Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu ibu
Deva yang akan menyusul Malik tiba tiba mengurungkan niatnya. Dia ingin menemui Vina dulu.
Mengganggu gadis galak itu sebentar pasti akan sangat menyenangkan
Senyumnya terkembang begitu saja.
Tapi dia malah mendengar suara jeritan perempuan minta tolong. Saat dia dekati, ternyata Hera yang sedang diseret seorang laki laki bule.
Kenapa dia teriak teriak.
Bukannya harusnya dia senang?
Tadi aja ngga tau malu merayu Malik, celanya membatin.
Hampir saja Deva membiarkan gadis itu celaka kalo saja dia ngga teringat kalo.gadis memalukan ini adalah kakak tiri Vina. Anaknya Om Bara.
"Kembali ke kamarmu!"
"I iya.... Te terimakasih," ucapnya sambil menghapus air matanya.
Deva ngga menjawab, hanya mengawasi sampai gadis itu pergi dan memasuki kamarnya.
Saat dia mengalihkan tatapnya pada laki laki bule itu, dia melihatnya sudah memasuki lift.
Siapa dia. Bisa bahaya buat para perempuan yang ada di sini, batinnya jadi khawatir.
Deva jadi menyesal karena tadi ngga meringkusnya.
Setelah itu dia melangkah cepat ke kamar Vina. Calon istri yang selalu menolaknya itu kadang kadang suka pergi sendiri tanpa pengawalan.
Sementara itu Hera menatap kepergian bosnya dengan penuh rasa penasaran.
Dia mau kemana?
Hera kemudian menutup pintu kamarnya. Bersandar di sana.
Vina beruntung sekali. Punya calon suami bos dan sangat tampan.
Juga sangat baik dan pintar bela diri, batinnya lagi.
Aksi penyelamatan bosnya terbayang lagi di pelupuk matanya. Dadanya berdesir karenanya.
Dia ngga percaya kalo bosnya yang tadinya sudah mencelanya dan menganggapnya sebagai perempuan ngga benar, malah menolongnya.
Vina memang sangat beruntung. Kenapa dia sulit mendapat keberuntungan seperti itu?
Hera menghembuskan nafas, seakan membuang beban.
Vina sejak kecil sudah mendapatkan privilege. Sedangkan dia, baru sekarang akan mendapatkan kemudahan itu.
Tapi kenapa Malik ngga mau dengannya.
Malah bule ngga jelas itu yang hampir menghancurkan masa depannya. Hatinya terus merutuk.
Mengingat laki laki bule tadi membuat dia merinding.
Sangat mengerikan.
Hera tadi merasa nyawanya hampir saja terbang dari tubuhnya.
Dia ngga bisa percaya dengan kejadian buruk yang menimpanya tadi.
Mengapa hidupnya terasa sulit, sedangkan Vina lancar lancar saja seperti jalan tol?
Dunia memang ngga adil buatnya!
Tangisnya kembali pecah.
*
*
*
Laki laki bule itu sekarang sudah berada di bar hotel.
Seorang pengawalnya datang melapor.
"Tuan Dante."
Laki laki bule itu menggoyangkan es batu yang ada di dalam gelas alkoholnya.
Pengawalnya yang lain menuangkan alkohol ke dalam gelasnya yang hanya menyisakan es batu saja.
"Tuan Dante, nona Hera, putri tuan Bara yang diumumkan tadi, masih saudara satu ibu dengan nona Liliana."
Dante tidak begitu terkejut. Dia sudah menduganya. Wajah. Keduanya memiliki kemiripan delapan puluh persen menurutnya.
"Dia anak ha ram ibunya Liliana?"
"Ya, tuan."
"Hemm....."
Pantas saja! Ibu dan anak sama bi nalnya! umpatnya dalam hati.
Tadi aku hampir saja menidu rinya. Mungkin di lain kesempatan.
Wajahnya menyeringai.
"Ini topeng anda yang baru.'
Dante menerimanya, menimangnya sambil berpikir.
Mereka ngga akan bisa mengenali aku. Sebuah seringai jahat tersungging lagi di bibirnya
"Kami sudah mengobrak abrik rumah mendiang opa oma nona Liliana tuan."
"Apa yang kalian temukan."
Pengawal itu memberikan sebuah tas koper kecil.
"Semuanya ada di sini, tuan."
"Apa ini." Dante membuka isi tas itu.
Ada banyak dokumen di sana.
"Liliana masih hidup?" Dante terkejut saat membaca file operasi plastik kekasih mendiang adiknya.
Darahnya langsung menggelegak.
Si-alan! Kurang ajar!
Gadis itu enak enak hidup dan berganti wajah, sementara adik kesayangannya sudah tiada karena sudah dia bu nuhnya....!
Dendam semakin membakar hatinya.
Dante menatap wajah baru Liliana agak lama, seolah ingin merekamkan ke dalam seluruh saraf halus di otaknya.
Dante terus melihat semua kertas kertas yang ada di sana.
"Restoran makanan Jepang?" gumamnya.
