NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kencan Pertama Setelah menikah

Saat ketiganya sangat asyik bercengkrama, mereka tidak menyadari jika sejak tadi Umar menyaksikan keseruan mereka dari belakang, Umar tersenyum melihat keakraban ketiganya. Dia berharap keakraban itu akan terus seperti itu.

"Assalamualaikum para Wanita cantik keluarga Ahmad, kalian sudah selesai kah dengan kegiatan kalian, aku ingin menculik salah satunya, apa boleh?? Candanya kepada ketiganya.

Mendengar perkataan Umar yang menggoda mereka, mereka membalikkan badan mereka serempak kemudian tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Kakak sudah datang??, Sejak kapan??, kok aku tidak dengar?? Tanya Shifa bertubi-tubi.

"Aku sudah 15 menit disini melihat kalian sejak tadi keasyikan tanpa memperdulikan sekitar". Ucapnya tertawa kecil.

Safa yang melihat Umar yang seperti itu pun tertegun karena ini pertama kalinya dia melihat tawa dan senyum Umar yang sangat mahal itu.

"Kak Umar bisa senyum juga ternyata". Ucap Safa dengan polos.

"Hahaha.. Tawa Shifa pecah mendengar perkataan Safa yang polos itu

Sedangkan Umar mendapatkan pertanyaan seperti itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan salah tingkah.

"Tentu Safa, kakak juga manusia bukan patung, masa tidak bisa tertawa dan tersenyum".

hahaaha.. kembali Shifa tertawa geli melihat tingkah suaminya yang tidak biasa itu.

"Makanya kak, jadi orang jangan hanya memberikan wajah datar dan dingin itu, bahkan Safa saja dengan polos mengatakannya bagaimana dengan orang yang tidak pernah melihatnya". Shifa menggelengkan kepalanya.

Sedangkan kini Umar mematung melihat dan mendengar tawa bahagia istrinya yang tak pernah dia lihat dan dengar selama mereka menikah.

"Kamu cantik jika tertawa dan tersenyum seperti itu dek". Ucap Umar dengan spontan

Ucapan itu membuat tawa Shifa berhenti dan wajah Shifa memerah, suaminya itu memang jarang memuji maka dari itu dia langsung malu mendengar nya.

"Astaga, aku tidak menyangka kalian berdua sangat manis". Safa tertawa girang sedangkan Shofiyah mengulumkan senyumnya melihat interaksi manis didepannya itu.

"Ya sudah culik saja nak, memang kamu bawah kemana nak?? Tanya Shofiyah dengan lembut.

"Aku mau culik dia ummi, kami sudah janjian untuk pergi jalan-jalan hari ini, katanya dia bosan jadi aku mengajaknya".

"Baiklah, pergilah nak, jaga istrimu baik-baik". Ucap Shofiyah tersenyum.

"Siap ibu negara, aku akan jaga mantu tertua ummi dengan sangat baik". Ucap Umar dengan bercanda.

"Apasih kak, tingkahnya gitu amat". Ucap Shifa memukul tangan suaminya dengan pelan karena malu.

"Kalian pergi saja cepat, bikin iri aja". Gumam Safa dengan cemberut. Dia tiba-tiba merindukan suaminya melihat tingkah manis keduanya.

"Hahaha,, jangan iri yah, telpon si Ammar supaya kamu dibawah jalan juga". Ejek Shifa melambaikan tangannya kepada sang adik sepupuku kemudian mendekati Shofiyah mencium tangannya dan mencolek wajah Shifa yang cemberut.

Umar menggelengkan kepalanya kemudian mendekati sang ibu dan mencium tangannya untuk berpamitan

"Tenang saja Safa, Ammar akan datang menjemput kamu kok, dia bilang akan kesini juga ". Ucap Umar begitu mereka akan keluar.

"Assalamualaikum". Ucap Umar dan Shifa bersamaan.

"Waalaikumsalam". Ucap Safa dan sang mertua.

"Apa Ummi dan Abi juga seperti itu?? Tanye Safa denga tiba-tiba.

"Seperti bagaimana nak??

"Seperti mereka itu suka manggoda adik dan juga ibunya jika bersama.

"Tentu nak, kami juga sering bermesraan didepan orangtua kami dan juga anak-anak dengan catatan kami sudah membekali anak-anak mana yang boleh disentuh dan mana yang bukan".

