NovelToon NovelToon
A World Without You

A World Without You

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Rebirth For Love
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tiwie Sizo

Arthazia sangat membenci Arslan, lelaki yang menjadi suaminya selama lebih dari tiga tahun belakangan. Segala cara dia lakukan agar bisa terbebas dari lelaki tak berperasaan itu, termasuk bekerja sama dengan musuh Arslan, hingga akhirnya surat cerai pun berhasil Arthazia dapatkan. Tapi siapa sangka, langkah itu justru membuat Arthazia berada dalam bahaya.

Saat semua telah berada di ujung tanduk, satu-satunya sosok yang datang untuk menyelamatkan Arthazia justru Arslan. Lelaki itu bahkan rela berkorban nyawa untuk sang mantan istri. Setelahnya, kebenaran akan perasaan Arslan untuk Arthazia pun terungkap. Arthazia sungguh menyesal karena tak pernah memahami bahasa cinta yang Arslan tunjukkan padanya selama ini.

Namun, saat Arthazia merasa tak mampu melanjutkan hidupnya lagi, tiba-tiba waktu kembali ke masa Arthazia belum bercerai. Lalu akankah kali ini semuanya menjadi berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terperangkap

Tiga tahun menjalani pernikahan bersama Arslan, entah sudah berapa banyak air mata yang Arthazia buang. Hampir setiap hari dia menangis, meski bersamaan dengan itu hidupnya juga bergelimang harta. Arthazia teringat bagaimana dulu dia menjalani hari sebelum bertemu lelaki itu. Dia adalah gadis yang ceria meski kehidupannya sangatlah sederhana.

Arthazia pikir, semua penderitaan dan kesedihannya akan terlepas darinya jika dirinya dan Arslan berpisah. Ia bahkan sampai nekat bekerja sama dengan musuh bebuyutan Arslan demi sebuah perceraian. Memang benar tujuan Arthazia tercapai, tapi rupanya hal itu menjadi sesuatu yang amat disesali oleh Arthazia saat ini.

Logan, lelaki itu bahkan lebih licik dan berbahaya daripada yang Arthazia kira. Rupanya Logan tak puas hanya dengan merebut tender sebuah megaproyek yang harusnya menjadi milik Arslan, tetapi malah ingin benar-benar menghancurkan Arslan. Mirisnya, Arthazia yang membuka peluang bagi Logan untuk melakukan semua itu.

'Ada sebuah alasan kenapa aku membantu mantan kakak iparku berpisah, meski aku bersaudara dengan suaminya.' Itu adalah statement yang diunggah oleh Logan di tengah skandal yang tengah menimpa Arslan. Meski tak secara langsung menyudutkan, tetapi seolah membenarkan jika Arslan adalah sosok yang bermasalah, terutama berkaitan dengan urusan perempuan.

Situasi menjadi buruk untuk Arslan. Skema pembunuhan karakter yang Logan mainkan agaknya bekerja dengan sangat baik kali ini. Publik terprovokasi sehingga berimbas pada citra perusahaan, bahkan sampai pada level merosotnya harga saham. Bisa dibilang, kali ini Arslan benar-benar berada di ambang kehancuran.

"Tuan Logan, mari kita bertemu. Ada yang ingin saya bicarakan pada Anda." Akhirnya Arthazia tak memiliki pilihan selain kembali menghubungi Logan. Dia yang menyebabkan Arslan dalam masalah, maka dia bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

"Rupanya Anda sangat menyukai kejutan yang saya berikan, ya." Logan menyahut sambil terkekeh di seberang sana.

"Beritahu saya kapan Anda memiliki waktu." Tak ingin melayani basa-basi Logan lebih jauh, Arthazia langsung bertanya.

Kekehan Logan berhenti. "Malam ini, datanglah ke apartemen saya."

Logan mengakhiri panggilan telepon Arthazia, kemudian langsung mengirimkan alamat apartemennya, bahkan lengkap dengan password apartemen tersebut.

