NovelToon NovelToon
Istriku Tak Gendut Lagi

Istriku Tak Gendut Lagi

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenah adja

Monica Harvey memiliki berat badan hampir 100 kg karena kebiasaan makannya yang tidak teratur, dia tak peduli meski dia sering di bandingkan dengan sang kakak Alexa yang mempunyai body yang sekssiii dan berwajah cantik.

"Mo, jika kau gendut tidak akan ada yang mau menikah denganmu"

"Maka aku tidak akan menikah.." namun seolah dunia mengejeknya belum genap 24 jam dia bicara, Monica harus menerima pernikahan yang tidak di inginkannya.

Marvin Alfaro terpaksa menikah dengan gadis gendut pilihan kakeknya sebelum sang kakek meninggal dunia , lalu memilih mengabaikannya setelah menikah, dengan dirinya yang tinggal di kota berbeda, namun betapa terkejutnya tiga tahun kemudian dia melihat sebuah dokumen perceraian dari istrinya yang hampir dia lupa keberadaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sial..?

Marvin mendengus melihat seorang wanita yang terbaring di sofanya, sial untuknya hari ini kenapa terus bertemu dengan wanita ini dan lebih sial lagi saat kamar hotel mendadak penuh hingga akhirnya dia harus membawa gadis ini ke dalam kamarnya, sedangkan David melarikan diri setelah mengusulkan membawa wanita yang sudah hilang kesadarannya itu ke dalam kamarnya.

Awalnya mereka kira akan menemukan identitas wanita tersebut hingga Marvin menyetujui membantu mengantarnya pulang, namun setelah di periksa wanita tersebut jangan kan kartu tanda pengenal, dia tidak membawa selembar uang pun di tubuhnya.

Marvin yang terlanjur membawa dan memasukannya kedalam mobil, memutuskan untuk membawanya ke hotel lalu memesankan satu kamar untuknya, dan esok paginya akan mengantarnya untuk pulang.. namun kesialan datang lagi ternyata kamar hotel sedang penuh.

Oh, Marvin sangat peduli pada orang lain? jawabannya tidak sama sekali, jika bukan karena David yang terus memaksanya dia akan tinggalkan wanita itu di jalanan.

"Tuan, bagaimana jika besok kita mendengar berita tentang wanita yang dibunuh setelah di lecehkan, Astaga.. apa kau akan tega melihat wanita ini begitu saja.."

Dan akhirnya Marvin menyerah hingga kini wanita itu berbaring di sofa kamarnya.

Astaga, seperti ini yang dia katakan punya suami.. bagaimana bisa suaminya membiarkan dia pergi ke klub sendiri..

Marvin mendesah benar dia juga punya istri lalu sekarang dia malah menyewa kamar hotel untuk perjalanan bisnisnya, jelas- jelas dia memiliki rumah beserta istri di dalamnya, hanya saja istrinya membuatnya tidak berselera.

Marvin menatap wanita yang masih bergumam akibat mabuk "Aku rasa aku pernah melihatnya.. " Marvin menggeleng "Sudah jelas aku bertemu saat di restoran, lalu di klub.." tapi dahi Marvin terus mengeryit dia tidak yakin.

Marvin mendekat dan meneliti wajah perempuan di depannya, untuk memastikan sekali lagi, namun Marvin tersentak saat sebuah bayangan menghampirinya.

"Astaga apa itu.."Marvin memukul kepalanya kenapa bayangan itu yang muncul, bayangan saat dia mencumbu gadis gendut tiga tahun lalu, dia bahkan sudah lupa kenapa sekarang bayangan itu datang kembali, apa mungkin karena gugatan cerainya mengingatkan Marvin jika dia memiliki istri yang gendut.

Tiga tahun lalu Marvin terpaksa menikahi gadis gendut demi sang kakek yang sekarat, dan dia tak berniat sama sekali untuk menghabiskan waktunya dengan gadis tersebut, dan memilih tinggal di luar kota, Marvin bahkan harus kehilangan kekasihnya karena dirinya yang menikahi gadis gendut itu, memang bukan kesalahan gadis itu hanya saja Marvin tak ingin menyakiti gadis itu dengan hidup bersama tanpa cinta, hingga Marvin memilih mengabaikan.

Marvin tercenung. Benar harusnya dia juga tak perlu mempertahankannya, harusnya dia menceraikan gadis itu sejak dulu..

Marvin teringat surat gugatan cerai yang di berikan gadis itu, benar dia akan segera menanda tanganinya dan menyelesaikan semuanya.

...

Monica mengerjapkan matanya saat matahari menerpa wajahnya, ah.. kepalanya terasa berat mungkin karena dia terlalu mabuk semalam.

Ini pertama kalinya hingga Monica hilang kesadaran, dia pasti sudah merepotkan Agnes.

