Reinkarnasi Sang Mafia

dua hari telah berlalu.

Xia Re, gadis cantik itu tengah bersiap-siap untuk kembali ke kediaman Xia.

"Nona, persiapan sudah siap. disebelah sana adalah kuda anda." ujar Fui Go sopan.

Xia Re menatap kearah kuda yang telah disiapkan untuknya. kuda perang berwarna hitam yang indah.

"kau memang selalu dapat diandalkan, Fui Go." puji Xia Re.

"terima kasih, Nona."

"wah, tidak menyangka... Tuan ternyata suka memuji orang, ya." ujar Tong Tong.

'diam! makhluk kecil!' ujar Xia Re geram.

"wah, apakah dia adalah Nona Re?"

"iya, dia adalah Nona Re. bukankah dia sangat cantik."

"benar, aku tidak menyangka dapat melihat dirinya."

"aku dengar, dia sangat hebat. dapat membunuh banyak orang hanya dengan kipasnya saja."

dan begitulah bisik-bisik mereka.

Xia Re tersenyum tipis mendengar bisik-bisik itu.

"Nona, mari kita berangkat." ujar Fui Go.

"sebentar. tolong ambilkan cadarku..." ujar Xia Re. salah satu anak perempuan dengan segera mengambil Cadar dan memberikannya kepada Xia Re.

Note: jika kalian bertanya, kenapa ada anak-anak dan perempuan di markas pasukan Xia Re? karena, para perempuan yang memasak dan mencuci baju. kalau anak-anak, itu anak jalanan dan anak-anak mereka.

"Nyonya, ini cadarnya." ujar anak perempuan itu.

Xia Re mengambil Cadar itu. ia membungkukkan badannya menyetarakan tingginya dengan anak kecil itu.

"terima kasih, anak kecil." ujar Xia Re.

anak kecil itu berlari kearah ibunya, Xia Re tersenyum melihatnya.

"apa anak kecil itu takut denganmu, Key?" tanya Xiahantu tiba-tiba muncul.

'sembarangan! dia malu!' ujar Xia Re lewat batin.

"Semuanya, kalian berlatihlah dengan giat. kalian tidak boleh bertengkar dan saling bermusuhan. kita semua adalah keluarga, ingat." ujar Xia Re dengan nada tinggi.

"dan satu, jangan kalian berkhianat. karena.... aku membenci seorang pengkhianat!" tegas Xia Re.

"Fui Go, ayo berangkat!"

"baik, Nona."

Disisi lain, tampak seseorang berjubah hitam diam-diam pergi masuk kedalam hutan. seseorang itu sesekali menengok kebelakang memastikan tidak ada yang mengikutinya.

ia terus berjalan masuk kedalam hutan. hingga, ia berhenti didepan gubuk tua.

"Putri anda sudah sampai rupanya"ujar salah seorang laki-laki yang keluar dari dalam gubug itu.

"bagaimana?" tanya seseorang berjubah hitam itu.

"dia ada didalam, Putri." ujar laki-laki itu.

Seseorang berjubah itu masuk kedalam gubug tua itu, ia tersenyum penuh kemenangan kala melihat seorang gadis cantik teriak dikursi.

perlahan seseorang itu melepas jubahnya. memperlihatkan rambut merah mudanya.

"Putri Mei Terian, lalu apa lagi yang harus kami lakukan?"

yah, seseorang itu adalah, Mei Terian.

"kalian jaga dia. jangan kasih dia makan, biarkan dia mati kelaparan." ujar Mei Terian.

"Baik, Putri."

Mei Terian berjalan kearah gadis yang terikat dikursi itu. tidak lupa senyum ala Mak Lampir nya.

"Hahaha... Hahahaha... lihatlah dirimu, Xian. kau akan mati... Hahahaha... kau akan Mati!!!" teriaknya.

dan benar saja, gadis yang terikat dikursi itu adalah, Luan Xian.

sementara itu, Xia Re dan Fui Go dalam perjalanan menuju kediaman Menteri Xia.

"Nona, didepan sana adalah Rumah makan. bagaimana jika kita beristirahat di sana lebih dulu?"

"baiklah, kita kesana."

keduanya lantas menuju rumah makan yang ditunjuk Fui Go.

"silahkan masuk, Nona." ujar Fui Go. Xia Re pun masuk lebih dulu, lalu diikuti Fui Go.

"kami pesan tempat VIP." ujar Fui Go pada pemilik Rumah makan.

"baiklah, Silahkan ikuti kami." ujar pemilik itu.

Xia Re dan Fui Go lantas mengikuti Pemilik Rumah makan menuju tempat VIP yang berada di lantai atas.

saat Xia Re menaiki tangga, maniknya tidak sengaja bertemu dengan laki-laki bertopeng.