Arthazia tahu jika sekarang dia telah masuk semakin jauh ke dalam sarang buaya. Besar kemungkinan jika dirinya akan tercabik-cabik di sana, tetapi inilah resiko yang harus dia ambil karena telah menyebabkan semua kekacauan ini.

Pada jam yang telah ditetapkan oleh Logan, Arthazia datang ke apartemen lelaki itu. Logan bahkan hanya mengenakan jubah mandi dan sedang menikmati minuman keras saat Arthazia masuk.

"Akhirnya, kamu datang sendiri atas kemauanmu, mantan kakak ipar." Logan menyambut Arthazia dengan senyum kemenangan, seolah perempuan itu kini telah berada dalam genggamannya. Dia bahkan tidak repot-repot lagi menggunakan bahasa formal pada Arthazia.

"Kenapa Anda melakukan sesuatu di luar kesepakatan kita? Bukankah cukup hanya dengan tender megaproyek itu saja?" Arthazia langsung pada pokok permasalahan.

"Apa maksudnya?" tanya Logan santai.

"Jangan berpura-pura tidak paham, Tuan Logan. Bukankah kejutan yang Anda maksud adalah skandal yang saat ini menimpa Arslan? Sudah pasti Anda dalangnya, kan?"

"Kenapa kamu terlihat sangat marah? Bukankah kamu juga sangat membenci Arslan, sampai rela melakukan apa saja agar bisa bercerai darinya?" Logan balik mencecar.

Arthazia merasa sangat tertohok. Apa yang dikatakan oleh Logan barusan adalah hal yang sangat disesalinya saat ini. Hanya karena ingin bercerai, dia sampai tak menggunakan akal sehatnya lagi. Bahkan, sekarang rasanya dia tak pantas hanya untuk sekedar menelepon dan bertanya kabar pada Arslan.

"Ingin berpisah bukan berarti ingin menghancurkan, apalagi dengan cara memfitnah. Anda sungguh pengecut karena telah melakukan cara kotor seperti ini hanya untuk mengungguli Arslan." Arthazia menyahut tajam.

"Aku hanya mengambil peluang dari celah yang kamu ciptakan," sahut Logan masih dengan bersikap santai.

"Jadi betul jika skandal itu hanya rekayasa Anda saja? Saya sangat tahu jika Arslan tak pernah tertarik untuk bermain perempuan. Berbeda dengan Anda." Arthazia memprovokasi.

Logan tertawa renyah mendengar itu. "Memangnya kenapa kalau itu rekayasa? Toh, semua orang mempercayai foto-foto palsu itu. Bahkan, jika sekarang kamu muncul dengan memberikan klarifikasi, orang-orang hanya akan berasumsi jika Aslan menekanmu untuk melakukan itu."

Arthazia terdiam sejenak. Sepertinya dia sudah cukup mendapatkan pengakuan dari Logan, sehingga tak perlu berada di tempat itu lebih lama lagi.

"Sepertinya, saya hanya membuang-buang waktu saja di sini. Anda pasti tak punya keinginan untuk menghentikan apa yang sekarang Anda lakukan," ujar Arthazia sambil berbalik hendak pergi.

Akan tetapi. pintu apartemen Logan anehnya tak mau terbuka.

"Kenapa kamu sangat terburu-buru? Siapa bilang aku tidak mau berhanti? Aku bersedia membersihkan kembali nama Arslan jika kamu menerima penawaranku," ujar Logan sembari bangkit dan melangkah menuju Arthazia.

Arthazia kembali berbalik dan menatap Logan dengan sedikit mengerutkan keningnya. "Penawaran apa?"

Logan tak langsung menjawab. Lelaki itu tersenyum sembari meneguk habis minuman keras di tangannya.

"Menjadi wanitaku," ujar Logan kemudian.

Mata Arthazia membeliak sempurna. Lelaki di hadapannya ini benar-benar telah gila dan terobsesi menghancurkan Arslan dengan cara apapun.

"Tawaran yang luar biasa, tapi saya tidak berminat sama sekali," sahut Arthazia. Dia kembali berusaha membuka pintu apartemen Logan, tetapi tetap tak berhasil.