Monica meluruskan kakinya dan berbaring terlentang, matanya memejam lalu terbuka dia berusaha mengumpulkan ingatannya tentang semalam, samar- samar dia mencium aroma asing, tunggu ini bukan parfum Agnes. jika ini kamar Agnes tentu dia tahu aroma khas kamarnya, beberapa kali Monica sempat belajar bersama dengan Agnes di kamar gadis itu, ah mungkin Agnes mengganti pengharum ruangan, tapi jelas ini bukan aroma pengharum ruangan.

Monica membelalakan matanya, saat melihat ke sebelahnya dimana seorang pria tengah tertidur, Monica ingin menjerit namun kembali menutup mulutnya saat melihat siapa pria di sebelahnya.

Marvin, apa dia sedang bermimpi? jadi ini aroma Marvin..?

Monica memukul kepalanya saat samar dia mengingat kejadian semalam, hanya sebagian namun dia ingat sekilas melihat Marvin dan David. hanya sekilas nyatanya dia tak mengingat apapun.

Monica menunduk melihat tubuhnya yang sudah berganti pakaian, dan dia mengenakan sebuah kemeja putih kebesaran, apa ini kemeja Marvin?, apakah semalam mereka melakukan sesuatu.

"Kau sudah bangun?" Marvin mendudukan dirinya dengan keadaan telanjang dada, dengan cepat Monica mengalihkan tatapannya, bukan tak ingin melihat hanya saja Monica malu, apakah dia sudah melakukannya dengan Marvin, Astaga.. kenapa sekarang saat bahkan surat gugatan sudah dia berikan bagaimana jika Marvin sudah menandatanganinya, bukankah itu berarti mereka sudah bercerai.

"A-apa yang terjadi..?"

"Menurutmu?" Marvin menaikan alisnya.

Monica menutup mulutnya lalu segera menyingkap selimut yang masih menutupi kakinya, kakinya telanjang dan dia hanya mengenakan kemeja putih kebesaran tanpa celana di bagian bawah, Monica kembali menutupnya lalu menatap Marvin dengan tajam.

"Kenapa kau membawaku kemari?"

"Lalu aku harus membawamu kemana? kamar hotel penuh dan aku tak menemukan identitasmu.."

Monica mengerjapkan matanya, dimana tasnya apa terbawa oleh Agnes.

"La- lu apa yang terjadi di antara kita, ti- tidak ada apapun bukan?"

Marvin mengeryit "Menurutmu, seorang pria dan wanita tidur di kamar yang sama, apakah akan baik- baik saja?"

"Kau!" Monica menunjuk Mavin.

"Jangan membentak!" Marvin mengangkat tangannya "Lagipula siapa yang menggodaku semalam.." Marvin menunjuk Monica yang menggeleng.

"Kau ingin lihat, aku bahkan merekamnya do ponselku.." Marvin mengambil ponselnya yang ada di nakas sebelahnya.

"Tidak mungkin.." Monica terus menyangkal.

"Terserah, beritahu aku jika ada bayi di perutmu aku bersedia bertanggung jawab, tentu saja dengan DNA lebih dulu."

"Brengsek!" Marvin terkekeh.

"Brengsek? jika aku pria brengsek, apa sebutan yang pantas untuk wanita yang mengaku sudah menikah, namun pergi mabuk dan menggoda pria lain?"

Monica semakin menatap tajam Marvin, benar apa yang di katakan Marvin harusnya Monica melakukannya setelah mendapat surat cerai resminya, jadi dia bebas tak punya ikatan apapun.

Monica menelan ludahnya jika benar mereka sudah melakukan sesuatu, Monica tidak keberatan nyatanya dia melakukannya dengan suaminya meski nyatanya Marvin belum mengetahuinya, namun kenapa sekarang di saat dia sudah memutuskan untuk bercerai, dan dalam keadaan tidak sadar.

Marvin mendengus lalu melihat ponselnya yang bergetar "Ya.."

"Tuan aku membawa pakaian yang kau pesan.."

"Hmm bawa masuk!"

David masuk membawa sebuah paper bag berisi pakaian wanita yang tuannya pesankan semalam, setelah Nyonya Monica ternyata muntah dan mengotori semua pakaiannya dan pakaian tuannya.

David berdiri canggung melihat tuan dan nyonya nya ternyata masih berada di ranjang dengan satu selimut yang sama.

"Apa yang kau lihat, berikan itu pada wanita itu.." Monica mendengus lalu merebut paper bag yang di bawa David.

Tatapan marah dan benci Monica layangkan pada David seolah berkata 'Aku akan membuat perhitungan!'

David menelan ludahnya saat melihat nyonya Monica menatapnya tajam.

Monica pergi ke arah kamar mandi dan membanting pintu.

Brak!!,

Marvin menghela nafasnya lalu melihat David yang masih melihat pintu kamar mandi yang tertutup "Apa kau belum pernah melihat wanita!"

David melihat tuannya "Maaf tuan.."

