅🤭
@Atikha_Syam96
haaa surat pengalihan jahat CEO🤔
dari awal bab sampai bab ini authornya typo.. kadang juga nama Gavin jadi Julian... sebagai pembaca kita membenarkan sendiri aja.. maklum pasti authornya lagi capek jadi gak sempat revisi usai ngetik... tapi novel author keren aku suka... author yang semangat dan jangan lupa bikin banyak karya lagi.. oh iya thor,,, aku juga sangat suka baca novel System.. semoga author bisa bikin karya tentang System... kabarin aku ya Thor... aku padamu Thor.
aku mau lanjut baca lagi aahh😘😘
@Atikha_Syam96
anggur kan juga halal kay😅🤭
@Atikha_Syam96
Kaylee dan Gavin tercyduk😂😂😂
Candra Apih
MC dibikin tolol
@Atikha_Syam96
Gavin modus mulu/Facepalm/
@Atikha_Syam96
kereeeen... dalam ngungkap kasus, gak bertele tele
Candra Apih
pabaliyut
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Elvy Susanti
julian lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!