Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 22. ILHAM
POV Ilham.
Aku memandang lekat gadis berparas ayu dan bermata teduh di depanku.
Ia masih sama seperti dahulu, hampir tidak ada yang berubah darinya. Rinduku sudah lama tertahan karena ia memutuskan untuk melanjutkan sekolah jauh dari pandangan mataku dan ini benar-benar menyiksa ku. kehadirannya seperti candu untukku dan ketika tau ia telah menyelesaikan sekolahnya dengan susah payah aku mengambil cuti dari sibuknya rutinitas yang selama ini aku jalani.
"dek." Sembari memandang wajah ayunya
"iya kak" tutur katanya sangat lembut dan itu terdengar sangat manis sekali ditelinga ku.
" kamu tau kan, kakak masih mencintaimu sampai detik ini, tidak ada rasa yang hilang dariku sejak pertama aku mencintaimu."
Dia hanya tersenyum, pipinya tampak merona membuat wajahnya semakin menggemaskan.
" kakak menunggu janjimu." Sambungku
"janji?". tanya nya dengan raut penasaran
" apa kamu lupa?" aku kembali memandangnya semakin dalam dan ia tampak gugup dan salah tingkah.
Gadisku ini menyeruput juice yang baru kami pesan, segelas juice yang menjadi kesukaannya dari zaman SMA dulu, juice apel manis semanis raut wajahnya.
Aku memaksanya untuk makan siang di sebuah cafe, tempat dimana ia senang akan menunya, kali ini kami hanya berdua, cukup berdua seperti yang aku inginkan.
" aku hanya gadis biasa kak." Lirihnya setelah menarik nafas panjang dengan tatapan yang sendu, selalu ini yang ia katakan dari dahulu. Aku tak suka ketika ia berpikir seakan aku tak layak untuknya, itu pemikiran yang buruk untukku karena bagiku tak ada yang lebih layak untukku selain dirinya.
Pikiranku melayang berpikir suatu kemungkinan, adakah pria lain yang ia cintai saat ini? membayangkan hal itu akan sesakit apa hatiku nanti, bisakah aku mengikhlaskan gadisku ini dimilik orang lain. Namun aku segera mengusir hak buruk itu, aku percaya sebenarnya gadisku ini juga mencintaiku mungkin saja dia malu untuk membalas cintaku, mungkin.
" bagiku kamu adalah gadis yang luar biasa, tak ada yang lebih pantas dari mu."
aku selalu berusaha meyakinkannya.
" apakah kakak benar-benar mencintaiku?"
ia bertanya dengan raut yang seakan menanti jawaban dan kejujuran dari bibirku.
" apa kamu ragu." Aku menjawab dengan sedikit kesal.
" kita berbeda kak, semua tentang kita berbeda, status sosial kita berbeda, kakak berasal dari keluarga yang terpandang memiliki latar yang baik, sementara aku." ia mengantung ucapannya, menarik sangat dalam.
" apa masih zaman membicarakan latar dan status sosial." Jawabku dengan sedikit emosi, ia cukup terkejut akan suara lantang ku, dengan penuh penyesalan aku meminta maaf. Aku tak ingin dia takut padaku.
" yang perlu kamu tau, aku mencintaimu, kelurga ku akan selalu menerimamu begitu juga sebaliknya, aku tidak peduli yang lainnya." Suaraku kembali melembut.
" masih ragu, atau kamu mau bukti yang lain?" aku kembali bertanya.
Sejenak kami saling terdiam, menghabiskan makanan dengan penuh kesunyian, aku hanya memakan nasi goreng sementara ia menyantap menu kesukaannya. Semangkuk soto Padang.
"kak"
Ia kembali menatapku, tatapannya terlihat sendu.Sejenak ia menghela nafas dalam dan bibir indahnya kembali berbicara.
" jika benar kakak mencintaiku, coba dapatkan hatiku kembali kak, berusahalah semoga kita berjodoh." ia berdiri seperti akan pamit undur diri.
"Aamiin." Hatiku lantas mengamininya, tapi aku masih penuh tanda tanya. Apa itu arti nya dia?
" aku permisi dulu kak, mau kembali kekantor. Jam makan siang hampir habis." pamitnya, aku ikut berdiri dari lamunanku dan berjalan dibelakangnya.
" dek tunggu." Ia pun menoleh dan menghentikan langkah kakinya.
" apa itu artinya kamu memberikan kesempatan?" Ia hanya tersenyum dan itu seakan sudah cukup mengetahui jawabannya bagiku.Ini adalah hari terbaikku, dengan sedikit paksaan aku memaksa untuk mengantarkannya kekantor meski ia menolak secara halus.
' oh gadisku, kau tau betapa bahagia nya aku hari ini, tidak ada yang lebih membahagiakan dari ini ' hatiku benar-benar melayang.
*********
pak Reza dan mas Rayyan maaf ya ini bukan part kalian😁🤣