NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Ghaluna

Cinta Untuk Ghaluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

Luna,panggilan untuk gadis manis berhidung mancung tersebut.terbiasa hidup sederhana sejak kecil membuatnya jadi sosok yang mandiri,karna ia tinggal bersama bibi dan paman nya.
siapa sangka tiba-tiba ia harus menikah, karna paman nya terlilit hutang.
bagaimana kelanjutannya?
akankah Ghaluna bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Piknik keluarga

Sampai di rumahnya Vano segera menemui Sang ibu.

"Mommy baik-baik sajakan?." Tanya nya menyalami sang ibu.

"Mommy baik-baik saja, tapi yang Tiara bilang itu, tidak benarkan?." Mommy kembali bertanya.

"Itu tidak benar sama sekali!, Tiara memang dari dulu mencoba mendekati dan Vano tidak pernah menanggapinya. Dia juga pernah mengutarakan perasaannya, tapi sudah Vano tolak secara lembut." Vano menjelaskan ke mommy belina.

"Bi, tolong ambilin piring." Ucap Vano ke bibi

"Sebentar mas." Bibi segera menuju ke dapur. Tidak lama kemudian kembali membawa piring.

Vano membuka box makanan.

"Ini jajanan pasar dari Luna mom, dia titip salam buat mommy Daddy." Tutur Vano.

"Kue cubit?!, dimana kalian mendapatkan jajanan tradisional jadul ini?..., bukannya kamu bilang mau bawa Luna dinner resto dan ke taman?." Heran Sang ibu. Jika sudah mencintai wanita Vano akan sedetail itu cerita ke orang tuanya, bahkan hanya soal dinner sekalipun ia cerita.

"Siapa bilang kita jadi dinner di resto? Luna membawaku Pecel Lele pinggir jalan dan jajanan kue ini di beli di pasar malam, bahkan dia membawaku menaiki roller coaster." Jawab Vano agak kesal juga jika teringat dirinya muntah karena menaiki wahana tadi.

"Huuurrrrfffff, Ya kalau nggak kuat, kenapa maksain naik sih kamu?." Mommy belina menahan tawanya. Dirinya tau sang anak tidak suka menaiki wahana satu itu.

Vano tidak menjawab, Ia hanya mendengus kesal. Tapi tak urung tangannya menyomot dan memakan kue tradisional juga.

"Daddy ke kamar duluan, jangan lupa kue nya disisih untuk Daddy." Arga beranjak menuju ke kamarnya. Ia sedang mengurangi memakan makanan olahan tepung,gula dan minyak, karena kadar gula darah nya sedikit tinggi. Untuk itu, sebisa mungkin malam ia tidak makan.

...🌾🌾🌾🌾🌾...

Beberapa hari kemudian

Luna dan bibi Fitri sedang menggelar karpet di rumput halaman samping. Hari ini mereka mengadakan camping ala-ala dan Barbeque_an. Ini memang kegiatan setiap 3 bulan sekali keluarga Luna. Sebisa mungkin di tengah kesibukan masing-masing mereka meluangkan waktu quality time, supaya hubungan kekeluargaan tetap harmonis.

Camping kali ini terasa berbeda, karena di lengkapi keluarga Vano, Sila dan Aldo juga. Paman Hariyono sengaja mengundang mereka, menebus kesedihan Luna beberapa hari ini tentang masalah keluarga nya.

"Kek nya ada yang kurang, apa ya?" Luna meneliti semua peralatan dan bahan untuk barbeque.

"Apakah kamu cari ini sayang?". Ujar seseorang di belakang Luna.

"Ck, baru juga hidup tenang, udah datang aja ni makhluk mars." Balas Luna memutar bola mata malas.

"Kamu kok gitu sama calon suami?" Vano meletakkan kecap dan saus di atas meja.

"Baru calon, belum tentu juga jadikan?, apalagi pacar bule mu itu sedang berkembang biak." Ucap Luna. Tangannya sibuk mengoleskan bumbu kecap,saus ke ayam, sosis, suki-suki, gurita, bakso dan perikanan.

"Hust jangan sampai ada yang denger." Ujar Vano meletakkan jari telunjuknya ke bibir Luna.

Luna menepisnya. "Kenapa?, kalau kamu nggak salah harusnya santai aja, nggak perlu takut dan di tutupin gitu. Kalau takut kesannya benar dong." Ucap Luna lagi.

Vano hanya diam. Dari arah rumah datang keluarganya, Aldo dan Sila.

Luna kaget, tidak menyangka barbeque kali ini akan ramai.

"Sayang, gimana kabar kamu? Kok nggak main kerumah mommy." ucap mommy Vano. Ia memeluk dari samping calon mantunya.

"Maaf ya mom, Luna lagi sibuk ngurus untuk wisuda." Jawab Luna.

"Oh, udah mau wisuda ya sayang, berarti Vano juga ya Van?."

"Hm em." Vano hanya mengangguk kepala saja. Mulutnya sibuk mengunyah kue tart buatan Luna.

"Doyan atau lapar ini orang? Perasaan ngunyah Mulu dari tadi." Ucap Aldo, tapi ia juga mencoba kue itu.

Vano tersenyum smirk, "Gimana? enakkan kue nya?." ujar Vano.

"Kok ini kue kek pernah gue makan waktu SMA dulu." Aldo mengingat.

"Kue yang selalu Luna bawa untuk orang yang di suka waktu SMA, tapi di curi tikus. Ingatkan???" Kali ini Sila berucap.

Uhuk uhukk...

