NovelToon NovelToon
Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Conqueror : Menguasai Dunia Dengan Gacha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Dunia Lain / Raja Tentara/Dewa Perang / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: RizSlide

Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.

Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.

Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.

Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUNGEON ABYSS BERHASIL DI TAKLUKAN

Tebing di dalam Dungeon yang saat ini ku daki tidak begitu tinggi hanya sekitar beberapa puluh meter. Namun beratnya senjata ini dan curamnya tebing yang ingin kudaki membuat ku sangat kesulitan untuk memanjat tebing ini.

Dalam penuh rasa khawatir dan panik melihat para servant yang begitu kesulitan menghadapi naga hitam besar itu aku terus berjuang untuk mendaki.

Namun sayang, fisikku yang lemah membuatku terjatuh dari ketinggian ketika sudah setengah berhasil mendaki tebing ini karena sisi tebing yang aku pijak tidak mampu menahan berat badan serta senjata yang aku bawa ini.

Aku merasakan sakit di kepalaku yang mengeluarkan darah karena terjatuh dan menghantam tanah, pandanganku pun menjadi kabur.

Sekilas aku hanya melihat Ram dan Nizar yang terlempar menghantam pilar2 dungeon besar ini sambil memuntahkan darah serta Yui yang juga berusaha bangkit dengan kaki gemetar setelah terhempas oleh serangan naga itu. Bahkan Yui sudah tidak lagi mampu mempertahankan wujud transformasinya sebagai sacred beast.

Sylpha juga sudah kehabisan nafas dan mana miliknya, dia berusaha bangkit untuk terus membantu Luna yang kini bertarung sendirian.

Melihat Luna yang juga terluka dan bertarung begitu keras hanya demi diriku. Itu membuatku enggan untuk menyerah dan kembali bangkit melawan rasa sakit di kepala serta tubuhku.

Aku kembali memanjat tebing itu dengan sisa2 tenagaku.

Setelah perjuangan menahan rasa sakit dan sulitnya mendaki tebing ini, aku akhirnya berhasil sampai diatas dan segera merunduk untuk mengambil posisi tembak.

Aku membidik naga itu tepat di kepalanya, namun akibat luka di kepala ku pandangan ku jadi kabur dan darah menetes melalui mataku yang membuat aku kesulitan mendapatkan bidikan terbaik.

Setelah aku mengusap mataku, aku mencoba kembali membidik. Namun kecepatan gerakan Luna membuatku kesulitan mendapatkan bidikan terbaik. Yui yang beberapa kali terkena serangannya tidak mampu untuk bangkit dan Sylpha bahkan sampai tidak mampu lagi berdiri setelah kehabisan mana miliknya.

Nizar dan Ram juga hampir kehilangan kesadaran mereka karena kerasnya serangan yang mereka terima berulang kali.

Hanya tinggal Luna sendirian yang melawan naga hitam itu sendirian. Setelah beberapa saat aku berhasil mendapatkan pola pergerakan naga hitam itu. Aku sudah memprediksi dimana dan kapan aku harus menembak, sekarang aku hanya perlu meminta Luna agar menyingkit dari jalur tembakan ku..

Setelah pola gerakannya ku rasa tepat, aku pun berteriak..

"LUNAAA..!! MENYINGKIR..!!" teriakku dengan keras

Mungkin karena Chemistry diantara kami, tanpa berfikir Luna langsung menjauh dari naga hitam itu. Benar saja, bidikanku tepat di tengah kepala naga hitam itu, tanpa pikir panjang aku langsung menarik pelatuk Barrett M82 di tanganku..

"BANG..!! .. BANG..!! BANG..!!"

Tiga tembakan langsung melesat menembus kepala naga hitam besar itu dan membuatnya terbunuh.

Namun, sepertinya satu kali tembakan senjata itu benar2 membutuhkan mana yang sangat besar dari penggunanya. Pandanganku semakin kabur dan kesadaranku mulai memudar..

Yang aku lihat terakhir kali aku lihat adalah bayangan buram dari tubuh naga itu yang perlahan roboh dalam bidikan scope Barrett M82 milikku dan setelahnya akupun kehilangan kesadaranku..

...***...

...**...

...*...

Tiba2 aku tersadar di sebuah tempat yang tidak asing bagiku..

Aku terbangun di sebuah ruangan yang sangat besar dan mewah dengan nuansa arsitektur kerajaan barat, ruangan ini di dominasi warna putih dan hiasan emas pada corak dinding dan pilar2 besarnya.

Bemar, ini adalah tempat dimana aku bertemu dengan Dewi Ashra ketika aku mati kedua kalinya karena di bunuh oleh Noel.

