NovelToon NovelToon
Setelah 14 Tahun Berlalu

Setelah 14 Tahun Berlalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:75.2k
Nilai: 5
Nama Author: N_dafa

Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.

hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

"Aku udah bicara sama Raka dan Ibu, Mas."

Karina dan Rendra sedang makan pecel lele di tempat langganan mereka. Hanya saja, tak ada Raka yang ikut dengan mereka. Entahlah, semakin hari, Raka justru semakin dekant dengan Gala, karena Gala memang ingin dekat dengan anaknya itu. Meskipun begitu, dia juga masih meluangkan waktu untuk sang putri.

"Benar, Rin?" Rendra berbinar ceria mendengar ucapan kekasihnya itu. "Gimana kata mereka?"

Karina mengangkat bahunya. "Ya mereka setuju."

"Syukurlah...." Rendra terlihat sangat terharu. "Aku akan segera bilang sama Ibu. Biar beliau lamarin kamu buat aku. Kamu kasih tau, siapnya kapan ya, Rin."

"Iya, Mas. Aku bicarain sama Ibu dulu, kira-kira kapan kami punya waktu luang."

Dengan wajah berbinar dan senyum penuh semangat, Rendra menggenggam tangan Karina dengan erat. Seperti ingin mengungkapkan rasa bahagia yang ia rasakan saat ini.

"Makasih ya, Rin."

Karina mengangguk dengan seulas senyum. Tapi entah mengapa, masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

*********

"Cie.... Calon anak Pak guru," ledek Roby, salah satu teman Raka. Mereka sedang berjalan bertiga bersama Devan setelah selesai dari toilet sekolah. Ya, saat ini jam istirahat.

"Apaan sih?"

"Emang beneran, Ka? Mama lo mau nikah sama Pak Rendra?" Devan yang paling cuek, memang tak se-up to date Roby.

Raka hanya mengedikkan bahunya. Tak mengiyakan, juga tak menyanggah.

"Wah, kalau bener begitu, lo jadi diawasin sana sini donk, Ka?" Devan tertawa. "Di rumah ada Mama lo, di sekolah ada Papa baru lo yang ngawasin."

"Emangnya, kenapa gue harus diawasin?" Raka memutar bola matanya malas.

"Oh iya, lupa gue kalau lo anak berprestasi." ucap Roby yang setengah menyindir.

"Suka-suka lo mau ngomong apa. Gue anggep omongan lo doa buat gue."

"Aamiin....." Roby dan Devan malah benar-benar mengamini dengan kencang. Sampai beberapa siswa di sekitar mereka menatap ke arah mereka. Padahal, tanpa membuat sensasi pun, mereka tetap menjadi pusat perhatian. Selain mereka adalah tim basket inti di sekolah mereka yang memang di idolakan oleh para siswa perempuan, ketiga anak itu juga memiliki wajah yang rupawan.

"Ke belakang sekolah yuk! Lama nggak kesono." Tiba-tiba Devan mengajak kedua temannya karena gabut.

"Ngapain kesono? Mending ke kantin." usul Roby.

"Dasar perut karet! Baru aja kita dari kantin dan mampir di toilet, lo udah ngajak ke kantin lagi. Yang bener aja, Rob?"

"Kuy lah, ke belakang sekolah aja. Gue lagi pengen mengenang Jelita nih, mantan pacar gue." Nada bicara Devan terdengar pilu di akhir kalimatnya.

"Ya elah... Ini lagi satu, dasar bucin!!" Raka ikit menimpali.

"Biarin, dari pada lo, jomblo menahun. Padahal itu cewek-cewek pada hobi banget neriakin lo, Ka. Kalau gue jadi lo, udah gue pacaran satu-satu setiap hari ganti-gantian."

"Itu sih lo, Van. Kalau Raka sampai pacaran, bisa-bisa pas dia sekolah mamanya ikut. Lo tau sendiri kan, dia anak Mama," Devan dan Roby menertawakan Raka.

