NovelToon NovelToon
Night King: The Asura

Night King: The Asura

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Kultivasi / Mengubah Takdir / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:8.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Valheinz Z.H

Ketika takdir menginginkannya menjadi sang penguasa, dia malah ingin hidup seperti rakyat biasa, dan walaupun takdir berhasil menjadikannya seorang Dewa yang luar biasa, namun ia lebih memilih untuk menjalani hidup layaknya manusia biasa.

Kemudian, takdir kembali membawanya menuju ke jalan untuk menjadi seorang penguasa tertinggi, namun untuk mendapatkannya, ia harus melalui halangan dan juga rintangan yang sangat berat.

Sedangkan disisi lain, ada bahaya besar yang sedang mengintai seluruh semesta sehingga membuatnya harus berjuang sekali lagi demi menciptakan kedamaian.

Akankah dia berhasil mencapai jalan itu, atau malah berpegang teguh pada keputusannya? Dan apakah dia benar-benar mampu untuk menciptakan kedamaian di seluruh semesta?

Baca kelanjutannya...

Part 1 : 1-118
Part 2 : 120-


IG: @zhie_n15

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch-22. Kematian Roh Penguasa

Sebelumnya.

Setelah masuk kedalam pusaran hitam dan disambar berkali-kali oleh kekuatan petir yang sangat dahsyat, Lin Feng kehilangan kesadarannya dan tidak mengetahui kemana pusaran hitam itu melempar dirinya.

Selain kehilangan kesadaran, sambaran kekuatan petir itu juga membuat dirinya terluka parah, dan jika bukan karena jubah hitam yang melindungi tubuhnya, serta kekuatan api emas yang terus menyembuhkan lukanya, mungkin dia sudah tewas saat itu juga.

Saat ia tersadar, Lin Feng telah berada di sebuah ruangan dan saat itu ada tiga orang yang tengah menyembuhkan luka dalamnya, meskipun kekuatan mereka tidak menyembuhkan semua lukanya, tapi yang mereka lakukan benar-benar sudah sangat membantunya.

Akan tetapi, Lin Feng yang saat itu telah sadar, lebih memilih untuk berpura-pura pingsan, karena ia bisa merasakan keberadaan kekuatan yang tengah mengawasi dirinya, dan karena saat itu ia belum pulih secara total, iapun hanya bisa bersandiwara seolah tidak mengingat apapun.

Tapi, tujuannya bersandiwara bukanlah karena takut ataupun menghindar dari sesuatu yang tengah mengawasinya itu, namun ia hanya mengulur waktu sampai kekuatannya benar-benar pulih seperti sedia kala. Selain itu, ia juga harus mencaritahu siapa yang tengah mengawasinya dari kejauhan.

Setelah beberapa waktu berlalu, kekuatan Lin Feng akhirnya pulih dan api emas juga telah menyembuhkan semua luka dalam yang ia dapatkan, selain itu, Lin Feng juga telah mengetahui siapa yang tengah mengawasinya, dia tidak lain adalah pusaran hitam yang berada di lorong dimensi ruang dan waktu.

Walaupun tidak mengetahui alasan kenapa pusaran hitam itu mengawasi dan mengikuti dirinya sampai ke tempat tersebut, tapi itu bukanlah masalah baginya, karena yang harus ia lakukan adalah membalaskan dendamnya pada pusaran hitam tersebut.

Pusaran hitam itu sendiri sebenarnya adalah sesosok roh yang tinggal di dalam lorong dimensi ruang dan waktu, dan bisa dikatakan bahwa sosok roh itu adalah penguasa lorong dimensi. Selain itu, ia juga memiliki kekuatan yang sangat kuat, bahkan kekuatannya mampu membuat para Dewa merasa enggan untuk bertemu dengannya.

Tapi, sekuat apapun kekuatan yang ia miliki, kekuatannya itu hanya tidak memiliki tandingan saat berada dalam lorong dimensi saja, sedangkan saat berada di luar, kekuatannya mungkin hanya akan setara dengan Dewa biasa, dan mustahil bisa menandingi kekuatan seorang Dewa penguasa.

***

Dhuaarrr!

Dhuaarrr!

Ledakan demi ledakan terus terjadi ketika serangan mereka saling beradu di udara, beruntung pertarungan itu berlangsung di atas awan, karena jika tidak, pastilah akan banyak kehancuran yang terjadi karena dahsyatnya dampak ledakan yang tercipta dari serangan mereka berdua.

"Ayolah roh sialan, bukankah sebelumnya kau sangat sombong, lalu kemana perginya kesombongan mu itu?!"

"Asura! Kau benar-benar membuatku murka!"

"Kau benar, aku memang ingin membuatmu murka, roh sialan!"

Pusaran hitam itu kemudian membesar hingga berbentuk seperti angin ****** beliung raksasa, kekuatan petir yang keluar dari pusaran hitam itu juga semakin membesar, bahkan aura intimidasi yang berasal dari kekuatan tersebut sampai bisa dirasakan oleh penduduk kota, padahal jaraknya sangatlah jauh.

"Hahahaha, bagus! Inilah yang aku inginkan!"

Wushh!

Lin Feng tidak lagi menahan kekuatannya, ia melepaskan aura Dewa Kematian dari dalam tubuhnya dan berhasil menekan aura kekuatan yang berasal dari pusaran hitam tersebut, dan sama seperti sebelumnya, aura Dewa Kematian yang dilepaskan oleh Lin Feng juga berhasil mencapai kota, bahkan jangkauannya jauh lebih luas lagi.

"Sebelumnya kau berhasil menyerap semua serangan ku, sekarang coba serap serangan ini" ucap Lin Feng seraya mengacungkan pedangnya ke langit.

"Teknik pedang hampa, pedang semesta!"

