Meyra Roseyra si gadis yang di buat tak habis pikir dengan seoarang laki laki yang tak lain dan tak bukan ia Hans Lavenzo, bukan karena apa, Hans selalu mengejar nya dan terus berusaha mendekati nya, Padahal secara terang terangan Meyra telah menunjuk kan minat tak sudi nya terhadap Hans
"Pergi, dan jangan deketin gue!! Gue muak sama Lo!"
"Pergi dari kehidupan mu, oh tidak bisa, Tau kah kamu, aku akan merasa puas jika kamu menerima ku,"
"Omong kosong!!!"
***
Tanpa meyra duga, ternyata Hans telah mengikat nya, yang membuat Meyra ingin marah tapi tak bisa karena adanya....
Yuk simak cerita nya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pasar malam
Lama ber jalan ke empat pria itu seperti sudah mengelilingi semua Yang ada di pasar malam itu
Dengan ke dua pria yang tampak panik karena tak menemukan dua orang gadis
"Yon, sebenar nya mereka ke mana," Bisik Evan
"Gu-gue juga nggak tau Van, Lo liat sorot mata si Hans," balas Lion dengan suara pelan nya
Ke dua nya melirik ke belakang, Di sana Leo yang dengan santai melihat lihat sekitar
Tapi yang membuat ke dua nya ciut adalah tatapan dari Pria ber Mata elang itu
Meneguk ludah dengan susah payah, Evan mengusap lengan nya
"Dia kek ngincar Musuh nya Van," Lanjut nya, Lion kini menegak kan bada nya
Ber balik dengan tawa yang di paksa, "duh mereka kek nya nggak ada di sini, hahaha"
"Gi-gimana kalau Jalan dulu saja lagi," Ujar Evan dengan cengiran lebar nya
"CK"
Decak kan dari Hans itu membuat ke dua nya makin di buat merinding
'padahal dia adik gue, tapi kenapa aura nya kek pembunuh," batin Lion
Tak lama Hans ber balik ingin pergi dari sana dengan Leo yang menatap nya dengan tatapan tanpa ekspresi nya
"Eh itu mereka bukan,"
Hans Ter sentak dengan kembali mem balik kan badan nya dan melihat ke arah tunjuk kan Evan
Dan yah benar itu Meyra yang Ter lihat sangat bahagia dengan ber bagian makanan di genggaman tangan gadis itu,
dengan senyuman samar nya ia ber jalan tapi suara Leo menghenti kan nya bahkan ke dua pria lain nya
"Nggak jadi pulang ke villa,"
Hans Ter senyum miring, "nggak jadi,"
Tanpa menunggu balasan dari Leo, Hans segera mengambil langkah lebar menuju dua gadis di sana di ikuti oleh Lion dan Evan di belakang pria itu
Leo ber decih, dengan kepalan tangan nya yang makin mem perlihat kan urat urat nya dengan jelas
→ di sisi lain, di tempat yang sama
Meyra dan Elis ber jalan dengan senyum sumringah di wajah ke dua nya
"Kocak Lo, game se gampang itu, Lo masih nggak Win Mey," Elis memukul mukul pundak Meyra dengan tawa nya yang sedari tadi tak kelar kelar
Meyra mencibir, "berisik Lo ah, Kesel banget, game apaan lempar lempar nggak jelas, abisin duit gue aja," gerutu nya
Elis mengelap ujung mata nya yang ber air, " Alahh Lo juga kecanduan tuh main nya,"
Elis menatap Boneka yang di dekap erat oleh Meyra hasil dar gadis itu memain kan game
"Tapi worth it juga lho, Lo nggak perlu beli boneka se lucu ini," Elis mengambil boneka itu
"Nih pegang dulu," Elis mem beri kan plastik makanan kepada Meyra
"Ke mana lagi ya kita pergi," lanjut nya
Karena sedari ke dua nya tiba di sini, mereka sudah mem beli beberapa jajanan yang mereka ingin kan, dan sudah mencoba hampir semua per mainan yang ada di sini
Bahkan menaiki beberapa wahana, Dan sekarang ke dua nya berada di sini, di tempat awal mereka tiba
"Pulang aja kali ya," ucap Elis dengan me main kan boneka di ke dua tangan nya
"Pasti Kak Rasya, Kak Allen, dan Kak Leyla masih masak tuh" lanjut nya lagi
Meyra men hela nafas nya dengan ber kacak Pinggang Gadis itu meniup poni nya gusar
Meyra melihat lihat ke depan tak lama mata nya me nyipit dan se nyuman nya kini mengembang,
"Kita ke sana Lis, ada yang jual Tanghulu, atau apa ya sana," Meyra menarik tangan Sahabat nya itu dengan tiba tiba
Elis hanya pasrah, 'untung gue kagak jatoh' batin nya
Sesampai nya ke dua nya di sana, Meyra dengan mata ber binar binar nya, menatap penuh kagum ke arah makanan buah yang di lapisi dengan Cairan gula itu
"Kak, saya pesan empat ya," Meyra memanggil penjual itu dengan sebutan kakak karena tampang nya yang masih muda
Elis mem bulat, "empat?? Lo serius mesan se banyak itu Mey,"
Meyra mengangguk me yakin kan, "hu'um, Lo tau lah yah gue suka banget sama yang buah buah gini, tapi dia aja kok, gua kasih Lo dua lagi" Cerca nya
Elis manggut manggut, dengan senyuman lebar nya, "makasih loh ya besty, Lo emang the best best best best banget deh pokok nya," Elis men yenggol lengan Meyra dengan lengan nya
