Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Ancaman Daniel
🍁 Happy Reading 🍁
Selama di dalam lift, Juna dan Sitha sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata apapun. Juna sedang bergumul dengan pikirannya yang kacau sambil menyandarkan punggungnya di dinding lift dan memejamkan matanya.
Sitha juga sama, ia juga sedang bergumul dengan pikirannya saat melihat Juna dari pintu lift.
Dia kenapa? Tumben lemes banget? Gak biasanya dia selemas ini. Gumam Sitha dalam hati.
Ting. Pintu lift terbuka.
Sitha pun mempersilahkan Juna untuk keluar lebih dulu dari dalam lift. Setelah Juna keluar, barulah Sitha keluar dari dalam lift. Sengaja Sitha berjalan lambat untuk memberi jarak yang cukup jauh dengan Juna.
Sesampainya di luar gedung, Juna berjalan menuju tempat parkir sedangkan Sitha berjalan menuju jalan khusus pejalan kaki dan terus berjalan sampai ke halte bus.
"Sit.. Sitha!" panggil seseorang yang suaranya sangat tidak asing di telinga Sitha.
Sitha pun menoleh kebelakang untuk sekedar memastikan kalau tebakannya tidak salah.
Dan ternyata benar, tebakan Sitha tidak salah, orang yang memanggil Sitha itu adalah Daniel, mantannya.
Begitu melihat Daniel, Sitha langsung melengos pergi dan Daniel pun mengejar Sitha.
"Sit.. tunggu Sit.. Kita harus bicara Sit.." ucap Daniel.
Sitha tidak menghiraukan Daniel dan malah mempercepat langkahnya menuju halte bus.
Daniel yang tak putus asa pun ikut mempercepat langkahnya lalu menangkap tangan Sitha.
"Lepas! Gak usah pegang-pegang gue! Gue jijik sama loe!" bentak Sitha.
"Terserah loe mau jijik sama gue atau gak, tapi kita harus bicara Sit!" balas Daniel.
"Gak ada yang perlu kita bicarain lagi! Loe, gue, END! Ngerti gak loe! Loe nikahin aja sana selingkuhan loe yang udah hamil itu!" balas Sitha.
"Tapi gue gak mau hubungan kita berakhir Sit, tolong kasih gue kesempatan satu kali lagi, Sit. Please." mohon Daniel.
"Gak waras loe yah! Udah gue pergokin lagi main kuda-kudaan sama perempuan lain, udah loe hamilin juga itu perempuan, sekarang loe bilang gak mau hubungan kita berakhir! Denger yah, sebego-bego'nya gue jadi perempuan, gue gak akan mau mempertahankan hubungan dengan laki-laki kayak loe! Paham loe!" jawab Sitha.
"Terus loe pikir bakalan ada laki-laki yang mau sama loe kalau tau loe udah gak perawan? Gak ada Sit! Makanya gue cuma mau nyelametin hidup loe aja, biar di kemudian hari loe gak malu!"
"Kalau ada laki-laki yang bener-bener cinta sama gue, pasti laki-laki itu bisa nerima kekurangan gue! Dan kalau pun gak ada laki-laki yang mau sama gue, gue gak takut sama sekali, karena gue hidup gak bergantung sama laki-laki! Gue perempuan independen yang bisa cari uang sendiri dan bisa bahagiain diri sendiri tanpa adanya laki-laki! Lebih baik gue malu daripada harus hidup sengsara sama laki-laki kayak loe yang model-nya kayak raja Fir'aun!" jawab Sitha.
Setelah mengatakan itu Sitha pun langsung berlalu dari hadapan Daniel.
"Gue akan sebarin video panas kita ke sosial media kalau loe gak mau balikan sama gue!" ancam Daniel.
Mendengar itu sontak Sitha menghentikan langkahnya lalu memutar tubuh-nya dan kembali berjalan menghampiri Daniel.
"Apaan loe bilang? Video apaan?" tanya Sitha sekedar memastikan kalau yang baru saja ia dengar tidak salah.
"Gue akan nyebarin video panas kita kalau loe gak mau balikan sama gue!" ulang Daniel.
"Jangan bilang setiap kita berhubungan intim loe diem-diem ngerekam?" tanya Sitha curiga. Karena Sitha sama sekali tidak tahu soal ini.
"Iya, emang kenapa! Jangankan waktu kita lagi bercinta, loe lagi mandi aja gue punya rekamannya." jawab Daniel dengan entengnya
Rahang Sitha mengeras, nafasnya juga sudah memburu hebat.
"Tadinya gue ngerekam buat koleksi pribadi gue aja, tapi sekarang kayaknya video itu berguna deh buat loe balikan sama gue." kata Daniel lagi.
"Sinting loe! PLAAK" teriak Sitha lalu menampar pipi Daniel sekencang-kencangnya.
"Dasar sakit jiwa loe! Psikopat!" teriak Sitha lagi dan kali ini sambil menjambak rambut Daniel.
Karena sekarang Sitha dan Daniel sedang berada di tempat umum, orang-orang yang melintasi di sekitaran tempat itu pun berhenti untuk menonton sambil merekam keributan Sitha dan Daniel.
Nampaknya Daniel sengaja memancing emosi Sitha, karena saat Sitha memukuli dan menjambak rambut Daniel, Daniel hanya diam saja seolah dia adalah laki-laki lemah.
Saat Sitha sedang menyalurkan emosi-nya pada Daniel, tiba-tiba tangan besar menangkap tangan Sitha.
"Minggir! Lepasin gue! Lepaaaas!" ronta Sitha karena tangannya ditahan oleh seseorang.
Karena tangannya tak kunjung di lepaskan, Sitha pun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menahan tangannya dan ternyata...
🍁 🍁 🍁
Bersambung...