Seorang wanita karir dikhianati oleh sang suami, namun demi putrinya dia memendam semuanya sendirian.
Pernikahan yang hambar, kekecewaan yang teramat besar pada sang suami mengakibatkan Maura frustasi hingga tak sengaja melakukan one night stand bersama laki-laki yang lebih muda darinya.
Disaat Maura akhirnya sudah berpisah dengan sang suami, percikan api cinta kembali muncul kepada pria selain suaminya. Namun saat itu ia mengetahui, jika putrinya juga mencintai pria yang sama.
Haruskah Maura mengalah sekali lagi, demi sang putri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Kau Akan Kehilangan Semua Hak Mu!
Maura masih tertidur karena kelelahan sore itu, saat Gavriel membangunkan nya ketika Deva pulang.
“Babe, tadi katanya aku harus bangunin kamu kalau Deva udah pulang. Tuh udah masuk kamar anaknya...“
Maura mengucek matanya beberapa kali, “Berapa lama aku tidur, sayang. Badan ku pegel semua, nanti carikan tukang urut ya.“
“Hah? Apa itu tukang urut?“ Gavriel menemukan bahasa baru lagi, sebab hidup diluar negeri meskipun diajarkan banyak budaya Indonesia pemuda itu benar-benar tidak tau.
“Itu loh kamu tau kan, suka ada p1j4t plus plus... nah mirip kayak gitu tapi bedanya aku nggak pake yang plus nya.“ Jelas Maura.
“Ooooo, aku juga mau ah... tapi pake yang plus plus nya!“ Gavriel mengerling nakal.
“Eh! Mau aku timpuk nih ya! Hah! Ngomong sekali lagi mau apa?!“ Maura sudah mengambil bantal siap menimpuk tubuh suaminya.
“Mommy!!! Mantu mu galak!“ Gavriel malah berlari kabur keluar kamar.
Wajah Maura memerah malu, masa suaminya malah laporan sama mertuanya?
“Ish! Nyebelin!“ Maura melempar bantal dengan kesal, dia turun dari ranjang lalu mencuci wajah.
Maura keluar kamar, melewati ruang keluarga. Ternyata Deva sudah ada disana, sedang bergabung bersama orang tua Gavriel dan tentunya ada Sandra juga.
“Sini sayang, Gavriel cuma bercanda tadi. Ya kaleee, udah punya istri masih berlindung di ketek ibunya.“ Mommy Yossie memutar bola matanya menatap putranya dengan kesal.
“Mhueee, abisnya aku kan minta dip1jit plus plus tapi nggak boleh sama Maura, Mom.“
Bukkk!
Kali ini Mommy Yossie yang menimpuk Gavriel dengan bantal sofa. “Yang gila kamu! Masa baru juga jadi pengantin malah mau p1j1t plus plus! Daddy kamu aja belum pernah tuh dip1jit p1jit kayak gitu! Dia setia banget sama Mommy! Awas ya! Kalo kamu sampe nyakitin Maura, Mommy sun4t lagi kamu!!!“
“Haahaahahaha....."
Daddy Bobby tertawa, bahkan Deva ikut tertawa akhirnya semua orang pun tertawa bersama kecuali Sandra.
“Oh ya, kak Sandra. Kamu kapan mau gabung ke perusahaan? Jangan jadi pengangguran terus, minta uang sama Daddy buat shopping dan sewa g1golo!“ Cibir Gavriel tanpa disaring.
Bukkk!
Sandra melempar bantal sofa ke arah adik satu Ayah nya itu, “Sialan kau dengan mulutmu, Gav!“
“Satu lagi, jangan ganggu terus Bang Daniel! Dia berhak bahagia dengan wanita lain, setelah kau mengkhianati nya dalam pernikahan kalian!“ kali ini raut wajah Gavriel tampak serius.
“Bukan urusan Lo! Apa maksud lo wanita lain itu seperti Deva ini yang mau di hamilin sama Daniel sebelum mereka menikah! Wanita murah4n!!! Untung aja janin itu gugur, kasihan sekali lahir hasil diluar nikah!!“ Sandra emosi dinasehati adiknya, sampai dia tak sadar mengatakan hal yang dirahasiakan padahal dia sudah sempat berpikir jika Deva bukan lagi saingan nya.
“Darimana kamu tau Deva hamil oleh Daniel dan dia keguguran, Kak?! Kami sangat merahasiakan nya dan nggak pernah menceritakan padamu saat kecelakaan kemarin Deva harus keguguran! JAWAB...!!!"
