Raka terlahir dari keluarga kaya raya.
Raka hidup bergelimang harta, dengan semua kekayaan yang ia miliki, raka menjadi semau mau nya, berfoya foya bahkan pergaulan nya sangat bebas.
Al hasil kedua orang tua nya tidak tahan terhadap diri nya kemudian mengirim raka ke kampung halaman sang nenek.
Di sanalah cerita di mulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ril, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Saking jauh nya perjalanan yang mereka tempuh, Raka dan kedua jemputan nya itu tertidur cukup pulas.
Bahkan mereka sudah tertidur cukup lama sejak mereka baru selesai buang air kecil di jalan.
“Ayok bangun dulu. Kalian pasti belum makan, Ayok turun kita makan dulu, kebetulan warung masih buka,” Ucap pak yansah
“Eughhhhh. Kenapa kita berhenti di sini?, apakah kita sudah sampai?, ughh aku mengantuk sekali,” sahut raka
“Masih jauh. Ayok turun dulu, kalian belum makan, Ini sudah hampir larut, Ayok kita makan dulu, setelah itu kita lanjutkan perjalanan,” Sahut pal yansah
“Ugh baiklah pak, kebetulan saya juga sudah sangat lapar sekali,” Sahut raka
Bobi dan juga dodi masih tertidur dengan berselimutkan terpal hitam bekas penutup tembakau.
Di luar hawa nya memang sangat dingin sekali, tidak ada selimut atau pun penghangat yang tersisa setelah di begal tadi malam.
“Uhhh. Hey kalian berdua bangunlah, Jangan sampai kalian mati kelaparan, ayok bangun kita makan dulu,” Ucap raka membangunkan bobi dan juga dodi.
Mereka berdua langsung bengun.
“Ada apa bos? apa ada masalah?,” Ucap bobi
“Hhh. Turun lah kita makan dulu, apa kalian mau mati kelaparan?,” Sahut raka
“Astaga dodi ini kebetulan sekali, aku tadi tengah bermimpi jika istri ku memberikan ku makan, dan ternyata bangun bangun aku sangat lapar, Bos ini tau saja kalo kami berdua tengah kelaparan, ayok dodi kita turun,” Sahut bobi
“Seperti nya aku akan memakan semua makanan yang ada di warung in,” Sahut dodi
Mereka berdua turun dengan sangat bersemangat.
Tidak menunggu raka. Mereka berdua langsung masuk ke dalan dan memesan makanan.
“Maklumi saja pak, Itu memang sifat mereka,” ucap raka
“Saya memaklumi nya, Mari silahkan kamu juga ikut makan, Pesan menu apa saja yang kamu mau,” Sahut pak yansah.
“Baik pak, terimakasih banyak,” Sahut raka.
Raka melihat lihat menu yang tersedia.
Raka kebingungan dengan menu yang ada di warung itu.
Makanan yang belum ia lihat sebelum nya, Dan untuk pertama kali raka melihat makanan seperti yang ada di warung itu.
“Hey kalian berdua, tidak bisakah kalian membantu ku memilih menu, Apa begini cara kalian memperlakukan ku, Oh baik lah, aku akan mengadu pada nenek ku nanti, lihat saja,” Ucap raka
Bobi terbatuk, dia keselek karna mendengar perkataan dari raka tersebut.
“Astaga bos maafkan saya, saya sampai lupa, Mari silahkan duduk, saya akan pesankan menu paling enak di sini,” Ucap bobi
Bobi langsung bangun dan memesankan beberapa menu untuk raka.
Di saat makanan sudah tersedia di meja makan, raka masih kebingungan dengan makanan yang di hidangkan.
Raka membolak balikkan sayuran yang ada di mangkuk kecil itu.
“Makanan apa ini?,” Ucap raka
“Itu pucuk jarak bos, Itu sangat enak, apalagi di cocol dengan sambal pedas ini, uhh rasanya mantap sekali, silahkan anda coba bos, saya jamin pasti ketagihan,” Sahut
“Pucuk daun jarak?, apa itu daun jarak?, aneh sekali,” sahut raka.