"Terus aja ngeledek gue. Buruan, jadi ke belakang sekolah nggak nih? Kalau nggak? Gue balik kelas." Raka hampir nyelonong pergi tapi keburu ditarik kerah belakangnya oleh Devan.

"Ah lo, Ka. Nggak asik. Gitu aja ngambek."

Tapi Setelahnya, ketiga anak remaja itu pergi ke belakang gedung sekolah. Dimana ada gudang disana. biasanya, anak-anak nakal suka bolos lewat situ, sementara anak-anak baik itu, hanya sekedar ngobrol sesuka mereka tanpa khawatir terpantau oleh guru. Padahal, mereka tak tahu saja jika disana baru saja dipasang CCTV untuk memantau para anak badung yang ingin membolos.

"Ternyata masih sama aja tempat ini. Perasaan udah lama gue nggak kesini pacaran sama Jelita." Devan mulai curhat.

"Woy!! Baru Minggu kemarin lo diputusin Jelita, udah bilang lama aja. Lama dari Hongkong?" Roby selalu kesal jika Devan mulai menjadi sad boy.

"Ya elah, jangan galak-galak, Rob. Nanti anak orang nangis lagi. Nggak punya permen gue," Raka terbahak. Diikuti Roby yang juga senang melihat Devan kesal.

"Kamu nggak bisa gitu, Mas!"

Ketiga anak yang sedang bercanda tadi, menoleh ke arah sumber suara. Tak ada siapapun di ujung sana. Tapi mereka sama mendengar jika memang ada orang yang sedang mengobrol.

"Kita udah buat perjanjian ini sebelumnya, Win."

Ketiga anak remaja itu saling berpandangan. Entah siapa yang mengajak duluan, tapi mereka penasaran, dan dengan sengaja berjalan mencari suara orang yang tengah mengobrol itu. Rasa keingintahuan seorang remaja itu biasanya memang susah dibendung. Sama seperti saat ini. Mereka tak berniat ikut campur, hanya saja mereka ingin tahu.

"Kamu nggak bisa menikahi Karina!!"

Deg.

Langkah Raka langsung terhenti karena mendengar nama Mamanya disebut. Begitu juga dengan kedua temannya itu.

"Bukankah kamu sendiri yang mengijinkan?"

Mereka bertiga mulai mengenali, jika yang sedang mengobrol atau lebih tepatnya sedang berdebat di dalam gudang itu adalah Pak Rendra dan Bu Winda.

"Tapi nggak gini juga. Kamu anggep aku apa?" Itu suara Bu Winda.

"Handphone lo, Van. Siniin!!" bisik Raka. "Cepat!!"

Devan sempat kebingungan, tapi anak itu dibantu Boby mengeluarkan ponsel dari kantongnya. Ya, kebetulan sekali, ponsel Raka tertinggal di dalam kelas.

Dengan sigap, Raka menyambar ponsel Devan. Lalu mengaktifkan fitur rekaman disana.

"Aku nggak mau tahu. Kamu harus batalin rencana menikahmu dengan Karina."

Mereka kembali fokus kepada kedua orang yang tengah berdebat itu sambil merekam.

"Aku nggak bisa. Kita udah melakukan perjanjian ini sejak awal. Aku mau menikahi kamu, tapi aku punya syarat yang harus kamu penuhi. Dan kamu setuju untuk itu. Ibuku saja juga setuju dengan keputusanku."

"Tapi bukan untuk menikahi Karina, Mas."

"Sejak awal memang Karina tujuanku. Aku mencintainya dan dia juga mencintaiku. Tapi kamu tiba-tiba datang bersama orang tuamu, menagih janji konyol almarhum ayahku untuk menikahmu. Sampai aku harus menikahi kamu dan mengorbankan perasaanku sendiri."

