6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
Makan malam kali ini, teras beda. Yang biasanya nya terlihat sepi dan senyap, kali ini terdengar candaan, dan suara tawa dari putra nya yang bahkan saat ini tak henti hentinya terseyum.
Faris tentu saja bahagia, momen seperti ini lah yang selama ini ditunggu oleh nya, bisa melihat putranya tersenyum, melihat istri nya tersenyum, bahkan tanpa sadar dia juga ikut tersenyum.
"Papi, liat kata mami, kalau nilai langit bagus, akan diberikan hadiah!" ucap bocah itu dengan penuh semangat
"Oh ya, tentu saja, itu bagus boy, kamu harus semangat belajar nya, dan raih cita cita setinggi tingginya. Papi akan mendukung apapun keinginan putra papi ini!"
"Siap papi!" ucap nya dengan senyum tipis
"Terima kasih Aruna, terima kasih sudah mau menerima ku di hidup mu!" batin Faris
Berbeda dengan kehidupan di desa, yang saat ini melanda kemarau panjang. Bahkan tanpa sadar membuat beberapa warga mengeluh, apalagi dari desa tak ada sedikitpun bertindak mengatasi kemarau ini.
"Dimana suami mu Ketty?" tanya Beni yang duduk sambil mengipas tubuh nya menggunakan kardus bekas minuman
"Lagi rapat yah, mungkin balik nya malam!" ucap nya sambil memainkan ponselnya
"Oh." ucap nya sambil menikmati kopi di teras depan
"Apa sudah ada kabar dari Aruna?" tanya Beni kepada putri kedua nya
"belum, dia menghilang begitu saja, apalagi telpon ku dan pesan ku saja ceklis satu!" ucap nya sambil menunjukan pesan yang disampaikan ke nomor Aruna.
Tapi sampai saat ini bahkan pesan nya tak terbalaskan sedikit pun, dia begitu kesal melihat Kakak tirinya itu, bisa bisa nya pergi tanpa menandatangani surat surat itu.
"Anak itu semakin kurang ajar!" desis beni sambil mengepalkan tangan nya
"Cih, aku rasa dia sudah hidup dengan enak di kota yah. Dan melupakan kita, harusnya hari itu ga kita biarkan dia pergi dari rumah ini, dan menikah dengan pemuda asing itu, aku yakin dialah yang membuat Aruna melawan orang tuanya sendiri." ucap nya sambil memanasi kondisi
"Kau bener, semenjak menikah. Dia semakin pandai bersilat lidah, dan semakin membangkang, aku akan memberinya pelajaran kalau bertemu lagi dengan nya!"
Seringai tipis muncul di bibir Ketty, dia suka saat ayahnya itu membela nya dari pada anak kandung nya sendiri. "Rasakan kamu Aruna, bahkan papa mu saja membela ku dari pada dirimu!" ucap nya tersenyum sinis
Saat ini Aryo tengah pusing dengan tuntutan masyarakat desa yang meminta bantuan ke pemerintah. Seminggu lagi, bantuan itu sudah datang, tapi dia tak bisa membagikan hak mereka, karena dia juga sedang butuh untuk keperluan sawah nya yang juga gagal panen
"Apa yang terjadi Aryo, kenapa kamu terlihat gelisah?" tanya Sania yang memperhatikan wajah putra nya yang murung beberapa hari ini
"Desa kita dilanda kekeringan Bu, sawah ku juga gagal panen, aku pusing mengatasinya." ucap nya sambil terduduk lesu
"Soal sawah, kan sebentar lagi bantuan pemerintah datang, tentu saja akan teratasi kan?" tanya Agung kepada putra nya
"Iya, tapi dana yang diberikan oleh mereka cuman setengah saja, tapi para warga benar bener menuntut ku yah, bagaimana ini!" ucap nya sedikit panik
"Sudahlah, katakan saja yang sebenarnya, bulek mu juga ingin mendapatkan bantuan, jadi berikan dengan orang orang yang kita kenal saja, untuk orang orang yang susah biarkan saja, lagi pula mereka cuman menyusahkan saja, tak berguna untuk kepentingan kita!" ucap agung kepada putra nya
"Ayah mu bener, berikan kepada mereka yang membantu kita, periode ketiga ini, kau harus menjabat lagi nantinya, kerahkan anggota mu agar memilih mu lagi." ucap Sania.
"Ibu dan ayah bener, kenapa aku pusing dengan hal seperti ini, tapi bagaimana kalau mereka mengadu?" ucap nya sedikit cemas
"Tidak akan, warga desa ini rata rata pendidikan nya rendah Aryo, jadi pemikiran mereka masih kulot, gampang buat dipengaruhi!" ucap agung tersenyum tipis
"Lalu bagaimana hubungan mu dengan Ketty?" tanya Sania yang ikut penasaran
"Mereka juga sama saja, tiap hari berantem. Aku pusing kalau kembali ke rumah itu Bu, lagi pula disana tak ada Aruna, aku tak bisa berbuat apa-apa karena wanita yang ingin ku balas dendam nya tak ada disana."
"Yaudah, kamu pulang aja disini, bawa istrimu itu kesini, biar dia bantuin ibu masak, biar berguna jadi menantu!" ucap Sania dengan sinis
"Iya Bu, nanti kubawa, aku harus mengerjakan laporan palsu untuk mengelabuhi pemerintah pusat!" ucap nya sambil terkekeh kecil
Agung dan Sania ini menjabat sebagai kepala desa yang bermuka dua. saat agung bertugas menjadi kepala desa dulu, dia begitu manis menjanjikan untuk memperbaiki desa ini kedepannya. Tapi sampai semua nya hanya omong kosong. bahkan tak ada satu pun yang dibangun oleh agung.
Para warga desa mengeluh sebenarnya, tapi suara mereka tak didengar, hanya orang orang kaya yang didengar oleh kepala desa itu, bahkan untuk periode dua ini banyak sekali yang tak memilih Aryo, tapi dengan kecurangan yang dilakukan oleh agung membuat hasil voting nya menunjukan bahwa anaknya aryo yang akan menggantikan tugasnya sebagai kepala desa
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/