Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DM Instagram
Sepulang dari ekskul, Savinna langsung beristirahat sambil memainkan ponselnya sebelum ia menyelesaikan beberapa tugas sekolahnya.
Wah, Kak Fazriel buat snapgram lagi!
Dengan rasa antusiasme yang tinggi, Savinna pun memutuskan untuk melihat isi dari snapgram yang Kavi buat. Senyum Savinna perlahan memudar saat melihat isi snapgram Kavi saat itu. Sepertinya saat itu handphone Kavi tengah dibajak oleh Nauval atau Alvero, karena isi dari snapgramnya adalah sebuah foto yang menunjukkan Kavi tengah berbaring lemah di atas kasurnya dengan caption “Demam lagi nih bocah.”
Kak Fazriel sakit? batin Savinna khawatir.
Saat Savinna tengah memandangi foto tersebut, tiba-tiba fotonya menghilang begitu saja karena kemungkinan Kavi baru saja menghapusnya. Entah mendapat keberanian dari mana, Savinna pun memilih untuk mengirimi pesan pada Kavi.
DM Instagram
@savinnhp_: Kak Kavi lagi sakit?
@savinnhp_: Semoga cepat sembuh ya, Kak.
Benar-benar diluar dugaannya, Kavi langsung membaca pesan tersebut lalu membalasnya.
Gila, fast respon banget! batin Savinna.
@kavfazriel_: Hehehe, iya nih.
@kavfazriel_: Habis hujan-hujanan jadi demam lagi deh.
@kavfazriel_: Btw, makasih banyak doanya.
@savinnhp_: Sama-sama, Kak Kavi.
@savinnhp_: Jangan lupa minum obat sama vitaminnya ya☺
@kavfazriel_: Oke..
@kavfazriel_: Tapi, Savinna kenapa gak manggil Kak Fazriel lagi?
Pertanyaan macam apa ini? Apa dia mau ngejek gue? batin Savinna.
@savinnhp_: Maaf, Kak ... waktu itu saya gak tau nama asli Kak Kavi, makanya saya manggil Kak Fazriel karena lihat dari jersey Kak Kavi waktu demo ekskul.
@kavfazriel_: Eh? Kenapa malah minta maaf?
@kavfazriel_: Kak Fazriel kan cuma tanya.
Kok dia manggil namanya sendiri pakai sebutan Kak Fazriel sih?! Kan gue jadi makin gemes! batin Savinna sambil menggigit bibirnya sendiri.
@savinnhp_: Saya cuma ngerasa gak enak aja.
@kavfazriel_: Gak usah di dengar apa kata orang, itu hak Savinna mau panggil Kak Fazriel pakai sebutan apa.
@savinnhp_: Berarti saya boleh panggil Kak Fazriel lagi?
@kavfazriel_: Boleh dong, boleh banget malah.
@savinnhp_: Kak Fazriel gak marah kalo saya panggil pakai sebutan yang beda dari yang lain?
@kavfazriel_: Kenapa Kak Fazriel harus marah?
@kavfazriel_: Kak Fazriel malah senang kalo Savinna mau panggil pakai sebutan itu.
@kavfazriel_: Fyi, Kak Fazriel lebih suka dipanggil pakai sebutan itu sama Savinna.
Sudah terbayang bagaimana suasana hati Savinna setelah membaca pesan terakhir dari Kavi. Ya, gadis itu langsung jingkrak-jingkrak tak karuan setelah membaca itu,
Kenapa jodoh orang gemes banget? batin Savinna yang hampir menangis.
Disisi lain, Kavi yang baru saja menolak untuk minum obat penurun demam pemberian dari Mamanya bergegas untuk keluar dari kamarnya lalu turun ke bawah untuk menghampiri Rami sang Mama yang tengah membuatkan bubur untuknya.
“Mama! Kavi mau minum obatnya!” ujar Kavi antusias.
“Kok cepat sekali berubah pikirannya?” tanya Rami heran, pasalnya wanita paruh baya itu belum lama turun dari kamar anaknya itu setelah Kavi menolak untuk minum obat.
Kavi hanya tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya seakan melupakan rasa pening di kepalanya. Rami pun semakin heran dibuatnya, karena ia tahu betul Kavi sangat bermusuhan dengan obat-obatan, tapi sekarang putranya itu malah merengek meminta untuk minum obat.
Sepertinya anak ini baru saja dibujuk oleh seseorang ... kira-kira siapa orang itu ya? Apa mungkin pacarnya? batin Rami penasaran.
***
Hingga malam tiba, Kavi belum juga mendapat balasan dari Savinna. Kavi pun kembali overthingking karena itu.
Kenapa pesannya berhenti disini aja? Apa Savinna ilfeel sama gue gara-gara gue maksa dia buat manggil gue pakai sebutan Fazriel? Ahh ... seharusnya gue gak usah ngelakuin hal bodoh kayak gitu ya, sesal Kavi dalam hati.
Tiba-tiba Kavi mendapat sebuah notifikasi disaat dirinya tengah menunggu balasan chat dari Savinna. Namun setelah ia tahu chat tersebut berasal dari Amia, Kavi pun menghela napas gusar.
Gue kira dari Savinna ...
Chat Whatsapp
Amia: Kav, malam minggu nih, jadi jalan gak kita?
Kaviandra: Sorry, Mi.
Kaviandra: Gue gak bisa jalan sama lo lagi.
Amia: Kenapa gitu?
Amia: Lo marah sama gue, Kav?
Amia: Dari tadi pagi, lo selalu nolak permintaan gue, ada apa sih sebenarnya?
Kaviandra: Gue cuma mau lo fokus ngejar apa yang lo mau aja.
Kaviandra: Dalam artian, gue gak akan ganggu lo lagi.
Amia: Tapi kan, lo sama gue tetap sahabatan.
Amia: Jadi gak perlu menjauh kayak gini lah.
Kaviandra: Tapi gue gak bisa sedekat dulu lagi sama lo, Mi.
Amia: Kenapa?
Amia: Apa lo udah punya pacar?
Amia: Apa cewek yang lo suka itu udah peka dan nerima lo sebagai pacarnya?
Kaviandra: Belum.
Kaviandra: Dan gue rasa dia gak akan peka sampai kapan pun.
Kaviandra: Tapi sekarang gue lagi ada di tahap buat pendekatan sama cewek baru.
Kaviandra: Jadi gue mau latihan buat jaga perasaannya dia dengan cara gak jalan sama cewek lain lagi, termasuk lo, Mi.
