NovelToon NovelToon
CEO MENGEJAR ISTRI BAR-BAR

CEO MENGEJAR ISTRI BAR-BAR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: ismiati

Setelah membaca tolong tekan LIKE ya.


Ini sequel dari novel My Husband Is Possessive.

Lebih tepatnya ini cerita Wulan dan Kevin.
Penyesalan karena kehilangan perempuan yang di cintai membuat Kevin berubah menjadi pria dingin tak tersentuh. Tiap hari dia habiskan untuk bekerja dan mencari Wulan.
Bagaimana perjuangan Kevin dalam mencari Wulan yang tiba-tiba kabur dalam keadaan hamil.

Kalau ada yang masih binggung alur ceritanya, baca dulu novelku yang judulnya My Husband Is Possessive.



Cerita ini hanya khayalan author kalau ada kesamaan atau salah mohon maaf.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Puk... Puk... Puk...

"Hah........"

Puk .... Puk .... Puk...

Ini suara dari lemparan batu sedari tadi yang di lakukan oleh seseorang.

Entah masalah apa yang dia hadapi sampai dari tadi dia sibuk melepaskan rasa di hatinya melalui batu ini.

"Hah, bagaimana aku memberitahu emak..." guman Wawan dengan binggung.

Berkali-kali Wawan menghela nafas kasar. Dia mengambil batu lagi dan melemparkannya ke kolam ikan yang ada di depannya.

"Bagaimana jika emak tahu, aku takut dia sedih dan kecewa," lirih Wawan sudah memendam semua ini beberapa bulan.

Wawan mendongak menatap matahari yang mulai tengelam.

Wawan menunduk, dia mengambil batu yang berukuran sedang dan melemparkannya ke kolam lagi dengan jauh berharap bisa mengobati hatinya saat ini sedang kacau sambil bergumam.

"Kapan aku bahagia," kata itu seperti pertanyaan yang dia tanyakan karena rasa kecewa. Entahlah pertanyaan itu untuk siapa.

"Aduh...." Bukannya suara air yang terdengar dari hasil lemparan batu tadi namun itu seperti suara orang kesakitan.

"Hah? Apa aku salah sasaran ya," guman Wawan saat mendengar suara teriakan bukannya suara pantulan air kolam.

Wawan langsung berdiri, dia celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang dengan takut.

"Woe siapa yang nimpuk kepalaku," teriak seseorang sepertinya terkena lemparan batu Wawan.

"Duh benar sepertinya aku salah timpuk nih, kabur aja deh takut di bogem," kata Wawan pada dirinya sendiri.

Mendengar suara pria sepertinya marah-marah, Wawan memilih kabur dengan cepat takut diamuk orang itu, apalagi tempat ini sepi nanti kalau dia berantem tak ada yang membantu melerai, lebih baik cari aman itulah pikiran Wawan saat ini.

Ya kalau berantem dengan manusia sih dia masih aman tetapi dengan makluk lain. Ah memikirkannya saja Wawan bergidik ngeri.

Sedangkan pria itu masih mengomel karena kepalanya masih terasa sakit.

"Lagi enak-enakan tidur di ganggu," gerutu pria itu.

Pria itu meraba rambutnya. "Untung gak benjol,'' pria itu memastikan semuanya aman.

"Kenapa Dang?" Tanya seorang pria tak jauh dari sana saat mendengar suara teriak temannya yang cukup keras.

"Sepertinya ada yang melempar batu ke aku nih," kata pria bernama Dadang itu sambil memperlihatkan batu yang mengenai kepalanya itu.

"Kamu sih di suruh cari pakan sapi malah tidur," kata pria itu mengelengkan kepalanya. Bukannya membela temannya justru menyalahkan dirinya. "Ck sungguh sial," batin Dadang.

"He he he he he ngantuk Dim, tadi malam habis nonton bola," jawab Dadang jujur karena kemarin dia nobar dengan temannya.

"Cepat cari rumput, ini sudah sore. Apa kamu tidak takut," kata Dimas mengingatkan kalau matahari sudah mulai bersembunyi.

Pria yang bernama Dadang itu melihat sekelilingnya, ternyata sepi. Dia bergidik ngeri, langsung berlari ke arah Dimas.

"Dimas tunggu, ayo pulang bareng," Dadang berjalan menuju ke arah Dimas tak lupa membawa karung berisi rumput meskipun belum penuh.

"Lha karung mu masih belum terisi," Dimas mengingatkan.

"Biarkan saja,besok pagi-pagi aku cari lagi," jawab Dadang seenaknya.

"Terserah kamu saja," kata Dimas tak ambil pusing, dia terus berjalan pulang di ikuti oleh Dadang.

Sedangkan Wawan masih berlari dengan cepat dan sesekali menoleh ke belakang mencari seseorang takut di belakang ada yang mengejar dirinya namun sepi tak ada orang.

"Ah aman," batin Wawan tak di sangka.

Brughh....

Wawan terjatuh karena menabrak sesuatu.

"Hei kalau jalan pake mata," kesal Wawan sambil tertunduk di tanah tanpa melihat siapa yang sudah dia tabrak.

"Kamu itu yang pake mata, lari kok sambil lihat kebelakang," protes perempuan itu tak terima karena di salahkan, sedari tadi dia berjalan santai dengan membawa barang yang cukup banyak namun tanpa di duga seseorang menabrak dirinya.

