nikah muda?
oh no tidak ada dalam kamus seseorang santriwati bar-bar, tapi taqdir tidak berpihak dengan keinginan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Pemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
"WHATTTT..... APA GUE GAK SALAH DENGAR KAY" teriak reva histeris
"IYA.... REVA.... GAK USAH TERIAK DI DEKAT TELINGA GUE JUGA LO KIRA GUE BUDEK APA" teriak Kayra kesal
"Ehhh maaf kay.... Gue reflek gitu" ucap reva cengengesan
"Iya" ucap Kayra singkat
"He.... Kalian masih aja bengong, kesambet lo bedua" ucap Kayra menyadarkan lisha dan ratu yang masih bengong
"Iya nih kalian... Lihat tu rat... Air liur lo sampai keluar" ejek reva
"Hyuuup enak aja lo" ujar ratu tak Terima
" iya la habisnya bengong lo kelamaan "ucap reva
" iya gue lagi syok rev... Masak iya kita yg taruhan Kayra yg dapat,kan gak adil"ucap ratu
"Iya juga sih, rat" ucap reva membenarkan ucapan ratu
"Tunggu..... Tunggu.... Apa gue gak salah dengar kalau ustadz azka mau jadi taruhan kalian" ucap Kayra mencari kebenaran dari ucapan sahabatnya
"Yups.... Betul sekali kay, kita emang jadikan ustadz azka sebagai taruhan" ucap lisha angkat bicara
"What... Lo juga ikutan lis" tanya Kayra kaget
"Iyo kay" jawab lisha santai
"Wah... Wah... Parah kalian ini, ustadz kalian jadikan bahan taruhan"ucap Kayra kaget dan dijawab anggukan oleh para sahabatnya.
" ya sallammmm"ucap Kayra
"Iya kay apa lo mau juga ikut taruhan kita, ehhh tapi loh udah punya ustad Nizam" tawar ratu agar Kayra mengikuti taruhan mereka
"Gak ah mana mau gue, ikut kayak gituan dan gue bukan punya ustadz Nizam" tegas Kayra gak mau ikut taruhan konyol para sahabat nya
"Iye-iye deh" ucap ratu
"Oh coba ceritain dong bagaimana lo bisa kepeleset dan jatuh ke dada bidang ustadz azka" tanya reva penasaran
Huuuuu
Setelah menarik nafas Kayra menceritakan kronologi, bagaimana bisa dia jatuh di badan ustadz azka secara rinci tanpa ada ketinggalan sedikit pun, karena Kayra paham bahwa cerita dengan para sahabatnya harus detail.
_______azka & Kayra________
Tepat satu minggu setelah papa Kayra menyuruh pulang, sekarang adalah harinya dimana Kayra pulang dijemput sang papa
"Assalamu'alaikum pa" ucap Kayra menyalami sang papanya
"Wa'alaikumussalam nak, apa udah siap bareng mu, untuk satu minggu ini" tanya papa zian
"Apa pa satu minggu ? , bukanya satu hari Kayra pulangnya" jawab Kayra kaget
"Iya nak satu minggu,papa udah izin sama kiyai tadi, juga kiyai besok pas acara kamu" ucap papa zian yg membuat Kayra penasaran dan takut
"Maksud papa apa" tanya Kayra syok
"Gak besok kamu juga tau, gak usah banyak tanya cepat naik" perintah papa zian
"Baik pa" jawab Kayra tanpa pertanyaan lagi, padahal didalam pikiran nya sedang banyak tanda tanya
Tak butuh lama di perjalanan sekitar 30 menit Kayra sampai dirumah, setelah sampai Kayra langsung turun dari motor dan menyalami ibu sambung nya
"Assalamu'alaikum buk" ucap Kayra menyalami sang ibu
"Wa'alaikumussalam nak, ayo masuk kita makan bersama dulu pasti kamu laparkan" ucap ibu gisel merangkul sang anak
"Ehhh iya bu" jawab Kayra sedikit gugup karena Kayra jarang pulang kerumah jadi dia jarang berinteraksi dengan ibu sambungnya
"Makan dulu ya ibu mau nyiapin air teh untuk papa kamu" ujar ibu sambung
"Iya buk" ucap Kayra, sepeninggalan ibu gisel, Kayra berpikir ini lah yg dia inginkan selama ini, jika dia pulang dari pondok udah ada makanan yg tersedia dan gak usah beres-beres rumah lagi.