"Akhirnya aku bisa melihat kak Shifa menerima kak Umar sepenuhnya ummi".

"Kamu benar nak, ummi sempat khawatir tapi ummi selalu berprasangka baik pada Allah dan Ya kamu bisa melihat sendiri, perlahan tapi pasti mereka akan bisa bersama selayaknya suami istri".

"Iya Ummi, aku melihat banyak perubahan besar kak Shifa pada kak Umar, mungkin dia menyadari jika kak Umar memang tulus menyayangi dan menerimanya menjadi pasangan.

"Kamu benar nak, Allah ada dibaliknya karena dialah pengusaha hati dan bisa membolak-balikan hati kita".

Keduanya tersenyum menatap kepergian pasangan itu dengan tatapan bahagia.

Sedangkan Pasangan yang baru meninggalkan rumah itu sudah berada didalam mobil dan sekarang menuju pantai sesuai keinginan Shifa, keduanya tampak bahagia terutama untuk Shifa.

"Tempat yang bersejarah untuk kita". Ucap Umar sambil menggandeng tangan istrinya ketika mereka sudah sampai.

"Kakak masih ingat ternyata". Ucap Shifa memandang lurus kedepan.

"Aku tidak akan pernah lupa tempat bersejarah ini untuk kita dek, selain karena ditempat ini kakak menemukan jodoh, ini juga tempat pertama aku mencium seorang gadis dan memegangnya ". Umar mengalihkan pandangannya kepada sang istri sambil tersenyum manis memunculkan lesung pipitnya.

"Terima kasih karena mau bertahan denganku yang penuh dengan kekurangan ini".

"Kamu adalah istriku, aku akan berusaha memperbaiki diri lagi kedepannya, mari kita berjalan bersama bergandengan tangan untuk menjalani rumah tangga kedepannya".

"Iya kak, bantu dan bimbing aku". Ucap Shifa tersenyum.

Keduanya saling menggenggam tangan dan memandang pemandangan indah didepan mata mereka.

"Setelah ini, kita mau kemana?? ". Tanya Umar masih setia menggenggam tangan istrinya.

"Bagaimana jika kita makan siang, aku ingin makan makanan enak, kakak punya tempat dijadikan rekomendasi ga??

"Mau makanan seperti apa, aku akan mencari jika kamu memilih menunya".

"Seperti nya restoran Seafood enak juga".

"Boleh, kakak punya tempat rekomendasi yang enaak, yang biasa menjadi tempat keluargaku makan".

"Boleh kak, yuk". Ucap Shifa melepaskan tangannya dari gengaman Umar dan menggandeng tangan suaminya.

Keduanya berjalan bersama menuju mobil sport milik Umar, yah kelima anak Shofiyah itu menyukai mobil sport yang harganya cukup lumayan itu dan mereka membelinya dengan hasil keringat mereka sendiri.

Sesampainya di restoran Seafood, keduanya turun dan mengambil tempat duduk, pegawai restoran yang mengenal Umar pun segera menghampiri mereka.

"Permisi kak Umar, mau pesan apa?? Tanya dengan Taman dan senyum manis.

Tanpa memandang pegawai itu, Umar memandang istrinya dan meminta istrinya yang memesan

"dek kamu pesan makanan kamu suka". Ucap Umar mengelus tangan sang istri yang ada dimeja makan itu.

"Baik lah kak, aku pesan udang dan cumi tepungnya dan kepiting pedas manis, Sayurnya cah kangkung, nasinya 2 dan minumannya jus lemon saja, bagaimana menurut kakak?? Tanyanya kepada Umar.

"Tentu dek, asal kamu yang pesan akan aku makan". Ucap Umar dengan senyuman.

Sedangkan pegawai restoran yang memang menyukai Umar itu melirik sinis kepada istri Umar, dia tidak suka jika Umar sangat memperhatikan orang dihadapannya.

"Ada lagi kak?? ". Ucapnya berusha berlama-lama dengan pujaan hatinya.

"Itu saja, kamu bisa menyiapkannya". Ucap Shifa dengan tatapan tidak suka.

Dia bukan tidak tahu jika pegawai restoran ini menyukai suaminya, tatapannya sangat berbeda ketika memandang Umar sejak datang tadi

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!