Wawan mendengar suara itu seperti tak asing, Wawan mendongak menatap ke perempuan yang saat ini dia tabrak.

"Eh neng Rita," sapa Wawan ramah saat tahu siapa perempuan itu.

"Maaf neng bang Wawan tak melihat kalau ada neng Rita di depan," kata Wawan malu sendiri karena dia sadar dia yang salah.

Melihat Rita yang masih sibuk memasukan barang yang berjatuhan itu kedalam kantong kresek membuat Wawan tak enak hati, dia langsung membantu Rita.

"Sudah tak perlu, aku bisa sendiri," ketus Rita menolak bantuan Wawan.

Wawan meringis, dia merasa bersalah namun melihat wajah galak Rita membuat nyali Wawan menciut.

"Duh serem banget neng Rita kalau marah," batin Wawan.

"Minggir sana, aku buru-buru mau nganterin belanjaan orang," Rita melotot ke arah Wawan yang melamun di depannya. Dengan kesal Rita melotot ke arah Wawan. Melihat itu Wawan langsung menyingkir dari jalan.

Rita langsung pergi tak menoleh sama sekali karena dia harus buru-buru sampai di tempat si pemesan keburu malam.

Di tempat lain, lebih tepatnya rumah Wulan.

"Rita kok lama ya," kata Vera karena Rita tak kunjung muncul.

"Memangnya Rita kemana?" Tanya Wulan sambil memasukkan cemilan ke mulutnya, ya Wulan akhir-akhir ini sering merasa lapar mungkin karena kandungannya sudah membesar.

Kemarin Wulan mengadakan syukuran kecil-kecilan 7 bulanan, semua sudah di atur oleh Rita dan Vera. Awalnya Kevin protes karena acaranya sederhana namun Wulan tak menghiraukan protes Kevin, Wulan hanya mengundang warga sekitar untuk meminta doa ya seperti adat wanita hamil di daerah ini. Cukup sederhana namun itu membuat Wulan senang dan nyaman apalagi warga sini begitu baik.

"Cuma ke rumah Bu Reni mengantarkan pesanannya," jawab Vera.

"Oh ku kirain jauh," guman Wulan.

"Tenang saja jangan khawatir mungkin Rita mengobrol dulu sama Bu Reni," kata Vera yang sering kesal tabiat temannya itu yang sering lupa waktu kalau main jauh.

"Oh," Wulan mengangguk paham.

"Aku mau istirahat di kamar ya," kata Wulan memilih berpamitan dan pergi ke kamar, dia merasa nyaman.

"Kenapa dia tak muncul di depan ku hari ini," batin Wulan memikirkan kehadiran Kevin, ya setelah beberapa hari meneror Wulan dengan kehadirannya yang menjengkelkan itu sekarang Kevin masih belum mengunjungi Wulan, suaminya menghilang tanpa kabar.

Apakah Wulan merindukan suaminya, entahlah tak ada yang tahu apa yang Wulan pikirkan saat ini.

Wulan mendongak menatap jam di dinding.

.

.

Kemarin malam....

Kring .... Kring... Kring...

Kevin menatap ponselnya, melihat nama Ray tertera di sana Kevin berfikir kalau ada masalah karena tak biasanya Ray menghubungi dirinya kalau tak ada masalah penting.

"Halo...." kata Kevin.

"Bos ada masalah," kata Ray tak enak hati, dia tak bisa mengatasinya sampai harus Kevin sendiri yang turun tangan.

"Katakan," pinta Kevin cepat.

"Ada mandor yang membawa kabur uang gaji para kuli bangunan dan karena ini pembangunan terhenti. Harusnya 2 bulan lagi proyek ini selesai. Bagaimana ini bos," jelas Ray

"Begini saja kamu tak bisa tangani," kata Kevin dengan penekanan.

"Nah itu bos masalah tadi saya sudah menambahkan dana untuk memastikan proyek ini selesai tepat waktu namun dana yang kita tambahkan itu di bawa kabur bos," lirih Ray dengan takut. Dia bertindak gegabah dengan tak meminta pendapat Kevin terlebih dahulu.

"Kamu atur penerbangan ku kesana besok pagi-pagi sekali," kata Kevin.

"Baik bos,"

Tut.... Panggilan terputus.

Kevin kesal, dia segera menghubungi seseorang meminta bantuan.

Bersambung ...

1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
semoga rencana dika berhasil bawa wulan balik 😂
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
semoga kevin sama ray nga ketahuan ya
kaylla salsabella
seperti nya suruhan Bella dan klien satunya
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
untung selamat
Dewi Rose
lanjut thor
Anita Rahayu
Luar biasa
kaylla salsabella
Alhamdulillah aku dulu pas hamil ngidam nya cuman ayam krispi pedas 🤣🤣🤣
kaylla salsabella
kangen ya mbak Wulan
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
ada yang kangen ni 😂
Desmeri epy Epy
lanjut
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
kangen ya lan tu suami mu ada masalah 😅
kaylla salsabella
semoga Wawan segera dapat jodoh nya
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
sabar wan wulan bukan jodoh mu wkwkwk
kaylla salsabella
pasti akal " an si bela bilang sakit
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
sabar vin semoga secepatnya kalian berkumpul dengan bahagia
kaylla salsabella
wuhhaaaaa 🤣🤣🤣
kaylla salsabella
sabar ya Mak 🤣🤣
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
aseek 😂🤣
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
emak wawan aja terpesona 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!