NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Penghibur

Aku Bukan Wanita Penghibur

Status: tamat
Genre:Duniahiburan / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:201.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lv Edelweiss

🌹NOVEL DENGAN 20 BAB TERBAIK VERSI EDITOR NOVELTOON🌹

(Sedang Revisi)

SINOPSI

Sendu, seorang gadis desa yang nekat menginjakkan kaki ke ibu kota hanya untuk mencari sang calon suami yang tak kunjung kembali, padahal hari pernikahan mereka tinggal menghitung hari.

Bukannya bertemu dengan sang calon suaminya, Sendu justru di hadapkan kepada masalah yang menyeretnya masuk ke dalam gemerlapnya dunia malam.

"Cepat layani aku!" Ucap pria berbaju jas hitam itu.

"Tuan, saya bukan wanita penghibur... " Sendu menangis tersedu.

"Munafik! Kalau kamu bukan pelacur, lantas kenapa kamu bisa ada di sini?"

🍂🍂🍂🍂🍂

NOVEL : AKU BUKAN WANITA PENGHIBUR
PENULIS : LV EDELWEISS
GENRE : CINTA PERNIKAHAN - NIKAH PAKSA
APP : @noveltoon_ind

NOTES : KARYA ASLI, DILARANG KERAS PLAGIAT ATAU MEMALSUKAN DENGAN SENGAJA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CARI PERKARA

"Mau lari kemana lagi kamu?" ucap Alex dengan posisi tangan Sendu masih ia pegang dengan sangat kuat.

"Tuan, sakit tuan..."

"Lebih sakit mana dengan hati ku, hah?!"

"Tuan mau apa?"

"Astaga, setelah kamu lari dari aku, kamu masih bertanya aku mau apa? Kamu ini bodoh, atau pura-pura bodoh, Sendu?"

Sendu menatap Alex cukup lama. Begitu juga dengan Alex. Matanya tak berkedip menatap Sendu.

"Sendu, kamu di car...." tiba-tiba saja Siska datang.

Alex langsung melepaskan Sendu secara spontan. Dia tentu tak ingin orang lain tahu jika dia mengenal Sendu secara intens.

"Ada apa Sis?" tanya Sendu.

"Kamu... di cari pak Bos." kata Siska dengan matanya tak lepas melihat Alex yang sudah berdiri mematung.

Sendu langsung berlari naik ke atas meninggalkan Alex begitu saja. Mungkin ini adalah kesempatan bagi Sendu untuk menghindari Alex lagi.

Begitu sampai di atas, Sendu menarik nafas panjang. Dia sedikit bisa bernafas lega setelah meninggalkan Alex. Namun tidak bagi Alex. Dia pun naik ke atas untuk mengejar Sendu. Entah apa lagi yang Alex mau dari Sendu? Dia begitu penasaran. Apa mungkin karena dia belum sempat merasakan apa yang ada pada Sendu malam itu? Atau ada rasa lain yang lebih daripada itu?

"Bapak mencari saya?" tanya Sendu begitu dia tiba di ruang kerja Pak Brama.

"Eh, iya Sendu, silahkan duduk." tawar pak Brama.

Sendu pun lalu duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Pak Brama. Dia tak tahu mengapa Pak Brama memanggilnya. Apakah ada pekerjaannya yang tidak beres, pikirnya.

"Ada apa ya pak, bapak panggil saya?"

"Jadi begini Sendu. Saya lihat, kinerja kamu cukup baik selama dua minggu ini. Kamu selalu datang di awal waktu. Tidak pernah telat. Kerja mu juga rapi dan cepat. Tadi juga rapatnya sukses berkat kinerja mu." puji pak Brama.

"Ah bapak, saya cuma menjalankan tugas saya aja pak sebagai OG. Tidak ada yang spesial." ucap Sendu, merendah.

"Tidak, tidak Sendu. Kamu jangan merendah begitu. Kamu itu spesial. Terutama di mata saya." pak Brama mendekatkan wajahnya kepada Sendu.

Sendu hanya terdiam melihat gelagat aneh pak Brama. Sendu seperti mencium bau-bau hal yang menjurus ke pelecehan. Namun dia tetap menahan diri. Dia tak ingin kehilangan pekerjaan hanya karena dia gegabah dalam mengambil sikap.

"Jadi karena kamu sudah bekerja maksimal, saya punya sesuatu untuk kamu." pak Brama menyodorkan sebuah amplop yang berisi uang kepada Sendu. Dan meski Sendu adalah gadis dari desa, dia cukup paham makna dari amplop coklat yang pak Brama berikan.

"Apa ini pak? Saya kan gajian masih dua minggu lagi pak." ucap Sendu.