Gavriel mendekati kakaknya, “Jangan bilang, kalo kak Sandra pelaku penabrakan pada Deva!!!"
Sandra gelagapan, dia menyesal salah bicara. Dia bangun dari sofa. “Lo itu adik gue! Bisa-bisanya lo nuduh kakak lo sendiri hanya demi anak tiri lo! Tega lo sama gue!!!“
Daddy Bobby ikut bangun dari duduknya, wajahnya sudah merah karena marah.
“Kamu kenapa Gav! Jangan tuduh kakak mu sek3ji itu! Mana mungkin putriku berbuat hal jahat seperti yang kau tuduhkan!“ Ujar Daddy Bobby.
“Inilah kenapa Kak Sandra selalu berbuat semaunya, saat dia berselingkuh dari Bang Daniel... Daddy masih membela kak Sandra dan mempersulit perceraian mereka waktu itu! Putrimu ini bersalah, Dad!“ Gavriel masih berani menjawab ayahnya.
“Daddy tau dia salah saat mengkhianati Daniel, tapi sebagai ayahnya Daddy juga harus mendukung kakak mu waktu itu yang ingin m3ng4khiri hidupnya karena nggak mau bercerai dari Daniel! Apa salah seorang Ayah ingin melindungi putrinya sendiri?!“
“Oh! Jadi sekarang akan sama seperti dulu, demi putrimu ini yang sudah aku duga dia seorang penjahat... Daddy mau melindungi nya lagi dan menutupi dia dari kejahatannya!“
“KAMU... !!!“
“Sudah sudah! Cukup kalian berdua!“ Akhirnya Mommy Yossie melerai perdebatan Father and Son itu.
Maura ikut bangun dari duduknya begitu pun Deva, kedua wanita itu mendekati Gavriel. “Sayang, bicarakan ini dengan baik-baik. Tahan emosi mu, apalagi ini menyangkut Sandra. Bagaimana pun dia putri Ayahmu, sudah pasti Ayah mu nggak rela putrinya ada yang menuduh seorang penjahat.“
Gavriel menatap tajam ke arah Sandra, “Lo denger ya, Kak! Gue akan buktikan kalo Lo lah orang dibalik pelaku penabrakan pada Deva sampai dia harus kehilangan janinnya!“
Kemudian Gavriel menatap sang Daddy. “Jangan sampai Daddy melindungi putrimu ini, saat semua bukti sudah didapatkan polisi! Aku tau... Daddy adalah Ayah terbaik bagi kami anak-anaknya. Bahkan Daddy tak protes saat aku akan menikah dengan Maura, yang usianya lebih jauh dariku. Aku masih yakin, Daddy nggak akan membela seorang pembunuh meskipun dia putrimu sendiri. Ini sudah tindakan percobaan pembunuhan, bahkan meskipun Deva selamat tapi anak dalam kandungan nya sudah mati!“
Daddy Bobby tak menjawab semua perkataan putranya, entah apa yang ada dalam pikirannya.
“Maaf, Mom. Sepertinya aku nggak bisa tinggal disini lebih lama lagi, aku takut nyawa Deva akan terancam jika tinggal disini. Ayo kita pergi, pulang ke rumah mu Babe.“
Gavriel menarik tangan istrinya dan juga tangan Deva untuk mengepak barang-barang mereka.
Mommy Yossie tak menahan keinginan putranya untuk pergi dari rumah itu, karena keputusan Gavriel sudah benar pergi dari rumah itu karena urusannya adalah nyawa. Mommy Yossie mengenal baik sifat buruk Sandra, saat dugaan dilontarkan oleh Gavriel pada Sandra dalam hatinya Mommy Yossie setuju dengan dugaan Gavriel.
Saat ketiga orang itu akan keluar dari rumah, perkataan Daddy Bobby membuat Gavriel begitu dilema.
“Sekali kamu melangkahkan kakimu keluar dari rumah ini hari ini, kau nggak akan bisa kembali Gavriel! Kau juga akan Daddy keluarkan dari perusahaan! Semua warisan akan menjadi milik kakakmu Sandra dan adikmu Sasha! Kau akan kehilangan semua hak mu menjadi Putraku!“
Sandra tersenyum puas mendengar ayahnya sepertinya masih berpihak padanya, sejak ibunya meninggal sang Ayah memang selalu memanjakan dirinya dengan alasan karena Sandra kekurangan kasih sayang seorang Ibu.
Apa yang akan dilakukan Gavriel?
d tunggu karya selanjutnya💜