Di tengah gemuruh ombak kota kecil Cilacap, enam anak muda yang terikat oleh kecintaan mereka pada musik membentuk Dolphin Band sebuah grup yang lahir dari persahabatan dan semangat pantang menyerah. Ayya, Tiara, Puji, Damas, Iqbal, dan Ferdy, tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga impian untuk menciptakan karya yang menyentuh hati. Terinspirasi oleh kecerdasan dan keceriaan lumba-lumba, mereka bertekad menaklukkan tantangan dengan nada-nada penuh makna. Inilah perjalanan mereka, sebuah kisah tentang musik, persahabatan, dan perjuangan tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROAD TO ROCK ISLAND
Beberapa bulan telah berlalu sejak kehidupan normal anak-anak Dolfin Band kembali berjalan setelah acara kelulusan.
Semuanya tampak sibuk dengan pekerjaan, kuliah, dan tentunya, latihan band.
Namun, satu hal mengejutkan terjadi pada suatu malam ketika Ferdy iseng mengirim email untuk mendaftar audisi festival musik terbesar di Indonesia, Rock Island Festival.
Ferdy sedang duduk di kamarnya, sambil melihat iklan di situs web yang dia kunjungi secara acak. Iklan itu mengumumkan audisi Rock Island Festival, sebuah festival rock terbesar di Indonesia yang akan diadakan di 250 kota di seluruh negeri, termasuk di Cilacap.
Sambil tertawa kecil, Ferdy mengirim email iseng ke penyelenggara festival tanpa memberitahu teman-temannya.
"Ah, cuma iseng doang ini," gumamnya sambil menekan tombol "Kirim".
Namun, beberapa hari kemudian, Ferdy mendapatkan balasan yang tidak disangka-sangka.
Email tersebut berisi undangan resmi untuk audisi Rock Island Festival di Cilacap.
Saat distudio, dolfin seperti biasa sedang berkumpul dan berlatih.
Ferdy yang melihat kalau layar handphone nya menyala karena notif email yang masuk,setelah ferdy membuka dia terperangah saat membacanya.
"Guys! Lu harus denger ini!" teriak Ferdy saat pertemuan latihan band Dolfin di studio kecil mereka.
Semua anggota band menghentikan aktivitas mereka.
Ayya, yang sedang menyiapkan mic, langsung memandang Ferdy dengan bingung.
"Ada apaan, Fer? Kok heboh banget?" tanya Ayya dengan suara heran.
Ferdy tersenyum lebar sambil membuka email di ponselnya. "Gue daftar band kita buat audisi Rock Island Festival... dan kita diundang buat audisi di Cilacap!"
Mata semua orang membelalak kaget.
"Apaan?! Serius, Fer?" tanya Iqbal sambil berhenti mengutak-atik drum set-nya.
"Serius, Bal! Nih liat email-nya," Ferdy memberikan ponselnya ke Iqbal.
Puji yang duduk di pojokan langsung bangkit dan mendekat untuk melihat email tersebut. "Wah, gila ini, Fer! Festival rock terbesar se-Indonesia, bro!"
Tiara yang sedang merapikan bass-nya hanya tersenyum kecil. "Gue nggak nyangka lo berani daftar. Kita bahkan belum pernah tampil di event sebesar itu."
"Tapi, gue yakin kita bisa," kata Ferdy dengan penuh semangat. "Ini kesempatan kita buat naik level, buat nunjukkin Dolfin bisa melompat lebih tinggi lagi."
Ayya tersenyum mendengar analogi Ferdy. "Oke, gue setuju. Kita harus coba! Siapa tahu kita bisa tembus sampai final di Jakarta."
Damas yang biasanya pendiam ikut angkat bicara. "Tapi audisi di Cilacap pasti nggak bakal gampang. Band-band lain pasti kuat-kuat juga."
"Ya, tapi kita nggak boleh mikir kayak gitu dulu, dam!. Kita harus fokus sama kemampuan kita. Kita udah latihan mati-matian selama ini. Ini waktunya buat nunjukkin apa yang kita punya," jawab Ferdy penuh keyakinan.
Akhirnya, setelah perdebatan singkat, Dolfin Band sepakat untuk ikut audisi di Rock Island Festival regional Cilacap.
Mereka mulai mempersiapkan setlist terbaik, latihan ekstra keras, dan bahkan mengatur ulang beberapa lagu agar terdengar lebih epik di panggung besar.
---
**Hari Audisi di Cilacap**
Hari audisi pun tiba. Suasana di venue audisi sangat ramai.
Para band lokal dari Cilacap dan sekitarnya berkumpul, siap untuk memberikan yang terbaik di atas panggung.
Ferdy dan anak-anak Dolfin Band tiba di lokasi dengan perasaan campur aduk. Antara gugup, antusias, dan sedikit cemas.
"Mampus deh, rame banget," bisik Iqbal sambil melihat deretan band yang menunggu giliran.
Ayya menepuk bahu Iqbal, "Tenang aja, Bal. Kita udah siap. Percaya diri dong!"
