NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ayah

Jodoh Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa / Dunia Masa Depan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Shofiyah yang memiliki kekasih yang mapan dan baik akhirnya berjodoh dengan lelaki sederhana bernama Ahmad pilihan ayahnya, lika liku pernikahan yang dia alami menjadikan perjalanan rumah tangganya kian kuat dan bisa tetap langgeng hingga tua dan memliki 7 orang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayahku Yang Bijaksana

Pernikahan ku memasuki usia 3 bulan dengan keadaan seperti biasa rutinitas membosankan dirumah menjadi teman keseharian. Ketiga bulan ini pun Allah memberikan kepercayaan kepada kami dengan memberikan kami buah hati yang ditunggu-tunggu.

"Alhamdulillah". saat aku melihat testpeck bergaris dua. Aku mengucap syukur kepada Allah atas karunia yang telah diberikan kepadaku.

"Bagaimana dek??, suamiku bertanya dengan tidak sabaran.

"Alhamdulilah kakak akan jadi Abi!!"..

" Ya Allah Alhamdulillah!!, suamiku berucap syukur sambil memelukku. Ya mertuaku juga melihatnya mereka tersenyum.

"Baik-baik jaga kandungan nak, makan yang banyak agar sehat kalau kamu punya rejeki beli buah dan banyak makan sayur!!". Nasehatnya kepadaku.

Aku memutuskan berhenti bekerja karena jarak mengajar sangat jauh apalagi aku sedang mengandung usia kandungannya masih muda sangat rawan keguguran apalagi setiap hari aku harus pergi menggunakan motor dengan kondisi jalan kadang tidak mulus.

Menjadi bahan pertimbangan ku untuk berhenti. Aku bersyukur karena tempatku mengajar menerima alasanku.

Tak lupa aku mengabari orang tuaku dan keluargaku sendiri. Tentu disambut heboh oleh ayahku dan saudaraku. Ayahku memang sangat menantikan cucu sudah lama karena saudara tertua ku sakit dan belum menikah sampai sekarang.

Dan akulah yang pertama menikah itulah sebabnya anakku begitu disambut oleh keluarga besar. Tante ku yang mendengar berita itu juga senang karena dapat cucu baru.

Bahkan dia belum merasa jadi nenek karena masih muda katanya. Kebahagian itu tidak berlangsung lama karena suamiku sampai saat ini belum mendapat pekerjaan, mertuaku menganggap ada lagi yang perlu dikasih makan.

Padahal aku juga tidak terlalu menyusahkan nya hanya makan kalau mereka ada karena mereka jarang dirumah mungkin malas dengan anaknya yang menganggur.

Saat ini usia kandungan ku memasuki usia 5 bulan, mertuaku tambah sibuk mengurusi anak emasnya karena habis melahirkan dan tidak tau apa-apa dalam mengurus anak bayi, mertua perempuan ku sampai sebulan disana supaya saat dia pulang anak emasnya itu bisa sedikit mengurus bayinya. Ya aku memilih turun, aku bermalam di Makassar dirumah orang tuaku..

Saat masih berada disini beberapa hari. Bapak mertuaku menelpon..

"Assalamu'alaikum iye pak ada apa??". Tanyaku dengan kening mengkerut.

"Waalaikumsalam.. Kapan pulang nak??". Tanyanya dari seberang

"Memang ada apa pak.. Kok saya disuruh cepat pulang??". Tanyaku dengan perasaan tidak enak.

"Motornya suamimu, bapak sudah tidak bisa bayar kalau kamu tidak mau bayar ya biarkan saja ditarik dealer bikin repot saja membayar, Kalau masih mau pakai bayarki kalau tidak biarkan mi saja!!". Orang tuaku mungkin mendengar ucapan mertuaku karena suara didalam hp cukup besar.

"Dimana kak Ahmad??, Kenapa dia tidak menelpon ku saja??.. Aku lalu menchat suamiku.

"Apa maksud bapak bilang begitu kak, kesannya aku ini menjadi orang yang tidak tau diri tidak mau membayarkan cicilan motormu itu!!". Marahku pada suamiku.

"Maaf dek, aku malu sebenarnya sama kamu karena orang tuaku terus mendesakmu, padahal ini adalah kewajibanku tapi kamu tau sendiri keadaanku dan keluargaku!!".

"Iya kak aku tau, tapi ini keterlaluan sekali. Bagaimana kalau ayahku mendengar apa yang dikatakan orangtuamu itu??.

"Maaf dek, Kakak tidak tau harus bagaimana kalau memang sudah tidak bisa dibayar biarkan saja kalau begitu daripada bikin susah!!".

"Ya sudah jemput aku disini kita bicarakan dirumah nanti kalau aku pulang!!".