Tadi dia baru saja dari sana
"Tiga restoran yang viral itu sekarang dikelola nona Liliana, tuan."
Dante tertegun mendengarnya.
Dia sudah mendatangi salah satunya.
Suara musik jedag jedug ngga mengganggunya.
"Dia akan segera menyusul Enrico. Adikku pasti akan sangat senang jika kekasih tercintanya datang menemuinya di sana." Dante tertawa keras.
Pengawalnya tersenyum lega karena laporannya membuat bosnya senang.
"Ada satu lagi, tuan."
"Ada lagi?"
"Nona Liliana mengalami lupa ingatan yang dipaksa, tuan. Omanya memerintahkan dokter untuk memberikan obat keras agar ingatannya tidak kembali. Mungkin rencananya mereka akan memulai hidup baru."
"PERSE TAN DENGAN ITU!" sentak Dante dengan suara menggelegar.
Tapj kemudian dia tertawa lagi, saat mengingat dialah yang sudah menggagalkan rencana mereka. Penyerangan itu memang inisiatifnya.
"Ini berkas pengobatannya, tuan."
Dante membuka lembaran lembaran itu dengan wajah sangat bahagia.
"Jadi omanya membuat dia melupakan semuanya." Tawanya tambah berderai.
"Ya, tuan. Wajahnya juga dioperasi agar orang orang yang dulu mengenalnya tidak bisa mengingatnya lagi," sambung pengawalnya lagi.
"Hubungannya dengan Malik Arta Mahendra sudah kamu dapatkan?
"Tidak ada indikasi mereka berhubungan, tuan."
Tawa Malik meredup.
Serapi itu mereka menyimpan? Marahnya dalam hati.
Agak aneh karena seorang Liliana Aldrin dan Malik Artha Mahendra, adalah dua orang yang sangat terkenal. Isu mereka bisa menjadi ladang bisnis yang menghasilkan milyaran.
Dante akui kehebatan kekuasaan dinasti Artha Mahendra, sampai ngga ada yang bisa mengendus kedekatan keduanya.
Timbul sesal dalam dirinya karena sudah menembak mati supir pengecut itu.
Harusnya dia dengarkan keterangan supir itu. Bukan malah langsung mengirimnya ke neraka
Dia terlalu marah saat itu hingga melakukan tindakan tanpa berpikir panjang.
Apalagi rekaman kamera cctv di perusahaan itu juga ngga bisa dia dapatkan.
Bahkan rekaman kamera cctv di sepanjang jalan perusahaan itu juga sudah ngga ada.
Dante yakin ini sabotase. Pasti orang orang yang punya kuasa yang sudah mengambilnya.
Karena pemilik kamera cctv itu mengaku kalo rekaman kamera cctv mereka dihack dan ddelete pada hari itu juga. Sampai sekarang pelakunya malah tambah ngga jelas.
"Jadi ini wajah baru Liliana," gumamnya lagi. Seringai sinis tercipta di bibirnya.
Jadi Malik belum tau kalo wajah Liliana sudah berubah dan gadis itu lupa ingatan.....? Dia kembali tertawa senang.
Tunggu saja. Sebentar lagi kalian akan aku hancurkan....!
*
*
*
"Kamu ngga bohong?" tanya Vina sangsi.
Dia sengaja tidak mengijinkan Deva masuk ke kamar hotelnya.
Laki laki itu suka jahil.
"Tentu saja tidak. Aku mengkhawatirkanmu. Apa aku boleh nginap di sini?"
Tuh, kan.
Mata Vina langsung melotot.
Deva melebarkan cengirannya.
"Jangan asal buka pintu kayak gini. Bahaya. Nanti aku akan tempatkan beberapa pengawal," ucapnya sambil menekan keypad ponselnya.
Vina memperhatikan Deva tanpa menjawab.
"Bentar lagi mereka akan datang. Aku pergi dulu, ya."
Vina mengangguk.
"Thank's."
"You're welcome, honey."
Vina mual mendengarnya, sedangkan Deva mengeluarkan suara tawa renyahnya.
Tangan Deva menepuk lengan Vina pelan.
"Tutup pintunya."
"Ya. Kamu juga hati hati," ucap Vina sambil menutup pintu.
"Tentu, honey."
Vina sempat berdecak sebelum pintunya beneran tertutup.
Deva makin berderai tawa.
Semoga ingatan Lili segera pulih
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Liliana adalah Cassie,, Cassie adalah Liliana..
hayu ingat Cassie sayang., ❤
berdarah , pingsan, setelah sadar ingatan nya kembali.
Hera dpt karma atas perbuatan nya
maka jadi perempuan jgn murahan
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
kok Hendra di paksa ele... masak sih.... secara diumur beda jauh kan...
akibat Hera gatal sih maka nya Dy di gituin cowok
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
udah jelas² circle nya Malik Cs gak ada respect sama loe.. gak usah cari perhatian dech... bikin malu mommy Maona dan papi Bara aja
😖😖
DinDut itu pacarku ngasih iklan