Seorang gadis sederhana berusia 19 Tahun merupakan anak dari seorang petani yang menjadi mahasiswi kedokteran dan sudah menempuh semester 3. Mengejar cita-cita menjadi seorang Dokter, untuk menggapai cita-cita dengan membiayai pendidikannya ia harus bekerja di sela-sela kuliahnya. Namun, ada suatu hal yang sebenarnya ia sembunyikan dari semua orang!
Keinginannya menjadi seorang Dokter sirna ditelan ombak terjang oleh sebuah keterbelengguan dengan seorang pria. Yang di mana keluarga pihak pria datang meminta ia menikah dengan putranya dan sebelum hal itu terjadi ia sempat menolak.
Namun, Takdir tetap membawanya dalam perangkap itu sehingga harus menggugurkan cita-citanya yang tidak bisa dilanjutkan.
Dia terus terbelenggu dengan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang memiliki penyakit aneh disembunyikan dari semua orang!
Dia menjadi salah satu seorang wanita di dunia ini yang tidak membuat seorang Tuan tidak bereaksi pada penyakitnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnrfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Di Mana Itu?
Saat keadaan di dalam mansion yang disibukkan dengan membagikan oleh-oleh pada pelayan maupun pekerja di mansion nya.arya masuk dengan berat hati dan langkah ke dalam mansion, sebenarnya ia sama sekali tidak ingin pulang namun, jika bukan karena mengingat suatu hal ia tidak akan pulang lebih awal.
"Aryaa....kau sudah pulang." ungkap Bu Amira yang menyadari Arya pulang, langsung berlari menghampirinya memberikan sambutan dengan pelukan dan banjir ciuman di mukanya.hal layak sering dilakukan oleh seorang ibu pada anaknya ketika sudah lama tidak bertemu atau menunjukkan rasa sayangnya.
Arya sangat geli dan tidak menyukai ciuman dari ibunya dari sejak dulu, maka dari itu ia sedikit menghindar dan mengelap bekas ciuman dari ibunya.
"Jangan terlalu berlebihan, aku sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi.dan kupastikan setelah ini ibu akan bertanya padaku, kenapa aku pulang setelah damar mengatakan bahwa aku tidak akan pulang cepat hari ini.aku akan menjawabnya sekarang sebelum ibu bertanya, aku pulang karena aku teringat sesuatu di sini.jika bukan karena itu, aku sama sekali tidak ingin pulang."
"Kau ini memang anak yang jenius, ibu baru saja ingin bertanya seperti itu.rupanya anakku ini memahami setiap orang yang berada di rumahnya.tidak apa jika kau pulang bukan karena ibu dan ayahmu, itu tidak masalah, yang terpenting kau pulang sebelum kami semua tidur.bagaimana kabarmu, Nak? apa kau tidak rindu pada ibumu ini, kau tahu selama di Yogyakarta banyak teman ayahmu yang menanyakan dirimu.banyak juga dari mereka yang membawa anak perempuannya, mereka sangat cantik." Terus bicara Bu Amira tanpa jeda jika Arya tidak melakukan tindakan
Arya memutarkan bola matanya malas, inilah yang membuatnya tidak suka jika pulang ke rumah.
"Bu Ashna, Di mana itu?" Tanya Arya yang membingungkan semua orang
"Emm...itu apa ya, Tuan Muda?" tanya Bu Ashna yang kebingungan dan tidak mengerti maksud tuan mudanya
"Kenapa kau pelupa.ituu, sesuatu yang ku bawa kemarin.di mana kau menyimpan nya, aku memintamu untuk menyimpannya untukku bukan.aku ingin memakannya sekarang!" ujar Arya
"Ahhh,,,iya.saya baru ingat tuan muda.kemarin anda meminta saya untuk menghangatkan dan menyimpan makanan yang anda bawa, saya sudah menyajikannya di meja makan, tuan muda." Ujar Bu Ashna yang sudah mengingat setelah berpikir keras untuk mengingat
Dengan semangat Arya bergegas menuju ruang makan.
"Makanan,,,di meja makan?!" Eja Bu Amira
Tak lama kemudian terdengar suara teriak keras seseorang dari ruang makan.