Ketiga anak remaja itu jelas terkejut. Mereka berpandangan dalam diam. Meskipun mereka terkejut, tapi mereka tetap diam. Karena Roby dan Devan menghargai Raka.

"Apa kamu sama sekali tidak mencintaiku, sampai selalu nama Karina yang kamu sebut setiap malam? Bahkan di alam bawah sadarmu pun, kamu tetap mengingat Karina" Wanita yang mereka kenal sebagai guru Bahasa Inggris itu mulai menangis, mengungkapkan apa yang ia rasa selama ini.

"Ya, aku mencintai Karina, dan aku tidak mencintai kamu." Rendra menjawab dengan tegas.

"Kalau kamu nggak mencintai aku, kenapa kamu perlakukan aku seperti istri yang sebenarnya sampai akau hamil sekarang?"

"Apa? Kamu hamil?" Rendra nampak terkejut.

"Bahkan Ibumu sangat bahagia saat tahu aku hamil."

"Shit!" Memang tak pantas, tapi Rendra ynag terlanjur kesal kepada dirinya sendiri, akhirnya tak bisa menahan diri untuk mengumpat.

"Selama ini aku biarin apapun yang mau kamu lakukan. Termasuk mendekati Karina dan Raka. Karena aku pikir aku masih harus berusaha meluluhkan hati kamu, Mas." Ada jeda pada ucapan Winda. "Tapi kalau sekarang, aku nggak bisa tinggal diam. Sekarang udah ada darah daging kamu yang sedang aku kandung."

Sampai disitu, Raka menghentikan rekamannya. Dia pergi begitu saja dengan membawakan ponsel Devan. Kedua temannya yang kebingungan, terpaksa mengikuti Raka setelah sebelumnya saling berpandangan penuh tanya.

1
Yuli Ana
duh... jd deg degan..
Yuli Ana
cie cie.... gala udh bucin bngt.
takutnya si istri pertama gala udh cerita yg enggak2 tentang kirana ke ke orang tua gala. trus mereka membenci kirana...😭😭😭😭
Widi Widurai
batasan apaan. tiap hari rumah disatroni mulu
Yuli Ana
mengharukn sekali. keluarga bahagia🥰🥰🥰❤️
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
muna aprilia
lnjut
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
otak GALA udah travelling kemana yah,,ini parah ni🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
renata jngn coba2 sm kirana....awas tar dihajar sama raka😂😂😂😂
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
PAK GALA,,saran saya kamu ambil hati anakmu dulu,,bebaik dan berkawan,,berteman,,pasti tuh RAKA akan luluh nanti nya,,lagi kamu boleh ngarang cerita bahawa kamu kecelakaan dan diselamat warga kerana truk blong gitu,,tidak sampai meninggal seperti apa yang telah pak RENDRA katakan,,untuk kamu mendekatkan diri pada anakmu.tuh juga kamu pandai berbohong 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
pak GALA kan udah punya isteri tuh ,,habis mahu simpan dimana tuh isteri kamu nanti nya GALA,,baik halalkan untuk pak RENDRA🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
idih gala maksa.....
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Dwi Winarni Wina
Karina gala itu horang kaya tajiiiiir melintir 7 turunan 7 tanjakan tdk akan abis.....
Lia Sakking
Luar biasa
Lia Sakking
Biasa
Dwi Winarni Wina
Anaknya gala sm karina dah besar sekolah menengah pertama,,,
Dwi Winarni Wina
Waktu memperkosa karina penampilan gala sangat dekil dan biasa aja msh tampan sih,,,
Dwi Winarni Wina
saingan rendra dan gala mendapatkan karina...
Dwi Winarni Wina
Raka sebenarnya tdk tega sm mama pasti kecewa dan sedij raka diskor pihak sekolah...
Dwi Winarni Wina
Akhirnya raka dan tmn2nya diskor krn ketahuan ikutan tawuran
Dwi Winarni Wina
tuk membuktikan raka anknya gala paling diam2 gala melakukan test dna dulu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!