"laki-laki itu..." gumamnya.

"wah, bukankah itu laki-laki yang waktu itu menyelamatkanmu, Key?" ujar Xiahantu tiba-tiba muncul.

"betul, dia orangnya. jika dilihat, bukankah dia mirip dengan Alfa? mantan Anda tuan?" ujar Tong Tong yang juga tiba-tiba muncul.

"dasar gentong! kau tidak usah mengungkit tentang masa lalu Keyla, biarlah berlalu masa lalu itu. sekarang kan, Keyla sudah ada Fan Zhuang!" ujar Xiahantu.

Tong Tong berdecak mendengarnya. "Cih, Tuanku tidak cocok dengan pangeran itu."

'hey, kalian makhluk berterbangan. tidak usah membicarakanku, lebih baik kalian pergi' ujar Xia Re lewat batin.

"Cih, dasar gentong! lebih baik aku kembali ke neraka." ujar Xiahantu.

"pergi tinggal pergi. lagipula, kau tidak berguna. dasar hantu gentayangan." sindir Tong Tong.

kedua makhluk itu pun pergi menghilang secara bersamaan. Xia Re menggelengkan kepalanya.

"ada-ada saja..." gumamnya lalu melanjutkan langkahnya.

"Nona, ada berita tentang Fan Zhuang!" ujar Fui Go.

Xia Re menaikkan sebelah alisnya bingung. "berita?"

Fui Go menyerahkan beberapa lembar kertas berisi laporan.

Xia Re membaca lembaran-lembaran laporan itu satu persatu. Xia Re melototkan matanya kala membaca laporan tentang Luan Xian.

'Braak'

Xia Re menggebrak mejanya, nafasnya memburu, rahangnya mengeras.

"apa-apaan ini! Mei Terian..." gumamnya seraya meremas kertas laporan itu.

"Fui Go, setelah istirahatmu selesai... kau kembalilah ke markas. siapkan 3 orang terbaik. malam nanti kita serbu mereka, dan selamatkan Luan Xian." ujar Xia Re dingin.

"Baik, Nona."

"aku akan kembali kekediaman, kita bertemu disana saja. kau istirahat saja dulu." ujar Xia Re seraya keluar dari Ruang VIP itu.

Fui Go menundukkan kepalanya hormat.

Xia Re menuruni tangga lalu keluar dari tempat makan itu.

"Keyla..." gumam laki-laki bertopeng itu saat merasa kehadiran Xia Re.

ia melirik kesana kemari.

"kakak, kau ini terlalu memikirkan gadis itu. sudahlah." ujar gadis didepannya.

laki-laki bertopeng itu menatap datar Sang adik.

"cepat selesaikan makanmu, kita akan segera kembali ke kerajaan." ujar laki-laki bertopeng itu dingin.

"kakak, kau ini menyebalkan sekali. jika sikap kakak seperti ini, bisa-bisa... gadis yang kakak suka itu menjauh lho."

'Takk'

"Awwww..." ringis gadis itu kala kakaknya menyentil dahinya.

"anak kecil tidak usah ikut campur." ujar laki-laki bertopeng itu datar.

Sang adik lanjut memakan makanannya seraya menatap datar kakaknya. "dasar galak!" gumamnya.

'apa aku terlalu memikirkannya, ya? tapi, aku yakin sekali jika Keyla ada didekat sini.' batinnya.

Fan Zhuang, laki-laki itu tampak Frustasi didalam kamarnya.

"Luan Xian, sebenarnya dimana kau!" gumamnya.

"Xia Re juga... kenapa dia juga ikut menghilang!"

'Wushh'

angin bertiup kencang, seseorang tiba-tiba muncul didepan Fan Zhuang.

"salam yang mulia pangeran. hamba Fui Go, bawahan Nona Re."

"Apa Xia Re yang mengirimmu?" tanya Fan Zhuang.

"benar. hamba ingin menyampaikan pesan dari Nona Re." ujar Fui Go.

"katakanlah!"

"Yang Mulia Pangeran ekhem..." Fui Go tampak tidak melanjutkan ucapannya.

Fan Zhuang menaikkan sebelah alisnya. "kenapa tidak dilanjutkan?"

"Maaf, yang mulia. ekhem... Yang Mulia Pangeran jelek. ini aku, Xia Re yang hebat. aku sudah mendengar tentang hilangnya Luan Xian. kau tenang saja, aku sudah menemukan keberadaannya. nanti sore, bertemulah denganku dirumah makan KeyTong. aku dalam perjalanan kembali kekediaman. pangeran jelek, kau tidak boleh gegabah! itu isi pesannya, Yang Mulia Pangeran."

Fan Zhuang sedikit lega." jadi, dia akan kembali ke kediaman Menteri Xia." gumamnya.