Aldo tersedak kue, cepat-cepat ia minum hingga tandas. Vano menatap curiga diri nya, Sedangkan Aldo nyengir kuda dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Jangan bilang ini kue yang Lo bilang dari Dina itu?" Vano melihat curiga ke arah Aldo.

"Ya kan Lo gue mau jelasin nggak mau dengar, jadi gue Iyain aja." Jawab Aldo.

Vano menatap tajam, Ia pura-pura tidak melihat.

"Sudah-sudah, Ayo mulai barbeque nya." Ucap bibi.

Para perempuan pun mulai mengerjakan olehan masing-masing. Sila sibuk membolak balikkan tusukan sate dan lainnya, sementara Luna mengipasi nya. Sedang mommy, bibi, ibu Aldo, dan ibu Sila, mereka menyiapkan minuman hangat dan dingin juga menyiapkan cemilan pendamping. Para pria asik ngobrol seputar pekerjaan dan lainnya.

.

"Bagaimana rencana tentang keluarga Ivander?" tanya paman Hari.

"Vano sudah menandatangani surat kontrak kerja sama, kita tinggal tunggu saja apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Nyonya Valery di kabarkan pergi dari rumah dan tidak di ketahui keberadaannya." Ucap Aldo menjelaskankan. Paman Hari hanya mengangguk saja.

"Oh iya, Anak dari Albert atau cucu tiri Tuan Ivander sedang berada di Indonesia." Lanjutnya.

Begitulah Aldo, kelihatannya saja Ia tengil, Aslinya sangat cerdas dan berwibawa. Sikap dan sifat tengilnya ini hanya di tunjukkan di depan Keluarga dan para sahabat nya.

Vano sedikit terkejut mendengar anak Tuan Albert ada di Indonesia, tapi Ia hanya menanggapi santai.

"Aku berharap masalah keluarga Luna cepat terselesaikan, sudah lama anak itu bersedih." harap Paman Hari.

Melihat sang sahabat sedikit tertekan, Arga mengurungkan niatnya untuk menceritakan mengenai kehamilan palsu Tiara. Walaupun masalah ini sepele, tapi tetap saja menjadi beban sang sahabat, apalagi pernikahan akan di adakan beberapa Minggu ke depan.

Dilain tempat, Sila yang kebetulan dari toilet pun tidak sengaja mendengar ucapan Aldo merasa kagum, dalam sikap Slengean nya, jika sudah masalah pekerjaan Aldo bisa sekern itu menurut nya.

Sila menggeleng kepala karena pikirannya sendiri.

"Kenapa kamu geleng-geleng kepala?" tanya Luna heran.

"Eh enggak ada apa-apa." jawab nya. Tangannya mengambil potongan kue tart dan memakannya "Kue buatan mu enak banget tau, kenapa nggak buka toko kue mini aja?" tanya Sila.

"Kalau aku punya uang banyak tentu dari dulu juga udah bikin Sil, itu adalah salah satu cita-cita ku, tapi walau pun cuma toko kecil,tapi tetap butuh dana kan?" Jawab Luna menjelaskan.

Tidak seberapa jauh dari mereka, Vano mendengar obrolan nya. Dirinya hanya tersenyum, sudah terlintas rencana di pikirannya.

Setelah pemanggangan selesai, Sila dan Luna sibuk menata sate serta teman-temannya ke piring besar,tidak lupa menyiapkan saus dan mayonaise jika ada yang suka. Para ibu-ibu menghidangkan minuman dan cemilan.

Mereka makan di sertai obrolan santai, sesekali terdengar canda dan tawa, ulah siapa lagi kalau bukan sahabat lama dan Aldo. Luna tidak hentinya tersenyum, bagaimana tidak, ia begitu bahagia sekarang. Walaupun tidak mendapatkan kasih sayang keluarga kandung, tapi ia tidak kekurangan kasih sayang dari paman dan bibi serta dari orang-orang terdekatnya.

Sedangkan Vano, Ia terpana dan terpesona melihat senyuman Luna, sudah lama Dirinya tidak melihat Senyum Luna seperti itu semenjak hubungan mereka renggang dulu. Vano cengar-cengir melihat Luna.

"Ngapain nih orang cengar-cengir Mulu, kesambet?" Ucap Aldo.

"Ck, ganggu. Oh iya, apa ada kabar terbaru dari luar Negeri?" tanya Vano.

"Nanti aja kita bahas, Lo pasti bakalan terkejut mendengar nya." Tutur Aldo tersenyum smirk.

.

.

"Pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan!." Ucap seseorang.

.

.

Hallo pembaca setia noveltoon 🤗

Mohon maaf karena akhir-akhir ini tidak up🙏

Semoga kalian tidak bosan membaca karya ku

1
Juniar Yasir
bagus
Bunny
Lanjut kak! Semangat, aku suka karyamu!
Yuk, mampir di ceritaku
Dosen Licik terobsesi padaku ᐛ
Juniar Yasir: Maasyaa Allah
nanti aku mampir
total 1 replies
Bunny
Awal kalimat wajib huruf kapital ya kak😊
Bunny
Tanda titik seharusnya di dalam petik dua bukan di luar ya kak, semangat
Juniar Yasir: makasih guys masukan nya🙏🙏
total 1 replies
Bunny
Izin koreksi ya kak, untuk penulisan tanda titik dan koma sebaiknya diberi spasi ya. Semangat!
kirom hasran
Serius, ceritanya bikin aku baper
Juniar Yasir: masa sihhh...😁
makasih yaaa sudah mampir🙏🙏🙏
total 1 replies
Juniar Yasir
ini karya pertama author.
semoga setelah ini ada karya yang lain juga
Juniar Yasir
Mohon koreksi nya ya teman-teman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!