NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

Kapan lagi baca novel bisa dapat hadiah?
Mampir yuk gaes, baca novelnya dan menangkan hadiah menarik dari Author 🥰
-------------------
"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Berkunjung ke Rumah Nathan

"Menurutku, sebaiknya kamu minta maaf deh," ucap Raffi saat Anja mengeluhkan masalahnya dengan Nathan.

"Gitu ya?" Anja membenamkan dagunya ke atas bantal. "Huhu sayang, rasanya aku memang tidak pantas menjadi guru deh,"

"Hei," Raffi, yang berada di seberang sana mencoba menghibur. "Jangan begitu, oke? Kamu bukannya tidak pantas sayang, hanya belum punya pengalaman saja. Justru, menurutku, kamu adalah sosok guru yang sangat luar biasa. Kamu mampu mengambil resiko yang tidak bisa diatasi oleh guru-guru lain, meskipun sebenarnya itu berat."

Anja mendengar ucapan kekasihnya itu dengan seksama.

"Hanya saja, mungkin cara yang kamu lakukan memang salah. Kamu secara tidak sengaja membuat murid kamu tersinggung. Kalau kamu bersedia meminta maaf, aku yakin muridmu itu akan memaafkanmu,"

Anja menganggukkan kepalanya. "Makasih ya sayang, aku jadi tau besok harus melakukan apa,"

"Sama-sama," Raffi tersenyum. "Oh, maaf ya, kita udahan dulu, soalnya aku harus lembur. Aku matikan telepon ya,"

"Lembur lagi?" Anja mengerutkan keningnya. "Apa kamu nggak bekerja terlalu keras, sayang? Masa setiap hari lembur? Kamu harus menjaga kesehatan kamu loh,"

"Iya, kebetulan kantorku memang sedang sibuk-sibuknya. Bukan cuma aku kok yang lembur, tenang saja. Lagipula, kalau aku bekerja semakin keras, bukannya pernikahan kita akan semakin dekat?"

Anja tak bisa menyembunyikan senyumnya saat mendengar kalimat 'pernikahan' keluar dari mulut Raffi. Pernikahan memang salah satu hal yang sangat Anja impi-impikan. Apalagi jika pernikahan itu nantinya akan ia jalani bersama Raffi, laki-laki yang sangat ia cintai.

"Ya sudah, yang semangat ya kerjanya sayang," Anja pada akhirnya mengalah, tidak memprotes lagi. "Kita lanjutkan besok,"

"Oke, bye sayang,"

"Bye,"

Anja masih terus memandang ponselnya meskipun layar benda pipih itu sudah berubah menjadi hitam. Ia menghela napas panjang sembari merebahkan badannya ke atas kasur.

"Oke, besok, aku akan minta maaf pada Nathan," Tekadnya kemudian.

Sayang, esoknya, Nathan lagi-lagi tidak masuk sekolah tanpa keterangan apapun. Pada akhirnya, Anja memutuskan untuk langsung pergi ke rumah cowok itu. Ia harus tau seperti apa keadaan cowok itu yang sebenarnya.

Berbekal alamat yang ia minta dari staf TU, Anja berangkat menuju rumah Nathan sepulang sekolah. Kali ini ia tak bersama dengan Arka, melainkan memesan ojek online.

Setelah melewati jalan yang berliku-liku, akhirnya Anja sampai di alamat yang dituju. Anja agak terkesiap saat abang ojol menghentikan motornya di depan sebuah rumah reyot yang terbuat dari kayu.

"Assalamu'alaikum," Anja mengetuk pintu rumah kayu itu dengan hati-hati. Bukannya apa-apa, Anja hanya takut pintu reyot itu akan jebol jika ia mengetuknya terlalu keras.

"Permisi," Anja mengetuk sekali lagi saat tidak ada jawaban dari dalam. Menunggu dengan sabar.

"Iya, sebentar," terdengar suara seorang nenek dari dalam sana. Beberapa saat kemudian, pintu pun terbuka. Benar saja, terlihat seorang nenek yang berbadan bungkuk membukakan pintu untuk Anja.

"Permisi Nek," Anja berusaha menunjukkan senyuman paling ramah. "Apa benar ini rumahnya Nathan?"