"Untuk apa kau meminta maaf padaku, aku tidak peduli.." Marvin mendengus, memang benar penampilan wanita itu saat memakai kemejanya terlihat menggoda, body yang proposional terlihat membayang dari kemejanya yang di pakai wanita itu, apalagi dua tonjolan di depan dan belakang begitu menggoda.

Sial kau Marvin dia bahkan wanita bersuami "Apa?" Marvin mengeryit saat David terus melihatnya "Dia itu wanita bersuami, kau ini.. cari gadis sana!"

David mendengus "Tuan, apa yang terjadi antara kau dan dia semalam" David mengangkat alisnya.

"Memang apa, dia muntah dan membasahi semua pakaian ku menjijikan!"

David menghela nafasnya saat mendengar tidak terjadi apapun, padahal David berharap sesuatu terjadi antara pria dan wanita itu, hingga menghasilkan bayi misalnya? dan mereka tidak perlu repot bercerai..

Ah.. sayang sekali, apa tuannya benar- benar tidak tertarik pada wanita?

Monica memang muntah semalam, setelah Marvin membaringkannya di atas sofa, wanita itu kembali bangun dan yang membuat Marvin terkejut dengan tingkahnya, wanita itu mendekat padanya, meraba tubuhnya dan meniup niup telinganya, dan sialnya Marvin hanya bisa terpaku di tempat merasakan desiran aneh di tubuhnya, apa lagi wanita itu meremas dada nya dan menciumi lehernya, Marvin bahkan harus sekuat tenaga menahan gejolak panas di dirinya mengingat wanita di depannya bersuami.

Sebelumnya Marvin tak pernah merasa gila, namun semalam rasanya Marvin hampir gila saat wanita itu meraba dan meremas tubuhnya dan bergumam "Suamiku yang tampan"

Sial..

Setelah di ingat lagi Marvin juga pernah merasa gila saat mencumbu gadis gendut itu..

Marvin jadi mengingatnya kembali..

Semalam bahkan saat dia berusaha menolak dan menghindar, wanita mabuk itu terus menerjang dan mengejarnya, hingga Marvin akhirnya mengalah dan membiarkan apa yang di lakukan wanita itu, Marvin mengarahkan kameranya agar jika suatu saat wanita itu menuntutnya dia memiliki bukti, bahwa bukan dirinya yang menggoda, atau melecehkan.

Baiklah Marvin memang brengsek, biarkan saja dia pasrah lagi pula dia tidak akan rugi, diper kosa wanita cantik.

Namun saat Marvin diam dan pasrah bahkan saat wanita itu mendekatkan wajahnya, Marvin kira wanita itu akan mencium bibirnya, tapi rupanya..

Uweeeek..

Wanita itu muntah, dan mengotori semua pakaiannya dan pakaian Marvin.

Sial..

...

Like..

Komen..

Vote..

Aku sibuk, sibuk sekali.. ya ampun dua anak yang luar biasa baiknya, hari ini baiiiik banget, belum lagi si baby yang cantik jelita gak mau lepas, hingga tenggorokan ku terasa sakit akibat teriak bak toa mesjid, ya Allah ampunilah aku yang hari ini banyak memarahi anak- anak ku yang calon dokter, calon insinyur, dan calon direktur.. Aamiin.

1
Linda Antikasari
Luar biasa
Masitoh Itoh
lanjut ceritanya
Masitoh Itoh
lanjut thour, nulisnya semangat
Masitoh Itoh
marvin ngidam hire
Masitoh Itoh
semangat othour
Masitoh Itoh
terkejut kan marvin dengar pengakuan david
Masitoh Itoh
oh ya ampun tertangkap deh monica biar seru
Masitoh Itoh
siapakah yg mau membeli ladang anggur monica
Masitoh Itoh
ya ampun marvin ga ngenalin istri yg dlu gendut ya
Masitoh Itoh
tragis sekali hidup momo, kehilangan kaka kini ayahnya menyusul kakanya alexa
Masitoh Itoh
seperti kawin kontrak saja
melting_harmony
Luar biasa
Nindi Alda Faora
🥰✨
Sandisalbiah
jgn bilang kalau Namira hamil setelah pergumulan mereka yg terakhir dan dicerai dgn membawa benih dr sang mantan..
Sandisalbiah
ini baru bener walau terlalu mudah stevan mati.. harusnya dia dibuat sengsara dan sekarat dulu...
Sandisalbiah
lha.. beneran gak ada karma biat kelakuan burik stevan nih... ya...
Sandisalbiah
mommy Hilda keren.. menampar harga diri pelakor tanpa perlu sentuhan fisik...
Sandisalbiah
kenapa aurora gak di jodohin aja ama stevan... kan mereka sama tuh.. satu species.. manusia serakah kan cocok tuh..
Sandisalbiah
hah.. kenapa gak dari kemarin begini... 🙄🙄
Sandisalbiah
harusnya kalian berdua saling menguatkan.. berjuang bersama tujukan pd stevan kalau kalian bisa bertahan.. ishh.. jd gedeg sendiri.. kenapa mereka berdua begitu menyebalkan.. 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!