"Iya betul. Ini hanya bonus. Bonus untuk karyawan ulet seperti mu."

Sendu tertawa pelan. Dia cukup pintar untuk menelan mentah-mentah apa yang pak Brama katakan tadi. Baru dua minggu bekerja, sudah diberi bonus, yang benar saja pikir Sendu.

"Tapi pak, saya baru dua minggu bekerja, masa sih bisa langsung dapat bonus?" tanya Sendu.

"Oh bisa dong. Tapi bonus ini tidak diberi begitu saja. Kamu harus melakukan sesuatu untuk saya." jelas Pak Brama.

Nah kan, betul dugaan Sendu. Pasti ada udang di balik batu. Tidak mungkin Pak Brama mau memberikannya uang dengan begitu saja. Pasti harus ada timbal baliknya.

Sendu pun pura-pura tidak mengerti apa yang Pak Brama maksud.

"Bapak mau saya melakukan apa, Pak?" tanya Sendu pura-pura polos.

"Gampang. Sangat gampang." Pak Brama lalu duduk di atas mejanya. Perilaku yang sangat tidak sopan di saat ada orang yang sedang duduk di kursi, dia malah duduk di atas meja.

"Temani saya makan malam, malam ini. Kamu mau kan?" tanya pak Brama.

Apa? Pak Brama mau mengajak Sendu makan malam? Apa pak Brama sudah tidak waras? Bagaimana jika istrinya sampai tahu?

"Makan malam pak?" tanya Sendu balik.

"Iya, makan malam. Kamu mau kan?"

"Tapi pak... istri bapak..." ucap Sendu yang takut jika istri Pak Brama tahu, jika pak Brama mengajaknya makan malam berdua.

"Kamu nggak perlu khawatir. Dia sedang ke luar kota." jelas Pak Brama lagi.

Sendu sebenarnya ingin menolak ajakan pak Brama, namun dia takut jika penolakannya nanti justru membuat masalah untuk pekerjaannya. Sementara dia sangat butuh pekerjaan itu. Juga mencari kerja di kota bukanlah perkara mudah. Dilema itulah yang membuat Sendu akhirnya menerima ajakan pak Brama.

Sementara di luar ruangan pak Brama, Alex mendengar semua percakapan mereka. Dan Alex tahu betul niat jahat pak Brama kepada Sendu.

Saat Sendu berjalan keluar ruangan pak Brama, Alex bersembunyi agar tak dilihat oleh Sendu.

...----------------...

Pukul 8 Malam

Sendu keluar dari gedung dan berjalan ke halte Bus untuk menunggu Bus dan kembali ke kontrakannya.

Sementara Alex sudah lebih dulu berada di dalam mobilnya. Dia sudah mengganti pakaiannya. Memakai topi dan jaket hitam yang memang selalu ada di dalam mobilnya. Alex memang selalu membawa baju ganti karena dia jarang pulang ke rumah.

Mata Alex tak berpindah dari melihat Sendu. Gadis itu duduk sendiri seraya mendekap tas yang sudah lusuh di dadanya. Sesekali Sendu memainkan kakinya dan tertunduk lesu. Namun tak lama dia menunggu, bus pun datang. Sendu langsung naik.

Alex segera mengikuti bus yang membawa Sendu itu. Bus yang bergerak perlahan dengan kaca jendela yang tembus pandang sehingga Alex bisa melihat Sendu dari luar dengan sangat jelas.

Sendu duduk sambil merebahkan kepalanya pada jendela bus. Seolah kepenatan hidup begitu menekan jiwanya. Dia lelah dan letih dengan hidupnya. Pikirannya bahkan bercabang-cabang.

Teringat pada hubungannya dengan calon suaminya yang belum dia temui hingga hari ini. Teringat pada kedua orang tuanya yang belum dia ketahui hingga detik ini. Lalu teringat pada pernikahan palsu namun sah antara dia dan Alex. Sendu menarik nafas dalam.

Tak terasa Bus sudah sampai pada halte sekitaran kontrakan Sendu. Sendu pun langsung turun dan berjalan menyusuri jalanan sendirian. Saking banyaknya beban hidup yang dia pikirkan, dia tidak menyadari jika sebuah mobil sudah mengikutinya sejak tadi.

Alex sengaja melajukan mobilnya dengan sangat pelan agar tidak disadari oleh Sendu. Dia ingin tahu dimana gadis yang sudah menyandang status sebagai istrinya itu tinggal.

Sendu masuk ke dalam sebuah gang sempit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Alex pun kemudian turun dan berjalan mengikuti Sendu. Dia menurunkan topinya lagi agar lebih menutupi wajahnya.

