pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Jam sudah menunjukan angka 10 pagi, namun sepasang anak manusia itu masih asik bergelung mesra di bawah selimut tebal itu.
Beruntungnya hari ini, hari minggu jadi mereka puas menikmati tidur sampai siang, tak ada yang mengganggu tidur mereka.
Mereka terbangun gara gara cacing di perut mereka Yang sudah berdemo, untuk minta di kasih makan.
"Euuuggghhh..." lenguh suara Aisyah yang terbangun dari tidurnya.
Saat bangun Aisyah melihat wajah tampan sang suami yang masih tertidur lelap di sampingnya.
Aisyah membelai wajah tampan itu, meraba alis, hidung, mata dan bibir sang suami. Dan tak lupa melabuhkan satu kecupan sayang di bibir sang suami, sebelum dia bangun dari tempat tidur.
Cup..
"Selamat pagi Hubby..." ucap Aisyah sambil terkekeh sendiri, gara gara ucapannya sendiri.
Aisyah masuk kedalam kamar mandi, dan membersihkan tubuhnya di bawah shower.
Sedangkan Rido terkekeh, mengingat tingkah lucu sang istri, sebenarnya dia sudah bangun saat sang istri bergerak dalam pelukannya, namun Rido hanya diam dan berpura pura tidur saja, merasakan dan mendengarkan ocehan sang istri cantiknya itu.
Hufff...
"Kau lucu sekali sayang..." gumam Rido, sambil bangun dari kasur dan lansung membersihkan tempat tidur itu, dan melangkah ke kamar mandi di samping dapur, dia tau klau minggu seperti ini istrinya itu, banyak melakukan ritual di kamar mandi, luluran keramas dan entah apa lagi.
Rido lansung memesan sarapan yang sudah kesiangan itu melalui aplikasi on line.
Rido sibuk berkutat di depan laptopnya, sampai tak menyadari sang istri yang sudah duduk cantik di depannya, dengan membawa dua cangkir coklat panas kesana.
Aisyah hanya membiarkan sang suami yang sedang bekerja itu, dia tak mau menggangunya, dan dia malah ikut asik bermain game di hp mahalnya itu.
"Ehhh... sayang, sudah dari tadi duduk di sini?" tanya Rido sambil mengelus pipi sang istri.
"Belum kok, palingan juga lima menitan" cengir Aisyah.
"Sini..." ucap Rido menyuruh sang istri duduk di pangkuannya.
Aisyah menurut saja, dengan apa yang di suruh suami gantengnya itu.
"Hari ini mau jalan sayang?" tanya Rido.
Aisyah menggelengkan kepala, tanda tak mau.
"Kenapa..?" tanya Rido heran.
"Kita belajar aja, besok mau ujian, nanti habis ujian kita baru deh pergi kemana aja" ucap Aisyah berbinar.
"baiklah tuan putri" ucap Rido.
"Sayang... setelah tamat sekolah tahun depan kita kuliah di jogja yuk... kita tinggalkan kota ini, mau sayang?" ucap Rido sendu, dia ingin menjauh dari keluarga ayahnya yang selalu mengusik hidup Rido, namun Rido tak mau memberitahu sang istri, dia takut sang istri ikutan khawatir, biarlah dia tanggung sendiri, asal ada sang istri di sampingnya itu akan baik baik saja.
Aisyah mengangguk, tanda dia setuju
"Ica ikut saja kemana pun kaka ajak, Ica ngak perduli di mana pun, asal itu bersama kaka" ucap Aisyah memeluk sang suami.
"Terimakasih," sayang..." ucap Rido.
Ting...
Nong...
Bunyi bel.
"Siapa kaka" tanya Aisyah bingung.
"Pesanan makanan kita sayang" - Rido.
"Oh..." jawab Aisyah, berdiri dari pangkuan sang suami, dia berlalu menuju dapur.
Biar lang sang suami yang mengambil pesanannya, karena saat ini Aisyah hanya memakai hotpants dan kaos oblong longgar yang mempertontonkan paha mulusnya itu.
Mana di izinkan orang lain melihat tubuh sang istri.
Makan yang banyak sayang, kaka sengaja pesan makanan ke sukaan kamu" ucap Rido.
Rido memesan kepiting saus padang cumi crispy, dan udah saus padang, tak lupa minuman boba, kesukaan sang istri.
Bersambung....