Tidak lama kemudian, di langit muncul sebilah pedang energi berwarna merah kehitaman dengan ukuran yang sangat besar, tidak hanya besar dari segi ukurannya saja, tapi tekanan intimidasi yang dihasilkan oleh pedang tersebut juga sangat besar, dan berhasil membuat daratan bergetar karenanya.

Bahkan, kota tempat keluarga Yao berada masih bisa merasakan getaran dahsyat tersebut, padahal katanya mencapai puluhan kilometer, namun getaran itu masih terasa sangat kencang.

"Mati!" ucap Lin Feng sembari menurunkan pedangnya.

Pada saat yang bersamaan, pedang raksasa yang muncul di langit juga ikut bergerak turun mendekati pusaran hitam tersebut, dan semakin dekat jaraknya dengan pusaran hitam tersebut, semakin dahsyat pula tekanan intimidasi yang dihasilkan.

"I-ini tidak mungkin, kau hanya Dewa biasa, kenapa bisa memiliki kekuatan sedahsyat ini?"

"Kau tidak perlu tahu" jawab Lin Feng.

"Ti-tidak, a-ampun, Asura... De-dewa Asura, ampuni aku..."

"Mengampuni mu? Jangan harap!"

Wushh!

DHUAAARRRRR!

Ledakan yang jauh lebih dahsyat kembali terjadi ketika pedang raksasa itu menghantam pusaran hitam, dan karena perbandingan kekuatan yang sangat jauh, pusaran hitam itupun lenyap bersamaan dengan ledakan dahsyat yang terjadi.

***

Setelah berhasil membalaskan dendamnya dan melenyapkan roh penguasa lorong dimensi, Lin Feng kemudian kembali ke kota untuk menemui Yao Bing dan yang lainnya. Selain itu, ia juga ingin berpamitan dengan mereka, karena sekarang ia harus melanjutkan perjalanannya.

"Yao Fei, apa kau baik-baik saja?" tanya Yao Rong.

Lin Feng mengangguk pelan, "Aku baik-baik saja."

"Paman, tetua sekalian, seperti yang aku katakan sebelumnya, sekarang aku akan menjelaskan kenapa aku bisa terluka sangat parah" ucap Lin Feng, kemudian menjelaskan kenapa dia bisa terluka parah pada mereka semua.

"Jadi maksudmu, luka parah yang kau dapatkan itu berasal dari pertarungan mu dengan seseorang yang sangat kuat?" tanya Yao Bing.

"Benar paman, tapi paman tidak perlu khawatir lagi, karena aku sudah membalaskan dendam ku pada orang itu" jawab Lin Feng.

"Baiklah, aku juga tidak terlalu memikirkan hal itu lagi, tapi tolong jelaskan padaku darimana kau berasal dan siapa namamu sebenarnya?"

"Namaku Lin Feng, kota tempatku berasal bernama kota Zuanshi, kota itu terletak di sebuah benua yang sangat jauh dari sini" jawab Lin Feng.

"Lalu, apakah kau seorang kultivator?" tanya tetua pertama.

Lin Feng mengangguk pelan, "Benar paman, aku adalah seorang kultivator dan alasan kenapa kalian tidak bisa merasakan aura kultivasi di tubuhku, itu karena aku menggunakan teknik khusus untuk menyembunyikannya."

Setelah selesai menjelaskan, Lin Feng kemudian mengeluarkan aura kultivasinya, namun Lin Feng menekan auranya hingga batasan tertentu, dan saat ini, aura kultivasi yang ia tunjukkan kepada mereka adalah ranah Supreme Emperor.

"Sungguh aura yang luar biasa, pantas saja kau bisa membunuh orang-orang itu dengan mudah" ucap tetua kedua.

"Terima kasih, tetua. Tapi kekuatanku masih belum seberapa, karena diluar sana, masih banyak kultivator yang jauh lebih hebat lagi dariku" sahut Lin Feng.

"Kau terlalu merendah, Lin Feng. Padahal, kekuatanmu jauh lebih besar daripada kami semua yang ada di sini."

"Lalu, kemana tujuanmu sekarang?" tanya Yao Bing.

"Sekarang aku ingin melanjutkan perjalanan, karena masih ada tugas yang harus aku selesaikan, tapi jika paman mengizinkan, aku ingin tinggal di sini selama dua hari untuk bermeditasi" jawab Lin Feng.

"Tentu saja, Lin Feng. Aku akan mengizinkanmu tinggal di sini, dan jangankan dua hari, kau bisa tinggal disini selama yang kau inginkan, karena kami sudah menganggap mu sebagai anggota klan kami."

"Terima kasih, paman."

1
Himawan Wawan
Luar biasa.. ceritanya menarik untuk selalu dikuti
Putera Saaban
burong phoenic mana ada warna hitam
CR_17: boss, ini cerita fiktif. Dari jenis ceritanya ajaudh bukan yg masuk di logika dunia nyata. jadi terima aja jalan ceritanya kayak apa. kalau dianggap gk bagus ya tinggal skip cari cerita lainnya
total 1 replies
Putera Saaban
hero mana boleh mati
Fedrika van Lingen
Luar biasa
Fedrika van Lingen
keren banget🙏
M. Syafri
Luar biasa
Denzy W. Mahesa
sipp👍
Guntur Kartiwa
Luar biasa
Putera Saaban
hanya untuk panjangkan cerita
tobias
Luar biasa
tobias
Lumayan
Hendra
Luar biasa
Hendra
Lumayan
nokochan
baca novelku, Puppetmaster Di Dunia Kegelapan
orang biasa
Luar biasa
orang biasa
yes
Juprianto
Luar biasa
Anonymous
k
Las Maria
Luar biasa
Luthfi Aamiin
1¹¹1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!