Nenek tua itu tampak melihat Anja sejenak, memperhatikan penampilan gadis itu dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Betul nak, ini siapa ya?"

"Saya wali kelas Nathan di sekolah Bu," Anja menjelaskan. "Kalau boleh, apa saya boleh bertemu dengan orang tua Nathan?"

Mendengar pertanyaan Anja, mendadak raut wajah nenek berubah menjadi sendu. "Orang tua Nathan tidak ada di sini Bu guru. Hanya saya yang tinggal di sini bersama cucu saya,"

Anja terdiam. Astaga, sepertinya dia melakukan kesalahan lagi.

"Maaf nek, kalau begitu, apa saya boleh mengobrol dengan nenek?"

"Tentu saja boleh Bu guru," Nenek menganggukan kepalanya. "Tapi sebentar, biar saya bereskan dulu. Rumah saya agak berantakan," ucap nenek sambil membuka pintu rumahnya lebih lebar.

Dengan langkah terseok, nenek tua itu lantas masuk ke dalam rumah dan mulai membereskan barang-barang yang berada di atas kursi ruang tamu. Anja mencoba untuk membantu karena kelihatannya nenek itu cukup kesulitan, tapi nenek menolak.

"Jangan bu guru. Bu guru itu tamu, jadi bu guru duduk saja di sini," Nenek mempersilakan Anja untuk duduk. "Bu guru mau minum apa?"

"Ah, nggak usah nek, nggak usah repot-repot," Anja mencoba menolak, ia tak mau semakin merepotkan nenek yang sudah renta itu.

"Tidak apa-apa bu guru. Bu guru tunggu sebentar di sini ya, saya buatkan teh,"

Anja tentu tidak bisa menolak lagi jika sang pemilik rumah sudah bersikeras. Ia pun akhirnya duduk di kursi yang sudah disediakan nenek dan menunggu dengan tenang.

Selama menunggu, Anja mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah. Tak jauh berbeda dengan tampilan luarnya, bagian dalam rumah itu juga terlihat sama menyedihkannya. Anja bahkan bisa melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah genting yang bolong, membuatnya berpikir bagaimana kalau hujan turun, pasti akan bocor.

Setelah menunggu sekitar lima menit, nenek akhirnya kembali ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi segelas teh dan sepiring kecil kue kering. Anja berinisiatif untuk membantu nenek membawakan nampan itu dan meletakkannya ke atas meja.

"Silahkan diminum bu guru. Maaf, nenek hanya punya ini di rumah," Nenek mempersilakan.

"Ini sudah lebih dari cukup nek," Anja tersenyum dan menyeruput teh yang masih panas. Setelah itu, ia menghela napas panjang sebelum memulai percakapan.

"Begini nek, alasan saya datang ke sini ingin membicarakan soal sekolah Nathan," Dengan lembut dan hati-hati, Anja pun mulai menceritakan masalah Nathan. Dari mulai anak itu yang sering melanggar aturan sekolah hingga akan dikeluarkan, dan pertemuannya kemarin dengan Nathan yang sedang bekerja.

Nenek tampak mendengarkan cerita Anja dengan sungguh-sungguh. Wajahnya terlihat muram dan matanya berkaca-kaca. Anja jadi merasa tidak tega karena harus menceritakan hal ini padanya.

"Maaf Nek, bukannya saya bermaksud lancang. Apa mungkin, kedua orang tua Nathan sudah meninggal, sampai Nathan harus bekerja di usia yang masih muda?" Anja bertanya sambil mengusap punggung tangan nenek. Ia mencoba untuk menghibur nenek.

"Ini salah saya bu guru," Nenek mengusap air matanya yang jatuh ke pipi. "Kalau saja saya tidak mengusir ayah Nathan setelah istrinya meninggal, pasti Nathan tidak akan menderita seperti ini,"

Nenek kemudian bercerita, bahwa ibu Nathan meninggal dunia saat Nathan berusia sepuluh tahun. Alasan ibunya meninggal adalah karena terkena serangan jantung setelah mengetahui suaminya berselingkuh. Saat itu, ayah Nathan merasa sangat menyesal hingga ia bersujud memohon ampun di hadapan kakek dan nenek. Tapi nenek, sebagai orangtua kandung dari ibu Nathan, tentu merasa tidak terima dan mengusir menantunya. Akhirnya Nathan pun mulai saat itu diurus oleh nenek dan kakeknya dari pihak ibu.