"Iya dek kakak jemput sekarang!!". Sambil menunggu suamiku aku pun bersiap kemudian orang tuaku memanggil.

"Nak,,betul suamimu belum dapat pekerjaan sampai sekarang??, saya kira mengajar ki dulu, kamu bilang seperti itu??.

"Iya ayah, awal kami menikah masih mengajar tapi dia keluar karena gajinya suka menunggak dan sedikit dibayarkan, baru suamiku punya cicilan motor, ditambah lagi pemilik yayasan tempat mengajarnya suka seenaknya. Makanya dia memilih untuk berhenti mengajar dan mencari pekerjaan lain tapi sampai sekarang belum dapat!!".

"Ya Allah nak kenapa tidak bilang sama ayah!!, mungkin ayah bisa membantu". Aku tersenyum kepada ayahku ini lelaki hebat ku ini tidak menyalahkan menantunya seperti mertuaku ketika suamiku belum mendapatkan pekerjaan padahal kandungan ku masuk usian 5 bulan.

"Bagaimana nanti kamu melahirkan jika suamimu belum bekerja, kamu sudah punya persiapan?? Aku tersenyum lagi dengan perhatian beliau.

"Aku hanya tak mau membebani pikiran ayah karena masalahku, bukankah ini adalah urusan rumah tangga ku. Aku ingin menyelesaikannya tanpa memberatkan siapapun ayah!!".

"Tapi nak kondisinya berbeda, sebentar lagi kamu melahirkan dan suamimu belum ada pekerjaan, mana lagi ayah dengar ucapan mertuamu tadi. Bisa-bisanya mereka membebankan yang bukan tanggungjawabmu kepadamu!!". Ucapnya berang

"Mau bagaimana lagi yah.. Ayah tau sendiri kondisi keuangan keluarga suamiku!!".

"Biar ayah yang menanggung motor itu sampai selesai hanya saja, ayah tidak mau memberi begitu saja agar keluarga suamimu tidak keenakan. Begitupun dengan biaya lahiranmu nanti lagian uang yang akan ayah keluarkan adalah milikmu sebenarnya karena uang amplop undangan pernikahanmu dulu kamu berikan kepada ayah semuanya!!".

"Ayah tidak keberatan??". tanyaku

"Kenapa mesti keberatan nak??".

"Ayah ini adalah orangtuamu, ayah hanya kecewa, kamu tak pernah mau membagi susah dengan ayahmu ini. Padahal ayah masih hidup. Ayah sudah berjanji pada almarhumah ibumu untuk senantiasa menjaga dan melindungi anak-anak kami!! ".

"Baiklah aku akan menyuruh suami dan mertuaku datang kesini untuk menukar uang dengan motor itu. Ayah cukup membayar angsurannya tinggal 7 bulan. Dan berhenti mengirimi aku uang ayah!! ".

"Kok kamu tahu??". Tanyanya dengan tatapan selidik.

"Tahu lah ayah kan ada notifikasinya". Ucapku dengan gemas.

"Baiklah kalau seperti itu, kamu punya pegangan setelah melahirkan nak??

"Alhamdulillah ayah, tabunganku masih ada hanya saja tidak bisa digunakan untuk membayar hal-hal besar!! ".

"Ya sudah nanti biar ayah yang bayar motor dan menanggung lahiranmu jangan menolak, ayah melakukannya untuk cucu ayah".

"Baiklah ayah aku akan menerimanya".

"Maafkan aku merepotkan ayah, aku sudah menikah malah membuat ayah repot seperti ini.

" Ayah tidak pernah merasa repot nak, kan kamu selama ini jarang meminta biaya hidup sejak kamu sekolah SMP, jadi apa salahnya ayah membantumu dalam keadaan seperti ini".

"Ayah tidak marah sama suamiku??". Aku bertanya dengan hati-hati.

"Tidak nak, toh suamimu kan sudah berusaha mencari dibantu denganmu kan??, hanya belum dapat. Kamu harus tetap support suamimu bagaimanapun keadaannya, nanti jika dia mendapatkan pekerjaan Ayah yakin dia akan memberikan seluruh gajinya kepadamu untuk dikelolah!!".

"Dia pasti akan sangat menghargai segala pengorbanan yang kamu lakukan untuknya. Masalah mertuamu nanti juga akan baik kalau keadaan ekonomi kalian sudah baik karena kamu yang akan menjadi penopang untuk makan setiap hari".

"Iya ayah terima kasih atas pengertian dan bantuannya!!".

"Tidak perlu berterima kasih nak itu kewajiban ayah sebagai orangtua!!". Aku memeluk ayahku dengan sayang, inilah ayah pengertian dengan penuh kasih sayang kepada seluruh anaknya.

Beliau tak pernah sekalipun bersikap kasar apalagi memukul anaknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!