"Bu Ashnaaaaa....!!!" Teriak seseorang begitu keras dari ruang makan.orang yang mendengarnya pun bisa saja telinganya akan mendadak sakit, bahkan tuli
"Tuan Muda??" Ucap Bu Ashna yang langsung berlari ke ruang makan
"Aryaaa??" Ucap Bu Amira sama hal nya seperti Bu Ashna
Semua orang yang berada dalam mansion sedang melakukan aktivitas langsung tercengang dan bertanya-tanya apa yang terjadi.sehingga setelah mendengar teriakan secara tiba-tiba itu, mereka meninggalkan pekerjaan mereka dan datang ke sumber teriakan di ruang makan.
"Iya, Tuan Muda.saya di sini, tuan membutuhkan sesuatu?" Tanya Bu Ashna sambil gemetaran
"Di mana makananku? Aku sudah meminta mu untuk menyimpannya untukku bukan." Ucap Arya tinggi sambil menggebrak meja makan sangat keras, sampai gelas yang berada diatasnya jatuh ke bawah dan pecah
Karena tidak tahu apa-apa, Bu Ashna pergi menghampiri meja makan dan melihat-lihat.benar saja makanan yang sudah disajikan dan tidak ada yang berani menyentuhnya itu, tidak ada dan habis begitu saja.menyisakan peralatan makan saja yang belum dibereskan.
"Tu-tuan muda, Saya tidak mengetahui apa-apa.tadi pagi sampai sekarang tidak ada yang berani menyentuhnya, karena kami tahu makanan itu adalah milik anda.saya berani bersumpah tuan muda." Ucap Bu Ashna sambil bersimpuh di kaki Arya memohon ampun
Arya memejamkan matanya dan mengusap wajahnya kasar, ia berusaha menahan emosi.
"Diantara kalian, jawab jujur diriku.siapa yang sudah berani memakan makanan ku?" Tanya Arya pada semua orang yang hadir menyaksikan di intograsi olehnya
"Saya tidak tahu apa-apa, Tuan Muda.saya berani bersumpah, diantara kami tidak ada yang berani menyentuh milik anda.bahkan anda sendiri yang menegaskan nya." Jawab salah satu pelayan, dilanjutkan pernyataan tidak tahunya oleh pelayan lain dan yang lainnya
"Ya, Tuan Muda.kami tidak mengetahui akan hal itu, jika kami sampai berbohong anda bisa tidak memberi kami makan selama 1 bulan." ucap supir keluarga Pratama
"Aku tidak percaya pada kalian semua! Jika tidak seisi orang yang berada di mansion ini, siapa lagi jika bukan kalian yang setiap harinya di sini.kalian ingin menyalahkan seorang pengemis di luar sana yang masuk ke dalam mansion ini lolos begitu saja dari pengawasan penjaga.ini bukanlah rumah, jika diantara kalian masih tidak ada yang tahu bahwa ini adalah mansion akan ku beri tahu dan ku tunjukkan mansion ini dari setiap sudutnya.mansion ini dijaga begitu ketat, seekor semut pun tidak akan bisa masuk ke dalam begitu saja." Marah Arya yang sudah tidak bisa terbendung lagi membuat semua orang yang hadir menundukkan kepala mereka karena takut
"Emm...Arya, Nak." Bu Amira menghampiri anaknya dan memegang pundak Arya untuk membuatnya tenang
Respon dan kondisi Arya dalam keadaan begitu marah, ia sampai menepis tangan ibunya yang berada di pundaknya.hal itu membuat Bu Amira semakin bersalah dan mencoba memberi pengertian.
"Arya, Itu hanya sebuah makanan, Nak.kenapa kau sampai menuduh mereka yang sudah bekerja lama untuk kita dari dulu.apakah dari dulu mereka pernah mengkhianati kita?" Ungkap Bu Amira memberi pengertian
"Aku hanya ingin makanan itu! bukan meminta penjelasan untuk meyakinkan diriku agar tidak marah pada mereka." Ujar Arya dingin dengan keras kepalanya
"Baiklah, kau ingin makanan itu bukan.ibu akan buatkan saja untukmu ya.lagipula makanan itu persis seperti yang sering ibu buatkan untukmu."
"Tunggu,,,kenapa ibu tahu rupa dari makanan itu.bukankah ibu baru saja datang."
Semua orang menatap ke arah Bu Amira yang membuatnya semakin terintimidasi termasuk Bu Ashna.