"Tapi, semenjak setahun yang lalu, kakek meninggal, dan sumber pendapatan keluarga kami hilang. Nenek hanya bisa berjualan kue, dan itu pun tidak bisa menutup biaya hidup kami sehari-hari. Makanya bu guru, sekarang Nathan terpaksa harus—" ucapan nenek terhenti karena air matanya kembali jatuh. "Maafkan saya bu guru. Tolong jangan keluarkan Nathan dari sekolah, ini semua salah saya yang tidak becus sebagai neneknya."

Diam-diam, Anja ikut mengusap air matanya yang ikut mengalir setelah mendengar cerita nenek. Astaga, ternyata begitulah alasan kenapa Nathan berbuat demikian. Seorang remaja yang seharusnya masih bersenang-senang di usianya yang belia terpaksa harus banting tulang demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama sang nenek. Dan kemarin, Anja sebagai guru, sudah mengatakan hal yang membuatnya tersinggung. Wajar jika Nathan merasa marah.

"Tidak nek, bukan nenek yang salah, justru—"

"Bu Anja?" suara berat Nathan memotong ucapan Anja. Nenek dan Anja spontan menoleh ke sumber suara. "Bu Anja ngapain di sini?"

1
Miko Celsy exs mika saja
jgn2 bpknya sdh tau nih....
VALLENDA: jangan-jangan
total 1 replies
Zayyin Arini Riza
Sudah lah Bu Anja, nyerah aja nyerah.. pasti malah enak...
VALLENDA: kalau ada yang susah, kenapa harus yang mudah wkwk
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
jangan² bapak tadi udah lihat Anja dan Nathan pelukan nih,,lanjut Thor makin seru nih
VALLENDA: tungguin ya kak
total 1 replies
Siti Nina
Lanjut kak makin seru cerita nya 👍👍👍 klw bisa tiap hari dong up nya 😊
VALLENDA: siap akak
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ah Anja kapan kamu sadarnya sih 🥹🥹🥹
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐: 😅😅😅😅😅
VALLENDA: nanti kalau Author menghendaki 🤭
total 2 replies
SAL💞🇲🇾
masih menunggu selanjutnya ❤️
pisces
gak suka sikap anja, klo mmg gak mau ya udah jujur ma nathan jgn malah cari perkara baru, ntarklo nathan dah bnr2 ilang, nangiiiissss, nyeseeellll, basi
DIAN DEWI
Aahh sebel sama sikap Anja, bisa²nya mau di suruh kencan buta🥲
Siti Nina
paling males lagi seru"nya baca eh,,,malah Bersambung
Siti Nina
ya ampun gemesss banget sama nathan,,,jdi ngakak baca nya jadi bayangin mukanya cindy 😀
Siti Nina
oke banget 👍👍👍
Myra Myra
hrp sgt nathan tahu LPS tu buat anja.... terikat Ngan nathan Ae Thor...
VALLENDA: 🤗🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan pergi menemui laki² lain Anja..kasihan Nathan
VALLENDA: /Awkward/
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
kak kok lama bgt gak up si?
VALLENDA: iya kak, makasih ya udah setia nungguin
Dewi @@@♥️♥️: oh y,,semoga semua urusannya lancar dan sehat selalu
total 3 replies
Dewi @@@♥️♥️
Cindy itu bukan cinta tapi obsesi
VALLENDA: /Grimace/
total 1 replies
Miko Celsy exs mika saja
sadis amat cindy
VALLENDA: /Skull/
total 1 replies
DIAN DEWI
Astaga udah bolak-balik kesini belum up juga huhuuu🥲
VALLENDA: I love you akak😘😘
total 1 replies
Nanik Arifin
ha ha ha ha ha.... Cindy... Cindy...
kamu g tahu aj sebucin apa Nathan
VALLENDA: tujuh taun aja di gas
total 1 replies
Astriliyanti Astriliyanti
up yg banyak thor,suka..suka 🥰
VALLENDA: tunggu terus ya kak
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
cindy ,,Nathan itu sudah bucin akut,,susah pokoknya utk mempengaruhi Nathan supaya berpaling dari Bu Anja
VALLENDA: hihihi betull
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!