Aku bangkit dan berdiri sambil mengingat hal yang terakhir kali aku lakukan. Benar, aku berhasil membantu Luna dan yang lainnya mengalahkan naga hitam itu lalu aku kehilangan kesadaranku. Tapi apa mungkin aku mati lagi karena kehabisan manaku..

Lalu tiba2 aku terkejut sampai melompat ketika aku merasakan seseorang meniup telinga kananku..

"Waaaa..!!" teriakku

Aku langsung melompat dan berbalik, ternyata itu adalah Dewi Ashra yang menjahiliku..

"D-dewi.. Dewi Ashra.. Apa yang kau lakukan..?" tanyaku

"Apa kau terkejut..?" tanya Dewi Ashra

"Mana mungkin aku tidak terkejut.. Lagi pula kenapa kau melakukan itu..?" tanyaku

"Hehe aku hanya ingin saja mengisengi dirimu Roy.." kata Dewi Ashra

Hadeh, ini Dewi satu. Jahilnya gak kayak seorang dewi, malah terkesan kayak teman seumuran..

Tiba2 Dewi Ashra memasang wajah cemberut dan menyilangkan tangannya.

Ah sial aku lupa, dia kan bisa baca isi hati dan fikiranku, pantas saja dia cemberut seperti ini..

"Anu.. Dewi yang cantik, maafkan aku, aku tidak berniat menyinggungmu.." kataku sambil memohon

"Hmph.. Tidak mau.." kata Dewi Ashra sambil memalingkan wajahnya

"Ayolah, jangan buat kecantikanmu semakin imut karena wajah cemberutmu itu.." kataku memujinya

Aku melihat dari samping wajah dan telinganya memerah setelah aku mengatakan itu, sepertinya pujianku berhasil.

"Jangan senang dulu, aku akan memaafkanmu asal aku berjanji padaku.." ucapnya

"Tentu.. Aku berjanji.." kataku

Dia pun menurunkan tangannya dan memandangku..

"Aku tahu kau penasaran dengan para servant mu kan..?" tanya Dewi Ashra

Ah benar, mumpung bertemu dengannya, kurasa tidak ada salahnya aku menanyakan hal ini padanya..

"Baiklah akan ku katakan.." ucapnya

Dewi Ashra pun bercerita kalau alam semesta yang berada di bawah kendalinya memiliki jutaan bahkan milyaran dunia dengan kehidupan didalamnya..

Para Servant ku sendiri adalah orang2 dari dunia2 itu yang telah meninggal dan memiliki penyesalan tersendiri di kehidupan mereka sebelumnya. Dewi Ashra memberi mereka kesempatan untuk hidup dan menebus penyesalan mereka dengan melayani ku sebagai servant.

Kebanyakan dari mereka adalah orang2 kuat yang gagal melindungi orang2 yang mereka sayangi dan mereka cintai lalu mati dengan membawa penyesalan itu bersamanya.

Mereka di berikan kesempatan untuk hidup kedua kalinya dan melayaniku. Namun mereka dilarang menceritakan kehidupan mereka sebelumnya atau mereka akan menghilang dari dunia ini tanpa mungkin untuk kembali masuk ke dalam siklus reinkarnasi.

Itu juga berlaku pada servant biasa seperti army, maid, villager, dan lain2. Sedangkan untuk item card dan sihir, itu kebanyakan diambil dari ingatanku dan barang2 di dunia ku sebelumnya.

"Eh tapi bukankah di duniaku tidak ada yang namanya sihir..?"kataku

"Tapi dalam ingatanmu ada yang kau sebut manga dan anime dimana sihir disana jauh lebih maju ketimbang di dunia ini, aku bahkan membuat Luna bisa menggunakan itu juga untukmu.." jawab Dewi Ashra

"Tapi bukankah kekuatan para servant itu tidak adil untuk orang2 di dunia ini.." ucapku

"Hmm? Mungkin benar, tapi seperti yang aku bilang. Aku memberimu kesempatan untuk memilih sendiri jalan hidupmu, jadi lakukan saja apa yang kau inginkan.." kata Dewi Ashra

"Tapi apa hubungannya dengan para servant..?" tanyaku

"Hmm tidak ada, tapi aku hanya melihat itu dari ingatanmu tentang Gacha dan menerapkannya disini.." jawab Dewi Ashra

"Cuma karena itu..?" tanyaku

"Benar.." jawabnya dengan ceria

Yah dia memang memiliki sifat baik dan ceria seperti ini, tapi sepertinya ini hanya berlaku padaku, tapi biarlah. Aku bersyukur mendapat perlakuan ini darinya ketimbang harus selalu bersikap formal..