Ada sedikit terbesit dihati Kayra rasa bahagia. Karena selama mamanya meninggal sampai Kelas 1 aliyah dia pulang pondok beres-beres rumah terlebih dahulu setelah itu masak baru makan dan istirahat. Sekarang itu semua tidak terjadi lagi. Ketika Kayra lagi asyik-asyik melamun sang papa mengejutkan dia.
"Kayra... Kamu lagi ngelamunin apa nak" tanya papa zian menepuk bahu Kayra
"Ehhh papa gak lagi ngelamunin apa-apa" elakkan Kayra
"Ooo iya kalau begitu kita mulai aja ya makan bersamanya, ayo kita mulai baca do'a sebelum makan" ucap papa zian serta memimpi doa sebelum makan.
Tidak ada yg bersuara selama proses makan, yang ada hanya suara dentingan sendok dan piring. Semua makan dengan khidmat.
"Kayra nanti temui papa di ruang keluarga" perintah papa zian setelah menyelesaikan ritual makan bersamanya
"Baik pa "jawab Kayra
" ibu.... Biar Kayra tolong bawain ke belakang "tawar Kayra kepada sang ibu
" gak usah nak ibu bisa kok"tolak ibu gisel
"Gak pp kok bu ibu istirahat ya biar kayra yang beresin semua ini, kan kasihan debaynya " ucap Kayra sedikit bercanda walaupun sedikit kaku.
"Bisa aja kamu nak.... Tapi kamu capek baru pulang dari pondok" ucap Ibu gisel
"Gak lah buk, lebih capek ibu, ngurusin papa, rumah dan debay" ucap Kayra
"Heee boleh deh kalau kamu mau bantuin ibu" ucap Ibu gisel
"Oke buk.... Oh ya buk.... Hmmmm hmmmmm" ucap Kayra ragu
"Hmmmm kenapa nak... Ada yg mau Kayra sampai kan kepada ibu" tanya ibu gisel melihat sang anak kayak mau menyampaikan sesuatu mungkin masih ada sungkan atau canggung makanya dia belom berani menyampaikan nya.
"Hmmm Kayra bolehh... Pegang perut ibu sama ngelus nya" tanya Kayra ragu
"Ya allah Kayra ibu kira apa!, ternyata mau pegang sambil elus perut ibu tentu boleh dong" jawab ibu gisel tertawa melihat sang anak yg minta izin ngelus perutnya
"Boleh ya buk" tanya Kayra gembira, dijawab dengan anggukan oleh ibu gisel, ibu gisel menarik tangan Kayra kearah perutnya
Merasakan ada pergerakan di dalam sana membuat Kayra bahagia karena sekarang dia tidak sendiri lagi karena udah ada saudar tanpa ia sadari air matanya jatuh dengan derasnya, melihat sang anak menangis ibu gisel langsung menghapus air mata sang anak.
"Kenapa nangis nak" tanya ibu gisel mengelus kepala Kayra
"Hmmm Kayra bahagia buk, Kayra udah lama pingin adik .... Karena bosen gak ada teman mainya dan gak ada saudara sekarang alhamdulillah udah ada" jawab Kayra
"Oo gitu ya nak.... Nak Kayra mungkin ibu hanya ibu sambung kamu tapi ibu benar sayang kamu nak.... Jadi jika Kayra punya masalah gak papa kok kalau mau cerita sama ibu" ucap Ibu gisel yang juga menangis
"Makasih ya buk, udah mau jadi ibu kayra"ucap Kayra memeluk sang ibu
" iya nak ibu juga bahagia memiliki anak seperti mu"ucap Ibu gisel membalas pelukan sang anak.
"Ehhhh nanti adiknya sesak nafas karena Kayra peluk ibu terlalu erat" ucap Kayra khwatir
"Gak kok nak " ucap Ibu gisel tertawa melihat tingkah sang anak.
"Iya udah buk kay mau beresin ini dan nyupir.... Dedek baik-- baik didalam nyusahin ibu ya kalau bapak sih gak pp" ucap Kayra mencium perut ibu nya
"Ada-ada aja kay" ucap Ibu gisel geleng-geleng kepala melihat tingkah sang anak
______ azka & kayra____
"Nak sebernarnya kamu akan papa jodohkan dengan cucu dari teman kakekmu, papa harap kamu menerima keputusan papa dan amanah kakek kamu" ucap papa zian
"Apa Pa,perjodohan" ucap Kayra kaget