Bagaimana perasaanmu jika istri yang sangat kamu cintai malah menjodohkan mu dengan seorang wanita dengan alasan menginginkan seorang anak.
Ya inilah yang dirasakan Bima. Dena, sang istri telah menyiapkan sebuah pernikahan untuknya dengan seorang gadis yang bernama Lily, tanpa sepengetahuan dirinya.
Bima sakit hati, bagaimanapun juga dia sangat mencintai istrinya, meskipun ia tahu sang istri tidak bisa memberikannya keturunan.
Bisakah Lily berharap Bima akan mencintainya? Meskipun Bima sangat dingin padanya, tapi Lily telah berjanji satu hal pada Dena. Sanggupkah Lily menepati janjinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon trias wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Lily kembali ke hotel, setelah puas bermain air, ya walaupun hanya kakinya saja yang basah. Lily tidak berani berenang. Dia terlalu takut meskipun ingin. Kejadian di masa lalunya membuat Lily trauma bermain air. Nanti lah akan ada waktu dimana Lily ingin membahasnya, sekarang Lily harus pulang karena hari sudah menjelang malam.
Tepat pada jam enam malam Lily kembali ke hotel. Dia segera membersihkan dirinya, mandi dan kemudian mengganti pakaiannya dengan dress soft pink setinggi lutut. Rambutnya ia gerai. Tak lupa jepit rambut kesukaannya ia sematkan di atas sana. Menambah kesan manis yang ada pada diri Lily.
Pintu di ketuk dari luar Lily setengah berlari membuka pintunya.
Bima sudah siap, dia mengajak Lily segera berangkat. Lily heran, pasalnya sedari tadi ia tidak menemukan Bima di kamar, tapi laki-laki itu sudah siap dan tampan dengan setelan jas nya.
Restoran.
Bima dan Lily berjalan di belakang seorang pelayan wanita yang sudah menyambut mereka. Disana sudah ada tiga orang pria yang sudah duduk sambil bersenda gurau. Lalu serius, dan kemudian tertawa lagi. Ah entahlah. Seharusnya Lily tidak ikut saja, karena Lily satu-satunya wanita di antara mereka.
Gerry dan dua pria lainnya berdiri menyambut kedatangan tamu agungnya. Tak lupa mereka saling bersalaman, dan melemparkan senyum. Begitu juga kepada Lily, mereka takjub melihat kecantikan alami Lily, tidak ada make up yang berlebihan di wajah Lily. Natural.
Tiba giliran bersalaman dengan Gerry, Lily terkejut karena Gerry membungkukan badan dan mencium punggung tangannya lembut.
"Trimakasih karena nona sudah bersedia ikut dengan Pak Bima ke acara kami!" ucap Gerry seraya mengerlingkan sebelah matanya ke arah Lily, membuat Lily merasa tidak nyaman.
Lily hanya terdiam mendengarkan pembicaraan para lelaki yang menurutnya membosankan. Ada kalanya mereka membicarakan tentang wanita, dan lebih parahnya mereka seperti tidak menghargai Lily dengan membicarakan wanita bayaran ataupun sekretaris mereka yang bisa mereka ajak tidur! Menyebalkan! Tidak sopan! Bos Mesum! Lelaki Luqnut! Gak punya otak! Lily mendumel dalam hati.
Lily mencoba tenang dan tak terpengaruh oleh obrolan mereka. Dia hanya tersenyum dan sesekali menjawab saat di tanya. Lalu diam kembali. Tolong siapa saja bawa Lily pergi dari sini! Bosan!
Saat akan kembali menyuapkan makanannya Lily terdiam, merasakan sebuah pergerakan aneh di lututnya. Seperti sebuah jari yang di putar-putar disana. Lily tahu itu nyata. Ingin sekali Lily menampar ataupun mencabik orang yang ada di sampingnya ini. Dan sialnya Lily tidak bisa berkutik. Dia tidak mau pertemuan ini menjadi kacau karenanya.
"Dasar pria brengsek!" umpat Lily dalam hati. Tapi bisa ia tahan. Dan sialnya dengan diamnya Lily pria itu malah semakin menjadi-jadi. Pergerakan tangannya semakin naik ke atas hingga ke paha luar Lily.
Wajah Lily sudah merah menahan amarah. Garpu dan pisau sudah tidak mampu lagi ia pegang dengan benar. Lily takut amarahnya akan menjadi bencana jika sampai pisau dan garpu itu ia arahkan ke kepala pria di sampingnya.
Lily menurunkan kedua tangannya ke bawah meja untuk menghalau tangan kekar itu dari pahanya. Tatapan tajam yang di arahkan Lily tidak membuat Gerry segera menghentikan perbuatannya, justru Gerry malah tersenyum menggoda Lily. Tatapan pria brengsek yang sangat Lily benci. Berkali-kali Lily menghalau tangan itu, tapi si Brengsek Gerry tidak mengerti juga, Dasar apes Lily.
Semangat thor 💪💪