Raka mengambil sendok lalu mencoba mencicipi makanan tersebut.
Namun baru saja beberapa kali raka mengunyah nya, ekspresi raka langsung berbeda ribuan derajat.
“Pembohong!..Dasar pembohong, Ini sangat pahit, bagaimana kamu bilang ini sangat enak,” Ucap rak
“Astaga bos maafkan kami, selera kita berbeda, Silahkan makan yang lain saja, jangan makan sayur, itu masih ada telur sama ayam
“Uhh lo berdua jangan uji kesabaran gue lagi, Gue udh kesel dari rumah gara gara pindah ke kampung pelosok kayak gini, Gue di bacok, gue di begal, sekarang lo berdua bikin gue kesel, gue banting lo berdua sialan,” sahut raka yang cukup kesal dengan bobi dan juga dodi
Pak yansah hanya tersenyum melihat tingkah tiga orang yang ada di depan nya itu.
Bobi dan juga dodi mencoba menangkan raka yang masih memarahi mereka berdua.
Tak lama kemudian raka pun akhir nya duduk dan bergabung memakan makanan mana yang bisa ia makan.
Hanya sedikit makanan yang ia sukai, Namun itu sudah cukup bagi nya sampai ke kampung halaman sang nenek.
Perjalanan kembali di lanjutkan setelah banyak sekali drama yang terjadi.
Singkat waktu.
Akhir nya mereka pun sudah sampai di kampung halaman sang nenek.
Gapura besar yang menjulang tinggi dengan hamparan sawah cukup luas langsung memanjakan mata.
Pada umum nya, setiap orang kota yang datang je kampung pasti akan terpukau dengan keindahan hamparan sawah yang sangat asri tersebut.
Namun berbeda dengan raka.
“What?, apa di sinu hanya ada persawahan dan semak semak perbukitan seperti ini?, tidak ada hal hak menarik yang bisa memanjakan mataku?, bagaimana kalian bisa betah tinggal di kampung seperti ini?, ini bagaikan tempat tak berpenghuni, Oh tuhan!!..aku tidak akan betah tinggal di tempat seperti ini, Tidak², Aku tidak akan betah, aku akan pulang nanti nya,” Ucap raka marah² tidak jelas
“Bos ini masih persawahan, kampung nya masih sekitar 5km lagi di depan sana, Kampung kami sangat ramai dan cukup padat, Saya rasa anda akan sangat betah tinggal di sini,” Sahut bobi
“Itu benar sekali bos, Apa lagi di sini banyak sekali gadis cantik, Bos pasti akan terpesona dengan gadis yang ada di desa ini,” Sahut dodi
“Bagaimana aku bisa betah, Meskipun wanita secantik bidadari pun aku tidak akan pernah betah, Di sini tidak ada bar, Tidak ada tempat bersantai, tidak ada hal hal modern, lihat lah, semua nya persawahan, Sepanjang mata memandang hanya ada sawah,” Sahut raka
“Bos kampung kami memang tidak ada bar, tapi kampung kami sangat asri, Tidak tercemar polusi, semua nya masih asri,” Sahut bobi
Raka diam sembari meremas remas rambut nya.
Jelas raka tidak tidak akan betah dengan kampung sang Nenek yang tempat nya sangat pelosok.
Dan akhir nya setelah perjalanan cukup panjang, raka dan yang lain sampai di depan rumah sang nenek.
Rumah yang terbilang cukup luas dengan halaman depan dan samping cukup datar dan luas di hiasi rerumputan hijau yang sangat terawat.
“Alhamdulillah kita sudah sampai bos,” Ucap bobi
“Inilah rumah nenek anda bos, Cukup besar bukan,” Sahut dodi
Raka tidak langsung menjawab.
Dia diam di dalam mobil belum ingin keluar.
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah daun tembakau yang sangat banyak bertumpuk² di samping kiri dan samping kanan rumah sang nenek.