"Kalau begitu, apa aku harus melakukan sesuatu dengan kekuatan para.servant ini..?" tanyaku

"Hmm tidak juga, laukan saja apa yang kau mau.." kata Dewi Ashra

"Kau serius..?" kataku

"Apa mungkin aku berbohong, aku ini seorang Dewi loh.." katanya

"Benar juga.." kataku

"Sudahlah, yang terpenting aku sudah menjawab pertanyaanmu sebelumnya. Oh iya untuk bunga keabadian itu silahkan putuskan dengan bijak oke.. Sampai jumpa lagi.." ucapnya

"Eh..? Tung-...." kataku sebelum semuanya menghilang

Setelahnya aku mulai tersadar dan ternyata aku masih berada di dalam Dungeon Abyss. Aku terbaring diatas kasur tipis yang sebelumnya kami gunakan ketika berkemah di dalam dungeon ini. Aku melihat Yui yang tertidur dan memelukku, sedangkan Luna yang sedang duduk menghadap keluar tenda.

Aku mencoba bangun dari posisiku yang tentu itu membuat Yui dan Luna sadar kalau aku telah terbangun.

"Master kau bangun.." ucap Yui

"Tuan.." kata Luna

Kedua nya langsung memelukku dengan lembut dan hangat. Kulihat di luar tenda Nizar, Ram, dan Sylpha juga menatapku yang baru saja tersadar dengan wajah murung..

"Senang akhirnya aku sadar master, maaf karena kami gagal melindungimu.." kata Ram

"Maaf kami tidak berhasil menjagamu dengan baik master.." kata Nizar

"Aku juga menyesal akan itu master.." ucap Sylpha

Aku teringat ucapan Dewi Ashra tentang para servant yang mana mereka semua gagal melindungi orang yang penting bagi mereka di kehidupan mereka sebelumnya. Terlebih kehidupan mereka begitu bergantung pada kehidupanku di dunia ini.

"Lawan kita adalah lawan yang kuat, kalian sudah berusaha sekuat tenaga untuk melawan naga itu. Jadi tidak perlu meminta maaf.." kataku

Meski aku sudah mengatakan itu, mereka tetap saja merasa gagal menjagaku meskipun aku sendiri masih selamat dan kini kondisiku sudah membaik. Aku berusaha meyakinkan mereka kalau semua itu bukan kesalahan mereka dan aku sama sekali tidak marah ataupun kecewa pada mereka.

Setelah cukup panjang aku memberi mereka penjelasan mereka pun akhirnya mengerti dan mulai kembali bersikap seperti biasa..

"Master, bagaimana keadaanmu.." tanya Yui

"Aku baik2 saja, ini pasti karena kalian menyembuhkanku dengan sihir kan..?" kataku

"Itu benar master, Luna menyembuhkan mu dengan sihirnya.." kata Yui

Aku memandang Luna sambil mengelus pipinya dan berkata..

"Terima kasih Luna.." kataku

Luna hanya tersenyum namun matanya berkaca2, itu mungkin karena luka yang ku alami sebelumnya. Tapi setidaknya kali ini aku berhasil membantu mereka semua dengan kekuatanku sendiri dan mengakhiri pertempuran penaklukan Dungeon Abyss ini.

Selain itu, aku masih teringat betul apa yang di katakan oleh Dewi Ashra mengenai para Servant yang mendapatkan kehidupan kedua mereka dengan melayaniku. Terlebih menurut apa yang mereka katakan, mereka akan menghilang jika aku meninggal ataupun terbunuh selama pertarungan.

Sekarang semuanya menjadi jelas kenapa mereka menjaga ku dengan sepenuh jiwa dan raga mereka, itu artinya mereka juga ingin dapat hidup lebih lama. Kalau begitu, tidak ada salahnya kalau aku memakan Immortal Flower itu untuk memperpanjang masa hidupku yang mana juga akan memperpanjang usia hidup mereka.

Setelah kurasa kalau tubuhku sudah sedikit membaik, aku pun berganti pakaian di bantu oleh Yui dan Luna. Lalu kami pun bergegas masuk menuju ke Control Room Dungeon Abyss.

"Baiklah, tinggal satu langkah lagi kita berhasil menaklukan Dungeon ini.." kataku

Aku mendekati panel kontrol dengan di temani oleh Luna dan Yui, sedangkan ketiga lainnya menunggu di dekat pintu di dalam Control room ini.

"Ini terlihat mirip dengan di menara, salah satu perbedaanya adalah TP kini menjadi Dungeon Points (DP).." kataku

Yui dan Luna hanya diam di belakangku, mereka masih tampak khawatir padaku karena memang sejujurnya tenaga dan kekuatanku belum pulih sepenuhnya..