Sendu yang mulai menyadari jika dia sedang diikuti, tiba-tiba menoleh ke belakang. Namun saat dia melihat kebelakang tak ada siapa-siapa. Ternyata Alex sudah lebih dulu masuk ke samping tembok saat melihat Sendu yang tiba-tiba saja berhenti.

Sendu kemudian kembali melanjutkan jalannya. Dan tak lama, dia sudah tiba di kontrakannya. Sendu langsung membuka pagar rumah kecil tersebut dan kemudian masuk ke dalam.

Alex melihat lampu rumah itu menyala saat Sendu masuk. Dia terus melihat ke arah rumah itu. Tak lama, mungkin sekitar 30 menit menunggu, tiba-tiba Sendu kembali keluar. Dia sudah mengganti pakaian dan tasnya. Alex langsung berlari menuju tempat dia memarkirkan mobilnya. Dan setibanya di sana, Alex langsung masuk ke dalam mobilnya.

Alex mengamati keadaan di sekitaran simpang gang rumah kontrakan Sendu. Tak lama dia menunggu, sebuah mobil jenis kijang pun berhenti di depan gang.

Alex juga melihat Sendu berjalan mendekati mobil itu. Kemudian seorang pria yang sangat Alex kenal, keluar dari dalam mobil dan tersenyum menyambut kedatangan Sendu. Sendu juga membalas senyum pria itu. Tak lama Sendu pun masuk ke dalam mobil tersebut.

Alex mengambil permen karet dari mobilnya, lalu mulai mengunyahnya perlahan. Penampakan yang ada di hadapannya jelas bukan lelucon yang bisa Alex tertawai apalagi abaikan.

Pria bajingan, beraninya kau membawa gadis ku...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hai... please like dan komen yang baik-baik ya... Dukung terus karya Author, biar bisa masuk nominasi terfavorit... 🥺🥺🙏

1
Plencung Cung
menarik
echa purin
👍🏻
Nia Nara
Jauh ya dari Gilang ke Alex
Adiba Shakila Atmarini
semoga saja nnti gilang tidak berubah..dan terus berpihak kepada sendu..
Adiba Shakila Atmarini
terlalu angkuh..padahal kedudukan dan harta jika saatnya meninggal g bakal di bawa keliang lahat..semoga mendapat hidayah..
Adiba Shakila Atmarini
licik banget..jadi ibu ko jahat ..
Adiba Shakila Atmarini
ceritanya kocak juga..jdi senyum² sendri bacanya..
Ningsih Putri Ayu
cerita nya bertele tele mutar2
Dewi Soraya
hlh mles.apaan ceo ko ngalah m cwek kampung aj.terlalu alay
LV Edelweiss: Jangan sama kan semua kepribadian CEO itu harus arogan dan. menguasai kak. Alex bukan CEO arogan versi novel lain. jadi utk tahu kepribadian nya dibaca dl sampai setengah jalan, jgn baru dua tiga bab sudah menyimpulkan. setiap penulis punya karakter tokoh utama yang berbeda-beda versi. jd jangan di pukul rata semua. nnti ada part2 yang menjelaskan knapa evan bisa terlihat lemah di depan Annisa. sebab dia bukan tipe laki2 yang suka memaksa org yang dia cinta.
total 1 replies
Dewi Soraya
ni knp crtanu lemot y.msak m cwek lemah aj alex mengalah.hadeh klo kyk gni kpn slsainy
Dewi Soraya
visualny ko kuranh smua
emak_uwie
bagus banget...
terima kasih thor dah bikin karya yg bagus.
tetap semangat berkarya
LV Edelweiss: Makasih banyak kak. Jangan lupa mampir di novel lainnya 🤗
total 1 replies
Bela Viona
habis air mata ku thoorrr
ingus ku pun hbs
LV Edelweiss: Peluk dari jauh kak 🥰🤗
total 1 replies
jumirah slavina
kapan lg ya Nek punya mantu keq oppa🤭🤣🤣

ingat Nek... Oppa., bukan Opa...
jumirah slavina
idihhhhh najong....
jumirah slavina
hhuuuuaaaaaaa Aku terhuraaaa 😍😍
jumirah slavina
yaelah., bersambung ya Lex

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
MasyaAllah

tp klo ngomong gini jan dalam hati Lex., mn SENdu tidur pulak...

tar pas bangun bilang keq gitu..
biar lampu SENdu tercerahkan hati'y..
jumirah slavina
tp gak gitu cara'y Maemunah...

klo lo d'perkaos gimanaaaaa lampu SENdu....

pen getok kepala SENdu dah Thor biar bener...
jumirah slavina
lain kali klo apa² itu ngomong dulu....
suami'mu itu pinter., pasti punya solusi...

dasar lampu SENdu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!