“What?, kenapa banyak sekali orang di sini?, apa yang mereka lakukan?, Dan juga ini kenapa banyak sekali daun tembakau di sini?,” ucap raka
“Jangan heran bos, Ini memang usaha nenek anda, Dia adalah bos tembakau di sini, Lihat semua orang yang ada di sini, mereka semua di sini tengah bekerja,” Sahut bobi
“Ayok bos anda keluar,” Sahut dodi
Bobi membukakan pintu mobil tersebut dan raka pun keluar dari dalam mobil.
Raka yang baru pertama kali menginjakkan kaki nya di rumah sang nenek langsung menjadi pusat perhatian para emak² dan juga banyak gadis² yang bekerja di situ.
Rambut yang berwarna abu rokok dengan ketampanan yang di miliki raka, jelas membuat diri nya menjadi pusat perhatian, apa lagi dia adalah orang baru.
Tak lama kemudian keluarlah nenek Bae dari dalam rumah.
“Raka akhirnya kamu sudah sampai, Nenek sangat khawatir dengan kamu, loh ini kok?, Apa yang terjadi?, Dimana barang² kamu, dan kenapa kamu..
“Ada sedikit gangguan, Aku lelah, aku ingin istirahat, Dimana kamar ku nek,” Sahut raka
Nenek bae melihat lengan raka yang terbalut kain putih.
“Astagfirullah!!.., Raka apa yang terjadi?, kenapa dengan tangan kamu?,” Ucap nenek bae
“Tidak kenapa napa, Hanya tergores ranting pohon saja, Bawa aku masuk nek, Aku ingin istirahat,” Sahut raka.
Kakek dahlan yang penasaran lalu meraih tangan raka dan membuka kain putih yang menutupi nya.
Seketika saja nenek bae langsung terkejut melihat luka raka yang cukup besar bahkan daging putih nya sampai terlihat.
“Ya allah ya rabbi. Raka apa yang terjadi?, tangan kamu, Ya allah cepat masuk nenek obati luka kamu,” Sahut nenek bae
Dodi dan juga bobi hanya terdiam.
Mereka jelas takut karna tidak bisa menjaga raka dengan baik.
“Kalian berdua?, jelaskan apa yang sudah terjadi?, kenapa cucu ku sampai terluka?,” Ucap kakek dahlan
“Maaf kan kami Pak, Kami tidak bisa menjaga bos muda, tapi sungguh kami tidak bisa melakukan apapun, mereka membawa senjata tajam, Mereka juga sangat banyak, Kami di begal di pusuk, Mobil dan semua barang² bos muda di ambil begitupun dengan barang² kami berdua,” Sahut bobi
“Dasar pengecut, kenapa kalian tidak melawan, uhhh.
Kakek dahlan kecewa dengan bobi dan juga dodi.
Kakek dahlan pun akhir nya menyusup raka yang sudah lebih dulu masuk ke dalam di bawa oleh nenek bae.
“Lihat apa yang terjadi?, seandai nya bapak mendengarkan apa yang ibuk katakan, Mungkin saja raka tidak akan kenapa napa, Lihat!!. Lihat sendiri, Cucu kita terluka separah ini, Untung saja dia tidak mati di bunuh oleh para begal, Aku sangat kecewa, menjauhlah, jangan dekat² dengan ku, aku sangat marah dengan mu,” Ucap nenek bae
“Tidak ada yang bisa mengetahui apa yang akan terjadi, jika saja aku tau semua ini akan terjadi sudah pasti aku akan melakukan seribu cara untuk menggagalkan nya, tapi?
“Sudah cukup, Diamm!. Semua hanya omong kosong, Aku tidak perduli para begal sialan itu mengambil barang² yang raka bawa, tapi lihat ini, lihat baik baik, untung saja raka tidak kehabisan darah di jalan, Pergilah dari sini aku tidak ingin melihat mu,” sahut nenek bae yang kesal dengan suami nya.
“Sudah lah nek, kek, Aku baru dateng loh, masak kalian langsung ribut kayak gini, lagi pula raka gak kenapa napa, Sekarang dimana kamar ku, Aku sagat lelah, Aku ingin beristirahat,” Sahut raka
Nenek bae dan kakek dahlan pun terdiam.
Nenek bar langsung bangun dan mengajak raka untuk menuju kamar nya.