Logan kembali terkekeh melihat Arthazia yang mulai panik. Dengan satu isyarat dari lelaki itu, beberapa bodyguard langsung keluar dari persembunyian mereka dan menahan tubuh Arthazia.

"Apa-apaan ini?" Arthazia berontak tak terima, tapi sayang dia kalah jumlah, juga kalah tenaga.

Logan mendekat dengan seringai yang telihat semakin mengerikan.

"Aku mengagumi tekad dan keberanianmu, mantan kakak ipar," ujar logan sambil mengambil sesuatu dari saku mantel Arthazia. Sebuah pena yang juga berfungsi sebagai alat perekam.

Logan menyalakan hasil rekaman alat tersebut di hadapan Arthazia yang tampak semakin panik, dan semua percakapan mereka tadi langsung terdengar.

"Cerdik, tapi tidak cukup cerdik untuk mengalahkanku," ujar Logan sambil mematahkan pena tersebut menjadi dua bagian hanya dengan satu tangan.

"Kurung dia!" perintah Logan pada para bodyguardnya dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi sangat mengerikan.

Bersambung ....

1
Dewi Sariyanti
Karna gk punya vote lagi jd tk kasib ☕ sama iklan kak 🤭
Dewi Sariyanti: sama sama 👍👍👍
Dewi Sariyanti: sama sama 👍👍👍
total 3 replies
Dewi Sariyanti
Ya begitu lah arslan, yg namanya pasangan harus saling terbuka, kalo di tutup tutupi yg ada kesalahpahaman terus yg terjadi. Namanya pasangan susah senang ya di tanggung berdua, kalo kamu kasih senang doang gk kamu kasih tahu susahnya, bs jadi 2 kemungkinan, istri menuntut kesenangan terus tanpa mau tahu susahnya suami, nanti kalo susah dikit suami di tinggalin, yg kedua istri merasa gk di percaya dan gk di hargai kayak yg zia rasakan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
nah setelah ini, apakah para wartawan akan meminta keterangan pada zia?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cinta itu masih ada zia. sadarilah...
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
agak ngeri liat logan. zia janda kaya, selain semua kompensasi perceraian tadi, bukankah zia dulu punya usaha toko bunga warisan keluarganya, kan ya? masih adakah?
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
memang sakit. membacanya saja sudah sakit. andai masih bisa diperbaiki. 🥺🥺🥺🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan. kuat ya... semoga kalian bisa bersama lagi.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan datang karena ingin ditemani tiup lilin... 🥺🥺🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
karena pernikahan memang tidak hanya tentang cinta 2 hati. tapi ada keluarga inti, keluarga besar, kerabat, sahabat & lingkungan yg pada akhirnya menyita tempat dalam rasa & pikiran kita.. terkadang itu menjadi sangat melelahkan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pasti gak enak banget perasaan zia saat itu. wajar jika dia Sekecewa ini.
aku tunggu erik & shelin kak. 🙏🙏🙏🙏
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan benar-benar merelakan zia tapi tidak dengan logan.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
lepaskan saja zia, Arslan. biar dia rasakan bagaimana hidup tanpamu.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
zia bener2 sangat keterlaluan. nanti pasti akan sangat menyesal
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yg kuat Arslan. terserah mau mempertahankan atau melepas zia. yg jelas saat ini banyak hal yg harus kamu pikirkan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
arthazia sengaja masuk kandang ular demi berpisah dari Arslan. sangat tidak cerdas.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ternyata Arslan sendirian di dunia ini. tanpa saudara, hanya dengan ibu tiri yg merupakan bagian dari wasiat ayahnya. istri yg berubah benci karena tak tau apa yg dirasakan suaminya. kasian Arslan, 🥺
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
beginilah wanita jika sudah emosi. bertindak tanpa mikir panjang, walau terkadang sadar ibarat menggali kubur sendiri
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ini bahayanya jika Arslan tidak jujur. zia akhirnya menjadi musuh nya sendiri
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan yg tidak terbuka dengan alasannya membuat zia murka
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Arslan memang salah. harusnya ada alasan kenapa belum mau punya anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!