"Baiklah, aku akan mengambil alih dungeon ini. Banyak rintangan yang kita lewati untuk sampai disini, namun akhirnya kita semua berhasil.." kataku

Aku menoleh sedikit kearah Luna dan Yui serta ketiga orang lainnya seraya berkata..

"Aku tidak akan bisa sampai disini jika bukan karena kalian, meski kita semua terluka ketika menghadapi monster itu, tapi akhirnya kita semua berhasil menaklukan tempat ini. Untuk itu sekali lagi aku ucapkan Terima Kasih banyak pada kalian semua.." kataku

"Apapun kulakukan untukmu tuan.." kata Luna

Yui tidak menjawab namun dia menghampiriku dan mencium pipiku dengan lembut. Sedangkan ketiga lainnya hanya menunduk dengan memberi hormat..

Aku pun meletakkan tanganku di panel kontrol..

*Selamat anda telah berhasil menaklukan Menara Valheim dan Dungeon Abyss yang merupakan tempat terganas dan paling berbahaya di dunia ini..*

Ah lagi2 ini suara Dewi Ashra, dan sepertinya suara ini juga akan menggema di seluruh pelosok benua..

*Untuk itu anda dan Conqueror kini diakui sebagai penakluk benua pusat. Selamat untuk anda..*

Dengan ini penaklukan selesai..

Tiba2 muncul sebuah pemberitahuan..

...<< ✧✧〘 Notification 〙✧✧ >>...

...Apa anda ingin menggabungkan ruang kontrol Menara dan Dungeon..?...

...[ Yes] [No]...

...<< ✧✧〘 ×-×-×-×-× 〙✧✧ >>...

Syukurlah dengan ini aku tidak perlu bolak balik dari menara ke dungeon atau sebaliknya untuk mengelola kedua tempat in. Kalau begitu ayo kita pilih [Yes].

Tiba2 terasa sebuah getaran kecil di ruangan ini, lalu di sebelah kiriku adalah panel dan layar besar menara Conque sedangkan di sebelah kanan adalah layar besar dan panel dungeon Abyss.

Aku menoleh kebelakang dan berkata..

"Nizar, coba buka pintu itu.." kataku

"Baik master.." ucapnya

Nizar pun membuka pintu di belakangnya, dan benar saja kini kami sudah bedara di kastil utama Conqueror di menara Utama.

"Loh kita ada di kastil utama.." kata Ram

"Apakah ini kastil utama kita..?" tanya Sylpha

"Benar, ini adalah ruang kerja master.." kata Nizar

Yui dan Luna memandangku dan berkata..

"Apa kau menyatukan Control Room menara dan dungeon master..?" tanya Yui

"Benar, aku menyatukannya.." kataku

"Ini juga akan membuat tuan lebih mudah mengelola dungeon dan menara ini bersamaan.." kata Luna

"Kalian benar, kalau begitu untuk Nizar dan Ram kalian boleh pergi untuk beristirahat terlebih dahulu.. Sedangkan untuk Yui, tolong antar Sylpha ke kamar atau rumah yang bisa di gunakan untuk tinggal disini bersama kita.." kataku

Setelahnya Nizar dan Ram pamit untuk beristirahat, sedangkan Yui mengantar Sylpha untuk memilih apa dia akan tinggal di kastil ini atau kah memilih salah satu rumah di kota kastil.

Kini aku telah mendapat gelar penakluk benua pusat. Entah apa reaksi orang2 di luar sana ketika mengetahui hal ini, dan kurasa sebentar lagi orang2 akan berbondong2 datang kesini untuk menanyakan hal ini padaku..

1
Queen Za 👠
Anjay si Luna semuanya SSS
keterlaluan kuat ga sih hehehe
Anji Yanis
cerita yg menarik
RizSlide: terima kasih
total 1 replies
Anji Yanis
lantai 96
RizSlide: oh iya typo /Facepalm/
total 1 replies
Mas Alif
jangan pakek rp lah kau pikir jaman modern
Mas Alif
mas bro jangan ada unsur religius nya lah
Mas Alif
pelancong nya mending di ganti petualang kan ni novel tema nya jaman pedang dan sihir bukan jaman modern
Mas Alif
bro kalok nominal uang mending kayak gini 25.000 ketimbang nulis nya 25rb/jt biar engak pusing tapi saran ku mending pakai koin emas,perak, perunggu aja biar simpel
Interesting... Cerita menarik + fresh
RizSlide: Terima kasih.. /Pray/
total 1 replies
Queen Za 👠
Jarang ada tema kayak gini nih,
support deh buat authornya
RizSlide: terima kasih 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!