Di dekat mereka, band-band peserta audisi juga tampak sibuk mempersiapkan diri.
Ada Helium, sebuah band rock alternatif yang terkenal di Cilacap dengan vokalisnya yang kuat.
Ada juga Club rock band, band yang sudah sering tampil di berbagai festival lokal.
Kemudian The Luck, You and Me Band, New Dark Eclipse Band, Skyline Band, dan Queens bee Band. Masing-masing tampak memiliki ciri khas dan kekuatan musik tersendiri.
Ferdy yang sedang mempersiapkan keyboard-nya, memandang para pesaing mereka dengan ekspresi serius. "Mereka semua kayaknya udah berpengalaman, ya."
"Ya, tapi kita nggak kalah kok. Kita punya Ayya sama lo yang bisa nyanyi, dan lagu-lagu kita orisinil. Itu pasti bakal jadi poin plus," kata Damas sambil menyetel gitarnya.
Tiba-tiba, terdengar suara MC memanggil nama Dolfin Band dari panggung. “Selanjutnya, kita sambut... Dolfin Band dari Cilacap!”
"Giliran kita nih," bisik Ferdy sambil menarik napas panjang. "Ayo, kita bikin panggung ini meledak!"
Mereka naik ke atas panggung dengan penuh percaya diri.
Saat Ayya mengambil posisi di tengah dengan mic di tangannya, penonton mulai bersorak.
Dolfin Band telah dikenal di kalangan lokal, jadi mereka mendapat sambutan hangat.
"Lagu pertama kita," kata Ayya dengan senyum penuh semangat, "ini lagu orisinil kami. Judulnya *Kisahku*. Semoga kalian suka."
Iqbal mulai menghitung ketukan dengan stik drumnya, lalu band mulai bermain.
Suara dentuman drum, harmoni gitar, dan dentingan keyboard Ferdy mengisi udara dan mengiringi nyanyian ayya dengan scream nya. Ayya bernyanyi dengan penuh energi, suaranya menggema di seluruh ruangan.
Penonton tampak terpukau, terutama dengan chemistry antara Ayya dan Ferdy di panggung.
Mereka saling melengkapi, dengan suara vokal Ayya yang kuat dan keyboard Ferdy yang memberi dimensi tambahan pada musik mereka.
Damas dan Puji memberikan lapisan gitar yang solid, sementara Tiara dan Iqbal menjaga tempo dengan bass dan drum yang dinamis.
Setelah lagu pertama selesai, sorakan penonton terdengar riuh.
Dolfin Band melanjutkan dengan beberapa lagu lain dari daftar mereka, membuat suasana audisi semakin panas.
Di belakang panggung, juri-juri terlihat serius mengamati penampilan mereka.
Juri-juri tersebut terdiri dari musisi dan produser terkenal, termasuk beberapa yang sudah lama berkecimpung di industri musik rock Indonesia.
Setelah selesai membawakan tiga lagu, Dolfin Band mengakhiri penampilan mereka dengan penuh gaya.
Ayya mengucapkan terima kasih kepada penonton, lalu mereka turun dari panggung dengan senyum puas di wajah mereka.
---
Di ruang belakang, setelah mereka selesai tampil, suasana antara band cukup santai.
"Wah, gila! Kita keren banget tadi!" seru Iqbal dengan wajah berseri-seri.
"Tapi gue nggak tahu apakah kita bisa lolos atau nggak," kata Puji dengan nada sedikit khawatir. "Band-band lain juga keren abis."
"Ayo optimis, Ji. Kita udah ngasih yang terbaik," kata Damas sambil menepuk bahu Puji.
Ferdy menatap teman-temannya dengan senyum tipis. "Apapun yang terjadi, kita udah ngasih semuanya di atas panggung. Itu yang paling penting."
Tak lama kemudian, MC panggung kembali naik dan mengumumkan bahwa pengumuman pemenang audisi akan segera dilakukan.
Semua band berkumpul di depan panggung, menunggu hasil akhir.
“Baiklah, teman-teman semua. Setelah diskusi yang panjang dan ketat, para juri telah memutuskan tiga band yang akan melanjutkan ke audisi regional provinsi...” MC berhenti sejenak, menambah ketegangan.
“Yang pertama... Helium Band!”
Sorakan dari fans Helium menggema di ruangan. Ferdy dan anak-anak Dolfin Band menahan napas.
“Yang kedua... Skyline Band!”
Tepuk tangan kembali membahana.
Semua mata kini tertuju pada MC, menunggu pengumuman terakhir.
“Dan band terakhir yang lolos dari Cilacap adalah... *Dolfin Band*!”
Ayya menjerit kegirangan, dan Ferdy langsung memeluk teman-temannya.
Mereka tidak percaya bahwa mereka berhasil lolos.
“Kita lolos, guys! Kita lolos!” teriak Iqbal sambil melompat-lompat.
Ini baru permulaan dari perjalanan panjang mereka di Rock Island Festival, dan Dolfin Band siap menghadapi tantangan berikutnya.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.