Selama me nunggu Tanghulu itu Ke dua nya duduk di kursi yang ada di sana dengan mengobrol
Tak lama ke dua nya di kejut kan dengan kedatangan Tiga pria dan satu pria yang baru saja tiba
Yang membuat Meyra Ter kejut karena ada nya keadaan Hans
"Mey"
Meyra men dengus, gadis itu seketika bangkit dari duduk nya di ikuti oleh Elis yang menatap ke dua pria yang me nyengir
"Kenapa bisa kalian ber ada di sini?" Tanya Elis yang me nyipit kan mata nya
Lion menggaruk belakang leher nya yang tak gatal, "oh itu, Evanyangpengenkesini" Lion mem be
"HA" Bingung Elis sebab Lion mengucap kan dengan satu tarikan nafas
Sedang kan Evan yang baru saja me cerna apa yang Lion ucap kan tadi merasa kesal
"Lo--"
"Meyra,"
Evan yang menunjuk ke arah Lion kini menurun kan jari nya kembali kala Suara Leo Ter dengar menyebut nama Meyra
Meyra yang sedari tadi Ter diam dan tiba tiba nggak mood sontak mendongak menatap Leo
"Lo mau ikut gua," Tawar Leo dengan senyuman nya yang tampak manis
"Nggak, Meyra bareng gua," Hans Menggenggam per gelengan tangan Meyra dengan erat
Membuat gadis itu seketika Ter kejut, dan ingin melepas kan nya tapi lagi lagi ia di buat Ter sentak kala Leo menggenggam sebelah tangan nya
"Gua duluan, Lo sebaik nya menyingkir Hans," sarkas Leo
Ke tiga nya yang menatap Aksi itu di buat ke heranan, Terutama pada Leo yang seperti ingin men dekati Meyra
"Dia TUNANGAN gua," Tekan Hans dengan sorot mata dingin nya
Leo menyeringai, "selagi belum nikah, gua masih punya peluang Hans," bisik Leo tepat di wajah Hans
"Lepasin tangan Lo sial**" Hans terlihat geram
"Em pe-permisi, i-ini pesanan nya tadi,"
Ke enam orang itu seketika menoleh ke belakang di mana seorang pemuda yang menyerah kan kantong kresek
Meyra yang baru mengingat pesanan nya pun, sontak Menghempas kan Cengkraman ke dua nya
"Oh iya kak, ini uang nya makasih ya," ucap Meyra yang di balas anggukan dari penjual nya
Setelah nya gadis iyu kembali menatap ke arah dia pria itu dengan tatapan malas nya
"Nggak jelas Lo berdua,"
Meyra kini menarik lengan Elis dan ber niat pergi dari sana
"Eh,"
Meyra Ter sentak kala Hans menarik nya dan membawa nya pergi dari sana, Leo yang melihat itu tak tinggal diam, menyusul dengan langkah lebar mengikuti ke dua nya
Tersisalah ke tiga di sini dengan tatapan penuh ke bingungan juga keterdiaman mereka
"Kita nggak mau nyusul nih," Ucap Lion di sela sela ke Ter kejutan nya
Tak lama ke tiga nya sadar, Elis memijat kening nya tak mengerti dengan situasi saat tadi
"Nggak usah, biarin aja mereka,"
Ke dua pria itu mengangguk, Evan merangkul Pundak Elis yang membuat Lion seketika membulat
"Nggak usah rangkul rangkul," Desis Lion dengan me lepas kan tangan Evan dari pundak Elis
"Dih, kenapa, Lo ke ganggu," Cibir Evan
"Nggak, ketiak Lo bau terasi," Sarkas Lion dengan mengambil beberapa makanan yang di tinggal kan Meyra
Elis meng hembus kan nafas nya gusar, seperti nya ia akan ber sama dengan ke dua pria rese ini
"Huwaa kembaliin Meyra Gue, Lo berdua jangan NGEBACOT" Tekan Elis di akhir kalimat nya membuat ke dua pria itu seketika Ter kejut
"Lo kenapa Kunti,"
Elis memutar bola mata nya malas, benar benar Pria ini, "diem lo, nama gue yang estetik jangan lo ganti ganti singa,"
Elis men duduk kan diri nya pada kursi di sana dengan evan yang ber ada di samping yang sedari tadi mengunyah ngunyah makanan
"Lo mau," Evan menyodor kan makanan itu ke arah nya
"Nggak," jawab nya dengan ketus
"Yaudah beliin gue air sana," Ujar Evan dengan tampang tak ber dosa nya
Elis memejam kan mata nya, dengan mengguna kan boneka meyra untuk ia memukul pria ini
Buk buk buk
"Ambil nih, ambil nih,,, enak banget lo nyuruh nyuruh gue Kutu beras," Kesal nya
Evan hanya menyengir dengan mulut nya yang penuh makanan, Elis merinding seketika
'Sebenarnya manusia spesies seperti apa mereka ini,' batin Elis ter tahan
"Tau ahh, gue mau pulang," Elis beranjak tapi ke dua tangan nya di tahan, ini seperti meyra tadi
"Kalian ngikutin dua cowok yang genggam tangan sahabat gue kek gini," cerca Elis
"Yah masa lo mau balik, kita kan belum jalan lis," Ujar Lion
"Yah itu kan kalian ber dua, gue udah dan sekarang gue lelah pengen balik ke Villa,"
Lion dan Evan lagi lagu saling ber pandangan satu sama lain dan mengangguk
Hap Hap
"Heii lepasin tangan gue,"
"Nggak, sebelum kita mencoba beberapa wahana di sini," Ujar Evan
Oke seperti nya Elis harus banyak ber sabar kali ini di bawa pergi dengan ke dua tangan nya di rangkul erat oleh ke dua pria ini